Pengasuh Centil
"Arrrrgh, lepaskan Aku!" teriak seorang gadis muda yang sedang ditarik paksa oleh beberapa pemuda di pinggir jalan. Gadis muda, cantik, dan seksih itu adalah Jovanka Baron.
Tangannya dicekal dengan keras oleh Bolu dan Bablu yang sudah sering menggodanya ketika ia melewati gank komplek perumahan itu.
Penampilan gadis muda yang cantik dan centil itu rupanya semakin menarik perhatian dua pemuda pengangguran yang baru saja menonton video berwarna biru dari layar handphonenya itu.
"Lepaskan Aku! plis jangan sentuh Aku!" mohon Jojoba dengan tangis memilukan. Ia terus menerus memberontak agar tangannya terlepas.
Akan tetapi kekuatannya sungguh tidak seberapa. Ia tidak bisa melawan dua pria yang sedang dalam kondisi sangat berhasrat itu.
Krek
Rok pendeknya yang memang hanya mampu menutupi beberapa titik penting dalam tubuhnya kini telah dirobek paksa oleh Bablu. Jojoba menutup rapat matanya karena tidak ingin membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Oh Tuhan, tolong selamatkan Aku. Aku tidak ingin jadi kambing guling di depan laki-laki brengsek ini. Aku masih tersegel Tuhan.
Berikanlah Aku jodoh terbaik yang akan membuka segelku dengan baik dan benar. Dan juga orang itu harus tampan dan juga kaya ya Allah.
Duda pun tak apa asalkan istrinya sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Krek
"Arrrrgh!" Sekali lagi bunyi robekan di pakaian bagian atasnya kedengaran. Ia sudah bisa merasakan kalau tubuhnya sekarang sudah mulai dingin. Angin malam sudah mulai menusuk tulang-tulangnya.
Ia terus menendang dan berteriak meminta tolong. Tapi sayangnya suaranya tertelan oleh tawa dua laki-laki brengsek yang sudah mulai membuka celananya.
"Jo Jo Ba, bagus banget namamu cantik, hahaha... aaargh brengsek kamu Bolu, Aku yang duluan!"
Bugh
"Aaaargh!" Bolu berteriak lagi karena mendapatkan tendangan yang kedua dari orang yang ia anggap Bablu. Pria itu langsung terpelanting jatuh ke lantai ruko yang tidak laku-laku itu.
"Sial! Siapa kamu mengganggu kesenangan kami!" teriak Bolu dengan wajah marah. Hasratnya yang sudah berada diubun-ubun kini harus buyar karena tendangan pria itu pada kepala bagian bawahnya.
Bablu sendiri yang masih memegangi tangan Jojoba langsung meringsek maju untuk membantu temannya.
"Kyaaaaa!'
Ia berteriak keras dan menyerang pria tinggi berjaket kulit itu dengan tangannya yang ia kepal kuat. Tapi sayangnya sang pria penolong itu berkelit dan akhirnya hanya memukul angin.
Bugh
Pria itu langsung menendang bokong Bablu dan berakhir terjerembab ke lantai dan menumpuk tubuh Bolu yang sejak tadi tidak bisa bangun karena tubuhnya terjebak di dalam sebuah ban mobil tua.
"Ayo cepat kamu pulang!" titah pria penolong itu seraya memakaikan jaketnya pada tubuh Jojoba yang nampak terbuka disana-sini. Ia langsung menarik tangan gadis itu untuk keluar dari tempat itu.
"Terimakasih banyak," ucap gadis itu seraya merapatkan jaket kulit milik pria itu ke tubuhnya. Airmatanya ia susut dengan punggung tangannya seraya menatap pria penolong itu dengan tatapan takjub.
Saat ini mereka sudah berada di bawah lampu jalan antara gang Flamboyan dan juga gang Seruni.
"Rumah kamu di dekat sini 'kan?" tanya pria itu dengan mata memandang gerbang Gang Flamboyan.
"Eh kok tahu?" tanya Jojoba tersentak.
"Sana kamu cepat pulang. Kalau bisa kamu gunakan kakimu untuk berlari. Aku akan lihat dari sini."
"Eh?"
"Ayo cepetan!"
"Dan ingat untuk tidak kecentilan lagi dan memancing orang jahat untuk melakukan hal seperti tadi!" Jojoba memandang pria itu dengan senyum samar dibibirnya.
