CHAPTER 4

Suara menggelegar itu terdengar di seluruh ruangan. Ailean lah pemilik dari suara itu yang membuat semua orang langsung terdiam.

Semua orang langsung berbalik, memusatkan perhatian nya kepada sang Kaisar muda. Ailean memusatkan pandangannya pada para dewan. "Jangan mencoba merumitkan masalah," perintahnya. "Ramsey sudah berjanji pada istrinya, dan janji itu harus di penuhi."

Tidak ada satu orang pun yang mengeluarkan kata kata selama beberapa menit. Kemudian Duke Duncan berdiri. Kedua tangan nya menekan atas meja saat lelaki tua itu mencondongkan tubuhnya dan melotot ke arah Ailean.

"Kau hanya penasihat di sini, tidak lebih dari itu."

Ailean mengangkat bahu. "Aku adalah Kaisar kalian," tantangnya. "Dan posisiku ini berdasarkan pilihan kalian," tambahnya. "Dan sekarang aku menyarankan pada kalian untuk menghormati janji adikku. Hanya orang orang Northumbria yang mengingkari janji mereka, Duka Duncan, bukan orang kerajaan Stewart, terlebih dia seorang kesatria."

Duke Duncan mengangguk dengan enggan. "Kata-katamu benar," lelaki itu mengakui.

Satu sudah tumbang, masih ada empat tetua yang lain lagi, Ailean berujar pada dirinya sendiri. "Sial, aku sangat membenci menggunakan diplomasi untuk melancarkan semuanya." Ailean merupakan lelaki yang lebih menyukai sebuah peperangan berdarah di bandingkan dengan perang kata-kata. Dirinya juga sangat membenci saat harus meminta izin pada orang lain di setiap tindakannya atau adiknya.

Lelaki itu berusaha keras untuk mengendalikan rasa frustasi yang ada di dalam benaknya, dan mencoba mefokuskan diri pada permasalahan yang ada.

Kemudian, Ailean mengalihkan perhatiannya pada Marquess sang mantan Kaisar. "Apa Kau sudah tua, Marquess, sehingga kau harus mengkhawatirkan masalah sepele seperti ini? Apa kau takut kepada satu orang wanita Northumbria?" kata Ailean pada Marquess.

"Tentu saja tidak," gerutu Marquess. Terlihat raut wajahnya sangat kesal saat membayangkan kemungkinan itu terjadi. "Aku tidak takut pada wanita manapun."

Ailean tersenyum lebar. "Aku lega mendengarnya," jawabnya. "Untuk sesaat aku mulai bertanya-tanya."

Mendengar perkataan Ailean, Marquess mulai menangkap akal cerdik kesatria muda itu. Sedetik kemudian, lelaki tua itu tersenyum. "Kau sudah melempar umpan cerdas mu dan kesombongan ku memakannya."

Mendengar kebenaran itu, Ailean tidak mengomentarinya. Marquess masih tersenyum saat kembali memusatkan perhatiannya pada Ainsley Callista. "Kami masih bingung dengan pernyataan ini dan akan sangat menghargai jika kau memberitahu kami tentang apa yang membuat mu menginginkan wanita itu kesini."

Ainsley Callista menghela nafas pelan, "Ledy Jacelyn Elizabeth merupakan teman ku. Aku ingin dia ada di sampingku saat aku melahirkan bayi ini. Dia sudah berjanji pada ku kalau dia akan datang menemui ku."

"Teman dan Northumbria? Bagaimana itu bisa?" Tanya Duke Duncan. Lelaki itu menggaruk rahangnya sambil berfikir dengan sangat dramatis.

Ainsley Callista tahu jika lelaki tua itu sedang tidak memancingnya. Dia terlihat benar-benar merasa heran dengan pertemanan diantara dirinya dan Jacelyn. Dirinya tidak merasa yakin jika apapun yang nanti dia katakan akan bisa membuat orang tua itu mengerti.

Sebenarnya, Ainsley Callista juga tidak merasa yakin jika Ramsey suaminya benar-benar mengerti ikatan yang di buat olehnya bersama dengan Jacelyn selama bertahun-tahun lamanya. Dirinya juga merasa yakin jika suaminya merasakan hal yang sama seperti yang di rasakan Duke Duncan beserta tetua yang lain. Akan tetapi, ia akan mencoba untuk menjelaskannya.

"Kami bertemu di festival tahunan yang ada di perbatasan," kata Ainsley Callista memulai cerita. "Jacelyn baru berusia empat tahun dan aku lima tahun. Kami tidak mengerti kalau kami... berbeda satu sama lain."

Marquess menghela nafas. "Dan begitu kalian mengerti?"

Ainsley Callista tersenyum. "Tidak masalah."

Marquess menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Sejujurnya aku tidak bisa memahami persahabatan semacam ini," ujar Marquess. "Namun apa yang di katakan oleh Kaisar muda kita merupakan sebuah kebenaran. Dia mengingatkan kami kalau orang kita tidak akan pernah mengingkari janji yang telah di buat. Teman mu itu akan di terima di sini, Ledy Ainsley Callista."

