Bab 4 Drama Ruby

Radit Aditya memandang Jojoba dengan tatapan tak terbaca. Penampakan gadis dihadapannya begitu mengganggu perasaannya saat ini. Dress mini merah dengan kulit putih bagaikan susu, benar-benar perpaduan warna yang sangat berani.

Sekilas, Jojoba begitu mirip dengan mantan istrinya karena sedang memakai sebuah dress mini yang sering dipakai oleh Felicia saat ingin menggodanya. Rambutnya yang lurus sebahu dan juga masih basah membuat dirinya berada di dimensi lain.

Perlahan ia melangkah mendekati gadis centil yang sedang menggigit bibir bawahnya itu karena sedikit gugup. "Darimana kamu dapatkan dress ini?" tanyanya dengan tatapan lurus pada mata bening gadis muda itu.

"Ah, maaf Pak. Tapi saya menemukan dress ini di kamar Ruby. Dan kebetulan Bik Mina juga mengizinkanku memakainya," jawab Jovanka dengan senyum diwajahnya.

"Apa kelihatan tidak cocok ya Pak?" tanya Jojoba dengan ujung jari telunjuk ia gigit seraya balas menatap mata elang Radith Aditya. Aksi centilnya itu benar-benar membuat pria yang masih sangat normal seperti dirinya langsung berubah canggung.

Pria dewasa yang berusia 32 tahun itu merasakan kalau gadis ini benar-benar sangat berbahaya bagi kesehatan jantungnya.

Sungguh ia sedang berusaha menekan sebuah rasa yang ia sendiri tidak tahu apa jika berdekatan dengan gadis bernama Jojoba ini.

"Sebenarnya tidak cocok untukmu karena itu bukan pakaianmu," jawabnya dengan cepat. Tetapi matanya entah kenapa begitu betah memandang gadis itu.

"Kamu, apa sebenarnya yang membuatmu datang ke rumah ini?" tanya pria itu dengan suara rendah setelah berhasil menguasai perasaannya.

Ia pikir tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Dan ia yakin kalau gadis ini sepertinya mempunyai niat tertentu.

"Saya ingin jadi pengasuhnya Ruby Pak. Bolehkan? Plis?" Jovanka menjawab dengan tangan ia lipat di depan wajahnya.

"Hah? Pengasuh?" tanya Radith Aditya dengan wajah kaget tidak percaya. Ia pun menatap gadis itu dari atas sampai ke bawah untuk memberikan penilaian.

"Iya Pak. Hanya sebulan saja. Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini untuk..." Jovanka tampak berpikir keras. Tidak mungkin ia ceritakan kalau keinginannya itu hanya karena taruhan.

"Untuk apa?" tanya Radith Aditya lagi dengan tatapan tajam. Ia takut kalau gadis itu datang dengan maksud tersembunyi.

"Untuk mendapatkan uang, ya uang Pak. Saya mau bayar SPP semester ini," jawab Jovanka dengan cepat. Pikirnya ia tidak boleh bekerja tanpa mendapatkan materi bukan? setidaknya untuk mentraktir teman-temannya setelah taruhan ini selesai.

"Holeee, kakak Jo akan tinggal di sini...," Ruby yang ternyata menyimak pembicaraan mereka langsung berteriak keras karena gembira. Ia segera memeluk Jovanka dengan hati yang sangat senang.

"Hem, baiklah. Mulai hari ini ya," Radit Aditya meninggalkan tempat itu dengan senyum samar dibibirnya. Kebetulan sekali, pikir pria itu. Pengasuh Ruby baru kemarin meminta izin pulang kampung karena akan menikah.

"Pak?!" panggil Jovanka dan langsung menghentikan langkah pria itu.

"Hem, ada apa?"

"Boleh saya minta izin pulang ke rumah dulu untuk meminta izin pada Ayah dan bunda?"

"Ah iya, tentu saja. Mereka harus tahu kalau putrinya ada di rumah ini sebagai pengasuh. Aku tidak ingin ada cerita buruk di luar sana kalau statusmu tidak jelas di Rumah ini."

"Terimakasih banyak Pak."

"Hem iya," jawab Radit Aditya kemudian melanjutkan langkahnya. Ia harus berada jauh-jauh dari gadis muda itu sekarang.

"Pak?!" Radit Aditya kembali menghentikan langkahnya karena panggilan gadis itu lagi.

"Bisa gak, saya minta diantar pulang ke rumah, malam-malam begini jalanan udah sepi dan bapak tahu kan kalau..."

Radit Aditya menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Ia langsung memotong kalimat gadis itu agar urusan segera selesai.

"Ah iya, Aku mengerti maksudmu. Ayo Ruby kita ke mobil."

"Holee mau ke lumah kakak Jo.' Ruby melompat-lompat dengan girang. Ia berlari ke luar dari ruangan itu seraya menarik tangan Jojoba untuk mengikutinya. Sungguh pemandangan yang begitu kontras diantara mereka bertiga.

