Tunangan

Suasana Mansion Adam kini ramai para undangan yang hadir memberikan selamat atas pertunangan Adam dan Ayesha.

Para dewan direksi tentu saja terkejut, terlebih Adam bertunangan dengan sekretaris sekaligus pegawai perusahaan yang baru bergabung.

Tak sedikit banyak tang bergunjing mengenai pertunangan Adam dan Ayesha.

Adam yang selama ini diketahui menjalin hubungan dengan Clara dan tiba-tiba putus tak butuh waktu lama untuk memutuskan bertunangan dengan gadis biasa yang notabene pegawai sekaligus sekretaris pribadinya membuat omongan segelintir orang mampu membuat telingan Adam dan Ayesha panas.

Sekian banyak tamu yang datang, kini salah satu tamu undangan yang kehadirannya menyita perhatian tamu lainnya adalah kehadiran Clara bersama Jody, mantan sekaligus rival Adam.

Clara menatap lekat perempuan yang kini berdiri disamping Adam yang duduk dikursi roda dengan tatapan menguliti pada Ayesha.

Sedangkan Ayesha mengamati, dan tahu ini adalah mantan pacar Adam yang seorang model dan tentu saja cantik menurut Ayesha.

"Ku pikir Kau hanya membual. Nyatanya ada juga perempuan yang mau menjadi pengasuhmu Dam." Jody mengejek Adam bukan malah memberikan ucapan.

Adam jijik dengan keduanya yang kini seakan tak tahu malu, terlebih Adam sangat benci dengan Clara yang ia rasa tak punya hati dengan tanpa malu menunjukkan batang hidungnya dihadapan Adam.

"Sayang, Aku akan mengenalkanmu dengan pasangan fenomenal di hadapan Kita."

Genggaman tangan Adam pada jemari Ayesha yang tersemat cincing pertunangan nyatanya menyita perhatian Clara.

"Sial, seharusnya aku yang ada diposisi itu. Tapi Aku tak mau jadi pengasuh pria lumpuh!" batin Clara tak terima meski ia sendiri tak mau menerima kondisi Adam saat ini yang lumpuh.

"Hai, Kamu cantik, kenapa sudi menjadi pengasuh pria lumpuh?" kini tatapan Jody kearah Ayesha dengan menatap wajah cantik Ayesha yang menarik hati.

"Lancang Kau!" emosi Adam mulai tersulut.

Tanpa diduga, Ayesha mengimbangi akting Adam dan membuat Adam seketika menoleh dengan sikap Ayesha.

"Mas, jadi ini mantan pacar Kamu? Cantik sekali ya, Sayang, hati dan sikapnya tak secantik wajahnya."

Clara tentu saja dibakar amarah akan ucapan Ayesha yang syarat hinaan padanya.

"Karena itu, Aku bersyukur dipertemukan olehmu, wanita tercantik, tak hanya wajahmu namun hati dan sifatmu pun secantik parasmu."

Adam melanjutkan akting menutupnya dengan mengecup jemari Ayesha dihadapan duo julid dihadapannya.

"Silahkan nikmati hidangan yang Kami sajikan. Bukankah emosi membutuhkan energi. Ayo Sayang, Kita sapa undangan lain."

Adam tersenyum mengejek kepada Clara dan Jody dan meninggalkan keduanya sambil masih menggenggam tangan Ayesha.

"Kita pulang!" Clara berbalik meninggalkan Mansion Adam.

"Hei, tunggu!" Jody mengejar Clara yang berlari.

Sementara Mom Haw bernafas lega saat Clara dan Jody sudah meninggalkan Mansion.

Mom Hawa sempat ketar ketir saat keduanya datang dan beradu argumen dengan Adam.

Beruntung, Adam dengan tenang menghadapi keduanya dan kini malah sedang berbincang dengan undangan lain dengan tetap menggenggam tangan Ayesha bersamanya.

Jujur dihati Mom Hawa berharap Adam dan Ayesha akan selalu bersama dan saling menyayangi.

Adam melepaskan genggamannya dari tangan Ayesha.

"Jangan geer, Aku melakukan itu untuk meyakinkan para tamu." Adam membenarkan dasi tak menatap Ayesha.

Tentu saja rasanya Ayesha ingin sekali mencakar wajah menyebalkan Adam meski semua hanya sebatas angan-angan saja.

"Kupikir Bapak sudah jompo hingga terus berpegangan dengan Saya!" Ayesha menkawab asal sebagai luapan kekesalan hatinya.

