THE SECRET (The Power Of Love Conquers All)

THE SECRET (The Power Of Love Conquers All)

PROLOG

Mereka berdua telah menjalin pertemanan sebelum mereka saling mengerti jika seharusnya mereka berdua saling membenci satu sama lain.

Dua gadis yang masih berusia dini tanpa sengaja bertemu dalam sebuah perayaan tahuan di perbatasan antara Kerajaan Northumbria dan Kerajaan Stewart. Kejadian itu juga merupakan pengalaman pertama bagi Jacelyn Raymond, bertemu dan bermain bersama orang orang dari Kerajaan Stewart. Juga sebuah perjalanan jauh yang baru pertama kali Jacelyn tempuh dari rumahnya yang berada di ujung pelosok Kerajaan Northumbria. Jacelyn jelas sangat merasa bahagia sebab hal ini merupakan petualangan pertama bagi dirinya, di setiap perjalanan gadis kecil itu bahkan enggan untuk menutup kedua mata cantiknya meski jam sudah memasuki waktu tidur siang nya. Ada begitu banyak hal menarik yang menjadi pusat perhatian Jacelyn sehingga gadis kecil itu enggan untuk mengabaikan nya. Dan tentu bagi seorang gadis kecil yang masih memiliki banyak rasa ingin tahu, ada banyak kenakalan yang di lakukan oleh nya bahkan sampai melibatkan orang lain.

Ainsley Callista Chloe juga merupakan gadis yang terlibat dalam kenakalan. Karena hal itu dirinya di hukum oleh sang Ayah yang membuatnya harus duduk di atas batu hukuman yang terletak cukup jauh dari keramaian. Ainsley Callista di haruskan duduk diam sambil merenungi kesalahan nya hingga sang Ayah menjemput nya nanti. Gadis itu perlu waktu untuk sendiri pikir sang Ayah.

Namun karena Ainsley Callista tidak mengerti arti dari kata "merenungi", gadis kecil itu tidak mematuhi perintah dari Ayahnya itu. Pikiran kecilnya saat ini sedang Fokus pada seekor lebah bertubuh gembul yang sedari tadi terus terbang melingkari kepalanya.

Di sisi lain Jacelyn juga melihat apa yang di alami oleh Ainsley Callista. Jacelyn turut merasa iba kepada gadis kecil itu, karena kenakalan nya hingga dia harus di hukum oleh Ayahnya. Jacelyn merasa jika hal yang menimpa gadis kecil itu merupakan dirinya, pasti dia telah menangis keras saat paman Oilbhries menghukum nya. Namun gadis yang berambut merah menyala itu bahkan tidak meringis sedikit pun pada saat Ayahnya menghukum dirinya.

Karena gadis kecil itu terlihat sangat menggemaskan Jacelyn memutuskan untuk berbicara dengan gadis itu. Dia menunggu hingga Ayah sang gadis pergi meninggalkan anak nya di atas batu hukuman. Kemudian, Jacelyn berlari kearah belakang batu untuk menyelinap menemui gadis itu.

"Ayahku tidak akan pernah bisa menghukum ku, " Jacelyn mengatakan kata perkenalan.

Ainsley Callista tidak menoleh atau pun menjawab suara gadis kecil yang sedang mencoba mengajak nya berbicara. Ainsley Callista terlalu takut untuk mengalihkan pandangan nya dari lebah gembul yang sedari tadi berada di atas kepalanya namun kini telah berpindah di antara kedua lututnya.

Jacelyn tidak menyerah meski di diami oleh Ainsley Callista. "Karena Ayahku sudah mati, bahkan sebelum aku dilahirkan." Lanjutnya memberi tahu.

"Lalu bagaimana kau bisa tahu apakah dia akan menghukum mu atau tidak?"

Jacelyn menggelengkan kepalanya seraya mengangkat bahu. "Aku hanya tahu dia tidak akan melakukan nya," jawabnya, " Caramu berbicara sungguh lucu, seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan mu. Apakah memang begitu?"

"Tidak," jawab Ainsley Callista. "Cara bicaramu juga lucu,"

"Kenapa kau tidak mau melihat ku?"

"Aku tidak bisa."

"Mengapa kau tidak bisa?" tanya Jacelyn.

"Aku harus mengawasi lebah gendut itu, " jawab Ainsley Callista. "Dia sedang bersiap mau menyengat ku. Karena itu aku harus bersiap untuk memukulnya nanti."

Jacelyn mendekat untuk melihat binatang yang sedang di bicarakan oleh teman barunya itu. Dia melihat seekor lebah bertubuh gendut sedang berputar putar di antara kedua lutut teman nya. "Kenapa kau tidak langsung memukulnya saja?" bisik Jacelyn.

"Aku takut," kata Ainsley Callista. "Jika nanti pukulan ku meleset lebah itu pasti akan langsung berhasil menyengat ku."

Jacelyn berfikir sejenak. "Apa kau ingin aku memukulnya untuk mu?"

"Apa kau mau?"

"Mungkin aku mau," kata Jacelyn. "Siapa namamu?" tanya nya kemudian, sambil melihat situasi untuk bersiap akan memukul lebah gendut itu. Meski sebenarnya Jacelyn sendiri merasa takut tapi demi menunjukan bahwa dia seorang pemberani di depan teman baru nya, Jacelyn harus bisa melakukan nya.

"Ainsley Callista. Siapa namamu?"

"Jacelyn. Bagaimana bisa kau mempunyai nama dua kata? Aku bahkan belum pernah mendengar seseorang memiliki nama lebih dari satu kata sebelumnya."

