GADIS CANTIK TAWANAN CEO LUMPUH

GADIS CANTIK TAWANAN CEO LUMPUH

AYESHA NAURA PUTRI

Di sebuah rumah sederhana berukuran tipe 21 sepasang Ayah dan Putri tercintanya kini bersiap-siap menuju kampus untuk menghadiri wisuda sang putri.

"Ayesha. Sudah siap Nak?" Ayah mengetuk pintu kamar Ayesha memastikan Ayesha sudah rapi.

"Sebentar Ayah." Ayesha mematut diri sekali lagi memastikan dirinya sudah rapi.

Ayesha membuka pintu kamarnya dan terlihat sang Ayah sudah berdiri di hadapannya dengan senyuman sehangat sinar mentari pagi.

"Cantik sekali putri Ayah." puji Pak Ridwan pada putri satu-satunya.

"Siapa dulu Ayahnya. Anak Ayah kan cantik," Ayesha meniru gaya bahasa salah satu Bapak dari penyanyi dangdut yang sedang populer saat ini.

"Iya. Memang benar. Putri Ayah cantik sekali. Ayah jadi teringat Almarhumah Ibu Kamu."

Ayesha melihat sudut mata Ayahnya mulai berkaca-kaca.

"Ayah, jangan sedih dong. Oh Iya nanti setelah acara wisuda kita sekalian nyekar ke makam Ibu ya Yah. Ayesha ingin kasih tahu Ibu Ayesha sudah lulus." Ayesha menggandeng Ayahnya menuju ruang makan rumah mereka.

"Iya Nak. Nanti Kita akan kesana. Sekalin kita bawakan bunga Anggrek kesukaan Ibu."

Pak Ridwan masih ingat bunga favorit mendiang istrinya, Ibu Ayesha.

"Duh, andai saja ada pria sebaik dan sesetia Ayah, Aku mau menikah saat ini juga." Ayesha berseloroh.

Bagi anak perempuah, Ayah adalah sosok cinta pertamanya.

"Aamiin. Insha Allah Kamu akan mendapat jodoh bahkan lebih baik dari Ayah. Ayah selalu mendoakan kebahagiaan Kamu termasuk soal jodoh."

"Sekarang Kita makan dulu ya, Ayah sudah buatkan nasi goreng buat Kamu. Kamu paling suka nasi goreng ikan teri buatan Ayah kan?"

"Ayah memang terbaik! Ayesha sayang Ayah!"

Ayesha memeluk Ayahnya. Begitupun Pak Ridwan, ia begitu menyayangi Ayesha buah cintanya dengan mendiang Rania, Ibu Ayesha.

"Sudah, jangan nangis dong, nanti riasan Kamu hilang. Ayo segera makan nanti Kita berangkat. Ayah gak mau telat datang diwisuda Kamu Nak."

Ayesha menerima piring dari Ayahnya yanh sudah berisi nasi goreng ikan teri makanan favorit Ayesha buatan Ayah Ridwan.

"Makasi Ayah. Eumh. Masakan Ayah memang paling enak!" Ayesha memuji masakan Ayah Ridwan.

"Makanlah Nak. Kelak Ayah tidak bisa selalu memasakan makanan untuk Kamu."

"Loh Kok Ayah bicara begitu. Memang Ayah mau kemana?" Ayesha menatap Ayah Ridwan sambil menikmati nasi goreng buatan Ayah Ridwan.

"Ya Kamu nanti akan menikah dan di bawa suami Kamu Nak. Saat itu tentu Kamu yang harus masak makanan untuk keluargamu." Ayah Ridwan bahagia Ayesha menyukai masakannya.

"Oh begitu, Ayesha pikir Ayah mau kemana. Pokoknya kalau Ayesha nikah, Ayah ikut sama Ayesha ya. Ayesha ga mau Ayah sendirian." Ayesha menggenggam tangan Ayahnya.

"Ayesha, tugas seorang Ayah dan kewajiban Ayah akan berpindah setelah ada pria yang kelak akan menjadi suami Kamu Nak. Setelah akad nikah maka Kamu sepenuhnya menjadi tanggung jawab suamimu. Ayah doakan kelak Kamu akan berjodoh dengan laki-laki yang baik, bertanggung jawab dan menyayangimu melebihi Ayah sayang padamu." sambil menatap putrinya yang kini telah berusia 22 tahun.

"Ayah itu cinta pertamaku. Ayah tidak akan tergantikan. Ayah tetap nomor satu di hati Ayesha." Ayesha tak kuasa sudut matanya mulai berkaca-kaca.

"Tuh kan, jangan nangis. Ayo segera habiskan. Setelah ini Kita berangkat."

"Oke Ayah. Ayah belum ganti baju?"

"Setelah ini Ayah ganti baju, tadi habis masak, jadi takut bajunya kotor."

"Ayesha pilihkan ya baju yang Ayah mau pakai."

"Iya, Kamu pilihkan."

