5 kilometer dari perbatasan luar Desa Kongo
"Hah... Apa di sini tempat pertemuannya??" gerutu Arashi yang mulai jenuh
"Menurut surat ini, memang di sini tempat pertemuannya." Ucap Misaki sambil membaca surat.
"Yosh... aku jadi tak sabar ingin segera menjalankan misinya." guman Masamune dengan semangat.
"Kalian harus tau!! Kita harus berhasil dalam misi pertama ini!!" Misaki bersemangat.
Beberapa saat kemudian dari kejauhan muncul karapan yang lumayan megan dan beberapa prajurit kerajaan
"Hey... Kalian, apa kalian dari Red Eagle??" tanya seseorang dari dalam kereta yang nampaknya seorang penjabat
"Benar... kami dari Red Eagle." kata Arashi.
"Hahahaha... ternyata kalian masih bocah, apakah kalian bisa diandalkan??" kata penjabat sombong.
"Aku serasa ingin memukulnya." Ucap Masamune kesal.
"Diamlah Ryuzaki!! Seburuk apapun dia, dia itu tetag klien kita"ucap Misaki sedikit kesal dan dalam hati, "jika ini bukan misi, sudah kuhajar orang ini
Lalu setelah beberapa saat berjalan sampailah di perbatasan Desa Kongo.
Dari atas bukit.
"Wah... Indahnya Desa Kongo." Misaki terkagum-kagum, "tak jauh beda dengan Desa Kartaz"
"Yosh... Aku jadi semangat." Masamune semangat.
"Hah... Kalian jangan terlalu berharap pada misi ini" kata Arashi santai.
"Hei... Bocah, cepat bergerak!! kalian dibayar bukan untuk kagum tau." Perintah penjabat dengan congkak.
"Ciih... sialan orang itu!!" Gumam Masamune
Desa Kongo, desa dengan dua sungai besar yang menghimpitnya. Desa ditengah-tengah sungai dan di antara beberapa gunung.
Di pintu masuk Desa Kongo
"Apa maksudnya ini?? Tempat ini tak seperti kelihatannya." Misaki terkejut melihat desa yang sangat miskin, rakyat yang kelaparan dan jauh dari desa sejahtera, bahkan tiada bangunan yang bisa dikatakan layak
"Menyedihkan sekali tempat ini!!" guman Masamune.
"Hei... Kalian aku mau belanja dulu, kalian bisa kan menjalankan misi tanpa aku dulu." Ucap Arashi kepada Misaki dan Masamune.
"Belanja?? Apa yang bisa kau beli ditempat seperti ini??" Teriak Misaki meragukan.
"Bukan urusanmu!! Dan juga jalankan saja perintahku." Arashi beranjak pergi.
"Sebenarnya apa yang ia pikirkan??" Pikir keduanya heran
"Akanku temui kalian malam nanti." Teriak Arashi meninggalkan karapan.
"Dia itu kenapa??Dia berbeda dari biasanya??" Misaki bertanya-tanya.
"Woiy, ayo Misaki jangan melamun!!" Teriak Masamune yang sudah di depan.
"Ya... Aku akan ke sana." jawab singkat Misaki.
Lalu...
Dilakukan pengumuman di tengah desa.
"Hey, semuanya..."
"Kalian penduduk Kongo untuk bulan ini tuan putri akan mengadakan pesta ulang tahun, jadi pajak bulan ini dinaikan 2 kali lipat"
"Dua kali lipa??"
"Tuan apa kau tidak kasihan kepada kami?? untuk makan saja susah bagi mana kami bisa membayar pajak dua kali lipat." kata peduduk yang tak terima.
"Lancang sekali, melawan perintah berarti melawan kerajaan, cepat pukul dia seratus kali!!" teriak pejabat.
"Jbbuaak... Jbbuaak..."
"Hahahahaha... kalian beruntug kerajaan masih melidungi kalian jika tidak kalian pasti sudah mati" pejabat tertawa puas.
"Sialan dia!!" Misaki geram dan tak tahan dan mengepal tangan bersiap menghajar si penjabat.
"Misaki, hentikan!!" Masamune memegan pundak kiri Misaki.
"Misi kita hanya mengawal pajak, di luar itu bukan urusan kita." jelas Masamune.
"Tapi..." Misaki masih tak dapat menerima
"Kita sampaikan ini pada Arashi nanti." Masamune menenangkan, "karena dia pemimpin di misi ini..."
"Hah... Semoga ia punya solusi." Misaki agak sedikit lega.
"Hahahahaha... Rasakan itu!!" tawa puas pejabat pemungut pajak.
"Itu akibat melawan kerajaan, semuanya kumpulkan semua pajaknya besok." kata pejabat dan kemudian mereka pergi.
"Hei, kau apa kau baik-baik saja." Misaki mendekati penduduk yang baru dipukuli.
"Pergilah!! kalian sama saja, kalian orang yang memiliki kedudukan selalu saja menindas orang yang lemah." Bentak pemuda itu lalu merangkak pergi.
"Apa yang harus kami lakukan." Misaki sedih sambil meneteskan air mata.
Malam hari di penginapan.
"Yo... Misaki aku kembali." Arashi datang dengan wajah lecek dan pakaian kotor.
"Dari mana saja kau!!" teriak Misaki.
"Bukan urusanmu..."
"Misaki, aku lelah ingin mandi lalu segera tidur." kata Arashi pelan.
"Tapi... Tapi... Kau harus mendengarkan penjelasanku dulu." kata Misaki memelas.
"Besok saja ya?" kata Arashi singkat.
"Tapi ini penting!!"
"Maaf... aku lelah" Arashi mengabaikan
"Arashi, apa yang sebenarnya kau rencanakan??"guman Masamune
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 16 : Rencana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 907 Episodes
Comments
marwan mustofa
Arashi kembali ke tempat penginapan sudah agak larut dan ketika Misaki akan melakukan pelaporan Arashi dengan santai besok saja aku lelah mau mandi terus tidur. memang dia kelihatan letih dan pakaiannya kotor sekali. Sebenarnya apa yg telah dilakukan diluar hingga pulang sslarut on dengan pakaian compang campinh
2022-11-15
1
marwan mustofa
Para pejabat kerajaan memberikan pengumuman bahwa mulai sekarang pajak naik dua kali lipat. Seorang warga memberanikan diri msngatakan kalau saat ini kondisi kami kesulitan, untuk bisa makan sekedar menyambung hidup saja sudah bersyukur. Tapi dia mendapat jawaban cambukan seratus kali, bisa dipastikan dia akan mati kalau tidak ada yg msnolong
2022-11-15
1
marwan mustofa
Arashi pelaminan kan pergi berbelanja dulu dan pulang agak malam, aku yakin kalian bisa menyelesaikan misi ini karena kalian pasti mampu melakukannya, ujarnya sambil ngeloyor pergi. Tidak perduli tatapan bingung temannya
2022-11-15
1