Sejak tunangan, Mom Hawa memang meminta Ayesha untuk tinggal di Mansion agar lebih mudah mengurus ini dan itu mengenai pernikahan mengingat tak lama lagi pernikahan mewah Ayesha dan Adam akan digelar.
Sebenarnya Ayesha keberatan, karena ia memikirkan bagaimana tanggapan orang - orang terutama statusnya sebagai sekretaris Adam kerap menjadi pergunjingan di kantor meski tidak terang-terangan karena mereka takut akan kuasa Adam yang bisa langsung memecat tanpa ampun.
Kemarin Mom Hawa memang sudah mewanti-wanti kepada Adam dan Ayesha untuk meluangkan hari ini untul sesi prewed.
Sebetulnya Adam malas seksli melakukannya, namun demi melancarkan rencana dan membuat sang Ibu percaya dengan berat hati Adam pun menyetujui rencana Mom Hawa tersebut.
Jangan tanya Ayesha, seakan mengikuti tanpa rasa apapun ia menyetujui keinginan calon Ibu mertuanya saja.
Terlebih Ayesha merasa lebih cepat lebih baik dan ga perlu berdebat kusir dengan sang Boss Killer bin Nyebelin.
Menikmati sarapan pagi demi memiliki tenaga dan tubuh yang kuat menghadapi segala tantangan hidup.
Mom Hawa, Adam dan Ayesha kini menikmati santap pagi bersama dilayani para ART yang sudah menyiapkan seperti rutinitas di Mansion.
"Sayang, nanti putrinya kawan Mom akan menjadi fotografer kalian berdua. Kamu pasti suka dengan hasil foto-fotonya. Dia itu salah satu fotografer terbaik di negeri ini dan sudah menjadi langganan para selebritis." Mom Hawa tampak bahagia sekali menyiapkan segala perintilan acara pernikahan Adam dan Ayesha.
Sementara bagi Adam dan Ayesha, mereka masa bodoh meski di depan Mom Hawa dan lainnya masih asik bermain sandiwara entah berapa babak akan selesai.
Ayesha menanggapi ucapan Mom Hawa dengan senyuman sementara Adam tampak biasa saja tanpa minat.
Memilih tema outdoor menjadi tempat dan lokasi foto di wilayah pantai, Ayesha yang kini tengah bersiap didandani MUA kenamaan langganan para selebriti tanah air.
Sedangkan Adam pun tak kalah disibukkan dengan pihak wardrobe yang membantunya bersiap mengenakan pakaian sesuai tema foto hari ini.
"Kaluan sangat serasi. Ah Mom jadi ingat Daddy Mu Dam!" Mom Hawa dengan mata berbinar saat melihat Adam dan Ayesha keluar bersamaan dari ruang persiapan.
Adam menatap tampilan Ayesha.
Adam tak memungkiri, calon istri sandiwaranya sungguh cantik dan mempesona.
Balutan gaun yang dikebakan Ayesha begitu cantik membingkai tubuh Ayesha yang memang langsing dan tinggi tak lupa kulit putih bersihnya membuat semua yang terpasang ditubuhnya terlihat pantas bahkan memukau.
Namun Adam tetaplah Adam yang dengan konsisten memang wajah datar tak memberi pujian sedikitpun bahkan senyum saja ia tahan karena takut calon istrinya kegeeran.
Ayesha tak menampik, meski masih berada diatas kursi roda, pesona Adam Razka Alfarezel memang rak luntur.
Kharismanya tetap ada meski kini pria tersebut seakan kehilangan kegagahannya dengan kondisinya saat ini.
"Wah, Tuan Adam dan Nona sangat serasi sekali. Ini sih bakal bagus hasilnya." puji sang fotografer pada kedua calon pengantin tersebut.
Meski dengan kondisi Adam seperti sekarang, namun tak membuat sang fotografer kehilangan akal untuk membuat pose-pose romantis dengan menyiasati keterbatasan Adam tetap menghasilkan jepretan tang membuat mata envy melihatnya.
Namun tetap saja segala sesuatu yang bagus butuh perjuangan.
Seperti arahan sang fotografer yang meminta keduanya berpose romantis menimbulkan kecanggungan bagi kedua makhluk Tuhan paling bersebrangan ini.
"Kamu jangan kegeeran, Aku melakukan ini karena sedang dilihat banyak orang terutama ada Mom yang senang sekali melihat Kita."
Dalam pose dengan duduk berhadapan dimana saling menyatukan dahi dengan Adam diminta memegang sebelah kaki Ayesha.
"Bapak yang ga usah curi kesempatan, Saya sih ga geer tuh!" bisik Ayesha membalas kata-kata nyelekit Adam.
"Wah, Tuan dan Nona memang ditakdirkan berjodoh, Saya ga perlu capek-capek ngedit ini sih!" sang fotografer kembali memuji keduanya.
Break sejenak, menjalankan ibadah dan makan siang sambil melihat hasil bidikan sang fotografer.
