Aku Membencimu Tuan CEO

Aku Membencimu Tuan CEO

Taruhan

Livia Kaira, gadis manis itu menarik nafasnya dalam, sembari menatap bangunan megah yang menjulang tinggi dihadapannya. Satu kalimat syukur gadis itu rapalkan dalam hati. Dia yang hanya seorang lulusan SMK, bisa diterima bekerja di perusahaan sekelas Aditama Grup. Perusahaan yang bergerak di bidang properti.

Gadis itu masuk setelah menunjukkan kartu identitasnya. Livia menunduk pada beberapa orang yang dia temui. Sadar kalau dirinya masih baru. Dia di sini bekerja sebagai sekretaris CEO Aditama Grup. Sebuah posisi yang diinginkan banyak orang di luar sana. Tapi dirinya yang bisa mendapatkannya.

Livia cukup gemetar ketika asisten pribadi sang CEO, mengantarkan Livia bertemu atasannya. Seorang pria tampan berwajah oriental. Jantung Livia berdebar karena gugup. Baru kali ini bertemu dengan pria yang orang zaman now menyebutnya memiliki ketampanan tingkat dewa.

Begitupun dengan Lendra, pria itu cukup terpana pada kecantikan alami Livia. Untuk sesaat keduanya saling pandang. Hingga Livia yang lebih dulu memutus kontak mata mereka.

Mulai hari itu, Livia belajar soal semua hal yang harus dia kerjakan sebagai sekretaria Lendra, CEO yang akhir-akhir ini Livia ketahui ternyata sangat dingin dan ketus. Tapi itu tidak jadi masalah bagi Livia, yang penting dia bisa bekerja.

Waktu berlalu dengan cepat, tiga bulan Livia sudah bekerja di tempat itu. Dalam waktu tiga bulan itu, kemampuan Livia berkembang pesat. Dia berubah menjadi wanita yang mampu menghandle semua pekerjaan yang diberikan padanya. Satu hal yang membuat Lendra cukup terkesan.

Semua berjalan lancar, hingga suatu petang. Sang atasan mengungkapkan sebuah kalimat yang membuat hati Livia berbunga-bunga. Lendra, si CEO dingin mengatakan kalau dia ingin berpacaran dengan Livia. Lendra mengungkapkan kalau dia jatuh cinta pada sang sekretaris.

"Aku ingin berkencan denganmu."

Satu kalimat dari Lendra membuat Livia bergeming antara percaya dan tidak. Livia perlu beberapa hari untuk memutuskan soal perkataan Lendra. Hingga gadis itu memutuskan untuk menerima Lendra sebagai kekasihnya.

Keduanya resmi berpacaran mulai hari itu. Sebagai gadis polos yang belum pernah berpacaran, hati Livia benar-benar dipenuhi bunga cinta. Terlebih Lendra benar-benar memperlakukannya dengan penuh cinta. Hubungan keduanya berjalan lancar. Mereka tetap profesional saat bekerja. Lendra dan Livia akan menunjukkan kemesraannya di luar jam kantor.

"Via, bisa tidak jika nanti kamu datang ke apartemen. Aku perlu bantuanmu untuk mengerjakan proposal dengan perusahaan X."

Suara baritone Lendra memecah keheningan dalam mobil tersebut. Lendra, Livia dan Bian, asisten pribadi Lendra sedang dalam perjalanan setelah meeting dengan klien mereka. Tanpa menaruh rasa curiga, Livia mengangguk.

Sore itu sepulang kantor, Livia langsung menghala ke apartemen Lendra. Sesuai perkataan Lendra, keduanya memang benar-benar bekerja. Membahas ini dan itu soal proposal yang harus mereka ajukan pada perusahaan X. Saking asyiknya bekerja, mereka tidak menyadari malam mulai merayap naik.

Lendra mencegah Livia yang ingin pulang karena hari sudah malam. Pria itu sendiri beralasan lelah, jika harus mengantarkan Livia pulang.

"Tidur saja di kamar tamu. Bukankah besok Sabtu, kita bisa berangkat agak siang atau libur sekalian." Kata Lendra ambigu.

Lagi-lagi Livia dengan bodohnya menuruti perkataan Lendra. Malam itu mereka habiskan dengan menonton film. Livia jadi salah tingkah saat film mulai menayangkan adegan romantis. Gadis itu bersandar di dada bidang Lendra.

"Via...."

Panggil Lendra. Gadis itu mendongak. Saat itulah dua bibir itu saling bertemu. Lendra dan Livia bukannya belum pernah berciuman. Tapi malam itu entah kenapa terasa berbeda. Suasana yang dingin dengan rintik hujan yang mengguyur bumi, seolah mendukung setiap sentuhan yang Lendra berikan.

Livia gadis yang polos, berbeda dengan Lendra yang memang sudah pro soal wanita. Pria itu terkenal sebagai playboy, penakhluk wanita dan sebagainya. Livia sendiri sering mendengar kalau dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Lendra karena sang pacar tidak ada di sini. Tapi Livia tidak percaya. Yang dia tahu, Lendra sangat mencintai dirinya.

