Demi Yumna

Demi Yumna

Wasiat Kakak

"Tapi kenapa harus menikah? Aku sudah katakan pada ibu anda jika kalian bebas menemui Yumna kapan saja, aku tak akan membatasinya."

"Kamu pikir hanya sesekali bertemu cukup untuk kami, terutama ayah dan ibuku untuk meluapkan rasa rindu pada cucu yang baru saja mereka temukan? Lagi pula almarhum kakakku, ayah kandung Yumna berwasiat kepadaku untuk membawa Yumna ke rumah kami."

"Tapi bagaimana mungkin kita akan menikah?"

"Kamu tenang saja. Hanya pernikahan formalitas. Hanya agar Yumna bisa tinggal bersama kami dan kamu tetap bisa bersama dengan Yumna. Jika kamu menolak, tentu saja kami akan dengan mudah mengambil Yumna. Keluarga kami akan mengajukan hak asuh anak."

Naya terhenyak. Mengajukan hak asuh anak? Sudah pasti dirinya akan kalah, mereka orang kaya dan terpandang, bisa melakukan apapun dengan uang yang mereka miliki, sedangkan dirinya? Hanya seorang guru TK yang tidak mempunyai apa-apa.

"Bersyukurlah aku masih mau menikahimu setelah apa yang kamu lakukan pada kakakku. Aku melakukan ini demi Yumna, kami tahu jika di usianya yang masih kecil, dia tak akan sanggup untuk berpisah darimu."

Naya menelan ludahnya.

"Baiklah. Aku bersedia menikah denganmu. Ini aku lakukan agar aku tak berpisah dengan Yumna. Dia adalah hidupku. Aku tak sanggup jika harus berjauhan dengannya."

Naya terus mengingat percakapannya dengan Kevin waktu itu, saat dimana dirinya akhirnya menerima ajakannya untuk menikah demi Yumna.

Hari ini. Hari pernikahan yang telah disepakati telah tiba. Naya dengan mengenakan dres putih panjang, dilengkapi dengan pashmina yang bertengger di pundaknya, mendatangi KUA bersama Wati dan beberapa rekan gurunya. Tak lama Kevin datang hanya dengan kedua orang tuanya saja.

Pernikahan akan segera dilaksanakan, pihak KUA sudah mempersiapkan semuanya. Prosesi akad dimulai, Kevin mengucapkan ijab qobul dengan lancar, sehingga kini Naya telah sah menjadi istrinya. Proses dilanjutkan dengan menandatangani kelengkapan administrasi pernikahan.

Tak ada pancaran gurat kebahagiaan dari wajah semua orang, karena mereka tahu sabab musabab pernikahan dilakukan, hanya Yumna si gadis kecil itu yang terus tersenyum bahagia.

"Selamat. Kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri." Kepala KUA menyalami keduanya.

Cahyo dan Yanti, kedua orang tua Kevin langsung memeluk Yumna, cucu mereka. Bersyukur karena akhirnya kini mereka akan tinggal bersama, cucu yang baru mereka temukan ini sudah pasti akan menjadi obat atas kepergian putra mereka, ayah kandung Yumna yang telah tiada sebulan yang lalu.

Sementara Naya, tak ada yang memperdulikannya, bahkan itu Kevin yang kini telah sah menjadi suaminya.

Namun tak mengapa baginya. Sekarang kebahagiaan Yumna adalah yang terpenting. Kini putrinya itu pasti bahagia karena keinginannya selama ini untuk mempunyai seorang ayah telah terlaksana. Bukan hanya ayah, Yumna bahkan mempunyai kakek dan nenek yang pasti akan melimpahinya dengan kasih sayang.

***

Beberapa hari sebelumnya

"Ya Allah. Cepatlah turunkan ayah untuk Yumna.” Gadis kecil itu menengadahkan kepalanya keatas ketika dia ingat jika 3 hari lagi akan ada perlombaan keluarga di sekolahnya.

Bi Wati yang mendengar langsung menghampiri Yumna sambil tersenyum.

“Sudah doanya? Kalau sudah cepat pakai sepatu, Bunda sudah menunggu Yumna di depan.”

Yumna segera memakai sepatunya, setelah itu dia berlari lincah menuju teras dimana ibunya tengah bersiap menghidupkan mesin motornya.

Raut wajah bi Wati seketika berubah sedih. Entah untuk keberapa ratus kalinya dia telah mendengar Yumna terus berdoa meminta seorang ayah.

Sungguh malang nasib gadis kecil itu pikirnya. Di umurnya yang sudah menginjak usia 5 tahun, Yumna harus tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah, hal itu juga yang membuat dirinya merasa berbeda dengan teman sebayanya yang lain yang mempunyai keluarga yang lengkap.

Walaupun awalnya kaget dan sedih dengan pertanyaan sang putri, namun lama kelamaan Naya sang ibunda akhirnya terbiasa dan menjawab jika Allah belum mengirimkan ayah untuknya dan meminta putrinya itu untuk terus rajin berdoa akan Allah SWT segera mengabulkan keinginannya.

