Episode 15

"kenapa sih Sat, kok tengah malam teriak-teriak gitu...?" Seil yang keluar bersama El-Syakir berdiri di depan pintu kamar mereka. keduanya mendekat putra mereka yang kini sedang terlihat panik

"Danial pah mah, itu Danial kesakitan"

"kenapa dengan Danial...?" Adam dan Airin baru saja keluar menghampiri mereka

"ayo lihat ke dalam yah" Satria menarik tangan Adam untuk masuk ke dalam kamar

namun saat masuk, semuanya menjadi bingung apalagi Satria yang langsung melepaskan tangan Adam dengan memasang wajah terbengong-bengong seperti orang bodoh.

"lah itu Danial sedang tidur Sat, tadi kamu bilang dia sakit" El-Syakir melihat jelas kalau Danial sedang tidur pulas di ranjang

Satria yang kaget dan bingung, mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apakah itu Danial ataukah bukan. sebab tadi sepupunya itu teriak kesakitan bahkan jatuh dari tempat tidur namun sekarang sepupunya itu malah sedang ngorok di tempat tidur.

"loh kok...kok Danial tidur" Satria tergagap, tangannya terulur menunjuk Danial

"kamu ini gimana sih sayang, katanya Danial sakit tapi itu kok dia nggak kenapa-kenapa. apa jangan-jangan kamu mimpi tadi ya atau ngigau" Seil mendekati Satria

Airin mendekati Danial, dilihatnya wajah putranya itu yang sedang terlelap tidur bahkan sampai mendengkur. Adam pun ikut mendekat dan mencium kening Danial.

"anak kita baik-baik saja sayang" Adam merengkuh pinggang Airin

"Danial nggak kenapa-kenapa Sat, mungkin tadi kamu mimpi. ya sudah sebaiknya kamu tidur lagi, ini masih pukul satu dini hari" ucap Airin

"tapi benaran loh, tadi itu...tadi itu Danial teriak kesakitan. aku nggak bohong bunda. pah, benaran aku nggak bohong" Satria masih tetap kekeuh

"sayang" El-Syakir memegang kedua bahu anaknya "tidur ya, besok harus bangun pagi sekolah kalian jauh" El-Syakir mencium kening Satria yang masih belum percaya apa yang terjadi

Seil pun mencium kening anaknya itu kemudian mereka keluar dari kamar dan menutupnya dari luar.

"apa memang aku mimpi ya...?" Satria mencubit tangannya sendiri "aw, sakit kok berarti aku nggak mimpi kan. tapi... tapi kok Danial malah tidur sekarang, tadi kan dia..."

Satria melangkah pelan mendekati Danial. ia pun menggerakkan tangannya di depan wajah sepupunya itu. ia juga mendekati telinga ke bibir Danial hanya untuk memastikan apakah sepupunya itu benar-benar telah terlelap ataukah pura-pura tidur.

"dia benaran tidur" gumamnya menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal

"tau ah, pusing aku" Satria naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di samping Danial. karena memang dirinya yang masih mengantuk membuat ia terlelap dengan cepat

setelah terdengar nafas Satria yang kini mulai teratur. Danial pun membuka mata dan bangun dari pembaringan. ia memegang lehernya yang masih dirasakan hawa panas yang ditimbulkan oleh kalung yang ia pakai tadi.

"Jin" Danial memanggil dengan pelan

sosok yang dipanggil pun muncul di depannya. Jin melayang dan duduk di meja belajar.

"hampir saja aku ketahuan oleh orang tuamu" ucap Jin, ia memegang kalung yang tadi dipakai oleh Danial

"ya nggak mungkinlah, mereka kan nggak bisa lihat kamu selain aku saja yang dapat melihatmu"

"kamu salah" Jin menyimpan kalung itu di atas meja "kamu salah jika beranggapan seperti itu" lanjut Jin

"salahnya dimana, aku nggak ngerti"

"bukankah sudah aku katakan ada kekuatan besar di rumah ini, dan itu berasal dari...ayah dan bundamu. bukan hanya mereka, om kamu juga, aku dapat merasakan energi besar dalam dirinya. mereka bisa melihat makhluk halus. apalagi bundamu, dia..."

"bunda kenapa, dia paranormal begitu...?"

