Dampak Besar

Kredit Pinterest.com

Gedung Aditama Grup, Bian tampak mengerutkan dahinya mendengar laporan anak buahnya. Pasha ternyata bukan pria yang bisa dianggap remeh. Track record Pasha lebih parah daripada Lendra. Wanita yang ditiduri Lendra masih bisa dihitung dengan jari. Termasuk Natalie. Tapi Pasha, pria itu termasuk penikmat One Night Stand.

"Livia harus dijauhkan dari Pasha."

Batin Bian. Terlebih anak buahnya melapor kalau Pasha mulai mendekati Livia. Bian cukup bersimpati dengan apa yang terjadi pada Livia. Dia korban kebrengsekan atasannya. Jadi Bian berpikir kalau harus melakuan sesuatu untuk menolong Livia. Atau melindungi Livia. Terlalu sayang jika gadis sebaik Livia harus menderita.

Bian pun tidak tahu kenapa dirinya jadi begitu peduli dengan Livia. Tidak...dia tidak jatuh cinta pada Livia. Tapi Bian seperti menemukan sosok seorang adik dalam diri Livia. Sosok yang harus dia jaga dan dia lindungi. Meski dia harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi dari Lendra.

Si bos terlalu brengsek. Bian tahu kalau Lendra mengumpankan Livia dalam taruhan konyol antara Pasha dan Lendra. Pertaruhan untuk mempertahankan gengsi sebagai cowok paling buaya yang pernah ada. Dalam kesempatan itu, Pasha menantang Lendra untuk menakhlukkan gadis yang belum Lendra kenal. Kalau perlu sampai ke ranjang dalam waktu empat bulan. Kesialan itu datang pada Livia karena gadis itu melamar sebagai sekretaris Lendra. Dari situlah semua berawal.

Bian sudah memperingatkan. Kalau ingin bermain-main, jangan melibatkan gadis polos dan lugu yang belum tahu apa-apa. Tapi Lendra tidak peduli. Pria itu bahkan sudah berniat mempermainkan Livia sejak melihat CV gadis itu berada di atas mejanya.

Pada akhirnya Bian hanya bisa diam, tidak bisa mencegah kegilaan Lendra yang sudah terpengaruh oleh Pasha. Yang bisa Bian lakukan adalah mencegah agar Lendra tidak melakukan hal di luar batas. Tapi nyatanya dia juga gagal. Dia tidak tahu jika malam itu, Lendra berhasil merenggut mahkota Livia. Satu hal yang menjadi titik di mana semua berawal.

*

*

Livia mengerutkan dahinya ketika melihat Bian tengah menunggunya di parkiran hotel milik Pasha, tempat dia bekerja. Seorang teman menyampaikan kalau seseorang mencari dirinya.

"Kakak mencariku?"

Livia terbiasa memanggil Bian kakak. Pria itu ogah dipanggil Mas. Bian tersenyum melihat Livia baik-baik saja. Meski memakai uniform seorang OB, dengan kain lap tersampir di pundaknya.

"Ada yang perlu saya bicarakan. Ada waktu? Atau kapan kamu luang. Kita ngopi seperti dulu."

Bian cukup pengertian, ini masih jam kerja Livia. Tidak mungkin membawa gadis itu keluar. Yang ada nanti Pasha curiga. Dua orang itu memang cukup akrab saat masih menjadi partner kerja. Bahkan mungkin sampai sekarang. Hanya saja Livia sedikit takut, kalau Bian akan memberitahu Lendra soal dirinya.

"Saya pulang jam lima, Kak."

Livia menjawab segan. Dia ingin menjauhi orang-orang dari Aditama Grup.

"Baik, jam lima tak tunggu di kafe depan sana ya?"

Mata Livia menatap tajam pada Bian. Ada binar curiga dalam pandangan Livia.

"Jangan khawatir, dia tidak tahu soal kamu bekerja di sini. Dan saya tidak akan memberitahu dia. Saya janji."

Ucapan Bian membuat Livia menarik nafasnya lega. Dia tahu Bian adalah pria yang selalu memegang kata-katanya.

*

Pukul lima lebih lima belas menit. Livia membawa langkahnya masuk ke sebuah kafe yang berjarak dua blok dari hotelnya. Hari itu si kecil lagi-lagi tidak membuat masalah. Sangat anteng dalam kandungan Livia.

Satu lambaian tangan dari Bian, membuat Livia mengukir senyum tipisnya. Wanita itu masih bisa memakai celana jeans sebagai outfitnya, meski dia tahu, sebentar lagi harus menĝganti stylenya. Celana terlalu menyiksa perutnya.

Kredit Instagram.com @queen_fff

Introducing Livia Kaira....

"Sudah aku pesankan."

Senyum Livia semakin lebar. Bian tahu kesukaannya. Tapi dia tidak mengkonsumsi latte banyak akhir-akhir ini. Agar Bian tidak curiga, dia akan meminumnya...sedikit.

"Jangan protes ya, Nak."

Batin Livia mengusap perutnya yang sedikit menonjol. Tapi belum terlalu kentara.

"Ada apa ya Kakak mau bertemu Via?"

Tak perlu waktu lama, Bian pun menceritakan ihwal kedatangannya. Dia menawarkan pekerjaan menjadi kasir di kafe milik temannya. Dia tidak mau Livia terlalu lelah. Terlebih ini peluang untuk menjauhkan Livia dari Pasha dan Lendra. Buaya darat yang cukup berbahaya menurut Bian.

Livia sejenak berpikir. Dia pikir juga ingin menghindari Pasha. Dia tidak mau bekerja dengan orang yang punya hubungan dengan Lendra. Terlebih Lendra terlihat akrab dengan Pasha. Padahal Bian juga punya hubungan Lendra, tapi Livia pikir, Bian berbeda.

Hanya perlu tiga puluh menit, dan Livia mengiyakan permintaan Bian. Satu hal yang membuat Livia segera menerima tawaran Bian adalah, dia bisa berangkat siang, karena cafe buka pukul 10. Bian tentu senang mendengar jawaban Livia.

Tapi gadis itu hanya bisa melakukannya setelah acara besar di hotelnya selesai dihelat akhir minggu ini. Karena dia terlanjur mengambil lembur bersama teman-temannya. Jadi Livia tidak ènak jika pergi sekarang. Dan Bian paham.

*

Dua hari jelang pertunangan Lendra dan Natalie. Di sebuah perumahan elite kota Sidney, Australia. Kota yang terkenal dengan simbol ikoniknya, Sidney Opera House. Lendra tengah mati-matian membujuk sang nenek, agar mau datang ke pertunangannya. Si nenek menentang keras hubungan Lendra dan Natalie.

Altania Vera, perempuan berusia hampir tujuh puluh tahun itu tidak menyukai sifat Natalie. Wanita yang menurut Vera, biasa dia disapa dulu, hanya ingin numpang hidup enak pada sang cucu. Menurut Vera, Natalie tidak sungguh-sungguh mencintai Lendra.

"Ayolah, Nek. Masak gak mau lihat Lendra seneng?"

Perkataan Lendra membuat Vera memandang Lendra cukup lama. Senang? Bahagia? Apa sang cucu benar-benar bahagia dengan pertunangan ini? Dia pernah melakukan kesalahan besar hingga lahirlah Vi putra tunggalnya. Untungnya Vi tidak menuruni sifat brengsek sang papa. Tapi yang membuat Vera puyeng. Sifat playboy sang suami justru menurun ke cucunya Lendra. Vera ingin Lendra bersanding dengan wanita yang benar-benar tulus pada sang cucu. Dan wanita tua itu tidak melihat hal itu dalam diri Natalie.

Padahal Lendra sebenarnya enggan dengan keputusan ini. Tapi demi sang mama, dia terpaksa menurut. Dia akan lihat bagaimana kedepannya.

"L....kamu tahu kan yang Nenek mau? Berhenti jadi buaya. Cari satu wanita yang baik. Menikah dan jalani hidup, simple to. Gak kakean drama labrak melabrak. Nenek pusing dengernya."

Lendra nyengir mendengar perkataan Vera. Meski keduanya terpisah kota dan negara. Tapi percayalah, Vera selalu tahu tindak tanduk Lendra.

"Belum nemu, Nek."

Satu toyoran mendarat di puncak kepala cucu yang sejak lahir Vera panggil L itu.

"Bukannya kemarin ada satu yang kamu mainin."

Raut wajah Lendra berubah sendu. Mengingat Livia seperti mengingat kesalahannya.

"Nenek tahu dia?"

Seulas senyum terukir di bibir Vera. Dia belum bertemu Livia secara langsung, tapi laporan Christo, sang asisten cukup membuat Vera bisa menarik kesimpulan soal Livia.

"Menurutmu?"

"Ya, dia first hand....semua yang ada di dirinya masih segelan. L yang unboxing...aduuhhh.....Nenek sakit."

Vera mendelik saat Lendra dengan enteng menggambarkan Livia. Benar-benar turunan buaya darat Bryan Aditama cucunya ini.

"Kalau begitu sama dia saja."

"Dia hilang. Kabur gak tahu ke mana?"

Kesenduan itu semakin terlihat nyata di wajah Lendra.

"Cari dong. Masak Syailendra Yue Aditama cari perempuan satu se-Surabaya gak ketemu."

"Nggak ketemu Nek."

Adu Lendra. Tidak tahu kenapa Lendra benar-benar melow saat teringat Livia. Sementara Vera malah tersenyum, melihat reaksi Lendra saat membahas soal Livia.

"Jadi pulang ya, Nek. Mama bisa jewer telinga L kalau gak bisa bawa Nenek pulang."

Vera terkekeh mendengar bujukan Lendra. Padahal Lendra fifty-fifty, lebih tepatnya dia ingin gagal dalam misi ini. Satu keputusan Vera bisa berdampak besar pada hidup Lendra.

***

Uuppp lagi readers...jan lupa ritual jempolnya...🫢

Terpopuler

Comments

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

Vi dan L, like father like son

2023-03-20

2

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

adu?

2023-03-20

1

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

punya hubungan dengan Lendra, atau berhubungan lebih tepat kata-katanya menurut gw

2023-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!