Bab 5 Mendapatkan Izin

"Ayah, boleh ya Aku temanin Ruby, kasihan 'kan, udah gak punya Mama juga," pinta Jovanka Baron atau Jojoba pada sang Ayah. Haikal Baron hanya bisa menatap istrinya yang juga sudah berada di tempat itu dengan tatapan bingung.

"Bund, gimana nih?" Haikal Baron meminta persetujuan istrinya akan permintaan putrinya itu.

"Ah iya gak apa-apa Ayah. Cuma sebulan 'kan?" jawab Zarina sang istri.

"Hah satu bulan? Maksudnya gimana nih?" Haikal menatap semua orang bergantian dengan wajah yang benar-benar bingung.

"Huaaaaa, Luby ngantuk mau bobok sama kakak Jo." Perhatian semua orang kembali berpusat pada gadis cilik bermukena yang sedang digendong oleh Papanya dan sudah tampak mengantuk.

"Nanti Bunda jelaskan Ayah, Jo sana kamu segera berangkat, kasihan nak Ruby," timpal Zarina dengan tangan mendorong putrinya untuk segera pergi dari rumah mereka.

"Papa ayok Luby mau bobok sama kakak Jo huaaa." Terdengar kembali rengekan gadis cilik itu di antara mereka semuanya.

"Baiklah Pak. Kami permisi. Insyaallah Jojoba akan kembali selamat di Rumah ini lagi satu bulan ke depan. Assalamualaikum," pamit Radith Aditya dan segera meninggalkan Rumah itu dengan membawa Ruby dalam gendongannya.

Jovanka Baron pun ikut bersama dua orang itu dibawah tatapan tak mengerti sang Ayah. Sedangkan Zarina menggenggam tangan suaminya dengan erat agar tidak menghalangi kepergian putrinya itu.

"Jelaskan padaku apa sebenarnya yang terjadi bund?" tanyanya pada istrinya saat mereka berdua sudah berada di dalam kamar pribadi mereka berdua.

"Kenapa bunda biarkan Jovanka menginap di rumah Radith Aditya yang kita tahu adalah seorang duda?" Haikal Baron menatap wajah istrinya meminta penjelasan.

"Jojoba punya alasan khusus Ayah," jawab istrinya dengan senyum termanis yang ia miliki.

"Alasan apa seorang gadis mau menginap di rumah seorang pria seperti itu bund?" tanya Haikal lagi dengan wajah yang sangat khawatir. Putri pertamanya itu sangat cantik dan menarik. Ia sungguh takut kalau ada hal buruk yang akan terjadi pada Jovanka jika berada satu atap dengan seorang duda seperti Radith Aditya yang juga sangat keren.

Pria itu pun berdiri dari duduknya dan ingin menyusul Jovanka ke rumah pria yang ia tahu tinggal di gang Seruni. Akan tetapi tangannya segera ditarik oleh sang istri.

"Ayah mau kemana?"

"Aku khawatir pada putriku Bund. Aku tidak rela jika ia tinggal dengan seorang pria yang tidak ada hubungan keluarga dengannya."

Zarina hanya tersenyum dengan kekhawatiran sang suami. Ia pun menatap suaminya lalu berucap," Ayah, Jovanka melakukan ini karena kalah taruhan dengan teman-temannya. Ayah tidak perlu khawatir seperti itu. Putrimu itu sudah menceritakan semuanya pada bunda."

"Tapi kita harus selalu mengawasinya bund. Apa kata orang-orang yang kenal dengan Jo jika melihatnya tinggal di rumah pria yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita."

"Iya Ayah. Bunda juga udah kepikiran gitu. Besok pagi bunda akan kesana untuk bertemu dengan asisten di rumah itu agar ikut mengawasi. Tapi jangan sampai Jovanka tahu. Nanti ia merasa tidak kita percaya lagi." jelas Zarina dengan senyumnya yang selalu bisa menenangkan suaminya.

"Nah kalau begitu kan hati Ayah jadi lega bund," ujar Haikal Baron dengan wajah lega. Ia pun memeluk tubuh istrinya dengan tangan mulai bergerilya kemana-mana.

"Ayah..."

🌺

Radith Aditya membuka pintu mobilnya dan meraih tubuh Ruby yang benar-benar sudah tertidur pulas dipangkuan Jovanka.

"Aku yang akan bawa Ruby ke kamarnya," ucap pria itu memberi tahu. Gadis itu hanya tersenyum. Ia juga rasanya harus latihan menggendong anak berusia 4 tahun itu mulai sekarang.

"Maaf Pak, Ruby masih pakai popok gak?" tanya Jovanka saat Radith Aditya meletakkan putrinya di atas ranjangnya yang hanya cukup untuk dua orang itu.

"Biasanya sih enggak. Tapi kalau ketiduran sebelum pipis seperti ini ya kita harus waspada," jawab pria itu seraya membuka mukena yang masih terpasang pada kepala putrinya.

"Popoknya dimana Pak, biar Aku yang pakaikan."

"Di rak sebelah sana."