"bahkan lebih dari paranormal, energinya begitu kuat. kalau aku terlihat oleh mereka, bisa bahaya"

"jangan ngaco deh Jin" Danial mendengus, ia berpikir saat ini Jin sedang berbohong "mana mungkin ayah, bunda dan om El punya kelebihan seperti itu. kamu ada-ada saja kalau bicara" Danial tidak percaya

"terserah kamulah"Jin melayang berdiri di jendela "besok akan ada hal yang menggemparkan lagi" lanjut Jin menatap lurus ke arah luar

"kamu dukun kah, bisa tau apa yang terjadi hari esok" Danial bersandar di ranjang, matanya beralih melihat ke atas meja dimana ada kalung yang ia pakai tadi

"sebenarnya kalung apa itu Jin, kenapa malah menyiksaku dengan mengeluarkan hawa panas. aku sampai tidak tahan, untungnya kamu segera datang dan melepasnya. aku tidak mau lagi memakainya, bisa-bisa aku mati gara-gara kalung itu"

"justru kalung itu yang akan menyelamatkanmu nanti"

"menyelamatkan bagaimana, yang ada malah menyiksaku. pokoknya aku nggak mau pakai lagi"

"tidak bisa, justru nanti dengan kalung itu kita bisa mencegah hal buruk yang akan terjadi" Jin melayang dan mengambil tempat duduk di samping Danial" kalung itu.... adalah pertanda dari kejadian buruk, kamu akan tau nanti. sekarang pakailah kembali"

"aku nggak mau, panasnya sampai membuat otakku hampir mendidih" Danial menggeleng kepala

"jika kalung itu mengeluarkan hawa panas, maka maka baca asma Tuhanmu, dengan begitu hawa panas itu akan berkurang"

"asma Tuhan...? Danial menatap lekat wajah Jin yang pucat "kamu Jin kafir ya, sebut nama Allah saja nggak bisa"

"DIAM KAMU"

Jin membentak Danial dengan suara keras, Danial kaget dan gemetar. saat ini Danial menatapnya dengan tajam, terlihat warna matanya mulai memerah membuat Danial begitu ketakutan.

"k-kamu kenapa...?" Danial beringsut mundur, ia menarik kakinya yang tadinya ia luruskan

"aku tidak suka kamu sebut nama Tuhanmu" Jin menatap Danial dengan begitu tajam, warna matanya....warna mata merah itu membuat Danial semakin takut

"t-tapi kan Allah memang Tuhanku"

"AKU BILANG DIAM"

bentakkan Jin membuat tubuh Danial gemetar. wajahnya pucat dan bibirnya nampak biru, seakan darah tidak mengalir dalam tubuhnya padahal ia bukanlah makhluk seperti Jin.

(audzubillahi minasyaitonirrajim bismillahirrahmanirrahim, Allahu laailaha illahuwalhayyulkayyum) dalam hati Danial membaca ayat kursi

Jin menjadi beringas dan mencekik leher Danial namun karena ia merasakan panas saat menyentuh tubuh Danial, ia mundur dan berteriak agar Danial menghentikan doanya.

"AKU BILANG HENTIKAN"

Jin melemparkan gelas yang ada di atas nakas ke arah Danial hanya dengan gerakan satu tangannya. gelas itu tepat mengenai dahi Danial hingga berdarah dan mengalir ke arah matanya.

"aku nggak akan membantu kamu jika ternyata kamu adalah makhluk kafir yang tidak ingin menyembah Allah"

"kamu mau aku bunuh" Jin kini sedikit lagi akan berubah wujud, namun karena Danial menghentikan doanya, perubahan dalam diri Jin hanya sebatas mengeluarkan kuku tajam dan mata yang berubah warna

matanya menatap ke arah Danial yang seakan sedang menahan hasrat yang begitu menggebu. saat melihat darah yang keluar dari kening Danial, Jin memutar tubuhnya dan membelakangi Danial. dirinya kembali ke wujud seperti semula. itu juga yang ia rasakan saat melihat darah dari seorang siswi yang ditemukan meninggal di perpustakaan. untuk menghilangkan keinginannya, Jin tidak berlama-lama di perpustakaan dan beralih ke samping gedung itu. maka dari itulah Danial dapat melihat dirinya.

"kamu jahat banget Jin, tega melukaiku seperti ini"

kembali Jin memutar badan, ia melihat Danial sedang memegang keningnya yang berdarah bahkan tangannya pun ikut berdarah.

Jin ingin mendekat namun darah segar yang keluar dari kening Danial membuat ia meneguk ludah beberapa kali. ia seperti melihat makanan yang begitu enak dan ingin segera menyantapnya. Danial dapat melihat perubahan sikap Jin saat itu. ia dapat melihat Jin yang sedang terpaku melihat ke arahnya dengan ludah yang terus ia tekan beberapa kali.

