Bab 7 Dosen Galak

Selama beberapa detik dua orang dosen dan mahasiswinya itu saling bertatapan. Sebuah getaran tak kasat mata tiba-tiba saja merambat dengan cepat dari mata hingga ke hati mereka berdua.

"Ah ya, kenalkan nama saya Radith Aditya, Insyaallah selama satu semester ke depan akan mengisi mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang selama ini diajarkan oleh bapak Prof Asfah Rahman." jelas dosen muda itu dengan suara baritonnya.

"Apakah ada hal yang ingin kalian tanyakan sebelum kita melanjutkan kegiatan pembelajaran kita selama kurang lebih 90 menit untuk 2 sks hari ini?"

"Saya Cici Dewangga Pak, mau tanya!" Cici yang duduk disamping kiri Jovanka Baron mengangkat tangannya izin bertanya

"Ya, silahkan Cici," ucap Radith Aditya mempersilahkan.

"Bisa bocorkan status bapak gak?" tanya Cici dengan nada suara yang kedengaran sangat manja. Tangannya ia lipat dibawah dagunya bermaksud untuk menggoda.

"Apa status saya penting untuk mempermudah kalian mempelajari mata kuliah ini?" Radith Aditya menjawab dengan balas bertanya.

Matanya memandang ke sekeliling ruangan untuk meminta pendapat semua mahasiswa yang hadir di kelas itu.

"Tentu saja Pak. Tak kenal maka tak sayang bukan, iyyakan teman-teman?" timpal mahasiswa yang lain entah siapa.

"Betul betul betul!" Semua mahasiswi di kelas itu menjawab serentak menirukan jawaban tokoh kartun di televisi yang sangat disukai oleh semua kalangan termasuk Othornya sendiri, hehehe.

"Baiklah, sebelum saya jawab. Mungkin ada diantara kalian yang sudah kenal saya sebelumnya?" Radith Aditya mengarahkan pandangannya ke arah Jovanka yang juga sedang memandang kearahnya.

Gadis itu hanya tersenyum tipis dan tidak berniat untuk menjawab. Ia tidak ingin teman-temannya pada curiga padanya.

"Hum, sepertinya tidak ada yang mengenal saya di dalam ruangan ini. Status saya adalah single parent. Pernah menikah dan sekarang sendiri dengan satu orang putri," ucap sang dosen dengan jelas. Seisi ruangan kembali kasak-kusuk. Semua orang saling berbisik-bisik tak jelas.

"Saya Naomi Pak. Mau bertanya!" Kali ini Naomi yang mengangkat tangannya minta izin untuk bertanya.

"Ya silahkan Naomi. Ini pertanyaan terakhir ya. Karena kita akan segera membahas tentang materi mata kuliah kita."

"Alamat dan nomor telepon bapak bisa kami tahu Pak? siapa tahu ada hal yang ingin kami butuhkan dan tanyakan, kami akan gampang menghubungi bapak."

Radith Aditya diam sejenak dan sekali lagi mengarahkan pandangannya ke arah Jovanka. Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. Ballpoint yang ada ditangan kanannya pun ia goyangkan seolah-olah memberi sebuah tanda larang pada majikannya selama satu bulan ke depan.

Radith Aditya berdehem kemudian menjawab dengan sopan. "Mohon maaf semuanya, alamat rumah dan nomor telepon untuk sementara tidak bisa saya share kepada kalian karena putri saya membutuhkan privasi."

"Kita bisa berkomunikasi lewat email saja ya," ucap pria itu seraya melangkahkan kakinya ke arah papan tulis di dalam ruangan itu untuk menuliskan alamat blog dan juga email-nya.

"Semua materi dan tugas bisa kalian dapatkan dalam blog ini. Dan mengenai tugas, saya menerima lewat email saja." Jelas pria berusia 32 tahun itu dengan tegas.

Seluruh ruangan langsung tenang, yang terdengar hanyalah suara dengusan kecewa dari beberapa mahasiswa di dalam ruang kelas itu.

