"Ayah, boleh ya Aku temanin Ruby, kasihan 'kan, udah gak punya Mama juga," pinta Jovanka Baron atau Jojoba pada sang Ayah. Haikal Baron hanya bisa menatap istrinya yang juga sudah berada di tempat itu dengan tatapan bingung.
"Bund, gimana nih?" Haikal Baron meminta persetujuan istrinya akan permintaan putrinya itu.
"Ah iya gak apa-apa Ayah. Cuma sebulan 'kan?" jawab Zarina sang istri.
"Hah satu bulan? Maksudnya gimana nih?" Haikal menatap semua orang bergantian dengan wajah yang benar-benar bingung.
"Huaaaaa, Luby ngantuk mau bobok sama kakak Jo." Perhatian semua orang kembali berpusat pada gadis cilik bermukena yang sedang digendong oleh Papanya dan sudah tampak mengantuk.
"Nanti Bunda jelaskan Ayah, Jo sana kamu segera berangkat, kasihan nak Ruby," timpal Zarina dengan tangan mendorong putrinya untuk segera pergi dari rumah mereka.
"Papa ayok Luby mau bobok sama kakak Jo huaaa." Terdengar kembali rengekan gadis cilik itu di antara mereka semuanya.
"Baiklah Pak. Kami permisi. Insyaallah Jojoba akan kembali selamat di Rumah ini lagi satu bulan ke depan. Assalamualaikum," pamit Radith Aditya dan segera meninggalkan Rumah itu dengan membawa Ruby dalam gendongannya.
Jovanka Baron pun ikut bersama dua orang itu dibawah tatapan tak mengerti sang Ayah. Sedangkan Zarina menggenggam tangan suaminya dengan erat agar tidak menghalangi kepergian putrinya itu.
"Jelaskan padaku apa sebenarnya yang terjadi bund?" tanyanya pada istrinya saat mereka berdua sudah berada di dalam kamar pribadi mereka berdua.
"Kenapa bunda biarkan Jovanka menginap di rumah Radith Aditya yang kita tahu adalah seorang duda?" Haikal Baron menatap wajah istrinya meminta penjelasan.
"Jojoba punya alasan khusus Ayah," jawab istrinya dengan senyum termanis yang ia miliki.
"Alasan apa seorang gadis mau menginap di rumah seorang pria seperti itu bund?" tanya Haikal lagi dengan wajah yang sangat khawatir. Putri pertamanya itu sangat cantik dan menarik. Ia sungguh takut kalau ada hal buruk yang akan terjadi pada Jovanka jika berada satu atap dengan seorang duda seperti Radith Aditya yang juga sangat keren.
Pria itu pun berdiri dari duduknya dan ingin menyusul Jovanka ke rumah pria yang ia tahu tinggal di gang Seruni. Akan tetapi tangannya segera ditarik oleh sang istri.
"Ayah mau kemana?"
"Aku khawatir pada putriku Bund. Aku tidak rela jika ia tinggal dengan seorang pria yang tidak ada hubungan keluarga dengannya."
Zarina hanya tersenyum dengan kekhawatiran sang suami. Ia pun menatap suaminya lalu berucap," Ayah, Jovanka melakukan ini karena kalah taruhan dengan teman-temannya. Ayah tidak perlu khawatir seperti itu. Putrimu itu sudah menceritakan semuanya pada bunda."
"Tapi kita harus selalu mengawasinya bund. Apa kata orang-orang yang kenal dengan Jo jika melihatnya tinggal di rumah pria yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita."
"Iya Ayah. Bunda juga udah kepikiran gitu. Besok pagi bunda akan kesana untuk bertemu dengan asisten di rumah itu agar ikut mengawasi. Tapi jangan sampai Jovanka tahu. Nanti ia merasa tidak kita percaya lagi." jelas Zarina dengan senyumnya yang selalu bisa menenangkan suaminya.
"Nah kalau begitu kan hati Ayah jadi lega bund," ujar Haikal Baron dengan wajah lega. Ia pun memeluk tubuh istrinya dengan tangan mulai bergerilya kemana-mana.
"Ayah..."
🌺
Radith Aditya membuka pintu mobilnya dan meraih tubuh Ruby yang benar-benar sudah tertidur pulas dipangkuan Jovanka.
"Aku yang akan bawa Ruby ke kamarnya," ucap pria itu memberi tahu. Gadis itu hanya tersenyum. Ia juga rasanya harus latihan menggendong anak berusia 4 tahun itu mulai sekarang.
"Maaf Pak, Ruby masih pakai popok gak?" tanya Jovanka saat Radith Aditya meletakkan putrinya di atas ranjangnya yang hanya cukup untuk dua orang itu.
"Biasanya sih enggak. Tapi kalau ketiduran sebelum pipis seperti ini ya kita harus waspada," jawab pria itu seraya membuka mukena yang masih terpasang pada kepala putrinya.
"Popoknya dimana Pak, biar Aku yang pakaikan."
"Di rak sebelah sana."
"Ah iya Pak." Jovanka langsung berlari ke arah sebuah rak khusus untuk semua perlengkapan gadis cilik itu.
Setelah itu ia membuka celana Ruby dan memakaikannya sebuah popok berukuran XL sesuai berat badan anak itu.
"Apa Ruby sering bangun untuk minum susu Pak?" tanya Jovanka lagi saat Radith Aditya sudah bersiap keluar dari kamar itu.
"Kenapa?" tanya pria itu tersenyum samar. Entah apa yang ada di dalam pikirannya sehingga ia balik bertanya.
"Ah tidak Pak. Adik saya di Rumah sewaktu sebesar Ruby masih sering minta susu sama bunda," jawab gadis itu dengan jari telunjuk kembali ia bawa ke bibirnya seperti sedang ngemut sesuatu.
Oh Tuhan gadis ini, kalau Aku meladeni semua pertanyaannya bisa-bisa Aku semakin kacau. Gerutu Radith Aditya dalam hati. Otak pria itu benar-benar sudah mulai bergeser dari tempatnya sejak ia mengenal gadis centil itu.
"Gak minum susu ya Pak? ya udah kalau gitu Aku bisa tidur nyenyak hehehe" kekeh Jovanka kemudian meninggalkan Radith Aditya yang masih terpaku hanya karena melihat gadis itu mengemut jarinya sendiri.
Gadis itu meraih tas pakaiannya dan mengambil pakaian tidurnya yang ia bawa dari rumahnya sendiri. Ia pun masuk ke kamar mandi untuk mengganti dress mini yang ia pakai tadi.
Sedangkan Radith Aditya langsung meninggalkan kamar itu untuk melaksanakan sholat isya. Ia akan berdoa banyak-banyak agar nanti tidak tergoda pada gadis centil itu.
Jovanka keluar dari kamar mandi kemudian segera naik ke ranjang Ruby dan meraih handphonenya untuk mengambil gambarnya dengan Ruby yang sedang tertidur.
Cekrek
Cekrek
Dua foto sudah ia ambil dan kirimkan ke grup chatnya bersama dengan teman-temannya. Grup itu langsung ramai dan dipenuhi oleh banyak komentar.
Naomi🐭: "Dapat anak asuh dimana tuh Jo? jangan katakan kamu foto adik sendiri ya?"
Mini Geraldine 🐼: Enak banget jadi Pengasuh kayak kamu, bisa tidur dengan anak asuhnya di ranjang, wkwkwkwk 🤭"
Cici👸:"Ambil foto kedua orangtuanya juga dong, supaya informasinya akurat dan kita percaya kalau itu beneran anak orang wkwkwkwk 🤭"
Jojoba 🌝:" Emangnya kalian kira ini anak apaan? ini beneran anak Papanya tauk😝."
Cici👸: Mana Papanya? Mamanya ada juga gak?"
Jojoba 🌝: Papanya gak tahu kemana, udah kabur dia, kayaknya takut sama Aku deh. Btw. Papa anak ini keren banget lho, duda pulak🤭.
Mini Geraldine 🐼:"Jangan bilang kamu udah mau jadi Mama sambung ya, hukuman menantimu Jo, kalau kamu mikir macam-macam."
Jojoba 🌝: "Ya enggaklah. Meskipun Aku sudah mulai suka sih hehehe,"
Cici 👸: Huuu, jangan tidur kalau kamu gak kirim foto Papanya. Siapa tahu bisa kita jadikan sugar Daddy hehehe."
Jovanka langsung menutup aplikasi chatnya karena tidak ingin membayangkan Radith Aditya yang tampan dan keren itu jadi bahan fantasi bagi teman-temannya.
🌺
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Normah Basir
bapaknya BS tak tahan dengan pengasuh seksi seperti Jojo hrs kuat iman tuh
2024-08-06
0
Dewi Zahra
lanjut kak
2023-07-11
1
shebina putri
🤦🤦🤦 Jojo ooohhh Jojo😅😅😅
2023-04-15
1