"Hah... Siapa mereka?" murid-murid bertanya-tanya
"Maaf... semua atas kejadian yang tak menyenakan tadi, Emm... perkenalkan namaku Nohara Shinosuke." kata pria yang datang dengan wanita dengan ramah, "Tapi kalian bisa memanggil kami, senpai"
"Kusaka Hikaru." jelas pria yang mengendalikan Es.
"Dan namaku, Otogahara Sizuka, salam kenal semuanya" kata perempuan dengan ramah
"Langsung saja" ucap Hikaru-senpai
"Pertama kami akan membagi kalian menjadi 10 tim, tapi sebelum itu kami akan memilih 10 nama untuk menjadi kapten dalam tim itu." jelas Shinosuke- dengan ramah dan lembut.
"Sizuka sebutkan nama mereka!" perintah Hikaru.
"Baiklah, yang terhebat dan terbaik untuk tim 1, Senju Rain, kemudian tim 2, Sakazaki Ryusuke, tim 3 Kosuke Arashi." Teriak Sizuka-senpai
"Kosuke Arashi, di mana dia??" tanya Shinosuke ke pada murid-murid.
"Anu... dia sekarang di ruang medis." jawab salah satu murid.
"Hah... aku tak mengerti tapi mari kita lanjutkan Sizuka." pinta Shinosuke-senpai
" Aku lanjutkan dan silakan maju ke depan untuk murid yang kupanggil." kata Sizuka-senpai
"Tim 4, Shirio Torano." seorang anak yang memiliki tatapan mirip serigala maju.
"Tim 5 Sunichi Daisuke."
"Hei... Bukankah dia pencipta senjata petir itu?" seorang murid bertanya ke temannya.
"Ya, dia hebat." jawab temannya.
"Tim 6, Yoshimura Kiba." serorang laki-laki yang membawa 3 pedang maju.
"Tim 7, Nagata Hayate."
"Klan Nagata juga ada, pasti seru!!" teriak murid dari kerumunan.
"Tim 8, Kanzaki Shiro." pria membawa sebuah pedang yang besar maju.
"Untuk tim 9 dan 10, Toushiro Yuri dan Aogami Ritsu" Sizuka-senpai selesai membacakan 10 nama
"Hay, senpai kenapa namaku tak ada, aku Masamune Ryuzaki!!" teriak seorang murid.
"Hahaha... mungkin kau terlalu hebat untuk menjadi kapten tim." ledek murid yang lainnya.
"Aku tak tahu tentang hal itu, ini perintah langsung dari sensei" jelas Shinosuke-senpai santai.
"Sudah jangan permalukan dirimu lebih jauh lagi, Ryuzaki" kata temanya dengan tatapan mengerikan.
"Semuanya dengarkan!!" kata Hikaru-senpai
Semua murid menjadi diam dan mendengarkan.
"Ambil nomer kalian dikotak sebelah kanan untuk perempuan dan kiri untuk laki-laki, nomer yang kalian dapat adalah nomer kapten kalian, tapi tolong jangan dibuka dulu nomer kalian sebelum besok." jelas Hikaru-senpai
"Untuk satu bulan kalian akan menjalankan misi 3 orang, misi dimulai dari misi kelas D, C, B dan A, untuk misi kelas S adalah permintaan khusus." jelas shinosuke-senpai melanjutkan.
"Setiap satu bulan kalian akan berganti tim, dan peringkat akan ditentukan oleh banyaknya misi yang berhasil diselesaikan." sizuka-senpai melanjutkan penjelasan.
Lalu semua murid mengantri untuk mengambil nomer.
"Yosh... Aku jadi semangat!!" teriak pria bernama Ryuzaki yang sudah mengambil.
