Jacelyn berusaha untuk tidak menangis di hadapan Ayah Ainsley dan juga Ainsley Callista. Ia menundukkan kepalanya dan mulai berbisik, "Aku tidak ingat."
Tubuh Jacelyn menegang seketika, dirinya sudah bersiap untuk menerima kemarahan dari lelaki yang sedang menggendongnya itu. Jacelyn mengira jika Papa Ainsley Callista akan meneriakinya karena terlalu bodoh. Seperti yang selalu di lakukan oleh Paman Oilbhries kapan pun lelaki itu sedang mabuk mabuk.
Dia mengungkit tentang hal yang tidak bisa Jacelyn lakukan dengan baik. Pamannya itu akan sangat marah kepada Jacelyn dan akan selalu mengatakan hal buruk tentang Jacelyn jika dirinya sedang tidak merasa puas pada gadis kecil itu.
Namun, Papa Ainsley Callista tidak marah, Jacelyn melirik kearah lelaki itu dan mendapati bahwa dia sedang tersenyum lembut padanya. Kegelisahan nya segera menguap setelah Ayah Ainsley Callista mengatakan supaya Jacelyn tidak perlu merasa khawatir. Dia akan segera menemukan keluarga Jacelyn, janji lelaki itu.
"Apakah mereka akan merindukanmu kalau kau tidak kembali?" tanya Ainsley Callista.
Jacelyn mengangguk. "Bibi Olivia dan Paman Noriie akan menangis," jawabnya.
"Kadang aku berharap jika mereka adalah Mama dan Papaku. Aku sungguh mengharapkan nya."
"Karena apa?" tanya Ainsley Callista.
Jacelyn mengangkat kedua bahunya. Ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan sebabnya.
"Yah, tidak ada salahnya jika kita berharap," ujar Papa Ainsley Callista.
Jacelyn merasa sangat bahagia dengan persetujuan lelaki itu, kemudian Jacelyn mulai menyandarkan kepalanya di pundak Ayah Ainsley Callista. Jubahnya yang hangat terasa kasar di pipi mulus Jacelyn. tetapi itu tidak masalah selagi aroma butuh lelaki itu cukup menyenangkan dalam penciuman Jacelyn.
Jacelyn berpikir jika lelaki itu merupakan Papa terhebat di dunia. Alangkah beruntungnya Ainsley Callista memiliki Papa seperti dia. Jika saja Jacelyn juga memiliki nya, mungkin saja, dirinya akan merasa sangat bahagia di setiap hari nya.
Jacelyn mendongkrak, untuk melihat apakah Ayah Ainsley Callista sedang melihat kearahnya atau tidak. Karena lelaki itu sedang tidak melihat kearahnya sekarang, Jacelyn memutuskan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Dengan menjulurkan tangan mungilnya untuk memegang janggut yang di penuhi dengan bulu itu. Bulu-bulu pendek itu terasa menggelitik tangan Jacelyn hingga gadis kecil itu terkikik karenanya.
"Papa, apa kau menyukai teman baruku?" tanya Ainsley Callista saat mereka akan sampai ke dalam acara festival.
"Tentu saja."
"Bolehkah aku menyimpannya?"
"Demi Tuhan... Tidak, Kau tidak bisa menyimpan nya. Dia bukan anak anjing. Tapi, kau bisa berteman dengan nya," kata lelaki itu jengah dengan pertanyaan yang hampir serupa dengan pertanyaan sebelumnya.
"Selamanya, Papa?"
Ainsley Callista menanyakan hal itu kepada Ayahnya, tetapi Jacelyn-lah yang menjawab nya. "Selamanya," bisiknya malu-malu.
Ainsley Callista menggenggam tangan Jacelyn "Selamanya," ia berjanji.
...Dan begitulah semuanya dimulai....
Sejak saat itu, kedua gadis itu menjadi tak terpisahkan satu sama lain. Selama festival itu berlangsung kurang lebih tiga minggu lamanya, dengan banyaknya Klan yang datang dan pergi, dan berbagai pertandingan kejuaraan yang diadakan, bahkan sampai akan memasuki jadual hasil pertandingan yang akan di adakan di hari minggu terakhir.
Kedua gadis kecil itu bahkan hampir tidak menyadari di setiap pertandingan yang ada, yang bahkan sudah hampir selesai di selenggarakan itu. Mereka berdua terlalu sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Dan yang pasti, kedua gadis itu sangat menguji kesabaran keluarga mereka masing masing. Sebab Ainsley Callista yang sudah mulai terbiasa menggunakan kata "sialan" di setiap kalimat nya, sedangkan Jacelyn juga sering menggunakan kata "menyedihkan" dalam setiap kalimat nya.
Di suatu siang, ketika seharusnya kedua gadis kecil itu tidur siang, mereka justru saling memotong rambut satu sama lain. Saat Bibi Olivia melihat kekacauan yang di buat kedua gadis itu, wanita itu mulai berteriak sampai dia meletakkan sebuah topi di atas kepala kedua gadis kecil itu untuk menutupi kekacauan yang sedang terjadi.