Ainsley Callista begitu gembira hingga memeluk tubuh suaminya. Kemudian, Ainsley Callista, memberanikan diri untuk menatap para dewan. Diantara para Dewan yang hadir terlihat Baron owen yang sedari tadi di yakini oleh Ainsley Callista, tidur di sepanjang perdebatan. Namun saat ini orang tua itu menggelengkan kepala kearah nya.

"Kau tidak menyetujui keputusan ini, Baron Owen?" Tanya Ailean.

Tetua itu mempertahankan pandangan nya pada Ainsley Callista saat menjawab pertanyaan sang Kaisar. "Aku menyetujuinya, tapi aku berfikir kita harus memberikan peringatan jelas pada gadis ini. Bahwa dia tidak boleh terlalu berharap akan hal ini. Aku mendukungmu Yang Mulia, namun aku mengetahui dari pengalamanku sendiri jika orang Northumbria tidak pernah bisa menepati janji mereka. Tentu saja mereka semua mengikuti jejak raja mereka. Bajingan itu selalu mengubah jalan pikirannya setiap satu menit. Dan wanita Northumbria dengan nama dua kata ini telah berjanji pada istri Ramsey, tapi dia pasti tidak akan menepatinya."

Ailean mengangguk setuju. Dirinya merasa sangat heran mengapa para tetua begitu lama menyadari kesimpulan ini.

Semua tetua itu sekarang terlihat begitu gembira. Akan tetapi Ainsley Callista tetap terlihat tersenyum meski telah mendengar perkataan Baron Owen.

Ainsley Callista terlihat tidak khawatir sama sekali dengan apa yang sedang di bicarakan oleh para tetua terhadap Jacelyn. Ailean memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk seluruh anggota kerajaan nya, Namun, dirinya tahu kalau dia tidak akan pernah bisa melindungi adik iparnya dari kenyataan kejam kehidupan.

Ainsley Callista harus menderita karena sebuah kekecewaan. Tapi, setelah wanita itu bisa menarik sebuah pembelajaran dari kejadian ini, dia pasti bisa menyadari bawa orang yang bisa dia andalkan hanyalah keluarganya.

"Yang Mulia, siapa yang akan kau kirim untuk melakukan tugas ini?" Tanya Marquess.

"Aku yang akan pergi," Kata Ramsey.

Namun Ailean menggelengkan kepalanya. "Tempatmu sekarang adalah di samping istrimu. Waktunya sudah semakin dekat. Aku yang akan pergi" ujar Ailean

"Tapi kau adalah Kaisar," sanggah Marquess. "Hal ini tidak termasuk kedalam tugasmu..."

"Ini adalah masalah keluarga, Marquess. Karena Ramsey tidak bisa meninggalkan istrinya, akulah yang harus mengambil alih tugas ini. Aku sudah memutuskannya," Ailean tidak memberikan lelaki tua itu untuk melanjutkan kata-katanya atau bahkan membiarkan satu orang pun menyangkal argumen miliknya.

Ramsey tersenyum. "Aku tidak pernah bertemu dengan teman istri ku, Yang Mulia, Tapi aku bisa membayangkan dengan baik kalau begitu dia melihatmu, dia pasti akan berpikir seribu kali untuk datang kemari."

"Oh, Tuhan, Jacelyn Elizabeth akan sangat senang sekali mendapatkan pengawalan dari Yang Mulia," sergah Ainsley Callista. Dirinya tersenyum kepada sang Kaisar muda. "Dia sama sekali tidak akan takut padamu Yang Mulia. Aku sangat yakin akan hal itu. Aku juga berterima kasih karena kau bersedia menawarkan diri untuk pergi. Jacelyn akan merasa sangat aman bersama dengan mu."

Ailean mengangkat salah satu alisnya saat menanggapi pernyataan yang terakhir. Kemudian, ia menghela nafas panjang.

"Ainsley Callista, aku merasa sangat yakin jika dia tidak akan datang kemari dengan kemauan nya sendiri. Apa kau ingin aku memaksanya?"

Karena sedang menatap Ailean, Ainsley Callista tidak melihat saat Ramsey mengangguk cepat pada sang kakak.

"Tidak, tidak, kau tidak perlu memaksanya. Dia pasti mau mendatangiku."

Baik Ramsey maupun Ailean menyerah untuk memberikan peringatan pada Ainsley Callista agar tidak terlalu berharap.

Kemudian, Marquess dengan sopan meminta Ainsley Callista untuk pergi meninggalkan ruangan. Ramsey menggenggam tangan sang istri dan mulai meninggalkan ruangan.

...🍁...

Jangan lupa dukung terus karya ini ya 😘 beri like, komen, dan vote kalian juga 🥰 terimakasih yang sudah membaca❤️

Terpopuler

Comments

harapan bersamamu

harapan bersamamu

ngga sabar menanti kisah cinta Ailean dan Jacelyn❤️😍

2023-09-29

5

harapan masadepanmu

harapan masadepanmu

Sebentar lagi Ailean akan segera bertemu Jacelyn dong😍 sudah tidak sabar menanti nya🥰

2023-09-29

6

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!