"Hei!" Adam yang belum sempat membalas kata-kata Ayesha sudah ditinggal Ayesha yang sedang menuju hidangan hendak mengambil makanan.

"Cih, seperti orang kelaparan saja Kau ini." Adam melihat Ayesha yang sedang menikmati makanan dengan lahap.

"Ya memang Aku lapar. Aku bukan Bapak yang kenyang dengan makan angin." Ayesha masih melanjutkan menyuap makanannya.

"Aku haus." Adam merasakan tenggorokannya kering.

"Itu banyak air, disana juga tuh, banyak air." Ayesha menunjung kolam renang.

Adam yang kesal dengan mulut Ayesha yang seenaknya menjawab setiap kata-katanya tanpa pikir panjang berhasil membungkam mulit pedas Ayesha.

Cup!

Ciuman Adam mendarat di pipi Ayesha yang berada di sampingnya.

Tentu saja perbuatan Adam tak luput dari perhatian para undangan dan beberapa media yang meliput pertunangan mereka.

Belum sempat Ayesha protes kini keduanya menjadi bahan candaan undangan yang menyaksikan perbuatan Adam tersebut.

"Seharusnya Mom langsung menikahkanmu, ingat Kalian belum muhrim Dam." Mom Hawa geleng kepala dengan tindakan Adam.

Tentunya kesempatan bagus dan moment bersejarah itu tak luput dari bidikan lensa para pewarta.

"Nona Ayesha beruntung sekali dicintai sebegitunya oleh Tuan Adam." salah satu wartawan berkomentar.

"Aku memang segemas itu dengan calon istriku, rasanya ingin segera menghalalkannya saja." Adam mengambil kesempatan sedangkan Ayesha masih kesal memilih diam saja.

"Kami mendoakan agar Tuan Adam dan Nona Ayesha segera baik pelaminan dan Kami kembali diundangan dalam moment bersejarah itu." wartawan lain memberikan tanggapan.

"Tentu saja, Aku dan calon istriku akan senang dengan kehadiran teman-teman semua dipernikahan Kami." Adam mengambil jemari Ayesha meski menolak Adam lebih cepat dan kini jemari mungil itu sudah dalam genggaman tangan Adam.

"Tuan dan Nona pasangan tampan dan cantik, pasti jika kalian punya anak anak kalian akan sangat cantik dan ganteng." wartawan seakan menemukan bahan menarik agar esok siap merilis hot news yang pastinya akan menjadi trending topik.

"Ah Kalian bisa saja, Aku serahkan urusan anak kepada istriku nanti, karena ia yang akan mengandung, iya kan Sayang?"

Adam sungguh piawai memainkan peran sebagai pria baik dan paling mencintai dihadapan banyak orang.

Acara demi Acara selesai sudah.

Para tamupun satu persatu berpamitan dan tak lupa kembali ucapan dan doa teriring sebelum perpisahan mereka.

"Sayang, istirahatlah. Pasti Kamu lelah. Apalagi pagi tadi baru sembuh. Adam Kamu juga istirahat Nak." Mom Hawa mengusap lengan Ayesha melihat wajah lelah Ayesha Mom Hawa mengerti.

"Terima kasih Mom. Ayesha pamit istirahat ya." Ayesha tersenyum berpamitan sebelum kekamar tanpa berpamitan dengan Adam.

"Adam istirahat dulu ya Mom."

Begitupun Adam yang izin pada Mom Hawa tanpa mengindahkan keberadaan Ayesha.

"Ya Allah, semoga mereka segera memiliki ikatan batin. Aku yakin semua ini bukan kebetulan, Aku yakin bahwa takdirmu adalah yang terbaik." Mom Hawa menatap penuh doa dan harapan kepada keduanya.

Ayesha memasuki kamar.

Gerah dan lengket segera membawa Ayesha bergegas masuk kamar mandi, ingin segera membersihkan diri dan menghapus make up yang terasa berat di wajahnya.

Begitupun Adam, dibantu ART laki-laki untuk berganti pakaian dan mandi.

Keduanya kini berbaring diranjang kamar masing-masing.

Ayesha dan Adam, sama-sama menatap nyalang langit-langit kamar.

Membayangkan seperti apa kelanjutan hubungan keduanya kedepannya.

Terpopuler

Comments

Tresia Djagang

Tresia Djagang

ceritanya bagus tp belum selesai

2023-03-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!