"Aku pun merasa bingung. Semua orang selalu menanyakan hal itu kepadaku, tapi aku tidak tahu," Ujar Ainsley. Gadis kecil itu terlihat membayangkan banyak hal hingga menghembuskan nafas dengan sangat berat. "Ainsley itu nama mamaku. Dia meninggal saat melahirkan ku. Callista itu nama nenekku, dan dia juga meninggal dengan cara yang sama. Mereka tidak bisa di kuburkan di tanah suci karena menurut Gereja mereka tidak bersih. Ayahku berharap aku bisa menjaga sikap ku agar jika nanti aku masuk kedalam surga, dan di saat Tuhan menyebut nama mu, Dia akan mengingat Mama dan juga nenek ku."

"Karena Gereja bilang kalau mereka tidak bersih?"

"Sebab mereka sedang melahirkan saat mereka meninggal," Ainsley Callista menjelaskan. " Apa kau tidak mengetahui apa apa, Gadis kecil?"

"Aku mengetahui beberapa hal."

"Dan aku tahu semua hal," bual Ainsley Callista. "Setidaknya menurut Ayah ku seperti itu, Oh iya aku bahkan tahu bagaimana bayi bisa berada di dalam perut Mama. Apa kau juga tahu itu?"

"Aku tidak tahu" Jawab Jacelyn polos sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Begitu mereka menikah, Papa akan meludah kedalam gelas anggurnya kemudian dia akan membuat Mama meminum anggur itu. Segera setelah nya dia akan memiliki bayi di dalam perutnya."

Jacelyn meringis jijik mendengar informasi yang menjijikan itu. Jacelyn ingin mendengar lebih banyak informasi dari teman baru nya, namun niatnya terhenti saa Ainsley Callista tiba tiba histeris. Karena merasa penasaran Jacelyn mendekatkan diri. Sedetik kemudian gadis kecil itu juga ikut histeris seperti temannya. Lebah gembul yang sebelumnya berada di antara kedua lutut Ainsley Callista, kini telah berpindah di ujung sepatu Ainsley Callista. Semakin lama di perhatikan oleh Jacelyn lebah itu terlihat semakin besar.

Pembicara mengenai melahirkan langsung teralihkan begitu saja. " Apa kau sudah siap untuk memukulnya sekarang?" tanya Ainsley Callista penuh harap.

"Aku sedang bersiap-siap."

"Apa kau merasa takut?"

"Tidak," bohong Jacelyn. "Aku tidak takut pada apapun. ku rasa kau pun demikian."

"Mengapa kau berpikir demikian?"

"Karena kau tidak menangis saat Ayah mu menghukum mu," Ujar Jacelyn.

"Itu karena dia tidak benar benar meninggal ku. Dia hanya ingin aku merenungi kesalahan ku. Tetapi apa itu merenung?" kata Ainsley Callista dengan mengangkat kedua bahu nya acuh tak mengerti sedikit pun.

"Lagi pula dia tidak akan pernah bisa meninggalkan ku. Karena hal itu akan sangat menyakiti hati nya. Setidaknya, seperti itu yang di katakan oleh paman ku. Mereka bilang, Ayah begitu menyayangi ku, mungkin kelak Dia akan menyengsarakan lelaki malang yang kelak akan menikahi ku saat aku dewasa sebab Ayah terlalu memanjakan ku."

"Siapa nama paman mu itu?"

"Paman Norrie dan Paman Kester." Jawab Ainsley. "Aku akan menutup mata ku rapat rapat saat kau telah bersiap untuk memukul lebah gendut itu."

Karena Jacelyn begitu bertekad untuk membuat teman barunya terkesan kepada dirinya, gadis itu tidak memikirkan lagi konsekuensinya. Dia sudah bersiap dengan mengulurkan tangan mungilnya untuk bersiap memukul lebah itu, namun saat lebah itu telah berada di atas telapak tangan Jacelyn kepakan sayap lebah gendut itu begitu menggelitik tangan Jacelyn, sehingga tanpa sengaja dia menautkan jari jemarinya secara naluri.

Sesaat kemudian, Jacelyn mulai berteriak kesakitan, Ainsley Callista sontak kaget hingga langsung berdiri di atas batu untuk membantu Jacelyn dengan satu satunya cara yang gadis kecil itu tahu. Yaitu berteriak sekencang mungkin hingga ada seseorang yang menuju kearah mereka.

Jacelyn yang merasa sangat kesakitan reflek berlari kencang mengelilingi batu hukuman hingga kehabisan nafas sambil berteriak sangat kencang. begitu pun dengan Ainsley Callista yang juga menyusul Jacelyn sambil berteriak tak kalah kencangnya.

Ayah Ainsley Callista sontak berlari menuju putrinya saat mendengar teriakan sang buah hati. Dia langsung menangkap tubuh Ainsley Callista terlebih dahulu dan saat Ainsley Callista telah menjelaskan kronologi nya baru lah ia mengejar Jacelyn.

Jangan pula dukung cerita ini yah🥰 dan tunggu terus kelanjutan ceritanya❤️

maaf Apabila terdapat kesamaan nama tokoh, alur cerita dan kesalahan dalam membuatnya 🙏🏻

Terpopuler

Comments

bersamamu kebahagiaan ku

bersamamu kebahagiaan ku

gemes banget sih anak dua ini

2023-09-24

6

Eldar Iben Malakian

Eldar Iben Malakian

Lanjut thor

2023-09-24

7

harapan bersamamu

harapan bersamamu

sudah di subscribe tor🥰 jangan lupa lanjutkan ceritanya yah😎

2023-09-24

7

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!