Suara menggelegar itu terdengar di seluruh ruangan. Ailean lah pemilik dari suara itu yang membuat semua orang langsung terdiam.
Semua orang langsung berbalik, memusatkan perhatian nya kepada sang Kaisar muda. Ailean memusatkan pandangannya pada para dewan. "Jangan mencoba merumitkan masalah," perintahnya. "Ramsey sudah berjanji pada istrinya, dan janji itu harus di penuhi."
Tidak ada satu orang pun yang mengeluarkan kata kata selama beberapa menit. Kemudian Duke Duncan berdiri. Kedua tangan nya menekan atas meja saat lelaki tua itu mencondongkan tubuhnya dan melotot ke arah Ailean.
"Kau hanya penasihat di sini, tidak lebih dari itu."
Ailean mengangkat bahu. "Aku adalah Kaisar kalian," tantangnya. "Dan posisiku ini berdasarkan pilihan kalian," tambahnya. "Dan sekarang aku menyarankan pada kalian untuk menghormati janji adikku. Hanya orang orang Northumbria yang mengingkari janji mereka, Duka Duncan, bukan orang kerajaan Stewart, terlebih dia seorang kesatria."
Duke Duncan mengangguk dengan enggan. "Kata-katamu benar," lelaki itu mengakui.
Satu sudah tumbang, masih ada empat tetua yang lain lagi, Ailean berujar pada dirinya sendiri. "Sial, aku sangat membenci menggunakan diplomasi untuk melancarkan semuanya." Ailean merupakan lelaki yang lebih menyukai sebuah peperangan berdarah di bandingkan dengan perang kata-kata. Dirinya juga sangat membenci saat harus meminta izin pada orang lain di setiap tindakannya atau adiknya.
Lelaki itu berusaha keras untuk mengendalikan rasa frustasi yang ada di dalam benaknya, dan mencoba mefokuskan diri pada permasalahan yang ada.
Kemudian, Ailean mengalihkan perhatiannya pada Marquess sang mantan Kaisar. "Apa Kau sudah tua, Marquess, sehingga kau harus mengkhawatirkan masalah sepele seperti ini? Apa kau takut kepada satu orang wanita Northumbria?" kata Ailean pada Marquess.
"Tentu saja tidak," gerutu Marquess. Terlihat raut wajahnya sangat kesal saat membayangkan kemungkinan itu terjadi. "Aku tidak takut pada wanita manapun."
Ailean tersenyum lebar. "Aku lega mendengarnya," jawabnya. "Untuk sesaat aku mulai bertanya-tanya."
Mendengar perkataan Ailean, Marquess mulai menangkap akal cerdik kesatria muda itu. Sedetik kemudian, lelaki tua itu tersenyum. "Kau sudah melempar umpan cerdas mu dan kesombongan ku memakannya."
Mendengar kebenaran itu, Ailean tidak mengomentarinya. Marquess masih tersenyum saat kembali memusatkan perhatiannya pada Ainsley Callista. "Kami masih bingung dengan pernyataan ini dan akan sangat menghargai jika kau memberitahu kami tentang apa yang membuat mu menginginkan wanita itu kesini."
Ainsley Callista menghela nafas pelan, "Ledy Jacelyn Elizabeth merupakan teman ku. Aku ingin dia ada di sampingku saat aku melahirkan bayi ini. Dia sudah berjanji pada ku kalau dia akan datang menemui ku."
"Teman dan Northumbria? Bagaimana itu bisa?" Tanya Duke Duncan. Lelaki itu menggaruk rahangnya sambil berfikir dengan sangat dramatis.
Ainsley Callista tahu jika lelaki tua itu sedang tidak memancingnya. Dia terlihat benar-benar merasa heran dengan pertemanan diantara dirinya dan Jacelyn. Dirinya tidak merasa yakin jika apapun yang nanti dia katakan akan bisa membuat orang tua itu mengerti.
Sebenarnya, Ainsley Callista juga tidak merasa yakin jika Ramsey suaminya benar-benar mengerti ikatan yang di buat olehnya bersama dengan Jacelyn selama bertahun-tahun lamanya. Dirinya juga merasa yakin jika suaminya merasakan hal yang sama seperti yang di rasakan Duke Duncan beserta tetua yang lain. Akan tetapi, ia akan mencoba untuk menjelaskannya.
"Kami bertemu di festival tahunan yang ada di perbatasan," kata Ainsley Callista memulai cerita. "Jacelyn baru berusia empat tahun dan aku lima tahun. Kami tidak mengerti kalau kami... berbeda satu sama lain."
Marquess menghela nafas. "Dan begitu kalian mengerti?"
Ainsley Callista tersenyum. "Tidak masalah."
Marquess menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Sejujurnya aku tidak bisa memahami persahabatan semacam ini," ujar Marquess. "Namun apa yang di katakan oleh Kaisar muda kita merupakan sebuah kebenaran. Dia mengingatkan kami kalau orang kita tidak akan pernah mengingkari janji yang telah di buat. Teman mu itu akan di terima di sini, Ledy Ainsley Callista."