Wanita itu bahkan merasa sangat murka kepada suaminya yakni Paman Noriie, sebab seharusnya dialah yang mengawasi kedua gadis nakal itu. Namun, bukannya merasa khawatir akan bencana itu, Paman Noriie justru tertawa terbahak-bahak melihat apa yang telah di lakukan kedua gadis nakal itu.
Bibi Olivia langsung menyuruh suaminya untuk membawa kedua gadis nakal itu ke batu hukuman, agar mereka berdua memikirkan mengenai tindakan yang telah mereka lakukan.
Memang benar kedua gadis itu memikirkan banyak hal, namun hal itu bukan mengenai apa yang telah mereka lakukan. Ainsley Callista memiliki gagasan baru bahwa Jacelyn juga harus memiliki nama dengan dua kata sehingga mereka berdua menjadi sama. Kemudian, keduanya berpikir keras tentang nama yang akan Jacelyn gunakan.
Elizabeth. Begitu nama itu sudah ditetapkan, Jacelyn menjadi Jacelyn Elizabeth, ia menolak untuk menyahut panggilan dari siapapun yang tidak memanggilnya dengan kedua nama itu.
...Setahun penuh telah berlalu...
Begitu mereka berkumpul kembali, suasana seolah mereka hanya berpisah selama satu atau dua jam saja. Ainsley Callista dengan tidak sabar menunggu hingga Jacelyn sendirian, karena dirinya baru saja mengetahui fakta mengejutkan tentang melahirkan. Seorang wanita ternyata tidak perlu menikah untuk mendapatkan seorang bayi. Ainsley Callista mengetahui hal itu dengan sangat pasti, sebab, ada seorang wanita berklan Kirkland yang mempunyai seorang bayi di dalam perutnya, padahal dia tidak menikah. Beberapa wanita tua di dalam Klan itu melempari banyak batu kearah wanita malang itu, bisik Ainsley Callista, dan Papanya lah yang menghentikan tindakan para wanita tua jahat itu.
"Apa mereka juga melempari batu pada lelaki yang meludah di dalam minuman itu?" tanya Jacelyn ingin tahu.
Ainsley Callista menggelengkan kepalanya dengan cepat "Dia tidak memberi tahu siapa yang melakukan hal itu," jawabnya.
Pelajaran yang bisa di petik di sini sangat jelas, Ainsley Callista menjelaskan, jika sudah di buktikan bahwa jika seorang wanita dewasa meminum segelas anggur seorang lelaki, maka dia pasti akan mempunyai bayi di dalam perutnya.
Ainsley Callista meminta Jacelyn untuk berjanji pada nya, kalau dia tidak akan pernah melakukan hal semacam itu. Jacelyn pun melakukan hal yang sama, dia membuat Ainsley Callista berjanji kepada nya.
Masa kanak-kanak mereka terasa begitu kabur dalam ingatan Jacelyn, dan kesadaran akan kebencian yang ada di antara rakyat Northumbria dan rakyat Stewart mulai masuk kedalam pemikirannya secara perlahan. Menurutnya, Mama dan Paman Oilbhries selalu membenci orang dari kerajaan Stewart, sebab mereka tidak pernah berbaur dengan orang orang dari kerajaan Stewart.
Jacelyn merasa cukup yakin, jika saja mereka mengenal orang dari kerajaan Stewart dengan baik, pastinya mereka tidak akan memiliki kebencian itu di dalam hati mereka.
Ketidaktahuan bisa membuat orang menganggap remeh, bukan? Setidaknya, itu lah yang selalu di katakan oleh Paman Noriie kepada Jacelyn. Jacelyn sangat percaya dengan semua hal yang di sampaikan oleh Paman Noriie kepadanya. Sebab lelaki itu adalah lelaki yang sangat baik dan penuh cinta. Dan saat Jacelyn juga menyadari jika Mama dan Paman Oilbhries tidak pernah sekalipun berinteraksi dengan orang dari kerajaan Stewart, hal itu menyebabkan keduanya tidak menyadari jika sebenarnya Orang-orang dari Kerajaan Stewart itu sangat menyenangkan dan berhati baik, Paman Noriie mencium kening Jacelyn dan mengatakan kalau hal itu mungkin saja benar.
Jacelyn bisa mengetahui dari kesedihan yang terlihat dari kedua mata sang Paman, bahwa lelaki itu menyetujui pendapatnya hanya karena ingin menyenangkan hati Jacelyn saja. Dan juga demi melindunginya dari prasangka Mama yang tidak beralasan.
Saat Jacelyn berusia belasan tahun dan dalam perjalanan menuju festival, Jacelyn baru mengetahui alasan di balik kebencian sang Mama kepada orang-orang kerajaan Stewart.
Mamanya itu pernah menikah dengan orang yang berasal dari kerajaan Stewart.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Masa Depan mu
Jadi pengin punya sahabat
2023-09-26
4
bersamamu kebahagiaan ku
Ceritanya bagus
2023-09-25
6
harapan bersamamu
Pengin punya sahabat yang bisa di percaya juga
2023-09-25
7