"Tidak."
Ailean membisikan menjawabnya. Jacelyn sama sekali tidak memahami apa yang sedang di bicarakan lelaki itu padanya.
"Tidak apa?" tanya Jacelyn dengan bingung.
"Tidak, besok tidak akan menjadi hari yang sulit untukku," Ailean menjelaskan.
"Kalau begitu, besok juga tidak akan menjadi hari yang sulit untukku," jawab Jacelyn.
Mata Ailean berkilat dengan rasa senang. Lelaki itu juga tersenyum. Kaki Jacelyn terasa lemas. Ya Tuhan, laki-laki ini benar-benar setan yang tampan. Jacelyn harus menggelengkan kepala karena mengakui itu. Dia memaksakan diri untuk menjauh dari Ailean. Sementara Ailean membungkuk untuk mengambil sisir Jacelyn. Jacelyn juga memiliki maksud yang sama. Sehingga kepala mereka terbentur saat hendak mengambil sisir itu. Tangan Jacelyn mengambil sisir itu terlebih dahulu. Tangan Ailean menutupi tangan Jacelyn. Kehangatan tangan Ailean membuat Jacelyn tersentak.
Jacelyn menatap tangan Ailean, lalu dia terpesona akan ukurannya. Tangan itu setidaknya dua kali lebih besar dari tangannya. Kekuatan Ailean juga terlihat sangat jelas baginya. Lelaki itu bisa menghancurkan nya jika dia mau pikir Jacelyn.
Kekuatan yang memancar dari tubuh lelaki itu begitu besar, namun kelembutan sentuhannya juga terasa sangat jelas. Jacelyn tahu jika dirinya bisa menarik tangannya jika dia mau.
Jacelyn berdiri tegak saat Ailean berdiri. tapi ia masih tidak menarik tangannya. Ailean juga tidak menarik tangannya. Mereka tetap seperti itu selama beberapa saat yang terasa sangat lama bagi Jacelyn. Namun, ia tahu sebenarnya hanya berselang satu sampai dua menit saja mereka seperti itu.
Ailean menatap wajah Jacelyn dengan ekspresi bingung. Jacelyn tidak tahu apa yang harus di lakukannya. Kemudian, Ailean menarik tangannya. Tindakan yang begitu mendadak membuat Jacelyn malu.
"Kau membuat ku bingung, Ailean."
Jacelyn tidak menyadari kalau dia mengucapkan kalimat itu dengan keras. Gadis itu mundur menjauhi Ailean dan bergegas menuruni bukit.
Ailean menatap kepergian Jacelyn. Tangannya berpaut di belakang punggungnya. Saat dia menyadari betapa kakunya posisi dia berdiri, ia segera memaksakan diri agar tubuhnya kembali santai.
"Persetan," Gumamnya pada diri sendiri. Ia menginginkan Jacelyn. Ailean menerima kenyataan itu tanpa meringis. Dia memberi alasan atas perilakunya dengan memberitahu dirinya sendiri, bahwa lelaki manapun dengan selera yang sehat pasti akan tertarik pada Jacelyn. Bagaimana pun, Jacelyn adalah seorang wanita yang sangat cantik. Dan juga sangat lembut dan feminim.
Apa yang membuat Ailean kaget adalah fakta bahwa dirinya baru menyadari kalau Jacelyn juga tertarik padanya. Pria itu tidak begitu senang dengan kenyataan itu. Dia tahu dirinya dapat mengendalikan hasratnya sendiri. Tapi, ia tidak tahu bagaimana cara mengendalikan hasrat Jacelyn.
Tugas sederhana ini sudah menjadi sangat rumit.
Ailean memutuskan bahwa lebih baik jika ia memisahkan diri dari Jacelyn sebisa mungkin selama perjalanan. Dia juga akan mengabaikan wanita itu.
Setelah membuat rencana itu Ailean merasa jauh lebih baik. Ia kembali ke perkemahan dan melihat Jacelyn sudah masuk kedalam tenda yang di buat oleh Azril dan Garfie untuk wanita itu. Ailean pergi kearah pohon di sebelah Sgaire. Azril dan Garfie tampaknya telah tertidur. Ailean menyangka jika Sgaire juga sudah tertidur, sampai kemudian lelaki itu berbalik dan berbicara padanya.