"Baiklah. Kita mulai belajar ya, semua sudah harus konsentrasi dan tidak lagi memikirkan hal-hal lain diluar materi yang sedang kita bahas."

"Baik Pak!" jawab semua mahasiswa dengan kompak.

Mereka kembali serius karena rupanya sang dosen keren itu sejenis orang serius dan juga cool. Ia tidak menerima godaan apapun dari mahasiswa yang sangat cantik sekalipun.

"Buka diktat kalian dan temukan tentang materi Proses Sistem Pengendalian Manajemen!" titah sang dosen seraya menulis beberapa poin-poin penting tentang materi yang sedang mereka bahas.

Proses Sistem Pengendalian Manajemen

Proses sistem pengendalian manajemen menurut Supriyono (2000) meliputi tahap-tahap:

Penyusunan program, Penyusunan anggaran, Pelaksanaan pengendalian anggaran, Pengukuran kinerja, dan Pelaporan dan analisis.

"Nah, kelima proses sistem pengendalian manajemen ini kalian harus jelaskan dan uraikan satu persatu."

"Satu orang masing-masing mengambil satu proses kegiatan tersebut dan jelaskan di depan kelas. Waktu kalian hanya 10 menit untuk menyusun penjelasan tersebut. Setelah itu saya akan panggil berdasarkan nomor urut kalian dalam daftar hadir. Paham?!"

"Paham Pak!" jawab seluruh mahasiswa dengan kompak. Suasana kelas kembali riuh karena banyak mahasiswa sibuk meminta pinjam diktat sama yang teman yang lainnya.

10 menit telah berlalu. Kelas kembali diam dan hening. Semua mahasiswa mulai mempersiapkan penjelasan dari setia proses sistem yang mereka pilih.

"Jovanka Baron!" sebut Radit Aditya dengan suara baritonnya. Jojoba langsung tersentak kaget karena sejak tadi ia sibuk berbalas pesan dari Zion, anak Akuntansi kelas B.

"Ah iya Pak!" jawab Jovanka dengan wajah berubah pias.

"Jelaskan salah satu sistem proses pengendalian manajemen yang kamu pilih?!"

"Penyusunan program pak." jawab gadis itu dengan mata ia arahkan pada papan tulis. Setelah itu Jovanka terdiam. Ia berusaha memikirkan penjelasan tentang sistem proses itu.

"Ayo jelaskan apa itu penyusunan program Jovanka?!" tanya pria tampan itu dengan mata tertuju tepat pada bola mata bening gadis cantik itu.

"Eh, humm, Penyusunan program adalah Hem humm." Jovanka nampak berpikir dengan ujung pensil ia gigit seperti biasa saat ia sedang gugup. Radith Aditya diam menunggu seraya melangkahkan kakinya mendekati kursi gadis itu. Jovanka semakin tegang dibuatnya.

"Ayo Jo, ingat apa yang baru saja kamu baca," bisik Mini Geraldine dengan suara pelan. Ia juga ikut tegang dibuatnya.

"Ah ya, itu adalah proses pembuatan keputusan mengenai perasaan dan keinginan Zion, Pak!"

"Apa?! Coba ulangi sekali lagi?!" Radith Aditya merasakan kupingnya menegang. Bibir gadis itu mengucapkan satu nama Pria di saat ia sedang mengajar adalah sebuah kesalahan besar.

Bukan cuma sang dosen yang sangat kaget dengan penjelasan Jovanka tetapi semua orang yang ada di dalam ruangan itu juga sangat kaget. Mereka ingin tertawa tetapi mereka segan dan takut pada dosen yang sangat kaku itu.

"UPS. Maaf Pak. Bukan itu maksud saya." Jovanka segera tersadar dengan apa yang baru saja keluar dari mulutnya. Akan tetapi Radith Aditya sepertinya sedang tidak baik-baik saja dengan kesalahan remeh itu.