"Ah iya Pak." Jovanka langsung berlari ke arah sebuah rak khusus untuk semua perlengkapan gadis cilik itu.

Setelah itu ia membuka celana Ruby dan memakaikannya sebuah popok berukuran XL sesuai berat badan anak itu.

"Apa Ruby sering bangun untuk minum susu Pak?" tanya Jovanka lagi saat Radith Aditya sudah bersiap keluar dari kamar itu.

"Kenapa?" tanya pria itu tersenyum samar. Entah apa yang ada di dalam pikirannya sehingga ia balik bertanya.

"Ah tidak Pak. Adik saya di Rumah sewaktu sebesar Ruby masih sering minta susu sama bunda," jawab gadis itu dengan jari telunjuk kembali ia bawa ke bibirnya seperti sedang ngemut sesuatu.

Oh Tuhan gadis ini, kalau Aku meladeni semua pertanyaannya bisa-bisa Aku semakin kacau. Gerutu Radith Aditya dalam hati. Otak pria itu benar-benar sudah mulai bergeser dari tempatnya sejak ia mengenal gadis centil itu.

"Gak minum susu ya Pak? ya udah kalau gitu Aku bisa tidur nyenyak hehehe" kekeh Jovanka kemudian meninggalkan Radith Aditya yang masih terpaku hanya karena melihat gadis itu mengemut jarinya sendiri.

Gadis itu meraih tas pakaiannya dan mengambil pakaian tidurnya yang ia bawa dari rumahnya sendiri. Ia pun masuk ke kamar mandi untuk mengganti dress mini yang ia pakai tadi.

Sedangkan Radith Aditya langsung meninggalkan kamar itu untuk melaksanakan sholat isya. Ia akan berdoa banyak-banyak agar nanti tidak tergoda pada gadis centil itu.

Jovanka keluar dari kamar mandi kemudian segera naik ke ranjang Ruby dan meraih handphonenya untuk mengambil gambarnya dengan Ruby yang sedang tertidur.

Cekrek

Cekrek

Dua foto sudah ia ambil dan kirimkan ke grup chatnya bersama dengan teman-temannya. Grup itu langsung ramai dan dipenuhi oleh banyak komentar.

Naomi🐭: "Dapat anak asuh dimana tuh Jo? jangan katakan kamu foto adik sendiri ya?"

Mini Geraldine 🐼: Enak banget jadi Pengasuh kayak kamu, bisa tidur dengan anak asuhnya di ranjang, wkwkwkwk 🤭"

Cici👸:"Ambil foto kedua orangtuanya juga dong, supaya informasinya akurat dan kita percaya kalau itu beneran anak orang wkwkwkwk 🤭"

Jojoba 🌝:" Emangnya kalian kira ini anak apaan? ini beneran anak Papanya tauk😝."

Cici👸: Mana Papanya? Mamanya ada juga gak?"

Jojoba 🌝: Papanya gak tahu kemana, udah kabur dia, kayaknya takut sama Aku deh. Btw. Papa anak ini keren banget lho, duda pulak🤭.

Mini Geraldine 🐼:"Jangan bilang kamu udah mau jadi Mama sambung ya, hukuman menantimu Jo, kalau kamu mikir macam-macam."

Jojoba 🌝: "Ya enggaklah. Meskipun Aku sudah mulai suka sih hehehe,"

Cici 👸: Huuu, jangan tidur kalau kamu gak kirim foto Papanya. Siapa tahu bisa kita jadikan sugar Daddy hehehe."

Jovanka langsung menutup aplikasi chatnya karena tidak ingin membayangkan Radith Aditya yang tampan dan keren itu jadi bahan fantasi bagi teman-temannya.

