PROLOG III

Jacelyn berusaha untuk tidak menangis di hadapan Ayah Ainsley dan juga Ainsley Callista. Ia menundukkan kepalanya dan mulai berbisik, "Aku tidak ingat."

Tubuh Jacelyn menegang seketika, dirinya sudah bersiap untuk menerima kemarahan dari lelaki yang sedang menggendongnya itu. Jacelyn mengira jika Papa Ainsley Callista akan meneriakinya karena terlalu bodoh. Seperti yang selalu di lakukan oleh Paman Oilbhries kapan pun lelaki itu sedang mabuk mabuk.

Dia mengungkit tentang hal yang tidak bisa Jacelyn lakukan dengan baik. Pamannya itu akan sangat marah kepada Jacelyn dan akan selalu mengatakan hal buruk tentang Jacelyn jika dirinya sedang tidak merasa puas pada gadis kecil itu.

Namun, Papa Ainsley Callista tidak marah, Jacelyn melirik kearah lelaki itu dan mendapati bahwa dia sedang tersenyum lembut padanya. Kegelisahan nya segera menguap setelah Ayah Ainsley Callista mengatakan supaya Jacelyn tidak perlu merasa khawatir. Dia akan segera menemukan keluarga Jacelyn, janji lelaki itu.

"Apakah mereka akan merindukanmu kalau kau tidak kembali?" tanya Ainsley Callista.

Jacelyn mengangguk. "Bibi Olivia dan Paman Noriie akan menangis," jawabnya.

"Kadang aku berharap jika mereka adalah Mama dan Papaku. Aku sungguh mengharapkan nya."

"Karena apa?" tanya Ainsley Callista.

Jacelyn mengangkat kedua bahunya. Ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan sebabnya.

"Yah, tidak ada salahnya jika kita berharap," ujar Papa Ainsley Callista.

Jacelyn merasa sangat bahagia dengan persetujuan lelaki itu, kemudian Jacelyn mulai menyandarkan kepalanya di pundak Ayah Ainsley Callista. Jubahnya yang hangat terasa kasar di pipi mulus Jacelyn. tetapi itu tidak masalah selagi aroma butuh lelaki itu cukup menyenangkan dalam penciuman Jacelyn.

Jacelyn berpikir jika lelaki itu merupakan Papa terhebat di dunia. Alangkah beruntungnya Ainsley Callista memiliki Papa seperti dia. Jika saja Jacelyn juga memiliki nya, mungkin saja, dirinya akan merasa sangat bahagia di setiap hari nya.

Jacelyn mendongkrak, untuk melihat apakah Ayah Ainsley Callista sedang melihat kearahnya atau tidak. Karena lelaki itu sedang tidak melihat kearahnya sekarang, Jacelyn memutuskan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Dengan menjulurkan tangan mungilnya untuk memegang janggut yang di penuhi dengan bulu itu. Bulu-bulu pendek itu terasa menggelitik tangan Jacelyn hingga gadis kecil itu terkikik karenanya.

"Papa, apa kau menyukai teman baruku?" tanya Ainsley Callista saat mereka akan sampai ke dalam acara festival.

"Tentu saja."

"Bolehkah aku menyimpannya?"

"Demi Tuhan... Tidak, Kau tidak bisa menyimpan nya. Dia bukan anak anjing. Tapi, kau bisa berteman dengan nya," kata lelaki itu jengah dengan pertanyaan yang hampir serupa dengan pertanyaan sebelumnya.

"Selamanya, Papa?"

Ainsley Callista menanyakan hal itu kepada Ayahnya, tetapi Jacelyn-lah yang menjawab nya. "Selamanya," bisiknya malu-malu.

Ainsley Callista menggenggam tangan Jacelyn "Selamanya," ia berjanji.

...Dan begitulah semuanya dimulai....

Sejak saat itu, kedua gadis itu menjadi tak terpisahkan satu sama lain. Selama festival itu berlangsung kurang lebih tiga minggu lamanya, dengan banyaknya Klan yang datang dan pergi, dan berbagai pertandingan kejuaraan yang diadakan, bahkan sampai akan memasuki jadual hasil pertandingan yang akan di adakan di hari minggu terakhir.

Kedua gadis kecil itu bahkan hampir tidak menyadari di setiap pertandingan yang ada, yang bahkan sudah hampir selesai di selenggarakan itu. Mereka berdua terlalu sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Dan yang pasti, kedua gadis itu sangat menguji kesabaran keluarga mereka masing masing. Sebab Ainsley Callista yang sudah mulai terbiasa menggunakan kata "sialan" di setiap kalimat nya, sedangkan Jacelyn juga sering menggunakan kata "menyedihkan" dalam setiap kalimat nya.

Di suatu siang, ketika seharusnya kedua gadis kecil itu tidur siang, mereka justru saling memotong rambut satu sama lain. Saat Bibi Olivia melihat kekacauan yang di buat kedua gadis itu, wanita itu mulai berteriak sampai dia meletakkan sebuah topi di atas kepala kedua gadis kecil itu untuk menutupi kekacauan yang sedang terjadi.

