Panggil Aku Jin
enam anak remaja terlihat sedang berjalan kaki menyusuri pinggir jalan raya. pakaian mereka terlihat aneh, bukan karena terlihat seperti pengamen atau orang jalanan namun karena saat ini mereka tengah memakai pakaian sekolah seragam SMP. kalau hanya seragam sekolah saja, tidak akan terlihat lucu namun yang membuat mereka lain daripada yang lain adalah beberapa benda yang harusnya mereka tidak pakai, kali ini mereka memasang di leher. di kepala dan juga di kaki.
kalung yang terbuat dari gardus dengan tulisan nama lengkap mereka semua. topi yang terbuat dari daun kelapa membentuk kerucut. sepatu yang masing-masing sebelah berbeda bentuk begitu juga dengan kaos kaki. bukan hanya itu, ada juga kaleng susu yang berisi kelereng yang mereka kalungkan di leher. kantung plastik warna merah menjadi tas mereka untuk saat ini.
"mami mah ada-ada aja, masa di suruh jalan kaki sih, malah jauh banget juga" salah satu dari mereka menggerutu
"sabar... sabar, sabarkan hatimu keraskan kentutmu" remaja laki-laki mengelus lengan gadis itu
"ini semua gara-gara kakak tau, udah bilang kemarin kan jangan nakal kak jangan, ini malah tambah. sebel banget aku tuh sama kakak" dengan kesal gadis itu memukul remaja itu
mau tau siapa mereka....?
mereka adalah keturunan dari tim samudera. anak Adam dan Airin yang bernama Danial Zabdan Sanjaya, El-Syakir dan Seil memiliki seorang putra yang bernama Satria Ezra Sanjaya. Queen Alea, adalah anak dari Leo dan Alana, gadis itulah tadi yang menggerutu karena saat ini mereka berjalan kaki dan yang membuatnya kesal tadi adalah Danial, karena ulahnya saat ini mereka dihukum oleh orang tua mereka.
"tau nih, Danial mah memang tukang bikin rusuh. kamu tau, gara-gara kamu mama sama papa sampai memotong uang jajan aku. sebel banget" ucap gadis yang bernama Ayunda Devano. dia adalah putri dari Devano Yudharma dan Melati
"mending jalan cepat-cepat deh, keburu telat nih. bisa gawat kalau telat hari pertama MOS, diulek sama kakak kelas nanti" Satria langsung mengayunkan langkah dengan cepat
mereka adalah remaja yang akan masuk di bangku sekolah SMA. hari ini adalah hari pertama semua siswa baru akan melaksanakan MOS di sekolah.
"jangan cepat-cepat juga lah Sat, kaki aku nggak sepanjang kaki kamu" Kirana berlari kecil karena dia yang berada di posisi paling belakang, dia adalah anak Nisda dan Bara yang bernama Putri Kirana
Zain menunggu gadis itu kemudian mereka berjalan beriringan. Zain Al Fatih adalah anak dari Vino dan Starla. kenapa mereka semua bisa seusia...? itu karena tim samudera lebih memilih menikah muda seperti yang diinginkan oleh Alana. Adam dan Airin serta Deva dan Melati, menjelang satu tahun pernikahan barulah mereka memiliki keturunan, hal itu pun setelah tim samudera yang lain menyusul keduanya menuju pelaminan dan para istri mereka hamil bersamaan.
"mending ambil jalan pintas aja deh, lebih cepat sampainya" Zain memberikan usul
"emangnya kamu tau jalan pintas menuju sekolah...?" Alea bertanya
"jangan sampai nyasar ya Za, aku nggak mau terlambat" ucap Danial
"tenang aja, nggak nyampe jam 7 kita udah di sekolah. ayo ikut aku"
Zain memandu mereka memasuki gang yang dikatakan itu adalah jalan pintas menuju sekolah. gang itu terlihat begitu sepi padahal biasanya jika pagi hari semestinya orang-orang akan sibuk berlalu lalang untuk pergi bekerja atau ke tempat lain namun di situ seakan tidak mempunyai kehidupan.