🌺

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

lanjut kak

2023-07-11

1

shebina putri

shebina putri

🤦🤦🤦 Jojo ooohhh Jojo😅😅😅

2023-04-15

1

Mammeng

Mammeng

hadeuhhj...otak ngeress semuaa...🙄

2023-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Taruhan
2 Bab 2 Bertemu Lagi
3 Bab 3 Mandi Bersama
4 Bab 4 Drama Ruby
5 Bab 5 Mendapatkan Izin
6 Bab 6 Vitamin Mata
7 Bab 7 Dosen Galak
8 Bab 8 Zion Sakti
9 Bab 9 Rasa Aneh
10 Bab 10 Taktik Sang Dosen
11 Bab 11 Tugas Apa
12 Bab 12 Tuduhan Sadis
13 Bab 13 Salah Paham
14 Bab 14 Bendera Perang
15 Bab 15 Duren Cemburu
16 Bab 16 Kamu Milikku
17 Bab 17 Mama Jo
18 Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19 Bab 19 Keinginan Jovanka
20 Bab 20 Bawa Pulang
21 Bab 21 Pump It Up
22 Bab 22 Patah Hati
23 Bab 23 Bertemu Lagi
24 Bab 24 Ruby Sakit
25 Bab 25 Rania Setuju
26 Bab 26 Terbakar Hasrat
27 Bab 27 Tangan Gatal
28 Bab 28 Mama Dokter
29 Bab 29 Maunya Mama Jo
30 Bab 30 Intel Kocok
31 Bab 31 Kena Batunya
32 Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33 Bab 33 Makin Kesal
34 Bab 34 Alasan Felicia
35 Bab 35 Rasa Kasihan
36 Bab 36 Ruby Berubah
37 Bab 37 Pengadilan Agama
38 Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39 Bab 39 Keputusan Pengadilan
40 Bab 40 Faster Babe
41 Bab 41 Pengakuan Ruby
42 Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43 Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44 Bab 44 Insiden Kamar Kost
45 Bab 45 Busi Karatan
46 Bab 46 Goyangan Felicia
47 Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48 Bab 48 Pagi Yang Indah
49 Bab 49 Ngadem Dulu
50 Bab 50 Main Petak Umpet
51 Bab 51 Pe Er Mama Papa
52 Bab 52 Skip Aja
53 Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54 Bab 54 Tekad Terlarang
55 Bab 55 Teknik Pemasaran
56 Bab 56 Mencari Bukti
57 Bab 57 Traktiran Jovanka
58 Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59 Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60 Bab 60 Seminar Dosen
61 Bab 61 Kesedihan Ruby
62 Bab 62 Kamar 122
63 Bab 63 Efek Obat Perangsang
64 Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65 Bab 65 Dendam Si Omesh
66 Bab 66 Berita Buruk
67 Bab 67 Ketakutan Felicia
68 Bab 68 Harapan Sembuh
69 Bab 69 Cinta Dan Kasih
70 Bab 70 Kesedihan Mini
71 Bab 71 Zion Amnesia
72 Bab 72 Merasa Dicuekin
73 Bab 73 Felicia Lagi
74 Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75 Bab 75 Batal Muntah
76 Bab 76 Muntah Luar Dalam
77 Bab 77 Rasa Gado-gado
78 Bab 78 Tamu Brengsek
79 Bab 79 Dendam Randy Jaya
80 Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81 Bab 81 Bahagia Bersama
82 Sekuel Pengasuh Centil
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Kalah Taruhan
2
Bab 2 Bertemu Lagi
3
Bab 3 Mandi Bersama
4
Bab 4 Drama Ruby
5
Bab 5 Mendapatkan Izin
6
Bab 6 Vitamin Mata
7
Bab 7 Dosen Galak
8
Bab 8 Zion Sakti
9
Bab 9 Rasa Aneh
10
Bab 10 Taktik Sang Dosen
11
Bab 11 Tugas Apa
12
Bab 12 Tuduhan Sadis
13
Bab 13 Salah Paham
14
Bab 14 Bendera Perang
15
Bab 15 Duren Cemburu
16
Bab 16 Kamu Milikku
17
Bab 17 Mama Jo
18
Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19
Bab 19 Keinginan Jovanka
20
Bab 20 Bawa Pulang
21
Bab 21 Pump It Up
22
Bab 22 Patah Hati
23
Bab 23 Bertemu Lagi
24
Bab 24 Ruby Sakit
25
Bab 25 Rania Setuju
26
Bab 26 Terbakar Hasrat
27
Bab 27 Tangan Gatal
28
Bab 28 Mama Dokter
29
Bab 29 Maunya Mama Jo
30
Bab 30 Intel Kocok
31
Bab 31 Kena Batunya
32
Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33
Bab 33 Makin Kesal
34
Bab 34 Alasan Felicia
35
Bab 35 Rasa Kasihan
36
Bab 36 Ruby Berubah
37
Bab 37 Pengadilan Agama
38
Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39
Bab 39 Keputusan Pengadilan
40
Bab 40 Faster Babe
41
Bab 41 Pengakuan Ruby
42
Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43
Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44
Bab 44 Insiden Kamar Kost
45
Bab 45 Busi Karatan
46
Bab 46 Goyangan Felicia
47
Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48
Bab 48 Pagi Yang Indah
49
Bab 49 Ngadem Dulu
50
Bab 50 Main Petak Umpet
51
Bab 51 Pe Er Mama Papa
52
Bab 52 Skip Aja
53
Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54
Bab 54 Tekad Terlarang
55
Bab 55 Teknik Pemasaran
56
Bab 56 Mencari Bukti
57
Bab 57 Traktiran Jovanka
58
Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59
Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60
Bab 60 Seminar Dosen
61
Bab 61 Kesedihan Ruby
62
Bab 62 Kamar 122
63
Bab 63 Efek Obat Perangsang
64
Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65
Bab 65 Dendam Si Omesh
66
Bab 66 Berita Buruk
67
Bab 67 Ketakutan Felicia
68
Bab 68 Harapan Sembuh
69
Bab 69 Cinta Dan Kasih
70
Bab 70 Kesedihan Mini
71
Bab 71 Zion Amnesia
72
Bab 72 Merasa Dicuekin
73
Bab 73 Felicia Lagi
74
Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75
Bab 75 Batal Muntah
76
Bab 76 Muntah Luar Dalam
77
Bab 77 Rasa Gado-gado
78
Bab 78 Tamu Brengsek
79
Bab 79 Dendam Randy Jaya
80
Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81
Bab 81 Bahagia Bersama
82
Sekuel Pengasuh Centil
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!