Radith Aditya menggunakan sarung dan baju Koko begitupun dengan Ruby dengan mukenanya sedangkan Jovanka dengan dress mini merah yang sangat seksih.

"Kakak Jo duduk di depan ya," ujar Ruby saat ia sudah naik ke atas mobil Papanya.

"Tidak sayang. Semua penumpang harus duduk di belakang," timpal Radith Aditya dengan cepat. Ia tidak mau berdekatan dengan gadis centil dan seksih itu untuk saat ini.

"Okey siap Papa!" Mereka bertiga pun berangkat ke Rumah Jovanka yang ada di gang Flamboyan. Sebuah Gang yang tidak jauh dari tempat mereka sekarang.

"Stop Pak! di depan pagar warna hijau itu." ujar Jojoba saat mereka sudah hampir sampai. Radith Aditya pun menghentikan mobilnya di depan rumah yang dimaksud.

"Turun dulu Pak, ketemu sama Ayah dan Bunda. Biar izinnya dapat."

"Hah? Maksud kamu apa sih? Kamu yang butuh pekerjaan ini kenapa aku yang meminta izin?" tanya pria itu dengan wajah bingung.

"Cuma minta izin Pak, Boleh ya?" pinta gadis itu lagi dengan mata ia kedip-kedipkan lucu. Sekali lagi pria itu merasa telah dihipnotis oleh gadis yang belum dikenalnya ini. Ia pun turun dari mobilnya dan mengikuti langkah dua gadis beda usia itu.

"Pak Radith? Silahkan masuk. Kok bisa sama-sama Jovanka?" sapa Haikal Baron saat mereka semua berdiri di depan pintu. Rupanya pemilik rumah itu adalah seorang yang ia kenal.

"Ah iya Pak," jawab Radith Aditya dengan perasaan semakin canggung. Pria dihadapannya adalah seorang pejabat di lingkungan pemerintah yang cukup disegani. Dan bagaimana mungkin putrinya itu akan menjadi seorang pengasuh untuk anaknya.

"Silahkan duduk Pak," lanjut pria paruh baya itu seraya mempersilahkan tamunya untuk duduk. Ruby pun ikut duduk di sofa itu bersama dengan Papanya.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Haikal Baron dengan tatapan lurus ke wajah Radit Aditya. Pria itu tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan ini. Sedangkan Jovanka sendiri sudah meninggalkannya.

Radit Aditya masih terdiam. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana mengatakan maksudnya. Dalam hati ia merutuki gadis centil itu yang memberinya masalah baru dalam hidupnya.

"Papa, Luby mau bobok sama Kakak Jo huaaaa." Semua orang yang ada di ruangan tamu itu langsung tersentak kaget dengan tangisan Ruby, sang putri.

"Ruby sayang, diam dong. Jangan nangis kayak gini," pinta Radith Aditya menenangkan putrinya yang tiba-tiba saja menangis tiada henti.

"Pokoknya Luby gak mau pulang kalau gak sama Kakak Jo," lanjut gadis cilik itu lagi tanpa menghentikan tangisannya. Radith Aditya semakin malu dibuatnya.

Jovanka sendiri tersenyum dengan lebar dengan drama yang dilakukan gadis kecil itu. Ia yakin rencananya akan berhasil.

🌺🌺🌺

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat kak

2023-07-11

0

shebina putri

shebina putri

pintar yaaa si jojoba🤣🤣🤣

2023-04-15

1

Mammeng

Mammeng

modussss...😎

2023-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Taruhan
2 Bab 2 Bertemu Lagi
3 Bab 3 Mandi Bersama
4 Bab 4 Drama Ruby
5 Bab 5 Mendapatkan Izin
6 Bab 6 Vitamin Mata
7 Bab 7 Dosen Galak
8 Bab 8 Zion Sakti
9 Bab 9 Rasa Aneh
10 Bab 10 Taktik Sang Dosen
11 Bab 11 Tugas Apa
12 Bab 12 Tuduhan Sadis
13 Bab 13 Salah Paham
14 Bab 14 Bendera Perang
15 Bab 15 Duren Cemburu
16 Bab 16 Kamu Milikku
17 Bab 17 Mama Jo
18 Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19 Bab 19 Keinginan Jovanka
20 Bab 20 Bawa Pulang
21 Bab 21 Pump It Up
22 Bab 22 Patah Hati
23 Bab 23 Bertemu Lagi
24 Bab 24 Ruby Sakit
25 Bab 25 Rania Setuju
26 Bab 26 Terbakar Hasrat
27 Bab 27 Tangan Gatal
28 Bab 28 Mama Dokter
29 Bab 29 Maunya Mama Jo
30 Bab 30 Intel Kocok
31 Bab 31 Kena Batunya
32 Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33 Bab 33 Makin Kesal
34 Bab 34 Alasan Felicia
35 Bab 35 Rasa Kasihan
36 Bab 36 Ruby Berubah
37 Bab 37 Pengadilan Agama
38 Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39 Bab 39 Keputusan Pengadilan
40 Bab 40 Faster Babe
41 Bab 41 Pengakuan Ruby
42 Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43 Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44 Bab 44 Insiden Kamar Kost
45 Bab 45 Busi Karatan
46 Bab 46 Goyangan Felicia
47 Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48 Bab 48 Pagi Yang Indah
49 Bab 49 Ngadem Dulu
50 Bab 50 Main Petak Umpet
51 Bab 51 Pe Er Mama Papa
52 Bab 52 Skip Aja
53 Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54 Bab 54 Tekad Terlarang
55 Bab 55 Teknik Pemasaran
56 Bab 56 Mencari Bukti
57 Bab 57 Traktiran Jovanka
58 Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59 Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60 Bab 60 Seminar Dosen
61 Bab 61 Kesedihan Ruby
62 Bab 62 Kamar 122
63 Bab 63 Efek Obat Perangsang
64 Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65 Bab 65 Dendam Si Omesh
66 Bab 66 Berita Buruk
67 Bab 67 Ketakutan Felicia
68 Bab 68 Harapan Sembuh
69 Bab 69 Cinta Dan Kasih
70 Bab 70 Kesedihan Mini
71 Bab 71 Zion Amnesia
72 Bab 72 Merasa Dicuekin
73 Bab 73 Felicia Lagi
74 Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75 Bab 75 Batal Muntah
76 Bab 76 Muntah Luar Dalam
77 Bab 77 Rasa Gado-gado
78 Bab 78 Tamu Brengsek
79 Bab 79 Dendam Randy Jaya
80 Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81 Bab 81 Bahagia Bersama
82 Sekuel Pengasuh Centil
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Kalah Taruhan
2
Bab 2 Bertemu Lagi
3
Bab 3 Mandi Bersama
4
Bab 4 Drama Ruby
5
Bab 5 Mendapatkan Izin
6
Bab 6 Vitamin Mata
7
Bab 7 Dosen Galak
8
Bab 8 Zion Sakti
9
Bab 9 Rasa Aneh
10
Bab 10 Taktik Sang Dosen
11
Bab 11 Tugas Apa
12
Bab 12 Tuduhan Sadis
13
Bab 13 Salah Paham
14
Bab 14 Bendera Perang
15
Bab 15 Duren Cemburu
16
Bab 16 Kamu Milikku
17
Bab 17 Mama Jo
18
Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19
Bab 19 Keinginan Jovanka
20
Bab 20 Bawa Pulang
21
Bab 21 Pump It Up
22
Bab 22 Patah Hati
23
Bab 23 Bertemu Lagi
24
Bab 24 Ruby Sakit
25
Bab 25 Rania Setuju
26
Bab 26 Terbakar Hasrat
27
Bab 27 Tangan Gatal
28
Bab 28 Mama Dokter
29
Bab 29 Maunya Mama Jo
30
Bab 30 Intel Kocok
31
Bab 31 Kena Batunya
32
Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33
Bab 33 Makin Kesal
34
Bab 34 Alasan Felicia
35
Bab 35 Rasa Kasihan
36
Bab 36 Ruby Berubah
37
Bab 37 Pengadilan Agama
38
Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39
Bab 39 Keputusan Pengadilan
40
Bab 40 Faster Babe
41
Bab 41 Pengakuan Ruby
42
Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43
Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44
Bab 44 Insiden Kamar Kost
45
Bab 45 Busi Karatan
46
Bab 46 Goyangan Felicia
47
Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48
Bab 48 Pagi Yang Indah
49
Bab 49 Ngadem Dulu
50
Bab 50 Main Petak Umpet
51
Bab 51 Pe Er Mama Papa
52
Bab 52 Skip Aja
53
Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54
Bab 54 Tekad Terlarang
55
Bab 55 Teknik Pemasaran
56
Bab 56 Mencari Bukti
57
Bab 57 Traktiran Jovanka
58
Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59
Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60
Bab 60 Seminar Dosen
61
Bab 61 Kesedihan Ruby
62
Bab 62 Kamar 122
63
Bab 63 Efek Obat Perangsang
64
Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65
Bab 65 Dendam Si Omesh
66
Bab 66 Berita Buruk
67
Bab 67 Ketakutan Felicia
68
Bab 68 Harapan Sembuh
69
Bab 69 Cinta Dan Kasih
70
Bab 70 Kesedihan Mini
71
Bab 71 Zion Amnesia
72
Bab 72 Merasa Dicuekin
73
Bab 73 Felicia Lagi
74
Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75
Bab 75 Batal Muntah
76
Bab 76 Muntah Luar Dalam
77
Bab 77 Rasa Gado-gado
78
Bab 78 Tamu Brengsek
79
Bab 79 Dendam Randy Jaya
80
Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81
Bab 81 Bahagia Bersama
82
Sekuel Pengasuh Centil
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!