"ini gang apa kuburan sih, sepi banget" ucap Ayunda
semakin mereka masuk ke dalam maka semakin jauh juga mereka dengan jalan raya. karena merasa merinding, Kirana mengapit lengan Satria sementara Alea telah di rengkuh oleh Danial. gadis itu memang penakut maka dari itu Danial merengkuh bahu gadis itu untuk menenangkannya.
tepat di depan sebuah rumah yang terlihat tidak berpenghuni, Danial yang tali sepatunya terlepas langsung berhenti untuk mengikat kembali tali sepatu miliknya. Alea jelas ikut berhenti menunggu sepupunya itu sedang yang lain terus berjalan tanpa mereka tau kedua teman mereka sudah tertinggal di belakang.
ada seekor anjing hitam yang diikat oleh pemiliknya di depan rumah. Alea yang melihat anjing itu langsung gugup dan takut.
"ayo buruan kak, lama banget" Alea menggoncang bahu Danial
"apa sih Al, sabar sebentar" Danial tidak mengindahkan rengekan gadis itu
grrrr
anjing hitam itu menatap tajam ke arah Alea membuat gadis itu semakin takut. Danial yang tadinya duduk kini bangkit kembali.
"ayo" ajaknya
"kak" Alea seperti patung yang tidak bergerak sama sekali namun tubuhnya mulai bergetar
"kenapa, kamu sakit...?" Danial panik melihat tubuh Alea yang bergetar "nggak panas kok" ucap Danial lagi saat memegang kening Alea
grrrrr
"a-anjing kak, i-itu" Alea seperti orang struk yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya dan hanya bola matanya yang terus mengisyaratkan ada sesuatu di belakang Danial
Danial berbalik pelan untuk melihat ada apa di belakangnya. tepat saat dirinya berbalik, tatapan matanya langsung bertemu tatap dengan anjing hitam itu dan bahkan anjing itu telah berada di dekat mereka. sepertinya ikatannya tidak begitu kuat sehingga anjing itu dapat dengan mudah melepaskan diri dari ikatan tali.
glek...
"mampus" Danial menelan ludah, ia membeku di tempatnya dan detik berikutnya
"aaaaaa ada guk guk"
tanpa aba-aba Danial berbalik dan menggendong Alea kemudian berlari sekuat tenaganya. untung tubuh Alea mungil sehingga Danial tidak merasakan berat saat menggendong sepupunya itu ataukah mungkin karena terlalu takut sehingga rasa berat pun tidak dirasakan olehnya.
guk...guk...guk
anjing itu terus menggonggong dan mengejar mereka berdua. keempat teman mereka yang mendengar suara teriakan langsung berhenti dan menoleh ke belakang. terlihat Danial yang sedang menggendong Alea lari terbirit-birit di kejar anjing.
"astaghfirullah, maaaa tolong Ay" Ayunda ketar ketir jingkrak-jingkrak melompat-lompat mengelilingi keempat temannya
"lari lari"
Satria dan Zain mulai mengambil langkah seribu untuk menyelamatkan diri, bahkan Kirana ternyata sudah lebih dulu mendahului mereka karena memang gadis itu memiliki skill lari yang begitu cepat. bahkan kalung kaleng susu yang berisi kelereng mengeluarkan bunyi dari mereka semua
"stop stop stop" Zain mengerem laju larinya dan terpaksa Satria ikut berhenti
"kenapa lagi Za...?" tanya Satria
"Ayunda mana...?"
keduanya menoleh ke belakang dan rupanya gadis itu masih terus melompat di sekitarnya tanpa berniat untuk melarikan diri atau lebih tepatnya dirinya tidak sanggup untuk berlari saking paniknya.
"astaga anak itu" Satria menepuk jidat
Satria kembali ke tempat mereka tadi, Danial dan Alea telah mendahului mereka. tanpa permisi Satria mengangkat Ayunda seperti karung beras dan mulai berlari.
guk... guk... guk
"cepatan Sat, aku belum mau mati. huwaaaa mama papa" Ayunda mulai menangis histeris
"diam Ay, telingaku sakit mendengar suara cemprengmu" Satria mencebik namun terus berlari
Kirana yang sudah berada di atas pohon memanggil semua teman-temannya. dengan terpaksa mereka memanjat pohon agar bisa menyelamatkan diri dari kejaran anjing itu.