“Bunda. Tiga hari lagi kan ada perlombaan di sekolah. Semua murid harus mengajak ayah dan ibunya untuk ikut lomba, terus Yumna ajak siapa dong?” tanya Yumna yang duduk di belakang sang ibunda yang sedang mengendarai sepeda motor.

Naya tersenyum. “Kayaknya kita ga ikut lomba dech sayang.”

“Kenapa?”

“Bunda kan guru di sekolah Yumna, jadi bunda jadi panitia lomba, panitia kan ga boleh ikut lomba sayang.”

Yumna langsung cemberut.

“Tapi kan Yumna mau ikutan Bun,” rengeknya sambil melirik sekilas sang ibu.

“Iya. Nanti Yumna ikutan. Kita sama om Aziz aja ya, gimana?”

Yumna terdiam dan akhirnya mengangguk.

Naya tersenyum melihat putrinya yang tidak merengek lagi, sebagai ibu dia tahu jika putri kesayangannya itu tak akan lama-lama merengek dan membuatnya kesal.

Yumna putrinya adalah anak yang pintar dan penurut.

Di usianya sekarang, Yumna juga tumbuh menjadi anak yang lincah dan ceria, dengan rasa ingin tahunya yang besar, tak jarang dia membuat ibunya kewalahan menghadapi berbagai pertanyaan dan celotehan lucunya.

Naya sang ibu merasa bersyukur melihat tumbuh kembang putrinya, walaupun harus membesarkannya seorang diri, dia memastikan jika sang putri tidak akan kekurangan kasih sayang maupun yang lainnya. Naya akan membuat Yumna tumbuh seperti anak lainnya yang mempunyai keluarga yang lengkap.

Setibanya di sekolah, seperti biasa keduanya langsung memasuki kelas, Yumna dengan ceria menyapa teman-temannya yang lain, sementara Naya sang ibu mempersiapkan diri untuk mengajar.

Namun tanpa mereka sadari dari kejauhan ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka dari dalam mobil.

Kevin terus melihat gadis kecil itu dengan seksama, wajahnya yang mirip dengan sang kakak membuatnya yakin jika memang anak itulah yang selama ini dicari olehnya. Walaupun tanpa hasil DNA dia akan sangat yakin jika anak itu adalah putri kandung kakaknya karena wajah keduanya bak pinang dibelah dua.

“Saya sudah memastikannya, anak itu adalah keponakan anda.” Detektif itu menyodorkan kertas pada Kevin sambil bercerita jika dia berhasil mengambil sampel DNA anak itu ketika dia secara diam-diam mengambil sehelai rambutnya saat dia sedang bermain di taman TK. Detektif itu berpura-pura menolong ketika anak itu terjatuh saat berlarian.

Kevin membaca hasil laporan DNA itu yang menyebutkan jika sampel DNA anak itu dan kakaknya adalah 99% sama. Dia menarik napas lega, bersyukur karena akhirnya dia bisa menemukannya.

“Lalu itu ibunya?” tanya Kevin menunjuk seorang guru yang sedang memanggil semua anak-anak untuk masuk kelas.

“Iya. Itu ibunya, dia bekerja sebagai guru TK. Ini biodatanya.” Detektif itu kembali menyodorkan kertas padanya.

Kevin hanya membaca kertas di tangannya sekilas lantas memperhatikan kembali wanita yang diam-diam dinikahi oleh kakaknya itu.

Entah mengapa tiba-tiba dirinya merasa geram. Entah apa juga yang sebenarnya telah terjadi dulu, tapi menurutnya tak seharusnya wanita itu meninggalkan kakaknya, apalagi disaat dirinya sedang mengandung. Mengingat perjuangan kakaknya yang rela membohongi orang tua mereka hanya demi untuk menikahinya.

Padahal dia sangat yakin jika kakaknya pasti telah memperlakukan istrinya dengan sangat baik, tak mungkin menyakitinya apalagi mengkhianatinya. Terbukti walaupun telah berpisah bertahun-tahun sang kakak masih terus berusaha mencari keberadaan keduanya dan tetap setia pada sang istri dengan menolak ketika akan dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

“Namun ada yang aneh, almarhum Pak Danendra mengatakan jika nama istrinya adalah Kayla, tapi ibu dari anak itu bernama Nayara.”

“Dia pasti sengaja mengganti namanya untuk menghindari kakakku,” jawab Kevin dengan sedikit kesal sambil terus menerka-nerka apa alasan wanita itu sebenarnya sampai tega meninggalkan kakaknya.

“Oh iya. Mungkin saja seperti itu.” Detektif itu mengangguk-angguk sendiri.

Tak lama terdengar bunyi ponsel Kevin berdering. Setelah mengangkatnya wajahnya nampak cemas dan panik.

“Aku akan segera kesana Bu,” ucapnya sebelum menutup telepon.

Terpopuler

Comments

Fatchi

Fatchi

jgn" ibunya jg udah gk ad naya cumna dititipin anaknya kayla

2024-08-23

1

Zainab Ddi

Zainab Ddi

wah kok nyalahin Naya cari dulu sebabmya

2024-01-30

1

☠@AngguN

☠@AngguN

penasaran sma wasiat alm kakaknya apa

2023-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!