Bab 12 Tuduhan Sadis

Jovanka pun melangkahkan kakinya ke arah kamar utama di Rumah itu. Tepatnya adalah kamar milik Radith Aditya yang tidak berjauhan dengan kamar milik Ruby.

Tok

Tok

Tok

"Masuklah Jo," ujar Radith Aditya mempersilahkan. Jovanka pun masuk dengan dada yang ia rasakan berdebar-debar dan sangat tidak nyaman. Pikirannya sudah mulai membayangkan yang tidak-tidak dengan suara bariton pria itu.

Seketika ia pun merasakan tubuhnya meremang karena suhu kamar itu yang terasa sangat dingin. Rasanya suasana kamar itu pun semakin mendukung pikiran-pikiran kotornya.

Apa mungkin karena Aku menyukai pemilik kamar ini hingga otakku tidak bisa aku halau untuk memikirkan yang tidak-tidak. Ujarnya dalam hati.

"Sial! harusnya Aku pakai sweater kalau tahu kamar ini begitu dingin." gerutu Jovanka seraya mengelus lengan kiri dan kanannya dengan menggunakan telapak tangannya sendiri secara berulang-ulang.

"Pak," panggilnya dengan suara pelan pada pria tampan yang duduk dengan sangat santai di kursi kerjanya itu. Ia benar-benar berharap segera keluar dari sana atau ia akan mati kedinginan.

"Kenapa Jo? Handphone mu ada di sini. Kemarilah." Radith Aditya mengacungkan handphone milik gadis itu di depan wajahnya kemudian menyimpannya kembali di atas mejanya.

Jovanka melangkahkan kakinya ke arah meja itu dengan seraya menggigit bibir bawahnya. Ia yakin sekali kalau pria tampan dihadapannya ini sengaja mengatur suhu ruangan kamar itu sampai sangat rendah seperti itu.

Tangan gadis itu pun meraih handphonenya di atas meja tetapi langsung ditangkap oleh Radith Aditya hingga tubuhnya langsung terhuyung ke arah pria itu dan bahkan jatuh kepangkuan pria tampan itu.

"Apa sebenarnya maksudmu Jo?" tanya pria itu dengan suara rendah bagaikan bisikan di kuping gadis cantik dan seksih itu.

Tangan kanannya yang besar memeluk erat perut rata Jovanka dengan sangat posesif dan penuh gairah. Sedangkan tangan kirinya mengelus lembut paha Jovanka dengan sangat lembut.

Jovanka merasakan kulitnya meremang sempurna. Dalam beberapa detik ia begitu sangat menikmati apa yang dilakukan pria itu padanya.

Rasa panas tiba-tiba merambat sangat cepat dari dalam pembuluh darahnya. Dalam kekagetannya itu sensor motoriknya begitu cepat merespon dengan sangat baik.

"Katakan Jovanka, apa maksudmu datang ke rumahku Hem,?" tanya pria itu lagi seraya menggerakkan tangannya ke arah dua gundukan kenyal yang terpampang sangat cantik dibalik tank top mini dan juga cukup tipis itu.

Radith Aditya meremassnya dengan sangat lembut hingga gadis cantik yang memang sudah mulai menyukai pria itu menutup matanya menikmati apa yang dilakukan pria itu padanya.

Sebuah pengalaman indah yang baru ia rasakan seumur hidupnya. Ia sampai menggigit bibir bawahnya dengan keras karena tak ingin mengeluarkan suara dessahan.

Jovanka tidak punya kata-kata untuk menjawab. Ia terlalu kaget dengan apa yang pria itu lakukan padanya. Ia merasakan sebuah perasaan yang tidak bisa ia lukiskan dengan kata-kata.

"Apa kamu sengaja ingin menggodaku untuk mendapatkan nilai yang bagus Jo?" bisik pria itu lagi dengan senyum menyeringai di bibirnya. Jovanka tersentak kaget dengan kata-kata terakhir pria itu. Reflek ia turun dari pangkuan pria itu dengan wajah marah.

"Hati-hati dengan kata-kata bapak! Anda pikir saya ini gadis apaan hah?" sentak gadis itu seraya menatap tajam pada mata elang Radith Aditya.

"Saya tidak pernah sedikitpun berniat seperti yang anda katakan!"

"Anda yang sangat tidak sopan karena telah menyentuh saya seperti itu!" lanjut gadis itu dengan airmata yang mulai ingin memberontak keluar dari kelopak matanya. Hatinya sekarang begitu sakit dengan perkataan pria itu padanya.

Radith Aditya mengangkat kaki kanannya kemudian menumpuknya di atas kaki kirinya. Ia tersenyum miring dengan tatapan lurus ke arah mata bening gadis cantik dihadapannya.