"huufffttt... selamat...selamat" Danial mengelus dada
karena tidak lagi bisa menjangkau mangsanya, anjing itu kembali pulang ke tempatnya. kepergian anjing itu membuat mereka semua merasa lega dan satu persatu turun dari pohon mangga yang ada di depan rumah warga.
semua nampak sudah berada di bawah namun tidak dengan Danial. ia bahkan bingung harus turun bagaimana.
"ayo Dan turun" teriak Satria di bawah sana
"moon maap nih eee...cara turunnya gimana...?" Danial menggaruk kepala
"jangan bercanda deh Dan, masa naik bisa pas turun nggak bisa" ucap Zain
"aku memang nggak bisa turun loh ini. cariin tangga kek, masa iya aku di sini terus"
"ya udah sih ya kamu jadi penunggu pohon mangga ini saja. cocok kok cocok, nanti aku datang bawakan sesajin untuk kamu" celetuk Kirana
"heh, sembarangan kalau ngomong. Sat..tolongin" Danial merengek kepada sepupunya itu
"memperherankannya, turun aja nggak bisa" Ayunda menepuk jidat
demi membantu sepupunya, Satria menuntun Danial untuk turun. sayangnya tanpa aba-aba remaja itu langsung melompat turun namun kesialan menimpa dirinya lagi. entah bagaimana sampai baju miliknya malah tersangkut di ranting pohon yang besar. jadilah Danial kini bergelantungan seperti kelelawar di pohon itu.
"tulung...tulung, huwaaaa ayaaah bundaaaa, aku terjepit. eh salah"
kelakuan Danial membuat teman-temannya terpingkal-pingkal apalagi sekarang dirinya meronta-ronta seperti ingin dihukum gantung.
Satria memutar bola matanya kemudian ia pun mengangkat tubuh Danial mencoba agar bajunya yang tersangkut dapat terlepas setelah itu ia menurunkan remaja itu.
"sial banget sih hari ini. udah dimarahi sama ayah, uang jajan di potong, di kejar anjing eh sekarang malah bergelantungan di pohon. hiks... menyebalkan" sepanjang jalan Danial terus menggerutu, bibirnya monyong beberapa centi ke depan
"maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan" ucap Zain mengejek
"Miki nikmit mini ligi ying Kimi distikin" Danial mencebik dan menatap Zain dengan begitu kesal sementara Zain terkekeh pelan melihat kekesalan Danial
keluar dari gang yang panjang itu kini mereka telah berada di dekat sekolah SMA yang akan menjadi tempat bagi mereka untuk menuntut ilmu. setiap siswa baru yang akan melakukan MOS hari ini, mereka masih memakai pakaian seragam sekolah SMP dan akan berganti dengan seragam putih abu-abu jika MOS telah selesai dilaksanakan.
bunyi bel terdengar, pertanda semua siswa baru akan berkumpul di lapangan. dengan memakai seragam yang sama dan juga perlengkapan aneh yang mereka kenakan. enam remaja tadi berbaris dalam satu barisan yang sama. setelahnya beberapa orang yang berpakaian seragam sekolah SMA datang dan berdiri di hadapan mereka semua.
sudah pasti mereka semua adalah kakak kelas yang bergabung dalam organisasi OSIS.
"itu kak Galang" ucap Alea begitu semangat melihat Galang
"my bunny sweety-nya aku, cool banget sih" Ayunda mesem-mesem melihat Galang. saat Galang melihat ke arahnya, gadis itu langsung melambaikan tangan
Galang tersenyum dan hal itu membuat Ayunda seakan kejang-kejang tersengat listrik. Kirana langsung menggeplak kepala gadis itu agar dia sadar dari kehaluan tingkat dewanya.
"apaan sih Ki, sakit tau" Ayunda mencebik
ada tiga orang yang berada di sisi Galang. satu laki-laki dan dua perempuan.
penasaran dengan mereka...?
mereka adalah anak-anak dari ketiga pengawal andalan Sanjaya grup.
