《 DISCLAIMER 》
Cerita ini hanya fiktif belaka dan hasil dari imajinasi Author .Jika ada kesamaan nama tokoh ,tempat kejadian ataupun cerita ,itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan .
*
*
*
" ADA APA INI " teriak kapten Gilang pada Mega ,Jihan dan si jaksa yang sudah tersungkur di lantai .
" Haha tidak papa pak ,aku hanya sedang olahraga dan orang ini ingin membantuku menjadi samsaknya " Ucap Mega tersenyum lebar pada kapten Gilang .
Kapten Gilang yang melihat senyum lebat Mega langsung brigidik ngeri ,bukannya terlihat manis tapi baginya malah terlihat mengerikan .Kapten itu tidak ambil pusing dengan kejadian yang baru saja terjadi .
" Aish sudahlah ,jangan membuat kekacauan ingat " Ucap kapten Gilang pergi meninggalkan Mega yang cekikikan karena berhasil membuat si jaksa tersungkur .
Sedangkan Jihan yang melihat kelakukan tengil temannya hanya bisa menggelengkan kepalanya ,ia berpikir kenapa bisa dirinya berteman dengan perempuan seperti Mega sampai bertahun - tahun?tapi dokter itu kemudian tersenyum karena meskipun sifat Mega pecicilan tapi Mega adalah teman yang baik .
" Ayo Nek, saya antarkan ke tempat nenek " Ucap Mega langsung memapah si nenek di susul Jihandi belakangnya.
" Sial!aku akan membalasmu " Umpat si jaksa saat melihat Mega yang sedang tersenyum ramah pada warga.
****
****
Terlihat Bayu melangkah gontai menghampiri Mega dan Jihan .
" Loh kok sendirian?dimana Ara? " Tanya Jihan bingung.
Bayu terdiam sejenak ,ia kemudian menjelaskan jika Ara positif dan membuatnya harus berada di ruangan berbeda dengan mereka .
Jihan dan Mega langsung kaget mendengarnya ,mereka pun bertanya pada Bayu dimana ruangan Ara berada , karena ingin bertemu dengan adik Bayu itu .
" Ikut aku" Ucap Bayu .
Mereka bertiga pun pergi menuju ruangan Ara .
Sedangkan di tempat Budianto dan istrinya, mereka sedang membicarakan Ara yang positif terkena virus .
" Kasian sekali anak itu " Ucap Karina merasa kasihan pada Ara .
" Mau bagaimana lagi ,doakan saja semoga obat itu berhasil di temukan dan Ara akan segera sembuh " Jawab Budianto merangkul istrinya .
Suami istri itu pun kembali mengalihkan pandangannya pada Rini yang sedang bermain dengan boneka pemberian kapten Gilang.
" Uhukhh ...uhukk " Tiba - tiba Rini batuk - batuk membuat keduanya khawatir .
" Nak kamu tidak papa? " Tanya Budianto sambil menepuk - nepuk pelan pundak Rini sedangkan Karina dengan cepat mengambil air putih untuk anaknya .
" Sayang ,minum dulu " Ucap Karina memberikan air pada anaknya .
" Aku baik - baik saja ,sepertinya tadi aku tidak sengaja menghidup debu .Disini kan debunya kotor Bu " Ucap Rini pada ayah dan ibunya .
Budianto dan Karina pun langsung bernafas lega mendengarnya .
****
****
Terlihat Ara yang berada di dalam ruangan tersenyum pada Jihan dan Mega yang berada di balik pintu .Mereka berdua belum diizinkan masuk untuk bertemu Ara karena takut tertular .
" Jangan khawatir Dok ,Kak Mega " Ucap Ara tersenyum pada mereka .
" Hikss..hiks..dasar bodoh !coba lihat! dia masih bisa tersenyum manis meskipun tahu apa yang sedang terjadi dengannya sekarang " Ucap Mega yang menangis karena mengetahui gadis manis itu positif .
Jihan pun langsung mengelus punggung Mega ,ia juga sedih saat mendengarnya tapi jika ia menangis juga seperti Mega pasti akan membuat Ara semakin sedih .
" Dasar cengeng ,mana kak Mega yang pemberani itu hihi " Jawab Ara terkekeh menahan air mata yang akan jatuh .
Ia mendongkakkan kepalanya ke atas sebentar agar air matanya tidak jatuh .Kemudian ia tersenyum manis dan menyuruh mereka untuk pergi dan jangan khawatir .
" Baiklah jika itu mau mu " Ucap Mega .
" Kami akan mengunjungimu setiap 1 jam sekali " Ucap Bayu membuat Ara terkekeh pelan .