"Jadi sistem proses penyusunan program adalah sebuah sistem yang merupakan..."

"Sudah! saya tunggu penjelasanmu tentang kesalahan yang tadi lewat email!" ujar Radith Aditya memotong penjelasan dari Jovanka.

"Ah iya, Tapi..."

"Naomi!" panggilnya lagi pada daftar nama yang ke-dua. Jovanka hanya tersenyum kecut karena sangat kesal pada pria majikannya itu. Ia seharusnya diberikan kesempatan untuk memperbaiki jawabannya dan bukannya malah dikasih tugas lain.

Ah ini karena Zion brengsek itu!

🌺🌺🌺

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

seru banget kak

2023-07-13

0

shebina putri

shebina putri

baru aja kenalan udah kena semprot yaaaa🤪🤪🤪🤪

2023-04-15

2

Uya Suriya

Uya Suriya

dosenku sayang...dosenku mal.....uupposss..ehhh keren

2023-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Taruhan
2 Bab 2 Bertemu Lagi
3 Bab 3 Mandi Bersama
4 Bab 4 Drama Ruby
5 Bab 5 Mendapatkan Izin
6 Bab 6 Vitamin Mata
7 Bab 7 Dosen Galak
8 Bab 8 Zion Sakti
9 Bab 9 Rasa Aneh
10 Bab 10 Taktik Sang Dosen
11 Bab 11 Tugas Apa
12 Bab 12 Tuduhan Sadis
13 Bab 13 Salah Paham
14 Bab 14 Bendera Perang
15 Bab 15 Duren Cemburu
16 Bab 16 Kamu Milikku
17 Bab 17 Mama Jo
18 Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19 Bab 19 Keinginan Jovanka
20 Bab 20 Bawa Pulang
21 Bab 21 Pump It Up
22 Bab 22 Patah Hati
23 Bab 23 Bertemu Lagi
24 Bab 24 Ruby Sakit
25 Bab 25 Rania Setuju
26 Bab 26 Terbakar Hasrat
27 Bab 27 Tangan Gatal
28 Bab 28 Mama Dokter
29 Bab 29 Maunya Mama Jo
30 Bab 30 Intel Kocok
31 Bab 31 Kena Batunya
32 Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33 Bab 33 Makin Kesal
34 Bab 34 Alasan Felicia
35 Bab 35 Rasa Kasihan
36 Bab 36 Ruby Berubah
37 Bab 37 Pengadilan Agama
38 Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39 Bab 39 Keputusan Pengadilan
40 Bab 40 Faster Babe
41 Bab 41 Pengakuan Ruby
42 Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43 Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44 Bab 44 Insiden Kamar Kost
45 Bab 45 Busi Karatan
46 Bab 46 Goyangan Felicia
47 Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48 Bab 48 Pagi Yang Indah
49 Bab 49 Ngadem Dulu
50 Bab 50 Main Petak Umpet
51 Bab 51 Pe Er Mama Papa
52 Bab 52 Skip Aja
53 Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54 Bab 54 Tekad Terlarang
55 Bab 55 Teknik Pemasaran
56 Bab 56 Mencari Bukti
57 Bab 57 Traktiran Jovanka
58 Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59 Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60 Bab 60 Seminar Dosen
61 Bab 61 Kesedihan Ruby
62 Bab 62 Kamar 122
63 Bab 63 Efek Obat Perangsang
64 Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65 Bab 65 Dendam Si Omesh