"assalamu'alaikum warahmatullahi, dan selamat pagi semuanya" sapa Galang kepada semua siswa baru
"wa alaikumsalam, pagi juga kak" jawab mereka semua
"senang sekali hari ini aku dan semua teman-teman yang berada di sini dapat melihat kalian semua secara langsung. bukan hal baru jika setiap tahun sekolah SMA xxx akan menerima siswa baru dari alumni sekolah SMP yang berbeda-beda. merupakan suatu kebanggaan bagi kami bisa dapat berkenalan dengan kalian semua nantinya"
"sebelum berbicara lebih jauh, aku ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu dan juga teman-teman yang ada di depan kalian ini. perkenalkan nama saya Galang Pratama Sanjaya, saya adalah ketua OSIS di sekolah ini. dan cewek cantik yang berada di samping kanan saya ini, dia bernama Nagita Selvia Pramudya. dia adalah wakil ketua OSIS. di sebelahnya bernama Azka Rafandra sebagai sekretaris dan di samping kiri saya dia bernama Jihan Anggita dia sebagai bendahara"
Azka Rafandra adalah anak dari pasangan Thalita dan Randi, Nagita Selvia Pramudya adalah putri dari pasangan Pram dan Mita sedang Jihan Anggita adalah anak dari Helmi dan Sisil.
"masih banyak anggota OSIS yang tidak mungkin saya sebutkan nama mereka satu persatu. jika itu saya lakukan maka waktu kita akan habis hanya untuk perkenalan saja. kalian akan mengenal mereka di dalam kelas nanti"
"kegiatan MOS ini dilakukan agar kalian semua siswa baru dapat berinteraksi dengan baik dan lebih jauh lagi dengan kami semua kakak kelas kalian. jika nanti ada dari kakak kelas yang menyakiti atau membuat kelakuan yang melebihi batas dan membuat kalian terluka, maka silahkan laporkan hal itu kepada saya. kalian mengerti"
"mengerti kak" semuanya menjawab serempak
"kak Galang cool banget sih" Ayunda semakin eror
"dingin maksudnya...?" tanya Danial polos
"bahlul banget itu otak" cebik Ayunda
"lah, arti dari kata cool memang dingin kan" Danial menjawab enteng
"bisa diam nggak sih kalian" Satria menegur kedua sahabatnya membuat Danial dan Ayunda sama-sama diam
Galang melihat ke arah remaja-remaja itu. Danial hanya memperlihatkan gigi-giginya yang rapi sementara Satria hanya tersenyum. untuk Ayunda...? gadis itu belingsatan seperti ulat bulu ditatap dalam oleh Galang
"memperherankannya, udah gila kamu ya" Alea geleng-geleng kepala melihat tingkah Ayunda
"rese banget sih kalian, nggak bisa apa melihat aku bahagia menatap yang bebku" Ayunda mencebik
"ada yang ingin bertanya sebelum kalian semua akan masuk ke dalam kelas dengan masing-masing gugus yang telah dibagi kelompok waktu lalu...?" tanya Galang
"kak Azka sudah punya pacar belum...?" tiba-tiba seorang gadis mengangkat tangan dan bertanya ke ranah hal yang pribadi
Azka tidak menjawab namun untuk menjawab pertanyaan dari gadis itu, ia merapatkan badannya ke seorang gadis yang berdiri antara dirinya dan Galang. ia merangkul mesra gadis itu. siapa lagi kalau bukan Nagita Selvia Pramudya. gadis itu tersenyum manis kepada semua orang terutama kepada laki-laki yang kini merangkul dirinya
banyak yang kecewa saat Azka merangkul Nagita, bahkan ada sebagian yang menatap kesal ke arah mereka berdua terlebih lagi gadis yang bertanya tadi.
"kalau kak Galang, belum punya pacar kan...?" salah seorang lagi bertanya
"maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. baiklah sampai di sini perkenalan kita, silahkan kalian menuju ke kelas sesuai dengan gugus kelompok kalian"
"assalamu'alaikum"
"wa alaikumsalam"
Galang dan ketiga temannya meninggalkan lapangan sementara semua siswa baru mulai sibuk mencari teman-teman gugus mereka untuk menuju ke dalam kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
eka siti N
mampir ya .. "Mata Batin"
2024-07-02
0
Laila Zayn
hei, hei, heeiiiii....... I'm coming, thor 😁
2024-05-12
0
Taricupmuach
Tolong yaa tolong, bisa gk jangan buat aku ngakak 😁😁😌🤣🤣
2024-01-13
0