Ainsley Callista begitu gembira hingga memeluk tubuh suaminya. Kemudian, Ainsley Callista, memberanikan diri untuk menatap para dewan. Diantara para Dewan yang hadir terlihat Baron owen yang sedari tadi di yakini oleh Ainsley Callista, tidur di sepanjang perdebatan. Namun saat ini orang tua itu menggelengkan kepala kearah nya.
"Kau tidak menyetujui keputusan ini, Baron Owen?" Tanya Ailean.
Tetua itu mempertahankan pandangan nya pada Ainsley Callista saat menjawab pertanyaan sang Kaisar. "Aku menyetujuinya, tapi aku berfikir kita harus memberikan peringatan jelas pada gadis ini. Bahwa dia tidak boleh terlalu berharap akan hal ini. Aku mendukungmu Yang Mulia, namun aku mengetahui dari pengalamanku sendiri jika orang Northumbria tidak pernah bisa menepati janji mereka. Tentu saja mereka semua mengikuti jejak raja mereka. Bajingan itu selalu mengubah jalan pikirannya setiap satu menit. Dan wanita Northumbria dengan nama dua kata ini telah berjanji pada istri Ramsey, tapi dia pasti tidak akan menepatinya."
Ailean mengangguk setuju. Dirinya merasa sangat heran mengapa para tetua begitu lama menyadari kesimpulan ini.
Semua tetua itu sekarang terlihat begitu gembira. Akan tetapi Ainsley Callista tetap terlihat tersenyum meski telah mendengar perkataan Baron Owen.
Ainsley Callista terlihat tidak khawatir sama sekali dengan apa yang sedang di bicarakan oleh para tetua terhadap Jacelyn. Ailean memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk seluruh anggota kerajaan nya, Namun, dirinya tahu kalau dia tidak akan pernah bisa melindungi adik iparnya dari kenyataan kejam kehidupan.
Ainsley Callista harus menderita karena sebuah kekecewaan. Tapi, setelah wanita itu bisa menarik sebuah pembelajaran dari kejadian ini, dia pasti bisa menyadari bawa orang yang bisa dia andalkan hanyalah keluarganya.
"Yang Mulia, siapa yang akan kau kirim untuk melakukan tugas ini?" Tanya Marquess.
"Aku yang akan pergi," Kata Ramsey.
Namun Ailean menggelengkan kepalanya. "Tempatmu sekarang adalah di samping istrimu. Waktunya sudah semakin dekat. Aku yang akan pergi" ujar Ailean
"Tapi kau adalah Kaisar," sanggah Marquess. "Hal ini tidak termasuk kedalam tugasmu..."
"Ini adalah masalah keluarga, Marquess. Karena Ramsey tidak bisa meninggalkan istrinya, akulah yang harus mengambil alih tugas ini. Aku sudah memutuskannya," Ailean tidak memberikan lelaki tua itu untuk melanjutkan kata-katanya atau bahkan membiarkan satu orang pun menyangkal argumen miliknya.
Ramsey tersenyum. "Aku tidak pernah bertemu dengan teman istri ku, Yang Mulia, Tapi aku bisa membayangkan dengan baik kalau begitu dia melihatmu, dia pasti akan berpikir seribu kali untuk datang kemari."
"Oh, Tuhan, Jacelyn Elizabeth akan sangat senang sekali mendapatkan pengawalan dari Yang Mulia," sergah Ainsley Callista. Dirinya tersenyum kepada sang Kaisar muda. "Dia sama sekali tidak akan takut padamu Yang Mulia. Aku sangat yakin akan hal itu. Aku juga berterima kasih karena kau bersedia menawarkan diri untuk pergi. Jacelyn akan merasa sangat aman bersama dengan mu."
Ailean mengangkat salah satu alisnya saat menanggapi pernyataan yang terakhir. Kemudian, ia menghela nafas panjang.
"Ainsley Callista, aku merasa sangat yakin jika dia tidak akan datang kemari dengan kemauan nya sendiri. Apa kau ingin aku memaksanya?"
Karena sedang menatap Ailean, Ainsley Callista tidak melihat saat Ramsey mengangguk cepat pada sang kakak.
"Tidak, tidak, kau tidak perlu memaksanya. Dia pasti mau mendatangiku."
Baik Ramsey maupun Ailean menyerah untuk memberikan peringatan pada Ainsley Callista agar tidak terlalu berharap.
Kemudian, Marquess dengan sopan meminta Ainsley Callista untuk pergi meninggalkan ruangan. Ramsey menggenggam tangan sang istri dan mulai meninggalkan ruangan.
...🍁...
Jangan lupa dukung terus karya ini ya 😘 beri like, komen, dan vote kalian juga 🥰 terimakasih yang sudah membaca❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
harapan bersamamu
ngga sabar menanti kisah cinta Ailean dan Jacelyn❤️😍
2023-09-29
5
harapan masadepanmu
Sebentar lagi Ailean akan segera bertemu Jacelyn dong😍 sudah tidak sabar menanti nya🥰
2023-09-29
6