Jakarta Is In Danger

Jakarta Is In Danger

prolog

《 DISCLAIMER 》

Cerita ini hanya fiktif belaka dan hasil dari imajinasi Author .Jika ada kesamaan nama tokoh ,tempat kejadian ataupun cerita ,itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan .

*

*

*

Seoul, 1 Agustus 2025

Seorang pria misterius tengah tersenyum menatap seorang wanita yang terisak pelan di atas ranjang dengan kaki dan tangan terikat. Pria itu kemudian berjalan pelan menghampiri si wanita dengan sebuah suntikkan di tangannya.

Sementara si wanita yang melihat suntikkan di tangan si pria, sontak memberontak berusaha melepaskan diri. Tapi apa ada daya, ikatan di tangan dan kakinya sangat erat, membuat si wanita berteriak meminta di lepaskan pada si pria yang sekarang sudah berada di sampingnya.

Melihat wanita di depannya sangat berisik, si pria tak segan menampar pipi wanita itu dengan keras. Senyumnya semakin lebar, pria itu menatap tajam si wanita yang sekarang sedang ketakutan. Lalu, dia menusukkan jarum suntik itu pada lengan wanita di hadapannya.

Entah berisi cairan apa di dalam suntikkan itu, tapi perlahan wanita yang tadi terus berontak mendadak tak bergeming, lalu kejang- kejang dan mengeluar darah dari mulutnya. Melihat itu, si pria menatap kagum. Lalu urat di leher wanita itu tiba- tiba menonjol, matanya memerah. Suara erangan kesakitan dan retakan tulang begitu jelas terdengar di dalam ruangan itu.

Sementara pria itu, tampak antusias melihatnya. Lalu berjalan mengambil sebuah pistol di meja dan kejadian selajutnya membuat siapa saja pasti langsung berigidik ketakutan.

Dor'

Lesungan peluru menembus kepala si wanita, pria itu menatap datar darah yang mengotori ranjang dan tembok ruangannya. Tapi perlahan senyuman lebar terlihat jelas di wajahnya, lalu si pria langsung mengambil beberapa kantong darah dari wanita yang sekarang sudah terbujur kaku di atas ranjangnya.

****

Di sebuah rumah sakit ternama di Seoul, beberapa dokter dan suster di buat kelabakan karena kedatangan seorang korban kecelakaan. Setiap hari, rumah sakit itu tak pernah sepi, banyak sekali orang- orang yang keluar masuk rumah sakit, entah korban kecelakaan, atau orang sakit yang ingin berobat.

Dan sekarang rumah sakit itu kedatangan seorang korban kecelakaan mobil, para dokter dan suster berlari cepat menghampiri mobil ambulance yang baru saja tiba.

Tak terkecuali, seorang dokter bernama Fajar, yang merupakan warga negara Indonesia yang sedang di tugaskan di rumah sakit ternama di Seoul. Fajar, dokter itu terponggoh- ponggoh berlari mengampiri rekan kerjanya yang sudah ada di depan lobby rumah sakit.

"Korban bernama Kim, 31 tahun. Cepat bawa ke ruang UGD!" Perintah atasannya.

Fajar, dan dokter lainnya mengangguk lalu berlari cepat mendorong pria bernama Kim itu bersama beberapa suster ke ruang UGD.

****

Sesampainya di ruang UGD, Fajar memerintahkan salah satu suster memasangkan tabung oksigen pada si pasien. Tapi, mendadak pria bernama Kim itu kejang- kejang membuat Fajar dan 2 dokter yang bersamanya menatap aneh.

"Dok, bagaimana ini?" seru seorang dokter bermata sipit pada Fajar.

Fajar terdiam, dia mengamati kenapa pasien bernama Kim itu kejang, padahal di laporannya, pria itu hanya terbentur pembatas jalan karena mabuk saat mengendarai mobil. Dan lukanya juga tidak terlalu parah, karena sistem penyelamat mobil membantu pria itu tidak terbentur sangat kencang.

"Beri dia obat penenang!" Perintah Fajar.

Salah satu suster mengangguk dan mengambil obat penenang, lalu memberikannya pada Fajar yang dengan segera dokter itu masukan ke dalam selang infus si pasien.