"kamu...kamu" Danial menggeleng kepala "astaga, kamu peminum darah...?" pekik Danial yang baru saja sadar

Jin menutup mulutnya dengan cepat, ia kembali memutar badan karena takut tidak bisa menahan diri walaupun sebenarnya kini ia semakin berontak untuk menikmati darah Danial.

"bersihkan lukamu" ucap Jin

"aku tidak akan membantumu jika kamu tidak menjadi Jin muslim, aku tidak ingin berteman dengan makhluk yang kafir"

"kamu tidak bisa memutuskan perjanjian darah yang telah kamu buat sendiri" Jin meninggikan suaranya

"persetan dengan itu, jika kamu tidak menjadi Jin muslim maka aku tidak akan mau bertemu dengan mu lagi"

"manusia brengsek, aku tidak percaya Tuhanmu. dimana dia dulu saat aku membutuhkan bantuan. dia tidak ada dan membiarkan aku mati begitu saja, aku benci Tuhanmu" kini Jin mulai semakin mengeraskan suaranya "Dia tidak menolongku saat aku sedang mengalami sakaratul maut, Dia membiarkan aku kehilangan nyawa. bagaimana bisa aku percaya dengan Tuhan seperti itu. aku begitu mengagungkan dan menyembahnya, tapi dia membiarkan aku mati sedangkan iblis itu ia biarkan berkeliaran dan muncul kembali"

"kamu menyalahkan takdir Tuhan...?"

"lalu siapa yang harus aku salahkan selain Dia" Jin kembali menghadap ke arah Danial

"semua orang akan mati Jin, aku juga akan mati namun tidak seharusnya kita menyalahkan Tuhan. sejak dalam kandungan kita sudah diperlihatkan bagaimana caranya kita akan mati nanti, itulah takdir kita Jin"

"persetan dengan takdir" Jin menghilang begitu saja

Danial menghela nafas, ia kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan lukanya. tidak begitu besar, untungnya rambut didepan sedikit panjang sehingga dapat menutupi lukanya itu. Danial kembali ke tempat tidur. kini dirinya sulit untuk tidur kembali, ia sedang memikirkan cara bagaimana agar Jin dapat melafalkan dua kalimat syahadat, ia ingin Jin menjadi muslim bukan makhluk kafir yang suka meminum darah.

di sampingnya, Satria tidak terusik dengan suara Danial yang keras tadi. mungkin karena sudah begitu lelap sehingga dirinya tidak lagi merespon suara apapun.

esok hari sama seperti hari kemarin, mereka ke sekolah pagi-pagi sekali sebab harus menempuh perjalanan jauh. setelah sarapan, Satria dan Danial berpamitan kepada semua orang, pak Samsul yang akan mengantar mereka seperti hari pertama mereka masuk.

"keningmu kenapa Dan, kok sampai luka gitu...?" Zain bertanya saat mereka telah masuk ke dalam mobil

"memangnya kelihatan ya...?" Danial menutup keningnya dengan rambutnya

"kalau seperti itu nggak kelihatan, tapi kalau rambutmu disapu angin jelas kelihatan. memang kamu habis ngapain...?"

"habis gulat dalam tidur ya...?" celetuk Kirana

Satria yang sedang duduk di depan memutar kepala untuk melihat kening Danial.

"coba aku lihat" Satria mengulurkan tangan untuk melihat luka itu "perasaan semalam kening kamu baik-baik saja deh Dan, ini kenapa malah terluka seperti ini...?" Satria menarik tangannya kembali

"aku jatuh dari kamar mandi dan keningku terbentur, jadinya seperti ini" timpal Danial

"lain kali hati-hati den, jatuh di kamar mandi itu sangat berbahaya resikonya. bisa kadang langsung lumpuh atau bahkan ada yang meninggal" pak Samsul melihat Danial dari spion gantung

"iya pak, lain kali aku akan hati-hati" jawab Danial pelan

mobil yang mereka tumpangi mulai dekat dengan sekolah, saat hendak masuk di lorong sekolah, Satria menghentikan mobil itu di jalan utama.

