H -10

《 DISCLAIMER 》

Cerita ini hanya fiktif belaka dan hasil dari imajinasi Author .Jika ada kesamaan nama tokoh ,tempat kejadian ataupun cerita ,itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan .

*

*

*

Saat keadaan di luar sana semakin kacau, tiba-tiba. Pintu ruangan yang di jadikan tempat rapat oleh sang presiden di buka secara kasar.

Brak!

Seorang tentara, masuk ke dalam ruangan dengan nafas memburu karena lari sangat kencang.

"APA YANG KAMU LAKUKAN!" Teriak ketua BNPB kesal.

"Maafkan saya pak ta-pi hah.. hah."

"Beri dia minum" Ucap pak presiden pada si ketua BNPB.

"Tapi pak."

"Cepat!"

"Baiklah." Dengan ogah ketua BNPB itu mengambilkan botol mineral untuk si tentara, yang langsung di minum secara kasar oleh si tentara.

"Pria yang bapak inginkan, saya dan anggota lainnya sudah membawanya. Kami tempatkan di salah satu ruang kosong disini." Ucap si tentara.

"Baik, tunjukkan dimana dia." Perintah pak presiden.

Si tentara mengangguk, lalu menyuruh presidennya mengikutinya.

Sesampainya di depan sebuah pintu yang di jaga oleh dua tentara, pak presiden menyuruh salah satu dari mereka untuk membuka pintu.

"Jadi dia orangnya?" Tanya pak presiden, begitu dia masuk. Terlihat seorang pria yang ternyata Malik, tengah menatap keluar jendela dalam diam.

"Iya pak, tapi sejak tadi dia hanya diam pak. Dan saat kami membawanya pun, dia dengan suka rela mengiyakan."

"Baiklah, cepat periksa dia." Perintah pak presiden pada seorang dokter.

Semua orang yang berada di dalam ruangan, terdiam melihat si dokter yang sedang memeriksa keadaan Malik ,mereka menahan nafas berdoa semoga Malik memiliki anti body untuk virusnya.

Kregh!

"ARGHH!" Tiba-tiba, Malik mengigit leher si dokter, semua orang yang melihat itu kaget, dengan mata terbebelak, dan panik berhamburan keluar dari ruangan itu, bagitu juga dengan tiga anggota tentara yang berada dalam ruangan itu langsung mengamankan sang Presiden untuk segera keluar dan dengan sigap mengunci pintu ruangan itu rapat.

Kreghh.. kraghh!

Suara retakan tulang terdengar jelas di telinga semua orang yang melihatnya. Mereka berigidik ngeri melihat perubahan di dokter di depan mata kepala mereka sendiri.

"Pak bagaimana ini? Sepertinya kita salah membawa orang, pria ini malah lebih parah dari yang lainnya." Ucap salah satu tentara.

Sedangkan sang Presiden masih terdiam menetralkan jantungnya yang berdegub kencang. Lalu tiba-tiba.

Brak.. prang!

Suara pecahan kaca membuat semua orang langsung menoleh ke dalam ruangan, mata mereka terbelalak kaget, melihat Malik terjun bebas dari lantai 3 gedung.

"CEPAT BUNUH DIA!" Teriak pak presiden.

Semua tentara langsung bergerak cepat memburu Malik.

Duggh.. dughh ..

Tiba - tiba si dokter yang sudah berubah menjadi zombie, menggedor-gedor pintu secara bruntal dengan kepalanya. Darah yang keluar dari mulut si dokter membuat semua pasang mata yang menatapnya berigidik ketakutan.

"Apa kamu membawa sampel darah yang tadi di ambil atasanmu?" Tanya pak presiden pada asisten si dokter.

Si asisten mengangguk sambil melihat 1 kantong darah yang berada di atas nampan yang dia bawa.

"Tolong selediki sekarang juga, aku mengandalkanmu."

"Baik pak." Si asisten lalu pamit pergi untuk mengeceknya.

"Dan untuk yang lain_"

"Aaaaa!" "Tolong!"

Ucapan sang Presiden tiba- tiba terpotong oleh teriakan - teriakan kesakitan, membuat semua orang langsung berjalan ke arah jendela dan melihat jika di bawah gedung, para anggota tentara yang di tugaskan untuk membunuh Malik sudah berubah seperti si dokter yang tergigit.

"Sial! Bawa pak Presiden ke tempat aman " Ucap salah satu ketua polisi.

Semua orang langsung panik, mereka berlarian dan terpaksa masuk ke ruangan yang sudah di sulap menjadi seperti laboratorium yang tidak jauh dari ruangan tadi.

"Apa ada?" Tanya si asisten yang bernama Agung, menatap semua orang yang masuk ke dalam ruangannya dengan raut wajah ketakutan, termasuk presidennya.