Perlahan pasien bernama Kim itu tenang, Fajar dan yang lainnya bernafa lega melihatnya.

Pintu ruang UGD tiba- tiba di buka seseorang, hampir saja Fajar berteriak kesal, tapi saat ia melihat siapa pelaku yang membuka pintu, dirinys berdecak kesal.

"Untuk apa kamu kesini dokter Malik?" Tanya Fajar pada salah satu rekannya yang sama- sama dari Indonesia.

"Maaf, saya di perintahkan atasan untuk membantu anda dok." Fajar menatap Malik datar. Lalu mendengus kesal dan kembali melihat keadaan di pasien.

Pria bernama Kim itu membuka matanya, semua orang termasuk Fajar menatap heran. Tapi sedetik kemudian, erangan Fajar terdengar sangat keras di ruangan UGD itu. Karena si pasien tiba- tiba mengigit tangan Fajar, membuat dokter itu tak tahan untuk tidak berteriak karena sakit.

Semua orang yang melihatnya mencoba melepaskan Fajar dari gigitan si pasien, tapi entah kenapa, tenaga pria bernama Kim itu sangat besar, padahal pria itu baru saja mengalami kecelakaannya.

Dengan sendiri akhirnya pasien itu melepaskan gigitannya, lalu berlari tiba- tiba keluar dari ruang UGD membuat semua yang berada di sana terbelalak kaget.

"Cepat kejar pasien itu akhh!" Perintah Fajar memegangi tangannya yang berdarah karena ulah pria bernama Kim tadi.

Dua dokter dan beberapa suster yang berada di dalam ruang UGD sontak berlari mengejar pria bernama Kim itu. Semua mata yang melihat seorang pria berlari kencang di susul para dokter dan beberapa suster berlarian mengejarnya bertanya- tanya sebenarnya apa yang sedang terjadi.

Bagai di rasuki setan, pria bernama Kim berlari sangat cepat, bahkan para dokter dan suster pun harus bersusah payah mengejar pria itu. Tiba- tiba pria bernama Kim itu berhenti di dekat sebuah balkon, para dokter dan suster yang mengejarnya bernafa lega.

Tapi, kejadian selanjutnya membuat mereka tertegun kaget. Semua pasang mata membelalak melihat pria bernama Kim itu terjun bebas dari balkon lantai 4 rumah sakit. Tak terkecuali Fajar, dokter yang baru sampai itu menatap tidak percaya pada pasiennya.

"Kita tidak bisa mengubah takdir." Ucap Malik pada Fajar.

Setelah mengucapkan itu,dia melenggang pergi meninggalkan Fajar dengan sudut bibir yang melengkung tipis.

9 jam setelah kejadian.

Di kantin rumah sakit, Malik tengah bercanda ria bersama suster bernama Na Yeon. Sesekali pria berkulit eksotis itu menggoda suster yang terkenal pintar di rumah sakit tempatnya bekerja .

"Dokter Malik tahu? ternyata pasien kemarin yang bunuh diri itu seorang jaksa." Ucap Na Yeon pada Malik yang tengah meniupi kopi nya.

"Iyakah?" Na Yeon mengangguk antusias, perempuan korea asli itu kembali menyantap makan siangnya dengan lahap .Malam ini Dokter Fajar kembali ke Indonesia, memikirkan hal apa yang akan terjadi saat dokter itu kembali ke Indonesia, membuat Malik tak tahan untuk tidak tersenyum

"Kenapa dokter tersenyum?" Tanya Na Yeon penasaran .

Perempuan itu menatap Malik aneh, dia merasa jika Malik akhir- akhir berperilaku sangat mencurigakan, dia juga beberapa kali memergoki Malik sedang tertawa menatap sebuah jarum suntik saat dokter itu tengah sendirian.

Malik menggeleng membalas pertanyaan Na Yeon, lalu kembali perlahan menyeruput kopinya yang sudah mulai dingin.

Sementara itu, di ruang kerja Fajar, pria itu tengah sibuk mengompres keningnya karena tiba - tiba suhu tubuhnya mendadak tinggi.

"Padahal malam ini, aku harus berangkat ke Jakarta karena besok hari pertunaganku." Gumamnya sambil memijit pelan keningnya pusing .

