"Siiaallaan!!" Teriak Arashi sekeras-kerasnya dengan penuh amarah
"Jbbllast..." Arashi memukul, menendang perampok yang hendak membunuh gadis kecil.
"Jbblast... Jbblast..."
"Takkan ku ampuni kau!! teriak Arashi sambil terus memukuli
"Bos, ada seorang anak muda yang mengamuk dan menghajar salah satu teman kita!!" teriak seorang perampok kepada ketua perampok sambil berlari-lari
"Bodoh...!! Cepat kepung dia, jangan biarkan dia hidup!" teriaknya kepada bawahannya.
Sekali perintah, seluruh perampok yang menyebar di desa berkumpul dan telah berhasil mengepung Arashi.
"Sial!! Aku terkepung..."
"Khi... tapi tak apa-apa aku jadi bisa menghajar mereka semua." guman Arashi dengan tersenyum sambil bersiap-siap untuk bertarung.
Di sana ada sekitar 30 perampok bersenjata lengkap yang mengepung Arashi.
"Anak... Itu benar- benar bodoh, tapi menarik juga!!" guman Sauma-sensei yang melihat dari kejahuan.
"Cepat bunuh dia!!"
"Serang...!!" teriak bos perampok.
Perampok menyerang Arashi, menebas dengan pedang, tebasan demi tebasan dilesatkan
"Sllaash... Sllaash..."
Arashi cukup kesulitan menghindari tebasan perampok saking banyaknya jumplah mereka dan juga karena Arashi tak mahir menghindar. Tubuh Arashi sedikit demi sedikit tersayat tebasan pedang.
"Apa hanya segini kemampuan kalian!!" kata Arashi dengan sombong sambil menghindari tebasan, walaupun tubuhnya sudah luka-luka akibat tebasan pedang.
"Anak ini membuatku marah!!" teriak bos perampok.
"Jlleebb...." Sebuah tebasan mengarah ke paha sebelah kiri Arashi dan membuatnya jatuh, rebah di tanah.
Arashi mencoba berdiri memegangi pahanya.
"Ini sama sekali tidak sakit!! Kalian payah!!" Teriak Arashi yang membuat perampok semakin marah.
"Jlleebb... Jlleebb..." Beberapa tusukan menusuk Arashi bahu kanan, paha kanan dan beberapa di dada.
Arashi rebah di tanah dan tak mampu berdiri lagi, ia pun kesakitan merasakan tubuhnya yang beberapa kali tertusuk
"Saatnya kau mati, bocah!!" Ucap bos perampok
"Hah... mungkin sudah saatnya aku turun tangan sendiri, jika tidak cepat bisa-bisa ia mati." Ucap Sauma-sensei sambil berjalan ke arah kepungan perampok.
"Segera bunuh anak ini!" perintah bos perampok pada bawahannya
"Baik...!!" jawab perampok lain.
"Sial... apa aku akan berakhir di sini?" guman Arashi sambil memejamkan mata karena putus asa
"Sllaash..." sebuah tebasan akhir mengarah ketubuh Arashi, tapi sebelum tebasan mengenai tubuh Arashi munculah energi yang hebat dari kejauhan.
"A... Apa itu tadi??" kata perampok yang terkejut dan ketakutan
"Woiy, Kalian curang masa satu orang melawan 30, bukankah itu tidak adil??" kata Sauma-sensei
"Siapaa dia?" tanya para perampok yang terkejut merasakan energi Sauma-sensei
"Aku adalah guru dari Red Eagle, namaku Kobayashi Sauma." kata Sauma-sensei yang berjalan sambil merapal jutsu.
"Dia hanya satu orang, kita tak perlu takut!!" Bos perampok memberi aba-aba untuk melawan
"Elemen api teknik." Rambut api." cepat menyingkir jika mau selamat!" kata pak guru sauma rambut memanjang dan muncul kobaran api.
"Serang...!!" teriak para perampok secara bersama-sama.
Tapi serangan mereka tidak ada apa-apanya dengan satu kibasan puluhan perampok terpental.
"Serangan kita tidak ada artinya, semuanya lari!" teriak perampok yang lari.
"Tak kanku biarkan kalian lari." Ucap Sauma-sensei, rambutnya memanjang dan mencengkram semua perampok.
"Sekarang kalian semua terbanglah!!" teriak Sauma-sensei sambil melempar perampok kelangit.
"Hebat... Hebat sekali." kata penduduk yang terkagum-kagum.
Sauma-sensei berjalan ke arah Arashi yang rebah di tanah.
"Kau anak yang bodoh, tapi lumayan berani." kata Sauma-sensei sambil memeriksa tubuh Arashi yang penuh dengan luka
"Menakjubkan dengan luka sebanyak ini kau tidak mati." guman Sauma-sensei ke pada Arashi, walaupun Arashi tidak mendengarnya apalagi menjawab karena sekarat.
"Emm... Kalau begitu..." Sauma-sensei merapa jutsu
"Elemen Api : Lilitan Api"
Tubuh Arashi terbungkus oleh rambut Sauma-sensei
"Semoga saja kau tak mati bocah bodoh." Ucap Sauma-sensei mengkhawatirkan kondisi Arashi
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 5 : Awal Dari Petualangan Baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 907 Episodes
Comments
marwan mustofa
Para perampok tidak takut dan berusaha menyerang Guru Sauma, namun saat mereka bergerak gulungan rambut api menerjang dan melemparkannya mereka kembali. Setelah mengetahui musuhnya ahli beladiri dan Kanuragan mereka berusaha lari. Tapi Guru Sama tidak membiarkan sekali dengkur gulungan rambut api mencengkeram mereka semua dan ditarik dilempar keatas dan terjatuh ketanah dengan tubuh sebagaimana besar hangus atau gosong. Guru Suaka segera mendekati Arashi yg tubuhnya penuh luka. Hmmmm... dia bergumam hebat juga anak ini dan sangat berani, tubuhnya penuh luka tapi dia masih tahan. Segera Suama membelikan rambut apainya dan berusaha menoliyngnya agar bisa diselamatkan
2022-11-09
1
marwan mustofa
Mereka sudah ancang-ancang untuk mengakhiri hidup Arashi, mereka terkejut ketika sebuah energi berbentuk cahaya atau api menerjang mereka. Dan teriakan kesakitan melanda mereka yg terkena cahaya itu
2022-11-09
1
marwan mustofa
Kemarahan kepala rampok dibuktikan dengan sabetan pedangnya yg mengenai paha dan dia terjatuh, dia masih mengejek dan kemarahan mereka semakin menjadi. ini anak terbuat dari gedebog pisang Yaa kok gak ngerasa sakit meski tubuhnya penuh luka kena pesang. Dan dlm satu kesempatan bahunya tertancap pedang punggung perut dada dan dia berbaring lemah diam. Kobayashi Sama yg sedari tadi duduk melihat menjadi tidak tega dan melompat ditengah arena untuk menolong anak itu
2022-11-09
1