"Apa lagi? Ayo cepetan pulang!" sentak pria itu dan langsung membuat gadis itu kaget. Ia pun berlari ke arah Rumahnya yang tidak jauh dari tempat itu.
Ia sudah melupakan satu kresek belanjaannya yang sempat terlempar gara-gara penyekapan Bolu dan Bablu. Indo April adalah tujuannya tadi untuk membeli cemilan saat sedang mengerjakan tugas atau berbalas chat dengan teman-teman Genk nya.di
🌺
"Golll!" Semua orang berteriak senang saat tim andalan mereka berhasil mencetak gol lagi untuk yang kedua kalinya. Hanya Jovanka Baron atau Jojoba yang tidak senang.
Bibirnya mencebik kesal setiap teman-temannya itu berteriak kegirangan ketika gol kembali tercetak dari kesebelasan lawan.
"Goll!" Sekali lagi sekelompok gadis-gadis muda mahasiswi jurusan Akuntasi manajemen itu melompat kegirangan dan memeluk Jojoba dengan histeris.
Kesebelasan yang mereka dukung dalam event bola terbesar di dunia ini menang telak. Mini Geraldine yang merupakan sekretaris Genk mereka langsung menghampiri Jojoba sang ketua perkumpulan mereka
"Jo, bersiaplah sayang, kamu telah kalah," ujar Mini Geraldine dengan seringai diwajahnya. Kekalahan tim kesebelasan favorit gadis itu berarti ia telah siap menerima keputusan taruhan mereka.
"Sekarang buka gulungan kertas ini Jo. Disana kamu akan melihat apa yang harus kamu lakukan." Jojoba sang pencetus ide taruhan kini harus mematuhi aturan. Apa pun isi gulungan kertas itu ia harus melakukannya.
Naomi langsung merebut gulungan yang baru saja diambil dari dalam toples kaca yang sedang dipegang oleh Mini.
"Aku yang buka ya," ucap Naomi dengan senyum diwajahnya. Gadis itu ingin sekali kalau Jojoba menderita dengan ide taruhannya sendiri.
"Pengasuh!" baca Naomi dengan suara kerasnya. Tubuh Jojoba langsung melorot ke lantai. Ia tidak begitu suka dengan anak-anak. Di rumahnya saja ia tidak pernah akur sama adiknya.
"Oh tidak Naomi, bisa nawar gak?" ujarnya dengan wajah frustasi.
"Tidak!" jawab yang lain serentak.
"Dan, kamu harus jadi pengasuh selama satu bulan!" tambah Mini Geraldine dengan seringai diwajahnya.
"Tempatnya bebas. Kamu bisa cari di sekitar Rumah kamu Jo, yang kemungkinan ada keluarga yang sedang butuh pengasuh untuk anaknya."
"Gimana kalau Aku jadi pengasuh di rumahku sendiri? Adik Aku kan masih ada yang kecil."
"Tidak!" jawab yang lain serentak. Jojoba menelan salivanya kasar. Ia sungguh berada dalam kegalauan sekarang.
"Bisa anu gak?"
"Tidak!"
"Dimulai hari ini ya Jo, tanggal 1, nanti akan berakhir tanggal 28. Karena kebetulan ini bulan februari." putus Mini Geraldine yang disetujui oleh semua orang. Jojoba sekali lagi merasakan dunianya hancur karena Bola.
Dalam hati ia berharap semoga saja ada keluarga yang mau menjadikannya sebagai pengasuh yang tidak tahu apapun tentang anak-anak.
🌺
*Bersambung
Hai readers tersayang, jumpa lagi kita di lapak ini dalam kisah ringan yang sederhana dan menghibur.
Semoga ada manfaat yang bisa kita ambil dalam cerita cinta sang pengasuh Centil.
Ingat lho untuk memberi penilaian dengan rating bintang lima ya. Dan jangan lupa di favoritkan, like dan komentar juga ya, supaya othor receh ini semangat ngayal dan update.
Okey, nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
aca
namanya jojoba jomblo2 bahagia/Curse/
2024-09-29
0
Normah Basir
manarik,masih menyimak
2024-08-06
0
Wiwik Murniati
kelihatan nya ceritanya kocak thor
2023-12-28
2