"Semoga saja kaptenmu bisa menjaga dirimu." kata temanya yang khawatir kepada Masamune Ryuzaki
"Semuanya dengarkan, berkumpul di sini pukul 7 untuk mengambil misi, dan jangan telat." kata shinosuke-senpai
"Untuk sekarang perintah dari kami cukup semuanya bubar." perintah Hikaru-senpai
Di ruang medis.
"Ada apa?? Kenapa anak ini?" tanya seorang dokter kepada orang yang membawa Arashi.
"Dia pingsan, profesor." jawabnya
"Baiklah... taruh dia di sana, biarkan aku memeriksanya" sambil menunjukan tempat tidur pasien.
Lalu...
"Benar-benar luar biasa, energi anak ini." guman profesor.
Kemudian profesor menaruh obat dimeja, dan bergegas mengambil serum luar ruangan.
"Ayah!!" teriak seorang perempuan yang datang bersama Rain.
"Kau sudah selesai, Yuza?" tanya profesor yang merupakan ayah Yuza
"Ya... Selesai dengan lancar." jawab Yuza singkat.
"Ngomong-ngomong kau dapat nomer berapa?" tanya Rain.
"Entahlah... Semoga tidak bersamamu." jawab Yuza seenaknya.
"Kenapa kalau bersama, Rain?" Tanya ayahnya.
"Rain itu tampan dan jenius, jadi semua wanita pasti kagum padanya, pasti Rain tak bisa setia pada satu orang terlebih bersamanya selalu membuat para wanita salah paham" jelas Yuza.
"Hahahaha..." profesor dan Rain tertawa.
Saat mereka sibuk bercakap-cakap datang suara keributan dari ruang Arashi berada.
"Klontang... Klontang..."
"Apa itu??" Rain, Yuza dan Profesor bergegas menuju arah suara
Ternyata Arashi sudah tak ada di sana dan Arashi meninggalkan surat.
"Yo... Pak dokter, terima kasih banyak, jangan khawatirkan aku, aku sudah tak apa-apa..."
"Ngomong- ngomong aku membawa camilan dimeja, mohon maaf ya."
"Anak itu, dia benar-benar anak yang menarik." guman profesor sambil merobek surat Arashi.
"Kemana pasien yang ini, profesor?" tanya Rain.
"dia pergi, dia baik-baik saja, dan juga sebelum ke sini dia sudah dirawat oleh ahli medis." jawab profesor.
"Ahli medis? Sehebat apa dia ayah." tanya Yuza.
"Mungkin lebih hebat darimu." jawab profesor.
"Huh..." Yuza kesal dengan kata-kata ayahnya.
"Sayangnya dia mengira obat cuci perut adalah camilan." jelas profesor.
"Apa?" Rain dan Yuza terkejut dengan mulut menganga.
"Orang bodoh mana yang membuat obat pencuci perut mirip cemilan..." Yuza bertanya-tanya
"Itu aku..." jawab Rain
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 13 : Serakah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 907 Episodes
Comments
marwan mustofa
Ternyata obat cuci mulut dalam toples dikira camilan oleh Arashi, apa yang akan terjadi yaaa? Xixixixixi 🤭🤭🤭
2022-11-15
1
marwan mustofa
Usai membaca surat Arashi prof merobek dan bergumam benar-benar anak yang menarik dan luar biasa. Rain masuk dan menanyakan kondisi pasien yg sudah baik karena sudah mendapatkan perawatan pertama
2022-11-15
1
marwan mustofa
Anaknya Yuza masuk menemui ayahnya sang profesor dan menanyakan DPR Tom dg siapa, belum tahu dan tidak mau satu tim dengan Rain Krn terlalu tampan dan akan membuat kegaduhan teman-teman wanitanya. Disambut gelak tawa mereka berdua. Tiba-tiba terdengar kegaduhan dan ketika ditengok ternyata Arashi sudah hilang dengan meninggalkan sepucuk surat. Maaf prof, saya tidak apa-apa dan sudah bajakan. Maaf camilannya saya ambil. Trims
2022-11-15
1