Pebinor Dari Masa Lalu
Di sebuah ruangan perkantoran. Nathan menoleh ketika terdengar suara riuh para staf yang terdengar tengah menggoda seorang pegawai baru bernama Isabella.
Gadis berumur 23 tahun yang tidak seberapa cantik. Dia terlihat menarik dari segi tubuh bak gitar spanyol.
Nathan menatapnya biasa saja. Mencoba tidak perduli meski matanya sedikit melirik. Wajar saja seperti itu. Sebab Nathan di cap sebagai penjahat wanita juga penjahat ranjang.
Baginya penampakan seperti Bella tidak terlalu menyita perhatian. Masih ada wanita yang lebih cantik dan menarik, awalnya.
.
.
.
Hari-hari berlalu seperti biasa. Nathan masih sibuk dengan para pacarnya dan hanya memantau Bella sekedarnya saja.
Sampai siang itu, tepatnya saat makan di sebuah resto. Gosip kedekatan Bella dan Leo menjadi topik utama. Nathan masih berusaha untuk tidak perduli sampai sebuah perkataan membuatnya merasa tertantang.
"Lama-lama kau akan kalah sama Leo. Lihatlah, dia berhasil mendapatkan anak baru itu." Ujar salah satu temannya sambil terkekeh nyaring di ikuti oleh lainnya.
"Koleksi ku masih banyak. Dia juga tidak seberapa cantik." Jawab Nathan tersenyum simpul.
"Nah ketinggalan berita. Kau tanya nih sama Bara. Bagaimana tanggapan Bella saat dia merayunya." Kini tatapan Nathan beralih pada Bara.
"Duh ampun. Itu cewek sombong banget. Baru juga pacaran belum nikah tapi ketusnya minta ampun." Nathan terdiam dan mulai mengingat tingkah laku Bella yang cenderung acuh. Satu-satunya wanita yang jarang berkumpul bersama teman-temannya dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama satu orang yaitu Leo.
"Ku berikan uang 500 ribu rupiah kalau kau berhasil merebutnya." Tantang salah satu temannya.
"Malas. Itu terlalu mudah."
"Lakukan dulu baru berkomentar. Kalau gagal, kau juga tidak akan rugi."
Akhirnya Nathan menerima tantangan tersebut. Dia mulai melancarkan aksinya mencuri pandang dan mengeluarkan jurus ampuh untuk menarik perhatian Bella.
Tapi yang terjadi tidak sesuai keinginan. Bella bersikap sok acuh padahal Nathan merasa ada sedikit ketertarikan mengingat postur tubuh miliknya lebih baik dari Leo.
Aku yakin dia hanya malu.
Nathan berhasil mendapatkan kontak milik Bella melalui resepsionis kantor. Malam itu dia menghubungi Bella melalui pesan WhatsApp.
💌Bella.
Pesan terlihat hanya di read. Nathan masih menunggu dengan harap-harap cemas.
💌Siapa?
Bibir Nathan tersungging ketika Bella membalas pesan darinya. Dia mulai percaya diri jika sebentar lagi Bella bisa di taklukan.
💌Aku Nathan. Tolong jangan bilang Leo soal ini.
Pesan kembali di abaikan sampai membuat Nathan frustasi. Sungguh kejadian langka karena sebelumnya Nathan tidak pernah memiliki kendala dalam merayu wanita.
Setelah beberapa saat menunggu, sebuah pesan baru masuk. Nathan bergegas membacanya dan terbelalak melihat isi di dalamnya.
💌Aku Nathan. Tolong jangan bilang Leo soal ini.
Nathan mengirimkan pesan itu padaku Mas.
Bella malah mengirimkan salinan pesan yang seharusnya untuk Leo pada kontak Nathan. Terang saja Nathan merasa payah karena untuk pertama kalinya, dia mendapatkan penolakan dari wanita yang di anggapnya tidak seberapa cantik.
"Apa ini hei!!!" Teriak Nathan ketika menyadari nomernya sudah di blokir." Dasar wanita sialan!! Sok suci sekali sampai-sampai melakukan itu padaku! Menurutmu aku tertarik hah! Kalau bukan karena uang itu, aku tidak sudi merayu mu!!" Umpat Nathan tidak tertahankan.
Tanpa dia sadari, sebuah obsesi terbangun sejak detik itu. Ada ketertarikan yang tidak Nathan ketahui pada sosok Bella. Ketertarikan kian mendarah daging ketika Nathan tidak menemukan seorang wanita yang menolaknya seperti apa yang pernah Bella lakukan.
.
.
.
.
.
Beberapa tahun kemudian..