"Para tentara yang di tugaskan tadi, sudah berubah menjadi zombie." Ucap salah satu tentara yang berhasil selamat, muncul dari arah belakang sang Presiden dengan nafas yang memburu. Lalu si tentara mengunci pintu ruangan dengan rapat.

Agung yang mendengarnya sontak sangat kaget, lalu berjalan ke meja lain dan memberikan secarik kertas pada pak Presiden.

"Pak, saya menemukan kesamaan kasus ini dengan dengan film ini." Ucap Agung memberikan poster film zombie pada presiden.

"Pak Agung, apa anda sedang bercanda? Ini bukan film, tapi kenyataan " Ucap seorang ketua polisi menatap remeh asisten dokter itu.

Agung yang di tatap seperti itu, menghela nafas kasar, kemudian menceritakan ciri-ciri virus yang dia temukan dari darah Malik hampir sama dengan ciri-ciri virus zombie yang ada poster film itu.

Dia juga menjelaskan memang ada beberapa perbedaan dari jenis virus yang melanda kota Jakarta dengan virus yang ada di poster film zombie itu.

Dan menegaskan, jika virus yang Malik buat kemungkinan adalah mutasi dari virus yang sebelumnya karena virus itu menjadikan manusia sebagai inangnya ,itu sebabnya kenapa Malik masih hidup setelah terinfeksi virus dan efek sampingnya membuat dia menjadi seperti hewan buas yang haus akan darah.

Sedangkan virus yang belum bermutasi ialah virus yang akan langsung membuat inangnya mati seketika karena virus itu belum sempurna.

Semua orang yang mendengarnya langsung speecless tak terkecuali dengan pak presiden yang hampir saja limblung karena memikirkan apa yang akan terjadi pada kota tercintanya.

"Pak, apa anda tidak apa-apa?" Tanya ketua BNPB.

"Saya tidak apa-apa, hanya sedikit pusing." Jawabnya.

kringgg!

Suara dering telpon dari hp panglima TNI berbunyi. Membuat si panglima TNI sontak meminta maaf, dan langsung mengangkat teleponnya.

"Halo?"

Prak!

Hp panglima TNI terjatuh, dengan wajah memucat menatap sang presiden, membuat orang yang berada satu ruangan dengannya memandang penasaran.

"Baik," Ucap si tentara menutup teleponnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya pak Presiden.

"Pengungsian 2." Panglima TNI itu memejamkan mata, dan semua orang menunggu kelanjutan dari ucapannya.

"Semua warga yang mengungsi di sana, sudah menjadi zombie." Sambungnya.

Deg!

Semua orang yang mendengar kabar itu, sontak merasa lutut mereka melemas. Sama hal nya dengan presiden, pria paruh baya itu tengah duduk di kursi dengan kepala menengkup di meja. Tubuhnya sedikit bergetar, entahlah, mungkin presiden itu tengah berusaha menahan tangisnya.

Derap langkah kaki terdengar menuju ke arah laboratorium, yang membuat semua orang yang ada di dalam ruangan seketika terdiam. Panglima TNI seketika langsung memerintahkan anak buahnya yang tersisa untuk berjaga di depan pintu.

tok.. tok... tok

Suara ketukan bruntal, membuat semua orang menahan nafas. Lalu,

"Kami tahu anda disini pak presiden." Ucap seorang pria memakai bahasa inggris.

Semua orang terdiam, bertanya-tanya siapa orang yang ada di balik pintu itu, lalu pak presiden menyuruh salah satu tentara yang berjaga membuka pintu, dan terlihat beberapa pria berseragam tentara Rusia.

"Beri jalan untuk mereka." Perintah pak Presiden.

Anggota PBB dari Rusia masuk, lalu mereka berkata jika sudah membereskan kekacauan yang ada di lantai satu gedung dan meninggalkan beberapa anggotanya untuk berjaga di bawah.

"Kami akan membantu anda pak Presiden." Ucap Ketua tentara Rusia bernama Johan.

Pak presiden mengangguk, lalu menceritakan semua hal tentang virus yang menyerang warganya.

"Jadi, apa anda belum mendapatkan obatny?" Tanya Johan pada Agung.

Agung menghela nafas berat, lalu menggelengkan kepalanya, "Jenis virus ini baru, jadi aku sedikit kesulitan untuk mencarinya.".

"Baiklah, saya akan melapor dulu." Pamit Johan.

Sementara, sang presiden. Dia merasa sedikit lega karena ada mendapat bantuan dari sahabatnya, presiden Rusia.

*

*

*

Hai sobat sachie..

Nantikan next episode selanjutnya ya ...

Love seuniverse buat kalian💖💖💖

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!