"Siap Ayah, pokoknya tenang saja. Ayesha akan buat Ayah terlihat tampan."

"Ayah sudah tua Nak."

"Tapi Ayah awet muda dan masih tampan."

"Kamu ini paling bisa menyenangkan hati Ayah."

"Buktinya Ibu yang rumahnya di sudut jalan selalu curi-curi pandang dengan Ayah."

"Kamu ini pintar ya menggoda Ayah. Buat Ayah cuma Ibu Kamu yang selalu ada dalam hati Ayah."

"Uh, So Sweet. Ya Allah titip jodoh 1 yang seperti Ayah." Ayesha mengangkat kedua tangannya.

"Sudah, lanjutkan makannya. Kamu ini selalu saja bikin Ayah ceria setiap hari. Mungkin karena itu Ayah jadi awet muda, karena memiliki putri yang selalu bikin Ayah tersenyum setiap hari."

"Nah bagaimana, Ayah suka kan sama batiknya?" Ayesha kini menghadapkan Ayah Ridwan di cermin lemari pakaian.

"Masya Allah, Kamu belikan batik baru untum Ayah? Kenapa tidak simpan saja Nak uang Kamu untuk keperluan Kamu."

"Ayah, tak apa. Ayesha kemarin habis dapat order lumayan. Jadi Ayesha belikan batik ini senada dengan kain kebaya Aku."

"Ya Allah tampan sekali. Ayahnya siapa sih?"

"Tentu Ayahnya Ayesha Naura Putri anaknya Pak Muhammad Ridwan."

"Kita berangkat sekarang Ayah?"

"Bismillahirahmahnirahim."

Ayesha dan Ayah Ridwan kini masuk mobil yang biasa Ayah Ridwan gunakan untuk narik taxi online.

Jalanan pagi hari sangat padat merayap.

Namun tak menyurutkan kebahagiaan keduanya.

Bagi Ayah Ridwan, Ayesha adalah putrinya yang sangat ia sayangi.

Sejak kecil mereka hidup berdua setelah kepergian Ibu Ayesha.

Meski Ayah Ridwan bekerja sebagai sopir dengan keterbatasan ekonomi, namun Ayah Ridwan sangat menyayangi Ayesha dan berjuang sekuat tenaga agar Ayesha bisa mengenyam pendidikan.

Ayesha anak yang cerdas. Sejak dulu Ayesha seding mendapat beasiswa.

Begitupun saat kuliah hingga lulus, Ayesha mendapatkan beasiswa dan kini lulus dengan predikat cumlaude.

Ayesha juga diterima sebagai pegawai dari perusahaan yang memberikan ia beasiswa atas prestasinya yang membanggakan.

Betapa bahagia hati Ayesha dan Ayah Ridwan.

"Selamat ya Nak, Ayah bahagia sekali. Ayah bangga padamu."

Ayah Ridwan memeluk Ayesha sambil memberikan bunga dan boneka khas wisudawan dan wisudawati yang biasa dijual dipintu masuk kampus saat ada acara wisuda seperti saat ini.

"Makasi Ayah. Uh, Ayah so sweet banget, Sekali lagi makasi Ayah. Berkat doa Ayah Ayesha bisa seperti sekarang." Ayesha memeluk erat Ayah Ridwan.

"Ayo Nak, Kita foto dulu, itu disana ada jasa foto. Buat kenang-kenangan." ajak Ayah Ridwan pada Ayesha.

Ayah Ridwan dan Ayesha kini terlihat sangat bahagia.

Tak kurang 5 jepretan mereka abadikan dalam balutan toga yang Ayesha kenakan bersama Ayah Ridwan disisinya.

"Ayah, Ayesha mau foto dengan teman-teman dulu ya. Ayah jangan kemana-mana. Tunggu disini."

"Iya. Sana Nak. Tuh teman-temanmu sudah menunggu."

Ayah Ridwan tersenyum melihat kegembiraan Ayesha bersama teman-temannya sedang berfoto bersama.

"Nak, terima kasih sudah menjadi kebahagiaan Ayah. Ayah tidak tahu sampai kapan Ayah bisa mendampingimu. Ayah hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidupmu." batin Ayah Ridwan sambil menatap Ayesha.

"Ay, Kamu hebat ih. Udah Cumlaude, langsung diterima kerja di AFR CORPORATE." ujar salah satu teman Ayesha yang sama-sama di wisuda hari ini.

"Alhamdulillah. Aku bersyukur. Paling tidak Aku bisa membantu Ayah mencari uang mulai kini. Kasihan Ayahku sudah tua dan selama ini sudah bekerja keras untukku. Sekarang gantian Aku ingin berbuat lebih untuk membahagiakan Ayahku." Ayesha sambil menatap ke arah Ayah Ridwan melambaikan tangan.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAMPIR THOR, SALAM KENAL DARI PONTIANAK...🙏🏻🙏🏻🥰🥰

2023-12-12

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-07-21

3

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

seru ni

2023-06-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!