Pengasuh Centil

Pengasuh Centil

Bab 1 Kalah Taruhan

"Arrrrgh, lepaskan Aku!" teriak seorang gadis muda yang sedang ditarik paksa oleh beberapa pemuda di pinggir jalan. Gadis muda, cantik, dan seksih itu adalah Jovanka Baron.

Tangannya dicekal dengan keras oleh Bolu dan Bablu yang sudah sering menggodanya ketika ia melewati gank komplek perumahan itu.

Penampilan gadis muda yang cantik dan centil itu rupanya semakin menarik perhatian dua pemuda pengangguran yang baru saja menonton video berwarna biru dari layar handphonenya itu.

"Lepaskan Aku! plis jangan sentuh Aku!" mohon Jojoba dengan tangis memilukan. Ia terus menerus memberontak agar tangannya terlepas.

Akan tetapi kekuatannya sungguh tidak seberapa. Ia tidak bisa melawan dua pria yang sedang dalam kondisi sangat berhasrat itu.

Krek

Rok pendeknya yang memang hanya mampu menutupi beberapa titik penting dalam tubuhnya kini telah dirobek paksa oleh Bablu. Jojoba menutup rapat matanya karena tidak ingin membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Oh Tuhan, tolong selamatkan Aku. Aku tidak ingin jadi kambing guling di depan laki-laki brengsek ini. Aku masih tersegel Tuhan.

Berikanlah Aku jodoh terbaik yang akan membuka segelku dengan baik dan benar. Dan juga orang itu harus tampan dan juga kaya ya Allah.

Duda pun tak apa asalkan istrinya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Krek

"Arrrrgh!" Sekali lagi bunyi robekan di pakaian bagian atasnya kedengaran. Ia sudah bisa merasakan kalau tubuhnya sekarang sudah mulai dingin. Angin malam sudah mulai menusuk tulang-tulangnya.

Ia terus menendang dan berteriak meminta tolong. Tapi sayangnya suaranya tertelan oleh tawa dua laki-laki brengsek yang sudah mulai membuka celananya.

"Jo Jo Ba, bagus banget namamu cantik, hahaha... aaargh brengsek kamu Bolu, Aku yang duluan!"

Bugh

"Aaaargh!" Bolu berteriak lagi karena mendapatkan tendangan yang kedua dari orang yang ia anggap Bablu. Pria itu langsung terpelanting jatuh ke lantai ruko yang tidak laku-laku itu.

"Sial! Siapa kamu mengganggu kesenangan kami!" teriak Bolu dengan wajah marah. Hasratnya yang sudah berada diubun-ubun kini harus buyar karena tendangan pria itu pada kepala bagian bawahnya.

Bablu sendiri yang masih memegangi tangan Jojoba langsung meringsek maju untuk membantu temannya.

"Kyaaaaa!'

Ia berteriak keras dan menyerang pria tinggi berjaket kulit itu dengan tangannya yang ia kepal kuat. Tapi sayangnya sang pria penolong itu berkelit dan akhirnya hanya memukul angin.

Bugh

Pria itu langsung menendang bokong Bablu dan berakhir terjerembab ke lantai dan menumpuk tubuh Bolu yang sejak tadi tidak bisa bangun karena tubuhnya terjebak di dalam sebuah ban mobil tua.

"Ayo cepat kamu pulang!" titah pria penolong itu seraya memakaikan jaketnya pada tubuh Jojoba yang nampak terbuka disana-sini. Ia langsung menarik tangan gadis itu untuk keluar dari tempat itu.

"Terimakasih banyak," ucap gadis itu seraya merapatkan jaket kulit milik pria itu ke tubuhnya. Airmatanya ia susut dengan punggung tangannya seraya menatap pria penolong itu dengan tatapan takjub.

Saat ini mereka sudah berada di bawah lampu jalan antara gang Flamboyan dan juga gang Seruni.

"Rumah kamu di dekat sini 'kan?" tanya pria itu dengan mata memandang gerbang Gang Flamboyan.

"Eh kok tahu?" tanya Jojoba tersentak.

"Sana kamu cepat pulang. Kalau bisa kamu gunakan kakimu untuk berlari. Aku akan lihat dari sini."

"Eh?"

"Ayo cepetan!"

"Dan ingat untuk tidak kecentilan lagi dan memancing orang jahat untuk melakukan hal seperti tadi!" Jojoba memandang pria itu dengan senyum samar dibibirnya.

"Apa lagi? Ayo cepetan pulang!" sentak pria itu dan langsung membuat gadis itu kaget. Ia pun berlari ke arah Rumahnya yang tidak jauh dari tempat itu.

Ia sudah melupakan satu kresek belanjaannya yang sempat terlempar gara-gara penyekapan Bolu dan Bablu. Indo April adalah tujuannya tadi untuk membeli cemilan saat sedang mengerjakan tugas atau berbalas chat dengan teman-teman Genk nya.di

🌺

"Golll!" Semua orang berteriak senang saat tim andalan mereka berhasil mencetak gol lagi untuk yang kedua kalinya. Hanya Jovanka Baron atau Jojoba yang tidak senang.