"Gadis yang mau mempertontonkan tubuhnya di depan pria yang tidak ada hubungan darah dengannya seperti ini kamu pikir gadis macam apa Jo?" Pria itu menatap Jovanka dari atas sampai kebawah dengan tatapan meremehkan.

"Gadis centil murahan. Kamu tahu?!"

"Kamu yang sengaja menggoda semua pria dengan penampilanmu yang sangat terbuka seperti itu. Dan kamu pikir Aku akan tergoda dan memberikan apa yang kamu mau?!"

Jovanka menutup mulutnya dengan telapak tangannya agar tidak menangis. Ia begitu sakit dengan kata-kata pria yang sangat ia segani itu. Dengan cepat ia meraih handphonenya yang ada di atas meja. Ia segera keluar dari kamar itu dengan berlari.

Tangisnya pecah saat ia berada di depan pintu kamar pria itu. Ia merasa harga dirinya sedang diinjak-injak oleh seorang dosen yang sangat ia sukai. Sungguh tak ia sangka ia akan dianggap sangat menyakitkan seperti itu.

"Kakak Jo kenapa menangis?" tanya Ruby yang melihatnya sedang terisak-isak.

"Ah, tidak sayang. Kakak hanya sakit kepala. Ayok kita kembali ke kamar," jawab Jovanka dengan tangan menarik gadis cilik itu ke arah kamarnya.

"Luby panggilkan Bik Mina ya kakak," ujar Ruby dengan wajah khawatir.

"Untuk apa Ruby?"

"Kan Kakak lagi sakit kepala. Bial Bik Mina yang kasih obat."

"Oh Ruby sayang, huaaaaa..." Jovanka semakin menangis histeris dengan perhatian gadis cilik itu. Bik Mina yang melihatnya langsung mendatangi dua gadis beda usia itu dengan perasaan khawatir.

"Ada apa Nona? Kenapa menangis?" tanya Bik Mina.

"Kakak Jo sakit kepala Bik. Tolong dikasih obat bik, huaaaaa" jawab Ruby ikut menangis.

"Ah iya jangan menangis Non, saya akan mencari obat sekarang juga. Nona masuk kamar aja dan istirahat." Bik Mina pun segera meninggalkan dua gadis yang sedang menangis itu untuk mencari obat.

Sementara itu Radith Aditya merasakan sesal dihatinya saat melihat wajah marah Jovanka padanya. Ia merasa telah menyakiti hati gadis itu dengan kata-katanya yang sangat tidak sopan seperti tadi.

Sungguh ia tidak pernah melakukan yang seperti tadi dalam hidupnya hanya karena terpengaruh pada percakapan teman-teman Jovanka dalam grup chat yang ia sempat buka beberapa saat yang lalu.

"Aaaargh sial!' Pria itu meraup wajahnya kasar seraya merutuki dirinya sendiri.

🌺🌺🌺

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar ya Jojo

2023-07-14

0

shebina putri

shebina putri

eehhh pak dosen kok sembarangan menyimpulkan keadaan yaaa🤦🤦 gondok aku😡😡😡😡 yang sabar ya jooooo🥰🥰🥰