Di meja makan, Bella menatap tajam pemandangan antara anak dan Ayah angkat yang di rasa kurang pantas. Beberapa kali dia berusaha menegur Leo untuk tidak bersikap keterlaluan namun yang di dapatkan hanya sebuah pelemparan kesalahan.
Bukan hanya Leo yang berusaha menyalahkan nya, terkadang peran mertua juga ikut andil. Mereka bilang Bella terlalu pencemburu dan kekanak-kanakan. Padahal dengan jelas kemesraan tengah di pertontonkan setiap harinya.
"Mas tolong. Lisa sudah tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu." Tegur Bella kasar. Hatinya memanas melihat adegan di depannya.
"Jangan mulai lagi. Aku sudah menganggap Lisa anak sendiri meskipun kau tidak bisa melakukan itu."
"Meski dia anak kandung mu. Perbuatan kalian sangat tidak pantas! Dan gawatnya, Lisa itu hanya anak angkat mu. Kau dan dia bukan sedarah." Berulangkali Bella mengingatkan dan sebanyak itu juga Leo menyangkal.
"Ih! Mama apaan sih Pa. Kenapa dia tidak suka sama Lisa." Menunjuk ke arah Bella dengan nada merengek.
"Yang penting Papa sayang sama kamu. Jangan pedulikan Mamamu itu." Lisa tersenyum simpul ketika pembelaan untuknya kembali Leo lontarkan. Seakan merasa bangga bisa mengalihkan perhatian Leo dari Bella, Istrinya.
Bella berdiri lalu pergi. Dia menaiki anak tangga menuju kamar utama. Lebih baik beberes ruangan daripada harus melihat pemandangan yang sanggup menyayat hatinya.
"Benar-benar keterlaluan Mas Leo itu. Sudah jelas-jelas mereka punya hubungan khusus tapi kenapa tidak ada yang percaya pada ucapan ku hiks.."
Bella duduk lemah di teras kamar. Ingin tidak menangis namun rasanya air mata tidak sanggup di tahan.
Kehidupannya berubah drastis ketika sebuah kecelakaan menuntut Leo bertanggung jawab penuh atas Lisa.
Saat itu Bella berusaha menerima kehadiran Lisa mengingat pernikahan mereka belum di karuniai momongan. Tapi semakin hari, sikap Lisa terlihat semakin agresif pada Leo.
Saling menyuapi, saling memandang bahkan saling bersentuhan bebas kerapkali mereka pertontonkan seakan Lisa hadir untuk menjadi madu bukan seorang anak angkat.
Sementara di seberang jalan rumah Bella. Sebuah mobil terlihat masuk ke bangunan yang sudah lama tidak berpenghuni. Rupanya hari ini rumah itu terjual pada seorang pengusaha yang baru datang dari Canada.
Bella bergegas mengusap air matanya lalu berdiri dan berniat memantau dari tempatnya sekarang.
Seorang lelaki berjas keluar dari mobil bersama seorang wanita. Keduanya masuk ke dalam menuju kamar yang terletak di lantai dua.
Sejak dua hari lalu rumah tersebut sudah di bersihkan. Bella cukup senang akhirnya bisa mendapatkan tetangga baru setelah sekian lama rumah itu terbengkalai dan di anggap angker.
Awalnya Bella tersenyum saat tirai kamar rumah tersebut di buka. Namun yang terjadi selanjutnya sungguh membuat jantungnya sontak terlepas.
Kedua pasangan itu mempertontonkan adegan bercocok tanam. Sungguh pemandangan yang lama tidak Bella rasakan. Beberapa menit dia memandangi nya. Sedikit berfantasi liar bahkan berharap bahwa dirinya berada di posisi si wanita.
Tapi saat Bella sadar si lelaki menyadari keberadaan, cepat-cepat dia masuk ke dalam kamar lalu menutup korden.
Aku tidak salah lihat kan? Dia seperti Isabella, gadis angkuh itu. Batin Nathan. Penghuni rumah baru.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Entahlah, kenapa aku suka mengarang soal penghianatan dan perselingkuhan.
Sebenarnya alurnya memiliki kesamaan dengan cerita sebelumnya. Tapi masing-masing cerita memiliki perbedaan dari segi konflik 🙂
Kali ini akan ada pelakor yang merupakan anak angkat dari Leo sendiri.
Ikuti kelanjutan kisah kehidupan Bella..
Yang dukung jangan lupa, like, vote, beri bintang lima dan share sebanyak-banyaknya. Terimakasih 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Neng Ipeh
lanjut kak
2023-08-30
0
Neng Ipeh
lanjut
2023-08-30
0
Chy Trian
apik Iki Thor 😅
2023-08-29
0