Ia kemudian menaruh tangannya di pintu yang terbuat dari kaca .Bayu pun mengikutinya apa yang adiknya lakukan dan langsung tersenyum menatap adiknya .
Mereka bertiga akhirnya pamit pada Ara , membuat gadis merasakan seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya .
" Huft semangat Ara " Ucap Ara menyemangati dirinya sendiri .
****
****
" Pak Budianto " Sapa Bayu yang tidak sengaja berpapasan dengannya .
" Ah Bayu bagaimana adikmu? " Tanyanya .
Karina yang mengetahui arah pembiacaraan sang suami langsung mengajak Jihan ,Mega dan anaknya untuk pergi membantu beberapa tentara yang sedang kesulitan .
Setelah kepergian mereka akhirnya Bayu menceritakan jika ia dan adiknya akan terus bersama apapun yang terjadi bahkan jika ia harus mati pun ,Bayu siap demi adiknya.
" Jangan khawatir ,aku yakin pemerintah akan terus mencari obatnya dengan segera " Ucap Budianto menepuk pelan pundak Bayu .
Mereka kemudian pergi bersama menyusul Jihan dan yang lainnya.
****
****
"Apa kamu sudah mengirim obat itu ke semua post pengungsian? " Tanya pak Presiden pada si tentara.
" Sudah pak ,kami sudah mengirimnya ,tapi untuk post 5 kemungkinan sedikit terlambat karena jaraknya sedikit jauh dari sini pak "Jawab si tentara .
Pak Presiden pun mengangguk pelan ,ia berharap obat ini bisa membuat warga yang sudah positif terinfeksi memperlambat penyebaran virus di tubuh mereka, supaya ia dan yang lainnya bisa mempunyai waktu ekstra untuk mencari kembali obat virus itu .
" Jangan khawatir pak, semuanya akan baik - baik saja ,aku akan berusaha sekuat tenaga membuat obat untuk virus ini " Jawab Agung menatap lurus pada sang Presiden.
Dalam hatinya ia berjanji akan membuat obat itu secepat mungkin sebagai balas budi pada atasannya yang sekarang menjadi kelinci percobaan.
" Dia benar pak ,jangan khawatir karena kita pasti bisa melewati semua ini" Ucap Johan menimpali.
Sang Presiden menatap lurus pada Johan ia kemudian mengangguk pelan .Semua yang ada disana juga mengiyakan ucapan Johan .
Di keadaan yang sekarang mereka harus punya semangat yang tinggi ,karena jika tidak ,pasti akan membuat para warga bersedih melihatnya .
Si tentara yang sedari tadi diam mengintrupsi pembicaraan Johan ,Agung dan pak Presiden .Ia membawa beberapa roti di tangannya untuk sang Presiden dan yang lainnya .
" Maaf menganggu pak ,tapi saya hanya ingin memberikan sedikit makanan untuk kita semua ,saya tahu bapak belum makan dan yang lainnya pun begitu ,hanya ada roti ini yang saya bawa ,karena sebagian makanan berat sudah di kirimkan pada warga di tempat pengungsian. " Ucap si tentara .
Ia memberikan 1 bungkus roti pada pak Presiden dan semua orang .Karena kasus pandemi ini , semua makanan yang berada di supermaket ludes habis dan ada beberapa minimarket yang terbakar karena ulah dari orang yang terinfeksi virus .
Semua stok makanan yang tersisa pun tidak begitu banyak karena harus di berikan pada semua post pengungsian .
" Tidak papa ,mari kita makan bersama " Ucap pak Presiden .Ia kemudian memimpin doa bersama dan tak berdoa untuk keselamatan mereka dan semua warga .
****
****
Di tempat Ara ,terlihat ia sedang mengigit bibirnya karena merasakan sakit yang luar biasa ,gadis itu merasa jika tubuhnya sepertinya akan remuk dalam sekejab .
Mata nya memerah menahan tangis , kemudian ia berjalan tertatih - tatih ke arah meja yang berada di pojok .Dengan tangan yang gemetar ,adik dari Bayu itu mengambil obat yang di berikan kapten Gilang padanya tadi dan langsung menusukkan jarum itu pada lengannya.
Nafas Ara langsung memburu setelah ia menyuntikkan obat itu ,gadis itu pun ambruk sambil menatap pintu ruangan dengan tatapan nanar .Perlahan rasa sakit nya menghilang membuat Ara memejamkan matanya karena kelelahan.
*
*
*
Hai sobat sachie..
Gimana kabarnya hari ini?
Hihi makin mendebarkan bukan ceritanya?
Kalau kalian sayang sama Ara jangan lupa like ,komen,vote bisa juga give me a gift yg banyak supaya Ara baik - baik aja haha .
Next episode ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments