Pelayan Simpanan Raja Vampir
"Om, Tante, izinkan aku melamar Violetta untuk jadi istriku," ujar David tiba-tiba, setelah selesai makan malam bersama. Pria itu mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berisi cincin, dari saku celananya.
Kedua bola mata Floretta langsung membulat lebar, ketika mendengar pernyataan tersebut.
"David, kamu lagi ngapain?" ucap Flo dengan suara bergetar. Dia berharap semua ini hanya candaan semata.
"Kamu nggak dengar aku bilang apa barusan? Aku melamar Violetta sebagai calon istriku," sahut David mengulang pernyataannya.
"Y-ya tapi kenapa kamu melamar Kak Vio? Pacar kamu i-itu kan ..." Floretta tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya, melihat tatapan tajam dari Violetta.
"Hah, cewek gila ini rupanya merasa ada hubungan spesial denganku. Aku selama ini baik padamu, karena kau adalah adik dari Olivia. Mana mungkin aku menyukai gadis pelayan yang jelek kayak kamu," kata David sambil tertawa mengejek.
"Uh!" Floretta menggumam kesal. Tak disangka dia dikhianati oleh kekasihnya seperti ini.
"Gimana Om, Tante?" tanya David tidak mempedulikan gadis malang yang hampir menangis itu.
"Kami udah cukup lama mengenalmu, Nak. Sepertinya tidak ada masalah soal itu. Semua jawaban terserah pada Vio saja," ujar Jayden pada David. Dia bahkan tidak melirik sedikit pun ke arah Floretta, putri bungsunya.
"Ayah, tunggu dulu. Ini pasti ada salah paham," ucap Floretta menghentikan acara lamaran itu.
"Hentikan, Flo! Di mana sopan santunmu? Beraninya kau teriak-teriak di tengah acara lamaran begini!" bentak Olive pada putri bungsunya itu.
"Apa? Bahkan Ibu pun membela mereka?" isak Floretta. Dadanya terasa sesak diperlakukan tidak adil seperti itu.
"Memangnya kenapa kalau aku yang dilamar? Apa gadis yang bekerja sebagai pelayan dan tukang kebun seperti kamu, pantas mendampingi pengusaha muda seperti David?" ujar Violetta angkat bicara.
"Apa ini artinya kamu menerima lamaranku, Vio?" tanya David dengan mata berbinar-binar.
"Tentu saja. Aku nggak akan melewatkan kesempatan emas, yang nggak akan datang dua kali," jawab Violetta dengan tegas.
Floretta menundukkan kepala dengan sedih. Sejak kecil dia memang diperlakukan berbeda dibandingkan kakaknya, karena dianggap tidak cantik. Floretta juga hanya diizinkan mengenyam pendidikan sampai di bangku SMP.
Sejak tamat SMP, gadis berusia sembilan belas tahun itu bekerja di perkebunan kentang dan wortel di saat musim panas. Sementara di saat musim dingin, dia bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan. Di sanalah dia bertemu David, yang kemudian menjadi kekasihnya.
Merasakan ketidakadilan sejak kecil, Flo benar-benar tidak menyangka jika kekasihnya berkhianat, dan memilih Violetta sebagai istrinya.
"Nggak usah menangis. Suaramu mengganggu telingaku," tegur Olive. "Bereskan piring-piring ini, lalu pergilah ke dapur. Sebelum pukul sepuluh malam, semuanya harus sudah bersih," sambung ibunda Floretta tersebut.
“Baiklah, lakukan saja apa yang kalian sukai. Aku juga nggak akan mengemis cinta pada seorang pengkhianat,” ucap Floretta dengan lantang dan tegas. Dia menutupi hancur di hatinya dengan senyuman, agar tidak semakin diremehkan mereka.
Gadis itu lalu beranjak ke dapur, sembari membawa setumpuk piring kotor. Sembari mendengarkan music favoritnya, Floretta pun mencuci piring di sana.
Hurrr … Hurrr … Tiba-tiba seekor burung hantu, datang dan bertengger di jendela dapur.
“Ada apa, Gufo? Hari ini aku nggak punya tangkapan tikus untukmu,” ujar Floretta sambil melirik sekilas.
Gadis mungil itu rupanya sudah biasa dengan kedatangan burung hantu liar di dapurnya. Bahkan dia sudah memiliki panggilan khusus untuk burung hantu itu.
Pluk! Burung hantu itu meletakkan setangkai bunga rumput pada Floretta.
“Wah, rupanya kau datang untuk memberi hadiah padaku? Terima kasih. Rasa sedihku jadi sedikit berkurang,” ucap Floretta sembari tersenyum.
...🦇🦇🦇...
Hari pernikahan Violetta Green dan David Gray.
"Hei, cepat rapikan gaunku! Aku harus tampil sangat cantik di pernikahan ini," perintah Violetta.
"B-baik, Kak," ucap Floretta sembari merapikan gaun dan veil yang digunakan oleh Violetta Green, di hari pernikahannya.
"Haaah, apa sebenarnya yang sedang aku lakukan. Pacarku sebentar lagi akan menikahi kakakku. Tetapi aku malah di sini membantunya berdandan? Apa kamu nggak punya harga diri, Floretta Green?" tangis Flo dalam hati.
"Oh iya, Flo. Kau udah membereskan semua barang-barangmu, kan?" ucap Violetta. Salah seorang perias memasang liontin di lehernya yang jenjang.
"Membereskan barang-barangku?" ulang Floretta tak mengerti.
"Ya, semua barangmu. Hari ini aku menikah dengan David Grey. Jadi kau harus keluar dari kamar itu sekarang juga," kata Violetta sambil menatap adiknya dengan sinis.
"T-tunggu! Kamar kita kan berbeda. Tapi kenapa aku harus keluar dari kamarku sendiri? Lagian, bukannya setelah menikah nanti kakak akan pindah ke rumah pria itu?" ucap Flo. Dia tak terima diusir seperti itu.
"Barang-barang lama akan aku ganti, dengan barang-barang baru pemberian suamiku nanti. Karena kita nggak punya gudang, jadi aku mau menggunakan kamarmu yang sempit dan kumuh itu sebagai gudang," jelas Violetta seenaknya.
"Lagian kamu nggak mungkin tidur di sebelah kamar pengantin, kan? Apa kamu mau mengintip malam pertama kami?" tanya Violetta dengan nada menyindir.
"Bu-bukan gitu. Tapi nanti aku harus tidur di mana?" ujar Flo.
"Ya itu sih bukan urusanku. Ayah dan ibu saja tak masalah kok, aku menggunakan kamar itu sebagai gudang? Kau kan bisa cari tempat kos atau rumah sewa sendiri," kata Violetta dengan cuek.
"Di mana aku mencari tempat kos dan rumah sewa, mendekati musim dingin seperti ini? Kalau pun ada, pasti biayanya semakin mahal," kata Floretta lagi.
"Sudah ku bilang, itu bukan urusanku. Kalau nggak mau ribet, ya kau tidur aja di gudang kentang milik majikanmu itu," balas Violetta sembari tertawa.
"Intinya, aku nggak mau tinggal serumah dengan orang, yang mengganggap calon suamiku adalah pacarnya. Mengerti?" imbuh Violetta lagi.
...🦇🦇🦇...
Upacara pernikahan berlangsung dengan sangat lancar dan khidmat. Para tamu pun kini sibuk menikmati beragam makanan yang dihidangkan, sembari menikmati musik yang mengalun indah.
Tiba-tiba semua pasang mata mengalihkan pandangan mereka dari sang pengantin. Seorang pria muda dan tampan, berjalan di tengah-tengah aula dengan gagahnya. Bola matanya yang berwarna kecoklatan, mirik ke kiri dan ke kanan seperti sedang mencari sesuatu.
"Hei, dia Alden Black si pengusaha muda itu, kan?" bisik para gadis.
"Iya, benar. Katanya dia peringkat satu di majalah bisnis. Ternyata dia tampan sekali ya, kalau dilihat dari dekat," bisik gadis lainnya.
"Tapi katanya dia selalu menolak gadis yang menyukainya. Apa dia sebenarnya nggak normal?" celetuk seorang janda.
Pria dengan jas hitam dan kemeja biru di dalamnya itu memperlambat langkahnya, lalu menoleh sejenak ke arah gadis-gadis yang membicarakannya.
"Kyaa! Ganteng banget. Padahal dia nggak senyum, tapi kenapa dia tetap terlihat ganteng, sih?" sorak para gadis itu.
"Selamat datang, Tuan Alden. Saya senang sekali Anda menghadiri pernikahan saya." David menyambut tamunya spesialnya dengan wajah sumringah.
"Terima kasih atas sambutannya. Tetapi aku datang ke sini bukan untuk menghadiri pernikahanmu," sahut Alden dengan tegas.
"A-apa? Lalu?" Wajah David merah padam menahan malu.
"Aku ingin menjemput gadis itu," ujar Alden seraya menunjuk ke arah Floretta yang membawa teko berisi jus apel.
"Eh, Floretta?" Kali ini Jayden yang bertanya.
"Ku dengar setelah pernikahan ini dia nggak punya tempat tinggal lagi. Jadi biarkan aku membawanya," kata Alden dengan tatapan datar namun tegas.
"Oh, Anda pasti membutuhkan pelayan baru, ya? Boleh saja. Tetapi bisakah kita membahasnya setelah acara pernikahan?" jawab Olive pula.
"Ibu ..." gumam Flo sedih, seakan dijual oleh ayah dan ibunya sendiri.
"Bukan sebagai pelayan, tetapi sebagai istriku,” balas Alden tanpa senyum sedikit pun di wajahnya.
"Eh, apa???" Tanpa sadar Floretta menjerit di tengah aula pernikahan tersebut.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Flo terlalu lemah, bahkan gak bisa membela diri sendiri.. lagi kok ada keluarga yg begitu membedakan ank nya sampai segitu parahnya kecuali Flo bukan keluarga kandung mereka..
2024-06-15
1
Alfarossa
Yeay... Novel baru lagi thorrr
2023-02-05
5