Jovanka pun melangkahkan kakinya ke arah kamar utama di Rumah itu. Tepatnya adalah kamar milik Radith Aditya yang tidak berjauhan dengan kamar milik Ruby.
Tok
Tok
Tok
"Masuklah Jo," ujar Radith Aditya mempersilahkan. Jovanka pun masuk dengan dada yang ia rasakan berdebar-debar dan sangat tidak nyaman. Pikirannya sudah mulai membayangkan yang tidak-tidak dengan suara bariton pria itu.
Seketika ia pun merasakan tubuhnya meremang karena suhu kamar itu yang terasa sangat dingin. Rasanya suasana kamar itu pun semakin mendukung pikiran-pikiran kotornya.
Apa mungkin karena Aku menyukai pemilik kamar ini hingga otakku tidak bisa aku halau untuk memikirkan yang tidak-tidak. Ujarnya dalam hati.
"Sial! harusnya Aku pakai sweater kalau tahu kamar ini begitu dingin." gerutu Jovanka seraya mengelus lengan kiri dan kanannya dengan menggunakan telapak tangannya sendiri secara berulang-ulang.
"Pak," panggilnya dengan suara pelan pada pria tampan yang duduk dengan sangat santai di kursi kerjanya itu. Ia benar-benar berharap segera keluar dari sana atau ia akan mati kedinginan.
"Kenapa Jo? Handphone mu ada di sini. Kemarilah." Radith Aditya mengacungkan handphone milik gadis itu di depan wajahnya kemudian menyimpannya kembali di atas mejanya.
Jovanka melangkahkan kakinya ke arah meja itu dengan seraya menggigit bibir bawahnya. Ia yakin sekali kalau pria tampan dihadapannya ini sengaja mengatur suhu ruangan kamar itu sampai sangat rendah seperti itu.
Tangan gadis itu pun meraih handphonenya di atas meja tetapi langsung ditangkap oleh Radith Aditya hingga tubuhnya langsung terhuyung ke arah pria itu dan bahkan jatuh kepangkuan pria tampan itu.
"Apa sebenarnya maksudmu Jo?" tanya pria itu dengan suara rendah bagaikan bisikan di kuping gadis cantik dan seksih itu.
Tangan kanannya yang besar memeluk erat perut rata Jovanka dengan sangat posesif dan penuh gairah. Sedangkan tangan kirinya mengelus lembut paha Jovanka dengan sangat lembut.
Jovanka merasakan kulitnya meremang sempurna. Dalam beberapa detik ia begitu sangat menikmati apa yang dilakukan pria itu padanya.
Rasa panas tiba-tiba merambat sangat cepat dari dalam pembuluh darahnya. Dalam kekagetannya itu sensor motoriknya begitu cepat merespon dengan sangat baik.
"Katakan Jovanka, apa maksudmu datang ke rumahku Hem,?" tanya pria itu lagi seraya menggerakkan tangannya ke arah dua gundukan kenyal yang terpampang sangat cantik dibalik tank top mini dan juga cukup tipis itu.
Radith Aditya meremassnya dengan sangat lembut hingga gadis cantik yang memang sudah mulai menyukai pria itu menutup matanya menikmati apa yang dilakukan pria itu padanya.
Sebuah pengalaman indah yang baru ia rasakan seumur hidupnya. Ia sampai menggigit bibir bawahnya dengan keras karena tak ingin mengeluarkan suara dessahan.
Jovanka tidak punya kata-kata untuk menjawab. Ia terlalu kaget dengan apa yang pria itu lakukan padanya. Ia merasakan sebuah perasaan yang tidak bisa ia lukiskan dengan kata-kata.
"Apa kamu sengaja ingin menggodaku untuk mendapatkan nilai yang bagus Jo?" bisik pria itu lagi dengan senyum menyeringai di bibirnya. Jovanka tersentak kaget dengan kata-kata terakhir pria itu. Reflek ia turun dari pangkuan pria itu dengan wajah marah.