"masih jauh itu den, kenapa berhenti di sini...?" tanya pak Samsul

"di sini saja nggak apa-apa pak, kami ingin jalan kaki saja dari sini, ya semuanya...kita turun di sini saja. lagian udah nggak jauh juga kok" Satria meminta persetujuan teman-temannya

"okelah kita turun di sini saja, pak Samsul jemput jam 4 sore ya" ucap Alea

"baik non" jawab pak Samsul

semuanya turun dari mobil. pak Samsul meninggalkan mereka. banyak siswa-siswi yang sudah datang. mereka berjalan beriringan bersama siswa-siswi yang lainnya. tiba di gerbang sekolah semuanya nampak seperti biasa. hingga kemudian mereka dikejutkan dengan semua siswa yang berlarian ke arah lapangan.

"eh kenapa tuh, kok pada lari-lari segala" Ayunda merasa heran

"lihat yuk, aku jadi penasaran" Alea segera menarik tangan Kirana, ikut berlari bersama siswa-siswi yang lain

karena kedua teman mereka telah menyusul maka mereka semua pun ikut berlari ke arah lapangan. semua siswa berkerumunan membentuk lingkaran. Alea dan Kirana memaksa untuk sampai di depan.

"ada apa sih, kok rame begini...?" Satria bertanya ke salah satu siswa

"ada yang bunuh diri" jawab siswa itu

"b-bunuh diri...?" Satria ternganga mendengarnya

Danial yang mendengar itu, jantungnya langsung berpacu dengan cepat. dirinya kaget, sangat kaget. baru saja kemarin pihak sekolah menemukan mayat sekarang ada lagi mayat yang baru. deru nafasnya naik turun, dirinya sekaan sesak bernafas.

"minggir... minggir" Danial menerobos masuk

seakan sulit untuk percaya, mereka menerobos memaksa masuk untuk sampai di depan. benar saja, seorang siswi di depan sana tergelatak sudah tidak bernyawa. baju seragamnya berubah warna sebagian menjadi merah karena darahnya sendiri. matanya masih terbuka dan belum tertutup.

"besok akan ada hal yang menggemparkan lagi"

perkataan Jin tadi malam terngiang-ngiang di kepala Danial.

(apakah dia tau apa yang akan terjadi hari ini, apakah dia tau semua ini akan terjadi. kenapa...kenapa ucapannya menjadi Kenyataan) Danial menggigit bibir, lututnya lemas melihat siswi itu meregang nyawa dengan begitu mengerikan, membuang dirinya dari lantai tiga

di antara semua orang yang berada di tempat itu, Danial melihat sosok yang sedang menatap lurus ke arah mayat itu.

"Jin" gumamnya namun hal itu masih di dengar oleh Satria karena dirinya berada di dekat Danial

"Jin siapa Dan...?" tanya Satria

"Jin...? siapa Jin...?" Zain menoleh ke arah Satria sebab temannya itu menyebut nama seseorang yang belum pernah ia dengar

Danial tidak menjawab, dirinya fokus menatap lurus ke arah Jin yang dimana ternyata hantu itu sedang menatap ke arahnya.

(jadi ini yang kamu maksud hal yang menggemparkan...?) Danial bertanya dalam hati, tatapannya tidak pernah lepas dari Jin yang berada di kerumunan siswa di sebrang sana

tidak menjawab, Jin melayang mundur tidak terlihat lagi. hal itu membuat Danial bergerak untuk mengejarnya. sayangnya teriakan seorang siswi di tempat itu membuat langkahnya terhenti. semua siswa-siswi panik sebab satu orang siswi itu berteriak begitu keras sampai memekikkan telinga, kemudian setelahnya ia berhenti dan kepalanya menunduk. ia duduk berselonjor di lapangan sekolah, di dekat mayat siswi yang diperkirakan bunuh diri itu.

Terpopuler

Comments

Erni Sasa

Erni Sasa

berati anak"y mah gak pada tau ya klw ortu mereka punya kelebihan..

2023-10-23

0

𝓡𝓲𝓳𝓱𝓪𝓵𝔃

𝓡𝓲𝓳𝓱𝓪𝓵𝔃

Diskusi tentang Ketuhanan pada makhluk jin sprt ini mesti Pelan pelan saja Danial.. jangan gegabah yg berakibatkan dirimu celaka nantinya. Dan sprtnya dibutuhkan kepekaan .. agar sekiranya semuanya akan baik baik sj.. Tapi ups.. jin gak punya kepekaan hati yah.. nda tau kalo di kisah ini.. 🤭😅 😂🤭🙏🏻

2023-03-27

1

V3

V3

sebenarnya apa yg terjadi yaaa , apa yg membuat siswi itu pd meninggal ❓❓🤔🤔

2023-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!