5 tahun menjalin kasih, akhirnya perempuan yang dia cinta menerima lamarannya meskipun masih tahap pertunangan. Tapi bagi Fajar, itu membuatnya sangat bahagia .

Fajar membuka laci di mejanya, lalu memgambil obat penurun demam dan meminumnya dalam sekali tenggak.

"Aku harus bekerja." ucapnya bangkit dari kursi.

Sambil berjalan gontai, Fajar keluar ruangannya kembali bekerja, karena meskipun dirinya sedang sakit, dokter itu harus tetap bekerja menyelamatkan orang - orang yang membutuhkannya .

Saat sedang berjalan tiba - tiba matanya berkunang- kunang, hampir saja Fajar oleng jika tidak ada yang menompang tubuhnya, untungnya, Malik yang entah muncul dari mana dengan sigap menahan tubuh Fajar yang hampir limbung.

"Ahk maafkan aku." Ucap pelan Fajar .

Dia merasa kepalanya sangat pusing, dan merasa suhu panas di tubuhnya bukannya menurun malah semakin naik .

"Tidak apa - apa, lain kali jika anda sedang sakit, jangan di paksakan untuk bekerja dokter Fajar." Jawab Malik sambil menekan kata sakit di dalam kalimatnya.

Fajar yang tidak ambil pusing hanya mengucapkan terima kasih dan pamit pergi meninggalkan Malik yang tersenyum tipis melihat kepergian Fajar. Mulutnya bergumam pelan entah apa yang dia katakan.

****

Di bandara incheon Fajar tengah duduk menunggu pesawat yang akan dia tumpangi lepas landas. Pria itu melihat jam di tangannya dan kaget saat mendapati luka bekas gigitan di tangannya memburuk.

Buru- buru Fajar pergi ke toilet, dia membuka tasnya dan mengambil salep obat luka lalu mengoleskannya di tangannya yang terluka.

Pria itu kemudian pergi saat mendengar pengumuman jika pesawat yang akan dia tumpangi akan lepas landas.

****

Di dalam pesawat semua orang sibuk dengan kegiatan nya masing - masing ,tak terkecuali dengan Fajar yang sedang mengistirahatkan tubuhnya .Suhu badannya kembali tinggi, pria itu meronggoh obat penurun demam di tas nya, lalu meminumnya 2 tablet sekaligus.

"Apa anda baik - baik saja pak?" Tanya seorang pramugari yang melihat keadaan Fajar kacau dengan keringat dingin bercucuran di pelipisnya.

Fajar menoleh, kemudian menggeleng pelan.

"Baiklah, jika ada yang bapak butuhkan, bisa beritahu saya atau petugas lainnya" Ucap si pramugari pamit pergi.

Pesawat pun akhirnya mengudara, tanpa menyadari hal yang besar akan terjadi begitu pesawat itu mendarat di bandara Soekarno Hatta.

*

*

*

**Hai sobat sachie ...

Gimana penasaran kan ?ada apa dengan dokter Fajar?

Ada yang bisa tebak ngak?hahaha kalau mau tau jawabannya yuk trs pantengin cerita [Jakarta is in danger] di jamin bikin bulu kunduk merinding haha yang ngak kuat ga usah baca hihi .sampai jumpa lagi di episode selanjutnya.bye bye**

Terpopuler

Comments

ㅤㅤ✰͜͡ᴠ᭄ᴅ͜͡ ๓ㅤ

ㅤㅤ✰͜͡ᴠ᭄ᴅ͜͡ ๓ㅤ

bernafas kurang s 🙆‍♂️

2023-05-01

0

Coco

Coco

Gak berani membayangkan, bukan gak bagus yah Thor tapi kalau dibayangin jadi takut sendiri. Semoga Fajar bisa sembuh seperti sedia kala yah atau gak jadi antibodi buat orang orang yang terinfeksi.

2023-03-06

0

Rezkaya Retnoyevich

Rezkaya Retnoyevich

Saya sarankan untuk lebih memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) agar karya mu bisa diterima dengan baik oleh para pembaca. Untuk penilaian cerita, aku belum membaca karyamu secara keseluruhan jadi gak bisa berkomentar banyak. Mungkin setelah saya membaca 5 hingga 10 chapter baru saya kasih komentar lagi.

2023-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!