Wanita itu bahkan merasa sangat murka kepada suaminya yakni Paman Noriie, sebab seharusnya dialah yang mengawasi kedua gadis nakal itu. Namun, bukannya merasa khawatir akan bencana itu, Paman Noriie justru tertawa terbahak-bahak melihat apa yang telah di lakukan kedua gadis nakal itu.

Bibi Olivia langsung menyuruh suaminya untuk membawa kedua gadis nakal itu ke batu hukuman, agar mereka berdua memikirkan mengenai tindakan yang telah mereka lakukan.

Memang benar kedua gadis itu memikirkan banyak hal, namun hal itu bukan mengenai apa yang telah mereka lakukan. Ainsley Callista memiliki gagasan baru bahwa Jacelyn juga harus memiliki nama dengan dua kata sehingga mereka berdua menjadi sama. Kemudian, keduanya berpikir keras tentang nama yang akan Jacelyn gunakan.

Elizabeth. Begitu nama itu sudah ditetapkan, Jacelyn menjadi Jacelyn Elizabeth, ia menolak untuk menyahut panggilan dari siapapun yang tidak memanggilnya dengan kedua nama itu.

...Setahun penuh telah berlalu...

Begitu mereka berkumpul kembali, suasana seolah mereka hanya berpisah selama satu atau dua jam saja. Ainsley Callista dengan tidak sabar menunggu hingga Jacelyn sendirian, karena dirinya baru saja mengetahui fakta mengejutkan tentang melahirkan. Seorang wanita ternyata tidak perlu menikah untuk mendapatkan seorang bayi. Ainsley Callista mengetahui hal itu dengan sangat pasti, sebab, ada seorang wanita berklan Kirkland yang mempunyai seorang bayi di dalam perutnya, padahal dia tidak menikah. Beberapa wanita tua di dalam Klan itu melempari banyak batu kearah wanita malang itu, bisik Ainsley Callista, dan Papanya lah yang menghentikan tindakan para wanita tua jahat itu.

"Apa mereka juga melempari batu pada lelaki yang meludah di dalam minuman itu?" tanya Jacelyn ingin tahu.

Ainsley Callista menggelengkan kepalanya dengan cepat "Dia tidak memberi tahu siapa yang melakukan hal itu," jawabnya.

Pelajaran yang bisa di petik di sini sangat jelas, Ainsley Callista menjelaskan, jika sudah di buktikan bahwa jika seorang wanita dewasa meminum segelas anggur seorang lelaki, maka dia pasti akan mempunyai bayi di dalam perutnya.

Ainsley Callista meminta Jacelyn untuk berjanji pada nya, kalau dia tidak akan pernah melakukan hal semacam itu. Jacelyn pun melakukan hal yang sama, dia membuat Ainsley Callista berjanji kepada nya.

Masa kanak-kanak mereka terasa begitu kabur dalam ingatan Jacelyn, dan kesadaran akan kebencian yang ada di antara rakyat Northumbria dan rakyat Stewart mulai masuk kedalam pemikirannya secara perlahan. Menurutnya, Mama dan Paman Oilbhries selalu membenci orang dari kerajaan Stewart, sebab mereka tidak pernah berbaur dengan orang orang dari kerajaan Stewart.

Jacelyn merasa cukup yakin, jika saja mereka mengenal orang dari kerajaan Stewart dengan baik, pastinya mereka tidak akan memiliki kebencian itu di dalam hati mereka.

Ketidaktahuan bisa membuat orang menganggap remeh, bukan? Setidaknya, itu lah yang selalu di katakan oleh Paman Noriie kepada Jacelyn. Jacelyn sangat percaya dengan semua hal yang di sampaikan oleh Paman Noriie kepadanya. Sebab lelaki itu adalah lelaki yang sangat baik dan penuh cinta. Dan saat Jacelyn juga menyadari jika Mama dan Paman Oilbhries tidak pernah sekalipun berinteraksi dengan orang dari kerajaan Stewart, hal itu menyebabkan keduanya tidak menyadari jika sebenarnya Orang-orang dari Kerajaan Stewart itu sangat menyenangkan dan berhati baik, Paman Noriie mencium kening Jacelyn dan mengatakan kalau hal itu mungkin saja benar.

Jacelyn bisa mengetahui dari kesedihan yang terlihat dari kedua mata sang Paman, bahwa lelaki itu menyetujui pendapatnya hanya karena ingin menyenangkan hati Jacelyn saja. Dan juga demi melindunginya dari prasangka Mama yang tidak beralasan.

Saat Jacelyn berusia belasan tahun dan dalam perjalanan menuju festival, Jacelyn baru mengetahui alasan di balik kebencian sang Mama kepada orang-orang kerajaan Stewart.

Mamanya itu pernah menikah dengan orang yang berasal dari kerajaan Stewart.

Terpopuler

Comments

Masa Depan mu

Masa Depan mu

Jadi pengin punya sahabat

2023-09-26

4

bersamamu kebahagiaan ku

bersamamu kebahagiaan ku

Ceritanya bagus

2023-09-25

6

harapan bersamamu

harapan bersamamu

Pengin punya sahabat yang bisa di percaya juga

2023-09-25

7

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!