Calon Mertua

Setelah pertemuan dengan Mom Hawa, hari ini sesuai perintah Adam, Ayesha mengikuti Mom Hawa yang mengajaknya ke butik salah satu sahabat Mom Hawa.

Ayesha yang sudah berada di ruang tamu Mansion Adam, kini disambut senyuman hangat sang calon Mertua, tentu saja Mom Hawa begitu senang melihat kedatangan calon menantunya.

"Sayang, hari ini Mom akan bawa Kamu menemui sahabat Mom pemilik butik yang akan membuat gaun pertunanganmu dengan Adam." Mom Hawa menggandeng tangan Ayesha sambil membawanya duduk di ruang keluarga.

Ayesha masih merasa canggung dengan semua kondisi yang kini ada dihadapannya.

Namun Ayesha bisa merasakan kalau Mom Hawa adalah wanita dan calon Ibu mertua yang baik.

"Mom Hawa begitu hangat, kenapa Pak Adam kaku seperti kanebo kering begitu!" batin Ayesha mengumpat Boss menyebalkannya.

"Sayang," Mom Hawa mengambil tangan Ayesha menggenggamnya sambil diusap dengan lembut.

Mom Hawa bisa merasakan Ayesha adalah peremouan yang baik.

Tidak seperti Clara yang tidak tulus dengan Adam.

Namun di hati kecil Mom Hawa masih menyisakan tanda tanya, bagaimana Ayesha dan Adam membuat keoutusan secepat ini.

Mom Hawa khawatir ada hal yang disembunyikan Adam darinya.

Ayesha tersadar dari lamunannya, segera ia tatap netra teduh wajah sendu wanita baya di hadapannya.

"Sayang, apakah Adam memaksamu untuk segera bertunangan?" Mom Hawa ingin sekali Ayesha terbuka padanya.

"Jelas, kalau bukan karena ancaman si Killer, mana mau Aku bertunangan dengannya." ingin rasanya Ayesha mengeluarkan unek-unek namun semua tersimpan hanya dalam hati sesuai dengan perjanjian antara dirinya dan Adam yang mengetahui.

"Tidak, Nyonya. Kami mengambil keputusannya bersama." Ayesha terpaksa berbohong.

"Panggil Mom, sama seperti Adam. Sebentar lagi Kamu akan menjadi anak Mom."

"Ayesha, Mom berharap Kamu sabar dalam menghadapi Adam. Sebenarnya Adam pria yang baik, hangat dan penyayang. Namun sejak kejadian itu dan ia dicampakan karena lumpuh Adam memendam banyak kemarahan. Mom harap sedikit demi sedikit dengan adanya Kamu disisinya, Adam bisa kembali menjadi Adam yang semula."

Ayesha bisa menangkap sendu dan pilu di hati Mom Hawa yang merindukan sosok putranya yang dulu.

"Maaf ya Sayang, Mom jadi begini. Yuk Kita segera berangkat, Kita sudah ditunggu oleh anak pemilik butik sahabat Mom."

Sedangkan di perusahaan Adam tampak sedang meeting dengan para dewan Direksi membahas perkembangan perusahaan.

"Baik meeting hari ini Saya rasa sudah cukup. Oh Ya, Lusa adalah pertunangan Saya. Saya berharap kalian hadir." Adam dengan lugas menyampaikan disesi terakhir meeting.

Selepas ke luar dari ruangan meeting tentu saja para dewan direksi bergunjing mengenai pertunangan Adam.

Mereka melihat kondisi Adam dan tahu bahwa hubungan Adam dengan Clara sudah berakhir.

Bahkan Clara yang sudah resmi menjadi kekasih Jody, rival Adam sudah menjadi rahasia umum.

"Pak, Nyonya mengabarkan sedang berada di butik, Bapak diminta menyusul." Rian memberi tahu Adam bahwa Mom Hawa memintanya datang.

Di Butik,

"Masya Allah, cantik sekali calon menantumu Jeng. Ini sih pantas saja Adam ingin cepat-cepat. Kalau perlu segera menikah saja." sang pemilik butik sekaligus sahabat Mom Hawa tersenyum melihat Ayesha yang sangat cantik saat mengepas gaun pertunangan yang akan ia kenakan.

"Iya. Akupun tak menyangka di balik musibah ada hikmah yang Allah berikan untukku dan Adam." Mom Hawa pun mengakui Ayesha sangat cantik.

Ayesha sendiri risih dengan apa yang ia kenakan, bukan karena tak suka namun bayangan wajah menyebalkan Adam membuat drop diri sendiri.

