H-8

《 DISCLAIMER 》

Cerita ini hanya fiktif belaka dan hasil dari imajinasi Author .Jika ada kesamaan nama tokoh ,tempat kejadian ataupun cerita ,itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan .

*

*

*

Jihan masih tak bergeming menatap kaget Budianto yang tiba-tiba masuk mendobrak pintu. Dia berpikir, ada apa dengan kapten tentara itu. Sementara Budianto, dia langsung terduduk di lantai menggenggam tangan si anak. Yang ternyata itu Rini, anaknya. Budianto sangat bersyukur, anaknya selamat, tapi hatinya belum sepenuhnya lega. Karena sang istri belum dia temukan.

"Terima kasih karena kamu sudah selamat nak." Ucap Budianto menahan tangisnya. Dia terus menggenggam erat tangan anaknya, takut jika kehilangan anaknya kembali.

"Eugh." Suara lenguhan dari anaknya, membuat Budianto langsung menoleh ke sang anak. Mata Rini, perlahan membuka, memperlihatkan mata coklat seperti ayahnya menatap sayu Budianto sang ayah.

"Ayah." Gumamnya serak.

"Iya sayang, ayah disini. Apa kamu haus? Tunggu sebentar sayang." Budianto bergegas mengambil air untuk anaknya. Lalu membantu sang anak bangun, lantas dia pun menempelkan gelas berisi air pada mulut sang anak.

"Terima kasih ayah." Ucap Rini setelah merasa hausnya berkurang. Suara anak itu masih saja serak, membuat Budianto tak tega melihat anaknya. Sementara Jihan, dia menatap kaget ayah dan anak itu. Tidak menyangka, jika anak yang dia tolong ternyata anak dari kapten Budianto.

"Ano, maaf menggangu kalian, aku hanya ingin pamit pergi. Dan untuk kamu nak,"

"Rini." Sambung Budianto.

"Ah iya Rini, tolong ganti perbannya setiap 7 jam sekali ya. Pak Budianto akan membantumu, dan aku sangat kaget, ternyata pak Budianto ayahmu." Tutur Jihan.

"Ah iya, maafkan aku karena mendobrak pintu tiba-tiba. Aku sangat khawatir tadi." Jawabnya.

Jihan mengangguk lalu pamit pergi, di ikuti salah satu tentara, anggota Budianto.

"Siap 86! aku berhasil selamat!" Ucap si anak tiba-tiba. Rini, anak itu menganggkat tangannya memberi hormat pada sang ayah, yang langsung di balas Budianto.

"Ayah maaf." Ucap Rini pelan.

Anak berusia 7 tahun itu, menatap ayahnya murung. Melihat anaknya bersedih, Budianto langsung memeluk tubuh anaknya erat.

"Jangan khawatir, Ayah berjanji akan menemukan ibumu" mendengar ucapan sang ayah, bahu anak itu bergetar, anak sd itu, terisak pelan di pelukan sang ayah karena merindukan ibunya.

Dia kembali teringat saat sang ibu menyuruhnya untuk tetap duduk diam di mobil, saat mereka terjebak macet karena banyak mobil yang mengelami kecelakaan di depan mobil mereka. Tapi, setelah menunggu lama, si ibu tak kunjung datang, membuat Rini keluar dari mobilnya dan mencari ibunya. Tapi sayangnya, banyak orang yang sudah menjadi zombie, membuat anak itu ketakutan dan berlari mencari tempat perlindungan.

Untungnya, ada seseorang yang menolongnya saat dia kehilangan sang ibu, lalu membantu anak itu untuk kabur dari kerumunan zombie-zombie. Tapi sialnya, saat melarikan diri, Rini terjatuh, dan perutnya tertusuk pecahan kaca mobil yang berserakan di jalan.

Saat anak itu berlari mencari tempat aman, dia mendengar di siaran radio, mengatakan jika ada pengungsian tidak jauh dari tempatnya, membuat anak sd itu dengan sekuat tenaga berlari ke tempat ini. Dan itu keputusan yang tepat, karena sang ayah juga berada disini.

"Hiks... hikss... maafkan aku yah, maafkan aku, seharusnya aku tidak membiarkan ibu pergi hiks... hikss..." Rini menangis di pelukan ayahnya, membuat Budianto tak tega, lalu menciumi puncuk kepala anaknya berkali-kali untuk membuat anaknya tenang.

"Tidak sayang, itu bukan salahmu nak, Ayah akan pastikan jika ibumu selamat di suatu tempat entah dimana itu." Ucap Budianto. Ayah dan anak itu akhirnya menangis bersama.

****

Terlihat Jihan sedang berjalan pelan di koridor gedung, dia merasa senang melihat Rini yang ternyata anaknya Budianto. Perempuan itu, tadinya sangat khawatir, karena anak itu tidak punya wali di pengungsian ini. Tapi ternyata, itu salah.

"Ah, aku turut senang melihat Rini akhirnya bisa bertemu ayahnya." Gumannya. Lalu, perempuan itu berjalan cepat tak sabar untuk memberitahu berita baik ini pada yang lainnya. Saat hampir sampai di aula, Jihan melambaikan tangannya pada Bayu dan Jena. Lalu berlari menghampiri mereka.