2023-05-01

1

Uya Suriya

Uya Suriya

joba....!!!! sekedar saran....klo dirumah orang... pakaian yg benar...🤫🤫🤫

2023-03-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Taruhan
2 Bab 2 Bertemu Lagi
3 Bab 3 Mandi Bersama
4 Bab 4 Drama Ruby
5 Bab 5 Mendapatkan Izin
6 Bab 6 Vitamin Mata
7 Bab 7 Dosen Galak
8 Bab 8 Zion Sakti
9 Bab 9 Rasa Aneh
10 Bab 10 Taktik Sang Dosen
11 Bab 11 Tugas Apa
12 Bab 12 Tuduhan Sadis
13 Bab 13 Salah Paham
14 Bab 14 Bendera Perang
15 Bab 15 Duren Cemburu
16 Bab 16 Kamu Milikku
17 Bab 17 Mama Jo
18 Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19 Bab 19 Keinginan Jovanka
20 Bab 20 Bawa Pulang
21 Bab 21 Pump It Up
22 Bab 22 Patah Hati
23 Bab 23 Bertemu Lagi
24 Bab 24 Ruby Sakit
25 Bab 25 Rania Setuju
26 Bab 26 Terbakar Hasrat
27 Bab 27 Tangan Gatal
28 Bab 28 Mama Dokter
29 Bab 29 Maunya Mama Jo
30 Bab 30 Intel Kocok
31 Bab 31 Kena Batunya
32 Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33 Bab 33 Makin Kesal
34 Bab 34 Alasan Felicia
35 Bab 35 Rasa Kasihan
36 Bab 36 Ruby Berubah
37 Bab 37 Pengadilan Agama
38 Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39 Bab 39 Keputusan Pengadilan
40 Bab 40 Faster Babe
41 Bab 41 Pengakuan Ruby
42 Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43 Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44 Bab 44 Insiden Kamar Kost
45 Bab 45 Busi Karatan
46 Bab 46 Goyangan Felicia
47 Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48 Bab 48 Pagi Yang Indah
49 Bab 49 Ngadem Dulu
50 Bab 50 Main Petak Umpet
51 Bab 51 Pe Er Mama Papa
52 Bab 52 Skip Aja
53 Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54 Bab 54 Tekad Terlarang
55 Bab 55 Teknik Pemasaran
56 Bab 56 Mencari Bukti
57 Bab 57 Traktiran Jovanka
58 Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59 Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60 Bab 60 Seminar Dosen
61 Bab 61 Kesedihan Ruby
62 Bab 62 Kamar 122
63 Bab 63 Efek Obat Perangsang
64 Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65 Bab 65 Dendam Si Omesh
66 Bab 66 Berita Buruk
67 Bab 67 Ketakutan Felicia
68 Bab 68 Harapan Sembuh
69 Bab 69 Cinta Dan Kasih
70 Bab 70 Kesedihan Mini
71 Bab 71 Zion Amnesia
72 Bab 72 Merasa Dicuekin
73 Bab 73 Felicia Lagi
74 Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75 Bab 75 Batal Muntah
76 Bab 76 Muntah Luar Dalam
77 Bab 77 Rasa Gado-gado
78 Bab 78 Tamu Brengsek
79 Bab 79 Dendam Randy Jaya
80 Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81 Bab 81 Bahagia Bersama
82 Sekuel Pengasuh Centil
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Kalah Taruhan
2
Bab 2 Bertemu Lagi
3
Bab 3 Mandi Bersama
4
Bab 4 Drama Ruby
5
Bab 5 Mendapatkan Izin
6
Bab 6 Vitamin Mata
7
Bab 7 Dosen Galak
8
Bab 8 Zion Sakti
9
Bab 9 Rasa Aneh
10
Bab 10 Taktik Sang Dosen
11
Bab 11 Tugas Apa
12
Bab 12 Tuduhan Sadis
13
Bab 13 Salah Paham
14
Bab 14 Bendera Perang
15
Bab 15 Duren Cemburu
16
Bab 16 Kamu Milikku
17
Bab 17 Mama Jo
18
Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19
Bab 19 Keinginan Jovanka
20
Bab 20 Bawa Pulang
21
Bab 21 Pump It Up
22
Bab 22 Patah Hati
23
Bab 23 Bertemu Lagi
24
Bab 24 Ruby Sakit
25
Bab 25 Rania Setuju
26
Bab 26 Terbakar Hasrat
27
Bab 27 Tangan Gatal
28
Bab 28 Mama Dokter
29
Bab 29 Maunya Mama Jo
30
Bab 30 Intel Kocok
31
Bab 31 Kena Batunya
32
Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33
Bab 33 Makin Kesal
34
Bab 34 Alasan Felicia
35
Bab 35 Rasa Kasihan
36
Bab 36 Ruby Berubah
37
Bab 37 Pengadilan Agama
38
Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39
Bab 39 Keputusan Pengadilan
40
Bab 40 Faster Babe
41
Bab 41 Pengakuan Ruby
42
Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43
Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44
Bab 44 Insiden Kamar Kost
45
Bab 45 Busi Karatan
46
Bab 46 Goyangan Felicia
47
Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48
Bab 48 Pagi Yang Indah
49
Bab 49 Ngadem Dulu
50
Bab 50 Main Petak Umpet
51
Bab 51 Pe Er Mama Papa
52
Bab 52 Skip Aja
53
Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54
Bab 54 Tekad Terlarang
55
Bab 55 Teknik Pemasaran
56
Bab 56 Mencari Bukti
57
Bab 57 Traktiran Jovanka
58
Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59
Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60
Bab 60 Seminar Dosen
61
Bab 61 Kesedihan Ruby
62
Bab 62 Kamar 122
63
Bab 63 Efek Obat Perangsang
64
Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65
Bab 65 Dendam Si Omesh
66
Bab 66 Berita Buruk
67
Bab 67 Ketakutan Felicia
68
Bab 68 Harapan Sembuh
69
Bab 69 Cinta Dan Kasih
70
Bab 70 Kesedihan Mini
71
Bab 71 Zion Amnesia
72
Bab 72 Merasa Dicuekin
73
Bab 73 Felicia Lagi
74
Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75
Bab 75 Batal Muntah
76
Bab 76 Muntah Luar Dalam
77
Bab 77 Rasa Gado-gado
78
Bab 78 Tamu Brengsek
79
Bab 79 Dendam Randy Jaya
80
Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81
Bab 81 Bahagia Bersama
82
Sekuel Pengasuh Centil
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!