Malam itu hubungan terlarang itu terjadi. Dalam sekali hentakan, Lendra berhasil merenggut mahkota Livia. Seringai puas terukir di bibir tipis Lendra. Terlebih setelah dia tahu kalau dirinya adalah yang pertama untuk Livia. Keduanya hanyut dalam permainan panas yang berlangsung hampir dua jam.

*

*

Keresahan melanda Livia, sejak pagi tadi dia tidak berhenti muntah. Awalnya dia pikir hanya masuk angin biasa. Tapi gadis itu teringat kalau siklus bulanannya belum datang sejak dia dan Lendra menghabiskan malam bersama hari itu. Sepolosnya Livia dia tahu kalau sehabis bercinta bisa saja terjadi kehamilan. Dan wanita itu mulai merasa takut.

Hari itu dia tidak bisa bertemu Lendra karena pria itu tengah berada di Australia, tempat sang nenek tinggal. Jadi dia belum bisa bicara pada Lendra. Livia pikir akan memastikan keadaan dirinya dulu.

Klontang, terdengar bunyi benda jatuh. Itu adalah test pack yang menunjukkan kalau Livia hamil. Tubuh wanita itu merosot ke lantai. Tangisnya mulai pecah. Dia menyesal telah terhanyut rayuan Lendra. Untuk beberapa waktu, Livia menangis. Menumpahkan segala rasa yang menyesakkan dadanya. Dia gagal menjaga dirinya.

Setelah beberapa waktu berlalu, Livia mulai bisa menguasai dirinya. Kepalanya mulai bisa berpikir jernih. Dia bertekad akan minta tanggungjawab pada Lendra. Ya, besok dia akan bicara pada sang atasan.

Keesokan harinya, Livia berjalan gontai masuk ke kantornya. Wajahnya tampak pucat. Beberapa kali Livia muntah pagi ini. Wanita itu tidak menghiraukan sapaan dari beberapa temannya. Di depan pintu ruangan Lendra, Livia berhenti. Wanita itu menarik nafasnya dalam. Lantas perlahan membuka pintu.

Livia pikir tidak ada tamu, tapi wanita itu mendengar suara seorang pria dan wanita tengah berbincang dengan Lendra. Suara wanita itu sedikit mengganggu di telinga Lendra, sebab terdengar menggoda di telinga Livia.

"Jadi kapan kau akan mengganti kepemilikannya?"

Terdengar suara Lendra yang bicara.

"Minggu depan sudah selesai. Aku baru saja menghubungi pengacaraku. Dia akan mengubahnya menjadi namamu. Aku salut padamu, Ndra. Kau bisa mendapatkannya dalam tiga bulan. Plus kegadisannya. Hebat."

Wanita yang duduk di sebelah Lendra mencebik kesal. "Apa kamu bersenang-senang selama aku pergi?"

Tanya si wanita itu manja. Sementara si pria di hadapan Lendra tampak menatap penuh minat, pada sebuah rekaman di ponselnya. Ternyata itu rekaman percintaan Lendra dan Livia malam itu. Benar-benar brengsek si Lendra ini.

Lendra menatap penuh cinta pada wanita yang senantiasa bergelayut manja di lengannya. "Bukankah sudah aku bilang. Kalau aku hanya bermain-main dengannya. Dia hanyalah bagian dari taruhan yang aku dan Pasha lakukan. Lagipula villa ini akan jadi hadiah pernikahan kita."

Si wanita langsung menyunggingkan senyum manisnya. Sementara Livia seketika memundurkan langkahnya. "Taruhan?"

Apa dia tidak salah dengar. Sang atasan memacarinya hanya karena sebuah taruhan. Livia menutup mulutnya. Saat bulir bening itu mulai menuruni pipinya.

"Dia akan sakit hati jika tahu kau hanya bermain-main dengannya."

Lendra tersenyum smirk. Sejak awal memang dia tertarik pada Livia tapi untuk serius dengan wanita itu, nanti dulu.

"Aku tidak ada rasa padanya. Kau tahu benar kan kalau tujuanku pacaran dengannya hanyalah untuk menang taruhan ini."

Duarrr, jantung Livia seolah merosot dari tempatnya. Dia hanyalah bahan taruhan, dia hanya dijadikan mainan oleh sang atasan. Kali ini tangis Livia tidak terbendung lagi. Sembari menutup mulutnya, wanita itu keluar dari sana. Menangis dengan jutaan rasa pilu di hati.

***

Karya baru author, semoga suka....

Ritual jempolnya jangan lupa...

****

Terpopuler

Comments

Esti Esti

Esti Esti

🤧🤧🤧🤧🥺🥺🥺

2023-07-31

1

merti rusdi

merti rusdi

Abis dari anak2nya, mundur dulu ke emak bapaknya neh bacanya

2023-07-02

1

lovely

lovely

baguslah mnding pergi jauhhh daripada punya suami gilaa Macam c lendra ga gentle

2023-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!