Bibirnya mencebik kesal setiap teman-temannya itu berteriak kegirangan ketika gol kembali tercetak dari kesebelasan lawan.

"Goll!" Sekali lagi sekelompok gadis-gadis muda mahasiswi jurusan Akuntasi manajemen itu melompat kegirangan dan memeluk Jojoba dengan histeris.

Kesebelasan yang mereka dukung dalam event bola terbesar di dunia ini menang telak. Mini Geraldine yang merupakan sekretaris Genk mereka langsung menghampiri Jojoba sang ketua perkumpulan mereka

"Jo, bersiaplah sayang, kamu telah kalah," ujar Mini Geraldine dengan seringai diwajahnya. Kekalahan tim kesebelasan favorit gadis itu berarti ia telah siap menerima keputusan taruhan mereka.

"Sekarang buka gulungan kertas ini Jo. Disana kamu akan melihat apa yang harus kamu lakukan." Jojoba sang pencetus ide taruhan kini harus mematuhi aturan. Apa pun isi gulungan kertas itu ia harus melakukannya.

Naomi langsung merebut gulungan yang baru saja diambil dari dalam toples kaca yang sedang dipegang oleh Mini.

"Aku yang buka ya," ucap Naomi dengan senyum diwajahnya. Gadis itu ingin sekali kalau Jojoba menderita dengan ide taruhannya sendiri.

"Pengasuh!" baca Naomi dengan suara kerasnya. Tubuh Jojoba langsung melorot ke lantai. Ia tidak begitu suka dengan anak-anak. Di rumahnya saja ia tidak pernah akur sama adiknya.

"Oh tidak Naomi, bisa nawar gak?" ujarnya dengan wajah frustasi.

"Tidak!" jawab yang lain serentak.

"Dan, kamu harus jadi pengasuh selama satu bulan!" tambah Mini Geraldine dengan seringai diwajahnya.

"Tempatnya bebas. Kamu bisa cari di sekitar Rumah kamu Jo, yang kemungkinan ada keluarga yang sedang butuh pengasuh untuk anaknya."

"Gimana kalau Aku jadi pengasuh di rumahku sendiri? Adik Aku kan masih ada yang kecil."

"Tidak!" jawab yang lain serentak. Jojoba menelan salivanya kasar. Ia sungguh berada dalam kegalauan sekarang.

"Bisa anu gak?"

"Tidak!"

"Dimulai hari ini ya Jo, tanggal 1, nanti akan berakhir tanggal 28. Karena kebetulan ini bulan februari." putus Mini Geraldine yang disetujui oleh semua orang. Jojoba sekali lagi merasakan dunianya hancur karena Bola.

Dalam hati ia berharap semoga saja ada keluarga yang mau menjadikannya sebagai pengasuh yang tidak tahu apapun tentang anak-anak.

🌺

*Bersambung

Hai readers tersayang, jumpa lagi kita di lapak ini dalam kisah ringan yang sederhana dan menghibur.

Semoga ada manfaat yang bisa kita ambil dalam cerita cinta sang pengasuh Centil.

Ingat lho untuk memberi penilaian dengan rating bintang lima ya. Dan jangan lupa di favoritkan, like dan komentar juga ya, supaya othor receh ini semangat ngayal dan update.