Nyatanya kedatangan Adam yang tak disadari oleh semuanya kini malah tertangkap Ayesha dari cermin besar dalam ruangan itu.

Mata Ayesha bersiborok dengan tatapan Adam yang baru sampai didampingi Rian.

Adam sebentulnya malas jika bukan demi lancarnya rencana yang ia buat mana mau bersusah payah ke butik seperti saat ini.

"Cantik!" Adam tak memungkiri wanita yang kini menjadi calon tunangannya tampak cantik menggunakan gaun meski semua hanya gumaman dalam hati Adam.

"Adam! Sini, lihat! Ayesha sangat cantik sekali Nak." Mom Hawa meminta Adam mendekat.

Sementara Ayesha tak memusingkan, toh baginya tak penting penilaian Adam.

"Nak Adam, sekalian coba jas yang akan digunakan. Tante sudah siapkan warna yang sesuai dengan gaun yang Ayesha kenakan." sang pemilik butik mengambil jas milik Adam.

"Rian bantu aku mencoba jas itu." Adam segera mengalihka perhatiannya dari Ayesha yang sedikit membuat ia terpesona.

"Tentu Kamu belum boleh meminta Ayesha melakukan itu Dam, belum muhrim. Rian bantu Adam ya." Mom Hawa tertawa bersama sang sahabat.

"Males juga mesti bantu si Killer." batin Ayesha kesal dengan tatapan tajam Adam padanya seperti akan menelan bulat-bulat.

"Wah Kamu sangat tampan, bagaimana Jeng, Ayesha calon tunanganmu tampan bukan?" Sang pemilik butik tersenyum melihat Adam yang kini mengenakan jas senada dengan gaun Ayesha.

"Ah Mom bahagia sekali, rasanya ingin besok langsung ijab kabul saja kalau begini." Mom Hawa mengeluarkan isi hatinya.

"Mom, sabar. Adam juga maunya seperti itu, tapi semua ada waktunya. Ya kan Sayang?" Adam menatap pada Ayesha yang memasang mata melotot ke arah Adam saat mendengar ucapan Mom Hawa.

"Cih, apa-apaan dia! Pintar sekali aktingnya. Sebaiknya dia cocok jado aktor!" batin Ayesha.

Ayesha menjawab kata-kata Adam dengan anggukan.

"Ya sudah kalau semua sudah beres, Kita kembali kerumah ya. Sepertinya kalian lelah. Ayesha kamu juga ikut kerumah ya."

"Jeng, makasi ya. Aku tunggu kehadirannya di pertunangan Adam dan Ayesha." lanjut Mom Hawa sambil bercipika cipiki pada sang sahabat.

"Tentu Aku akan menghadirinya Jeng. Duh Kalian serasi sekali. Tampan dan Cantik. Semiga lancar sampai hari H ya. Tante juga sudah siapkan gaun yang cocok untum Ayesha kenakan saat pernikahan. Nanti datang lagi untuk fitting ya."

Setelah berpamita, kini mereka dengan mobil masinh-masing menuju Mansion Adam.

Sesampai di Mansion, Adam

, Mom Hawa dan Ayesha kini duduk di meja makan menikmati santap malam bersama.

"Ayesha, apakah tidak sebaiknya menginap saja disini. Lusa kalian akan bertunangan. Mom takut Kamu lelah bolak balik."

"Terima,"

Belum sempat Ayesha meneruskan kata-katanya Adam lebih dulu menjawab.

"Ayesha memang akan tinggal disini Mom mulai hari ini, Adam juga memikirkan hal itu. Adam gidak mau calon tunangan Adam sampai sakit."

"Apa-apaan dia, sekarang memaksa begini." batin Ayesha.

"Maaf Pak Adam, dan Nyonya, tapi Saya belum bawa pakaian. Sebaiknya Saya pulang dulu." Ayesha mencari alasan logis agar tak harus menginap.

"Soal barang-barang Kamu, besok Aku akan minta Rian mengemasnya. Jadi malam ini Kamu tidur disini ya. Tenang saja, Kamu akan menempati kamar yang berbeda denganku, ga usah grogi gitu dong Sayang."

Tentu saja semua keramahan Adam dan sikap manis yang Adam tunjukkan adalah kepalsuan.

"Sial! Dia sangat menyebalkan!" Ayesha merutuk dalam hati.

"Mom akan mengawasimu Adam, awas kalau Kamu berani dekat-dekat Ayesha ya. Belum muhrim!" tawa Mom Hawa.

Terpopuler

Comments

Septi Anggraini

Septi Anggraini

ff

2023-03-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!