Bab 3 Mandi Bersama

"Ekhem," Radit Aditya berdehem agar gadis asing yang belum ia kenal baik itu tidak bertanya-tanya lagi tentang Mama dari putrinya itu.

"Eh Papa, sini Pa, main sama kakak Jo," panggil Ruby seraya keluar dari pelukan dan pangkuan gadis yang bernama Jojoba itu. Ia berpindah ke rumah Barbie yang lumayan besar setinggi badannya.

Mata Radith Aditya langsung ia alihkan ke sembarang arah karena tak sengaja melihat rok mini yang dipakai oleh gadis itu tersingkap ke atas dan memperlihatkan yang tidak seharusnya ia lihat.

Ya ampun gadis centil ini bisa-bisanya malah ada di dalam rumahku. Gerutu pria itu dalam hati.

"Ruby, mandi sore dulu sayang," panggil pria itu seraya melangkahkan kakinya ke arah putrinya yang mulai sibuk mengatur boneka-boneka yang tampak sangat cantik dengan pakaian-pakaian yang sangat seksih itu.

"Gak mau Pa. Aku maunya mandi sama Kakak Jo aja," tolak gadis cilik itu dan langsung berlari dan menubruk tubuh Jojoba yang sedang ingin berdiri dari duduknya. Mereka berdua kemudian jatuh ke lantai dengan Ruby yang berada di atas tubuh Jojoba.

Oh ya Ampun, apa ini? Rezki atau musibah kah? gumam Radith Aditya dalam hati. Matanya kembali melihat sesuatu yang sangat mengundang salivanya untuk ia telan sangat kasar.

Pangkal paha mulus gadis itu tampak begitu jelas dimatanya yang sudah lama berlibur melihat yang seperti itu. Dua kali sudah ia melihat gadis centil itu dalam tampilan yang sangat menggoda imannya sebagai seorang duda.

"Papa sini, bantuin. Kakak gak bisa bangun!" Ruby berteriak memanggilnya untuk membantunya bangun. Radit Aditya mengabaikan panggilan putrinya. Ia benar-benar harus menghindari gadis itu yang telah berani membuat sesuatu dari dalam dirinya bergolak.

"Segera mandi Ruby. Papa tunggu kamu di ruang Sholat, okey?!" Pria itu pun pergi dari kamar itu dan tak mau lagi melihat dua perempuan beda usia itu.

"Ayo bangun kak, Papa tidak pintal main-main. Ia sangat kaku, hehehehe," ujar Ruby seraya bangun dari tubuh Jovanka. Ia langsung membantu gadis berusia 18 tahun itu untuk bangun dengan menarik tangannya.

"Ayo kita mandi Kak nanti Luby kena malah sama Papa." Gadis cilik itu segera berlari keluar dari kamar itu diikuti oleh Jovanka.

"Kamalku disini Kak, ayo sini..." panggil Ruby dengan tangan melambai-lambai kearah gadis cantik itu. Jovanka tersenyum kemudian mengikuti Ruby kesebuah kamar lain di dalam rumah itu.

Kamar yang cantik dan rapih

Gumamnya dengan tatapan takjub pada penataan ruangan di dalam kamar itu. Dalam hati ia kembali bertanya dimana mama dari gadis cilik pemilik kamar itu.

"Ayo Kak, kita mandi." panggil Ruby lagi seraya membuka pakaiannya sendiri. Yang tersisa hanya underwear yang dipakai oleh anak itu. Ia pun menarik tangan Jojoba untuk ikut masuk ke kamar mandi.

"Aaaaaa!" Jojoba berteriak kaget karena langsung disemprot air oleh gadis cilik itu sedangkan ia masih berpakaian lengkap.

"Ruby, kamu membasahi pakaianku dedek sayang," ujarnya dengan bibir mengerucut. Ia langsung meraih selang air yang sedang dipegang oleh gadis cilik itu dan memasangnya di tempatnya lagi.

"Supaya kakak ikut mandi hihihi," Ruby kembali membasahi Jovanka dengan air dari tempat lain.

"Aaawwwww Ruby! kamu nakal ya," balas Jovanka lagi seraya mengangkat tubuh mungil itu ke dalam bathtub.

"Papa bilang gak boleh bilang nakal kakak," tegur Ruby dengan wajah seriusnya. Jari telunjuknya ia goyang-gayangkan di depan wajahnya. Jovanka hanya tersenyum kemudian menjawab,

"Maafkan kakak ya Ruby. Itu karena kamu juga sih main semprot-semprot aja, 'kan kakak jadi basah." bibir Jovanka ia buat mengerucut berpura-pura sedih.

"Iya deh Kak. Luby minta maaf," ujar gadis cilik itu seraya memeluk tubuh Jovanka.

"Kita mandi ya kak sama-sama," lanjutnya dengan wajah kembali gembira. Ia sudah membayangkan akan bermain-main dengan busa sabun bersama dengan teman barunya itu.