"Ini sudah ada banyak hasil bidikan Saya, nanti silahkan dipilih suka yang mana. Setelah ini Tuan dan Nona ganti kostum lagi ya."
Mom Hawa yang turut melihat hasil bidikan lensa profesional sang fotografer tampak sumringah tak henti tersenyum.
"Kalian tuh, bikin iri saja. Dam Kamu tuh senyum nya lebih lebar gitu. Jangan seperti menahan poop." Mom Hawa membuat yang lain tersenyum mendengarnya.
Adam memutar bola matanya memilih diam tak menanggapi gurauan sang Ibu.
Setelah pose-pose yang dianggap melelahkan oleh Adam dan Ayesha akhirnya selesai juga sesi prewedding.
Para kru fotografer, Wardrobe dan MUA pamit pulang.
Begitupun Adam, Ayesha dan Mom Hawa kembali ke Mansion.
Lelah rasanya meski hanya pura-pura senyum dengan berbagai gaya.
"Ma, Adam dan Rian akan ada diruang kerja tolong jangan ganggu Kami ya. Ayesha Kamu susul ke ruang kerjaku setelah Kamu selesai bersih-bersih."
Adam meninggalkan Ayesha dan Mom Hawa pergi bersama Rian menuju ruang kerja Adam di Mansion.
"Adam, Adam masih saja urusan pekerjaan. Baru pulang bukannya istirahat. Sayang kalau Kamu capek bisrkan saja Adam kan ada Rian yang membantu."
"Gapapa Ma. Mas Adam membutuhkan Aku pastinya. Ayesha ke kamar dulu ya mau mandi dulu."
Mom Hawa memberikan anggukan melepas sang calon menantu.
Semenyara Adam yang bersama dengan Rian di ruang kerja nyatanya bukan membahas soal pekerjaan.
"Pokoknya Kamu cari sampai dapat siapa pelaku yang sudah menyabotase mobilku." raut wajah penuh emosi rak bisa dibendung lagi oleh Adam manakala ia membaca dokumen yang diserahkan oleh Rian.
Adam mengepalkan tangan, menahan amarah saat tahu nyatanya ada upaya kesengajaan penyebab kecelakaan yang menimpa dirinya selain memang menghindari mobil yang dikemudikan Ayah Ridwan.
Perbincangan keduanya terhenti seiring suara ketukan pintu ruang kerja Adam yang diduga adalah Ayesha.
Setelah mendapat jawaban benar saja Ayesha masuk ke dalam ruang kerja Adam dengan pakaian harian dan terlihat sudah segar.
"Duduk." perintah Adam pada Ayesha.
Ayesha tak banyak cincong memilih duduk bersebelahan dengan Rian menghadap sang Boss Killer.
"Besok Kamu siapkan segala keperluan meeting bersama Klien. Ingat jangan sampai melakukan kesalahan sedikitpun. Ini Klien penting. Jangan sampai karena kecerobohamu semua berantakan."
Terasa sekali nada penekanan dari ucapan Adam untuk Ayesha.
"Memang selama Aku bekerja dengan Bapak, pernah buat kesalahan?" Ayesha tak terima, seingatnya ia selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
"Banyak! Sudah! Jawab saja Kamu kalau diperintah." Adam sendiri asal bicara dan kini semakin sewot dengan Ayesha yang terkesan menantang perintahnya.
Ketiganya kini bekerja membahas proyek yang akan mereka bincangkan dengan Klien penting tersebut.
Ayesha mengimak penjelasan Adam dan pendapat Rian.
Ayesha memang memiliki otak yang encer, ia bisa memahami mengenai bahasan yang kini tengah berlangsung.
Namun ada satu kejanggalan yang Ayesha lihay dari penawaran proyek Klien tersebut.
"Apakah tidak sebaiknya Kita menyiapkan tim lawyer untuk berjaga-jaga?"
Adam dan Rian menoleh bersamaan ke arah Ayesha.
"Maksud Kamu?" Adam menatap sambil mengarahkan pandangannya pada Ayesha.
Ayesha pun menjelaskan pandangannya berdasarkan pengamatannya setelah mendengar penjelasan Adam dan Rian.
Adam menyimak dengan seksama. Sungguh baru kali ini Adam mendengar dan mengamati bagaimana Ayesha sekretaris sekaligus calon istrinya dalam memberikan pemikirannya.
Ada rasa kagum di hati Adam.
"Jadi bagaimana Pak? Apakah Kita akan menerima saran Bu Ayesha?"
Nyatanya Adam hanyut dalam memandang Ayesha dan tenggelam dalam penjelasan sang Calon Istri hingga tak sadar lamunanya kini tersadarkan oleh panggilan Rian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DALAM ISLAM SBENARNYA TK ADA ITU NAMANYA PREWED,, ORG ISLAM AZA YG SUKA IKUT2N BUDAYA KAFIR..
2023-12-12
1