"Hati-hati dengan kata-kata bapak! Anda pikir saya ini gadis apaan hah?" sentak gadis itu seraya menatap tajam pada mata elang Radith Aditya.
"Saya tidak pernah sedikitpun berniat seperti yang anda katakan!"
"Anda yang sangat tidak sopan karena telah menyentuh saya seperti itu!" lanjut gadis itu dengan airmata yang mulai ingin memberontak keluar dari kelopak matanya. Hatinya sekarang begitu sakit dengan perkataan pria itu padanya.
Radith Aditya mengangkat kaki kanannya kemudian menumpuknya di atas kaki kirinya. Ia tersenyum miring dengan tatapan lurus ke arah mata bening gadis cantik dihadapannya.
"Gadis yang mau mempertontonkan tubuhnya di depan pria yang tidak ada hubungan darah dengannya seperti ini kamu pikir gadis macam apa Jo?" Pria itu menatap Jovanka dari atas sampai kebawah dengan tatapan meremehkan.
"Gadis centil murahan. Kamu tahu?!"
"Kamu yang sengaja menggoda semua pria dengan penampilanmu yang sangat terbuka seperti itu. Dan kamu pikir Aku akan tergoda dan memberikan apa yang kamu mau?!"
Jovanka menutup mulutnya dengan telapak tangannya agar tidak menangis. Ia begitu sakit dengan kata-kata pria yang sangat ia segani itu. Dengan cepat ia meraih handphonenya yang ada di atas meja. Ia segera keluar dari kamar itu dengan berlari.
Tangisnya pecah saat ia berada di depan pintu kamar pria itu. Ia merasa harga dirinya sedang diinjak-injak oleh seorang dosen yang sangat ia sukai. Sungguh tak ia sangka ia akan dianggap sangat menyakitkan seperti itu.
"Kakak Jo kenapa menangis?" tanya Ruby yang melihatnya sedang terisak-isak.
"Ah, tidak sayang. Kakak hanya sakit kepala. Ayok kita kembali ke kamar," jawab Jovanka dengan tangan menarik gadis cilik itu ke arah kamarnya.
"Luby panggilkan Bik Mina ya kakak," ujar Ruby dengan wajah khawatir.
"Untuk apa Ruby?"
"Kan Kakak lagi sakit kepala. Bial Bik Mina yang kasih obat."
"Oh Ruby sayang, huaaaaa..." Jovanka semakin menangis histeris dengan perhatian gadis cilik itu. Bik Mina yang melihatnya langsung mendatangi dua gadis beda usia itu dengan perasaan khawatir.
"Ada apa Nona? Kenapa menangis?" tanya Bik Mina.
"Kakak Jo sakit kepala Bik. Tolong dikasih obat bik, huaaaaa" jawab Ruby ikut menangis.
"Ah iya jangan menangis Non, saya akan mencari obat sekarang juga. Nona masuk kamar aja dan istirahat." Bik Mina pun segera meninggalkan dua gadis yang sedang menangis itu untuk mencari obat.
Sementara itu Radith Aditya merasakan sesal dihatinya saat melihat wajah marah Jovanka padanya. Ia merasa telah menyakiti hati gadis itu dengan kata-katanya yang sangat tidak sopan seperti tadi.
Sungguh ia tidak pernah melakukan yang seperti tadi dalam hidupnya hanya karena terpengaruh pada percakapan teman-teman Jovanka dalam grup chat yang ia sempat buka beberapa saat yang lalu.
"Aaaargh sial!' Pria itu meraup wajahnya kasar seraya merutuki dirinya sendiri.
🌺🌺🌺
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Dewi Zahra
sabar ya Jojo
2023-07-14
0
shebina putri
eehhh pak dosen kok sembarangan menyimpulkan keadaan yaaa🤦🤦 gondok aku😡😡😡😡 yang sabar ya jooooo🥰🥰🥰
2023-05-01
1
Uya Suriya
joba....!!!! sekedar saran....klo dirumah orang... pakaian yg benar...🤫🤫🤫
2023-03-06
2