"Tapi Kakak tidak bawa baju ganti sayang, nanti kakak mandi di rumah Kakak aja ya?" tolak Jovanka dengan halus.

"Gak boleh. Kakak gak boleh pulang. Bobok sama Luby aja," ujar gadis cilik itu seraya menarik tangan Jovanka ke dalam bathtub itu.

"Kakak gak punya baju ganti Ruby, besok deh kalau udah pulang dari sekolah. Kakak kesini lagi ya?"

"Gak mau. Ada banyak sekali bajunya Mama bisa kakak pakai. Ayo mandi," rengek.gadis cilik itu lagi.

"Hem baiklah. Karena kamu memaksa. Tapi habis ini kakak pulang dulu ya, mau minta izin sama mama di rumah." Mereka berdua pun akhirnya mandi bersama dengan sangat seru sampai lupa waktu.

Sedangkan Radit Aditya mondar-mandir di ruang sholat sambil menunggu Ruby yang biasanya selalu sholat bersamanya.

"Bik, bisa panggilkan Non Ruby di kamarnya?" pintanya pada Bik Mina sang Asisten Rumah Tangga di rumahnya.

"Baik Tuan."

Tak lama kemudian perempuan paruh baya itu datang bersama dengan Ruby yang sudah siap dengan mukenanya.

"Papa, maaf Luby telat. Mandinya sangat selu," ujar Ruby saat ia sudah sampai di depan Radit Aditya sang Papa.

"Gak apa-apa. Ayo kita sholat "

"Gak nunggu Kakak Jojoba?"

"Emangnya dia mau sholat juga?"

"Gak bilang-bilang sih, lagian kakak Jo tidak punya baju, hihihi," jawab Ruby cekikikan. Radit Aditya hanya menarik nafasnya kemudian segera mengumandangkan Iqamah dan mulai memimpin sholat magrib.

"Papa, Kakak Jo belum pakai baju," ujar Ruby sesaat setelah ia membaca doa setelah salam. Rupanya ia sejak tadi kepikiran tentang teman barunya itu yang masih berada di dalam kamarnya dengan mengenakan handuk saja.

"Hah? bajunya tadi memangnya ia taruh dimana?" tanya Radith Aditya dengan wajah penasaran.

"Bajunya kakak Jo basah Pa. Luby tadi main basah-basahan di Kamal mandi. Pokoknya selu sekali, hihihi."

"Pinjam bajunya Mama boleh?" Radith Aditya tersentak kaget dengan permintaan putrinya itu. Selama ini ia tidak pernah membuka lemari pakaian mantan istrinya itu karena terlalu benci dan marah pada perempuan itu.

Ia sungguh tidak Ingin membuka apapun yang mungkin membangkitkan kenangan tentang perempuan yang melahirkan Ruby itu.

"Pa, Papa!" panggil Ruby karena sang Papa hanya diam saja.

"Papa akan panggil Bik Mina. Mungkin ia mempunyai baju yang cocok dengan teman barumu itu." Ia pun berdiri dari sajadahnya dan segera mencari asisten rumah tangganya.

"Bik, tolong carikan baju yang cocok dipakai oleh temannya Ruby."

"Oh temannya yang tadi ya Tuan?"

"Iya Bik."

"Sudah saya kasih baju Tuan."

"Oh iya makasih ya Bik. Nah Ruby dengar kan kalau teman mu itu sudah..."

Belum sempat pria itu melanjutkan perkataannya pada Ruby, gadis centil yang ia maksud itu sudah muncul dihadapannya dengan mengunakan pakaian yang sangat ia kenal.