Okey, nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Wiwik Murniati

Wiwik Murniati

kelihatan nya ceritanya kocak thor

2023-12-28

2

Boru Sianturi Bere Parna

Boru Sianturi Bere Parna

knp namanya anehh😁

2023-08-04

1

shebina putri

shebina putri

baru awal udah menarik ini...👍👍👍👍

2023-04-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Taruhan
2 Bab 2 Bertemu Lagi
3 Bab 3 Mandi Bersama
4 Bab 4 Drama Ruby
5 Bab 5 Mendapatkan Izin
6 Bab 6 Vitamin Mata
7 Bab 7 Dosen Galak
8 Bab 8 Zion Sakti
9 Bab 9 Rasa Aneh
10 Bab 10 Taktik Sang Dosen
11 Bab 11 Tugas Apa
12 Bab 12 Tuduhan Sadis
13 Bab 13 Salah Paham
14 Bab 14 Bendera Perang
15 Bab 15 Duren Cemburu
16 Bab 16 Kamu Milikku
17 Bab 17 Mama Jo
18 Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19 Bab 19 Keinginan Jovanka
20 Bab 20 Bawa Pulang
21 Bab 21 Pump It Up
22 Bab 22 Patah Hati
23 Bab 23 Bertemu Lagi
24 Bab 24 Ruby Sakit
25 Bab 25 Rania Setuju
26 Bab 26 Terbakar Hasrat
27 Bab 27 Tangan Gatal
28 Bab 28 Mama Dokter
29 Bab 29 Maunya Mama Jo
30 Bab 30 Intel Kocok
31 Bab 31 Kena Batunya
32 Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33 Bab 33 Makin Kesal
34 Bab 34 Alasan Felicia
35 Bab 35 Rasa Kasihan
36 Bab 36 Ruby Berubah
37 Bab 37 Pengadilan Agama
38 Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39 Bab 39 Keputusan Pengadilan
40 Bab 40 Faster Babe
41 Bab 41 Pengakuan Ruby
42 Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43 Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44 Bab 44 Insiden Kamar Kost
45 Bab 45 Busi Karatan
46 Bab 46 Goyangan Felicia
47 Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48 Bab 48 Pagi Yang Indah
49 Bab 49 Ngadem Dulu
50 Bab 50 Main Petak Umpet
51 Bab 51 Pe Er Mama Papa
52 Bab 52 Skip Aja
53 Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54 Bab 54 Tekad Terlarang
55 Bab 55 Teknik Pemasaran
56 Bab 56 Mencari Bukti
57 Bab 57 Traktiran Jovanka
58 Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59 Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60 Bab 60 Seminar Dosen
61 Bab 61 Kesedihan Ruby
62 Bab 62 Kamar 122
63 Bab 63 Efek Obat Perangsang
64 Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65 Bab 65 Dendam Si Omesh
66 Bab 66 Berita Buruk
67 Bab 67 Ketakutan Felicia
68 Bab 68 Harapan Sembuh
69 Bab 69 Cinta Dan Kasih
70 Bab 70 Kesedihan Mini
71 Bab 71 Zion Amnesia
72 Bab 72 Merasa Dicuekin
73 Bab 73 Felicia Lagi
74 Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75 Bab 75 Batal Muntah
76 Bab 76 Muntah Luar Dalam
77 Bab 77 Rasa Gado-gado
78 Bab 78 Tamu Brengsek
79 Bab 79 Dendam Randy Jaya
80 Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81 Bab 81 Bahagia Bersama
82 Sekuel Pengasuh Centil
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Kalah Taruhan
2
Bab 2 Bertemu Lagi
3
Bab 3 Mandi Bersama
4
Bab 4 Drama Ruby
5
Bab 5 Mendapatkan Izin
6
Bab 6 Vitamin Mata
7
Bab 7 Dosen Galak
8
Bab 8 Zion Sakti
9
Bab 9 Rasa Aneh
10
Bab 10 Taktik Sang Dosen
11
Bab 11 Tugas Apa
12
Bab 12 Tuduhan Sadis
13
Bab 13 Salah Paham
14
Bab 14 Bendera Perang
15
Bab 15 Duren Cemburu
16
Bab 16 Kamu Milikku
17
Bab 17 Mama Jo
18
Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19
Bab 19 Keinginan Jovanka
20
Bab 20 Bawa Pulang
21
Bab 21 Pump It Up
22
Bab 22 Patah Hati
23
Bab 23 Bertemu Lagi
24
Bab 24 Ruby Sakit
25
Bab 25 Rania Setuju
26
Bab 26 Terbakar Hasrat
27
Bab 27 Tangan Gatal
28
Bab 28 Mama Dokter
29
Bab 29 Maunya Mama Jo
30
Bab 30 Intel Kocok
31
Bab 31 Kena Batunya
32
Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33
Bab 33 Makin Kesal
34
Bab 34 Alasan Felicia
35
Bab 35 Rasa Kasihan
36
Bab 36 Ruby Berubah
37
Bab 37 Pengadilan Agama
38
Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39
Bab 39 Keputusan Pengadilan
40
Bab 40 Faster Babe
41
Bab 41 Pengakuan Ruby
42
Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43
Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44
Bab 44 Insiden Kamar Kost
45
Bab 45 Busi Karatan
46
Bab 46 Goyangan Felicia
47
Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48
Bab 48 Pagi Yang Indah
49
Bab 49 Ngadem Dulu
50
Bab 50 Main Petak Umpet
51
Bab 51 Pe Er Mama Papa
52
Bab 52 Skip Aja
53
Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54
Bab 54 Tekad Terlarang
55
Bab 55 Teknik Pemasaran
56
Bab 56 Mencari Bukti
57
Bab 57 Traktiran Jovanka
58
Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59
Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60
Bab 60 Seminar Dosen
61
Bab 61 Kesedihan Ruby
62
Bab 62 Kamar 122
63
Bab 63 Efek Obat Perangsang
64
Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65
Bab 65 Dendam Si Omesh
66
Bab 66 Berita Buruk
67
Bab 67 Ketakutan Felicia
68
Bab 68 Harapan Sembuh
69
Bab 69 Cinta Dan Kasih
70
Bab 70 Kesedihan Mini
71
Bab 71 Zion Amnesia
72
Bab 72 Merasa Dicuekin
73
Bab 73 Felicia Lagi
74
Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75
Bab 75 Batal Muntah
76
Bab 76 Muntah Luar Dalam
77
Bab 77 Rasa Gado-gado
78
Bab 78 Tamu Brengsek
79
Bab 79 Dendam Randy Jaya
80
Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81
Bab 81 Bahagia Bersama
82
Sekuel Pengasuh Centil
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!