"Apa anak itu baik - baik saja?" Tanya Bayu pada Jihan

"Dia baik - baik saja, dan aku dapat berita yang baik sekaligus mengejutkan." Ucap Jihan menatap Bayu antusias.

"Memangnya apa?" Timpal Jena.

"Ternyata anak itu, anaknya pak Budianto, aku sangat kaget mendengar itu, tapi sekaligus bahagia." Ucap Jihan tersenyum pada Bayu dan Jena, lalu matanya mencari keberadan Mega dan Ara.

"Ah Mega sedang ke toilet, sedangkan adik ku pamit pergi meminta obat pada tentara." Jelas Bayu yang mengerti apa yang Jihan pikirkan.

"Ehh adikmu sakit?" Ucap Jihan kaget.

"Maag nya kambuh, tapi dia bilang tidak apa - apa."

Jihan menganguk, lalu duduk di samping Bayu.

"Apa?" Tanya Jihan menoleh pada Bayu yang sedang menatapnya dengan intens.

"Hahaha tidak aku _"

"Kyaaa!" "Arghh!" "Tolong!"

Ucapan Bayu terpotong karena suara teriakan histeris dari warga. Semua orang yang berada di aula mendengar teriakan itu, sontak panik dan berlarian menyelamatkan diri. Entah apa yang sedang terjadi, mereka tidak tahu. Begitu juga dengan Bayu, Jihan dan Jena. Mereka melihat para warga yang berlarian panik. Lalu Bayu yang teringat adiknya sedang tidak bersamanya, berlari cepat mencarinya, di ikuti Jihan dan Jena yang mencari keberadaan Mega. Suasana mendadak ricuh, semua warga tak peduli dengan satu sama lain. Bahkan ada seorang pria muda menyenggol kakek-kakek yang berusaha menyelamatkan dirinya.

Sementara itu, Ara yang baru keluar dari ruang penyimpanan konsumsi, sontak kaget melihat ada beberapa warga yang berlarian panik di koridor gedung.

"Eh apa yang terjadi?" Tanyanya heran. Lalu, Ara yang tidak tahu situasi apa yang sedang terjadi, menghentikan salah tau warga dan menanyakan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Mba, ada apa? Kenapa semua orang berlarian panik?" Tanyanya. Namun perempuan yang di tanya Ara hanya menyuruh gadis itu untuk lari menyelamatkan diri.

"Huh, sebenarnya apa yang sedang terjadi ahkk!" Ara yang tengah melamun memikirkan apa yang sedang terjadi tiba-tiba terjatuh karena tersenggol seorang pria berbadan besar. Kakinya yang masih terluka pun, kembali mengeluarkan darah karena terbentur ubin lantai yang keras. Sementara si pria penabrak, berlari kencang tanpa memimta maaf padanya.

"Sialan!" Umpatnya.

"ARA CEPAT IKUT AKU!" Tiba-tiba Mega, yang entah sejak kapan berada di sampingnya menyeret tubuh gadis itu secara kasar. Membuat Ara meringis kesakitan karena kakinya di paksa berjalan tiba-tiba.

"Sial! katanya tempat pengungsian ini aman!" Umpat Mega.

"Memangnya ada apa kak? Kenapa para warga berlarian panik?"

"Nanti aku ceritakan, tapi sekarang kita harus mencari kakakmu dan yang lainnya."

Mereka berdua berlari kencang pergi ke lain arah dengan para warga.

Semua orang berhamburan keluar dari gedung, karena melihat seorang wanita berubah menjadi zombie dan mengigit salah satu warga.

Raut wajah khawatir terlihat jelas di wajah Bayu, dia menatap ke sekitar mencari keberadaan adiknya.

"BAYU ITU MEREKA!" Teriak Jihan.

Bayu menoleh, dan melihat adiknya bersama Mega tengah berlari ke arahnya.

"Hosh... hosh... apa yang terjadi kak?" Tanya Ara pada kakaknya.

"Kakak juga tidak tahu, tapi semua berlarian panik, kakak langsung khawatir padamu." Ucap Bayu.

"Hosh.. hosh.. seorang wanita tiba-tiba menjadi zombie, lalu menyerang seorang pengungsi. Dan juga, ada satu zombie wanita yang tiba-tiba masuk ke dalam gedung, aku tidak tahu bagaimana cara dia masuk. Tapi yang jelas, semua orang panik." Jelas Mega sambil mengatur nafasnya.

Penjelasan dari Mega membuat Bayu dan yang lainnya kaget, lalu mereka saling bertatapan dan memutuskan untuk keluar dari gedung sekarang juga.

*

*

*

Hai sobat sachie..

Gimana kabarnya?

Makin seru kan ceritanya haha ?

Gimana keadaan jantung kalian pas baca cerita ini?aman ?hihi di jamin jantung kalian berdebar kencang ngalahin debaran jantung kalian saat ketahuan selingkuh sama doi wkwkw ...

Tunggu next episodenya ya ..

Love seuniverse buat kalian yang setia sama pacarnya 💖💖💖

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!