🌺🌺🌺

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

seru ni

2023-07-11

0

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

kapan2 kalo sempat aku singgah lagi

2023-02-16

1

Mammeng

Mammeng

dasterrrr....😄😄

2023-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Taruhan
2 Bab 2 Bertemu Lagi
3 Bab 3 Mandi Bersama
4 Bab 4 Drama Ruby
5 Bab 5 Mendapatkan Izin
6 Bab 6 Vitamin Mata
7 Bab 7 Dosen Galak
8 Bab 8 Zion Sakti
9 Bab 9 Rasa Aneh
10 Bab 10 Taktik Sang Dosen
11 Bab 11 Tugas Apa
12 Bab 12 Tuduhan Sadis
13 Bab 13 Salah Paham
14 Bab 14 Bendera Perang
15 Bab 15 Duren Cemburu
16 Bab 16 Kamu Milikku
17 Bab 17 Mama Jo
18 Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19 Bab 19 Keinginan Jovanka
20 Bab 20 Bawa Pulang
21 Bab 21 Pump It Up
22 Bab 22 Patah Hati
23 Bab 23 Bertemu Lagi
24 Bab 24 Ruby Sakit
25 Bab 25 Rania Setuju
26 Bab 26 Terbakar Hasrat
27 Bab 27 Tangan Gatal
28 Bab 28 Mama Dokter
29 Bab 29 Maunya Mama Jo
30 Bab 30 Intel Kocok
31 Bab 31 Kena Batunya
32 Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33 Bab 33 Makin Kesal
34 Bab 34 Alasan Felicia
35 Bab 35 Rasa Kasihan
36 Bab 36 Ruby Berubah
37 Bab 37 Pengadilan Agama
38 Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39 Bab 39 Keputusan Pengadilan
40 Bab 40 Faster Babe
41 Bab 41 Pengakuan Ruby
42 Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43 Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44 Bab 44 Insiden Kamar Kost
45 Bab 45 Busi Karatan
46 Bab 46 Goyangan Felicia
47 Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48 Bab 48 Pagi Yang Indah
49 Bab 49 Ngadem Dulu
50 Bab 50 Main Petak Umpet
51 Bab 51 Pe Er Mama Papa
52 Bab 52 Skip Aja
53 Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54 Bab 54 Tekad Terlarang
55 Bab 55 Teknik Pemasaran
56 Bab 56 Mencari Bukti
57 Bab 57 Traktiran Jovanka
58 Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59 Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60 Bab 60 Seminar Dosen
61 Bab 61 Kesedihan Ruby
62 Bab 62 Kamar 122
63 Bab 63 Efek Obat Perangsang
64 Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65 Bab 65 Dendam Si Omesh
66 Bab 66 Berita Buruk
67 Bab 67 Ketakutan Felicia
68 Bab 68 Harapan Sembuh
69 Bab 69 Cinta Dan Kasih
70 Bab 70 Kesedihan Mini
71 Bab 71 Zion Amnesia
72 Bab 72 Merasa Dicuekin
73 Bab 73 Felicia Lagi
74 Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75 Bab 75 Batal Muntah
76 Bab 76 Muntah Luar Dalam
77 Bab 77 Rasa Gado-gado
78 Bab 78 Tamu Brengsek
79 Bab 79 Dendam Randy Jaya
80 Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81 Bab 81 Bahagia Bersama
82 Sekuel Pengasuh Centil
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Kalah Taruhan
2
Bab 2 Bertemu Lagi
3
Bab 3 Mandi Bersama
4
Bab 4 Drama Ruby
5
Bab 5 Mendapatkan Izin
6
Bab 6 Vitamin Mata
7
Bab 7 Dosen Galak
8
Bab 8 Zion Sakti
9
Bab 9 Rasa Aneh
10
Bab 10 Taktik Sang Dosen
11
Bab 11 Tugas Apa
12
Bab 12 Tuduhan Sadis
13
Bab 13 Salah Paham
14
Bab 14 Bendera Perang
15
Bab 15 Duren Cemburu
16
Bab 16 Kamu Milikku
17
Bab 17 Mama Jo
18
Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19
Bab 19 Keinginan Jovanka
20
Bab 20 Bawa Pulang
21
Bab 21 Pump It Up
22
Bab 22 Patah Hati
23
Bab 23 Bertemu Lagi
24
Bab 24 Ruby Sakit
25
Bab 25 Rania Setuju
26
Bab 26 Terbakar Hasrat
27
Bab 27 Tangan Gatal
28
Bab 28 Mama Dokter
29
Bab 29 Maunya Mama Jo
30
Bab 30 Intel Kocok
31
Bab 31 Kena Batunya
32
Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33
Bab 33 Makin Kesal
34
Bab 34 Alasan Felicia
35
Bab 35 Rasa Kasihan
36
Bab 36 Ruby Berubah
37
Bab 37 Pengadilan Agama
38
Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39
Bab 39 Keputusan Pengadilan
40
Bab 40 Faster Babe
41
Bab 41 Pengakuan Ruby
42
Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43
Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44
Bab 44 Insiden Kamar Kost
45
Bab 45 Busi Karatan
46
Bab 46 Goyangan Felicia
47
Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48
Bab 48 Pagi Yang Indah
49
Bab 49 Ngadem Dulu
50
Bab 50 Main Petak Umpet
51
Bab 51 Pe Er Mama Papa
52
Bab 52 Skip Aja
53
Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54
Bab 54 Tekad Terlarang
55
Bab 55 Teknik Pemasaran
56
Bab 56 Mencari Bukti
57
Bab 57 Traktiran Jovanka
58
Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59
Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60
Bab 60 Seminar Dosen
61
Bab 61 Kesedihan Ruby
62
Bab 62 Kamar 122
63
Bab 63 Efek Obat Perangsang
64
Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65
Bab 65 Dendam Si Omesh
66
Bab 66 Berita Buruk
67
Bab 67 Ketakutan Felicia
68
Bab 68 Harapan Sembuh
69
Bab 69 Cinta Dan Kasih
70
Bab 70 Kesedihan Mini
71
Bab 71 Zion Amnesia
72
Bab 72 Merasa Dicuekin
73
Bab 73 Felicia Lagi
74
Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75
Bab 75 Batal Muntah
76
Bab 76 Muntah Luar Dalam
77
Bab 77 Rasa Gado-gado
78
Bab 78 Tamu Brengsek
79
Bab 79 Dendam Randy Jaya
80
Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81
Bab 81 Bahagia Bersama
82
Sekuel Pengasuh Centil
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!