66 Bab 66 Berita Buruk
67 Bab 67 Ketakutan Felicia
68 Bab 68 Harapan Sembuh
69 Bab 69 Cinta Dan Kasih
70 Bab 70 Kesedihan Mini
71 Bab 71 Zion Amnesia
72 Bab 72 Merasa Dicuekin
73 Bab 73 Felicia Lagi
74 Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75 Bab 75 Batal Muntah
76 Bab 76 Muntah Luar Dalam
77 Bab 77 Rasa Gado-gado
78 Bab 78 Tamu Brengsek
79 Bab 79 Dendam Randy Jaya
80 Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81 Bab 81 Bahagia Bersama
82 Sekuel Pengasuh Centil
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Kalah Taruhan
2
Bab 2 Bertemu Lagi
3
Bab 3 Mandi Bersama
4
Bab 4 Drama Ruby
5
Bab 5 Mendapatkan Izin
6
Bab 6 Vitamin Mata
7
Bab 7 Dosen Galak
8
Bab 8 Zion Sakti
9
Bab 9 Rasa Aneh
10
Bab 10 Taktik Sang Dosen
11
Bab 11 Tugas Apa
12
Bab 12 Tuduhan Sadis
13
Bab 13 Salah Paham
14
Bab 14 Bendera Perang
15
Bab 15 Duren Cemburu
16
Bab 16 Kamu Milikku
17
Bab 17 Mama Jo
18
Bab 18 Sedih Dan Kecewa
19
Bab 19 Keinginan Jovanka
20
Bab 20 Bawa Pulang
21
Bab 21 Pump It Up
22
Bab 22 Patah Hati
23
Bab 23 Bertemu Lagi
24
Bab 24 Ruby Sakit
25
Bab 25 Rania Setuju
26
Bab 26 Terbakar Hasrat
27
Bab 27 Tangan Gatal
28
Bab 28 Mama Dokter
29
Bab 29 Maunya Mama Jo
30
Bab 30 Intel Kocok
31
Bab 31 Kena Batunya
32
Bab 32 Perjuangan Belum Selesai
33
Bab 33 Makin Kesal
34
Bab 34 Alasan Felicia
35
Bab 35 Rasa Kasihan
36
Bab 36 Ruby Berubah
37
Bab 37 Pengadilan Agama
38
Bab 38 Tak Semanis Bibir Jojoba
39
Bab 39 Keputusan Pengadilan
40
Bab 40 Faster Babe
41
Bab 41 Pengakuan Ruby
42
Bab 42 Tamu Menjengkelkan
43
Bab 43 Ancaman Randy Jaya
44
Bab 44 Insiden Kamar Kost
45
Bab 45 Busi Karatan
46
Bab 46 Goyangan Felicia
47
Bab 47 Gua Dalam Dan Nikmat
48
Bab 48 Pagi Yang Indah
49
Bab 49 Ngadem Dulu
50
Bab 50 Main Petak Umpet
51
Bab 51 Pe Er Mama Papa
52
Bab 52 Skip Aja
53
Bab 53 Rasa Yang Luar Biasa
54
Bab 54 Tekad Terlarang
55
Bab 55 Teknik Pemasaran
56
Bab 56 Mencari Bukti
57
Bab 57 Traktiran Jovanka
58
Bab 58 Malu Berlipat-lipat
59
Bab 59 Ke Nirwana Lagi
60
Bab 60 Seminar Dosen
61
Bab 61 Kesedihan Ruby
62
Bab 62 Kamar 122
63
Bab 63 Efek Obat Perangsang
64
Bab 64 Bukti Untuk Domesh
65
Bab 65 Dendam Si Omesh
66
Bab 66 Berita Buruk
67
Bab 67 Ketakutan Felicia
68
Bab 68 Harapan Sembuh
69
Bab 69 Cinta Dan Kasih
70
Bab 70 Kesedihan Mini
71
Bab 71 Zion Amnesia
72
Bab 72 Merasa Dicuekin
73
Bab 73 Felicia Lagi
74
Bab 74 Kemarahan Radith Aditya
75
Bab 75 Batal Muntah
76
Bab 76 Muntah Luar Dalam
77
Bab 77 Rasa Gado-gado
78
Bab 78 Tamu Brengsek
79
Bab 79 Dendam Randy Jaya
80
Bab 80 Hikmah Dibalik Sesuatu
81
Bab 81 Bahagia Bersama
82
Sekuel Pengasuh Centil
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!