"Dia orang Northumbria, Ailean. Cobalah untuk memikirkan hal itu."
Ailean melotot kearah temannya itu. "Apa maksud mu?"
"Kau menginginkannya."
"Bagaimana kau bisa tahu apa yang ku inginkan?"
Sgaire tidak merasa terintimidasi dengan nada suara Ailean yang terdengar marah. Kedua lelaki itu sudah berteman selama bertahun-tahun. Selain itu, Sgaire sudah mengetahui isi hati Ailean dan tahu kalau temannya itu mengerti kalau niatnya itu baik.
"Jika kau tidak menyembunyikan perasaan mu, Azril dan Garfie akan segera mengetahui isi hatimu."
"Persetan, Sgaire..."
"Aku juga menginginkannya."
Ailean terhenyak. "Kau tidak bisa memilikinya," perintah Ailean sebelum bisa menghentikan dirinya sendiri.
"Kau terdengar posesif, Ailean."
Ailean tidak menjawab pertanyaan itu. Sgaire menghela nafas panjang.
"Kupikir, kau membenci orang Northumbria, Sgaire," ucap Ailean setelah diam beberapa menit.
"Benar," jawab Sgaire. "Tapi, saat aku melihatnya, aku lupa akan hal itu. Matanya... pandanganya begitu menyiksa..."
"Atasi itu semua." Perintah Ailean dengan suara tegas.
Sgaire mengangkat alisnya menanggapi perintah yang galak itu. Ailean tidak mau lagi berdiskusi, ia memejamkan mata dan menarik nafas panjang. Ailean tidak bisa mengerti reaksinya terhadap pengakuan Sgaire bahwa temannya itu juga menginginkan Jacelyn. Ia merasa sangat marah. Persetan, ia masih merasa seperti itu.
Kenapa ia harus perduli kalau Sgaire menginginkan wanita itu atau tidak? Tidak, seharusnya hal itu tidak menjadi masalah baginya, namun saat Ailean membayangkan orang lain menyentuh wanita itu, orang lain kecuali dirinya, ia menganggap hanya dirinya saja yang pantas, darahnya mulai menggelegak.
Ailean tidak bisa tidur cukup lama. Dia terus saja berusaha untuk memilah-milah pikirannya yang tidak masuk akal itu.
Suasana hatinya tidak membaik esok paginya. Ailean menunggu saat-saat paling terakhir untuk membangunkan Jacelyn. Wanita itu tidak bergerak sepanjang malam. Ailean tahu itu karena lelaki itu menghabiskan sepanjang malam untuk mengamati Jacelyn. Tenda itu menutupi hampir seluruh tubuh Jacelyn. Dan hanya dari pergelangan kaki Jacelyn saja yang tampak olehnya. Namun, kaki-kaki itu tidak bergerak sepanjang malam.
Baru setelah kuda-kuda disiapkan. Ailean beranjak ke tenda itu untuk membangunkan Jacelyn. Ailean melemparkan alas bulu yang menutupi tenda kepada Azril, kemudian berlutut dengan satu kakinya dan menyentuh pundak Jacelyn dengan lembut. Dia juga memanggil nama Jacelyn.
Jacelyn tidak bergerak. Ailean kemudian mengguncang tubuh wanita itu, dengan kekuatan yang lebih besar.
"Ya Tuhan, dia benar-benar tukang tidur, bukan?" Garfie membuat pertanyaan itu. Dia beranjak ke depan untuk berdiri di samping Ailean. "Apa dia masih bernapas?"
Jacelyn akhirnya membuka mata. Wanita itu menatap para lelaki bertubuh besar yang berkerumun di atasnya dan hampir saja berteriak. Untungnya Jacelyn dapat menahan dirinya tepat waktu dan hanya sentakan nafas karena terkejut yang terdengar dari mulutnya.
Ailean melihat Jacelyn ketakutan. Ia juga menyadari dari cengkraman wanita itu di tangannya. Ailean bangkit, lalu membantu Jacelyn berdiri.
"Sudah saatnya kita pergi, Jacelyn," ujar Ailean saat Jacelyn masih saja berdiri di sana. "Kenapa kau tidak pergi ke sungai untuk mencuci wajah ngantuk mu."
Jacelyn mengangguk.
Jacelyn akhirnya bergerak. Sgaire menangkap Jacelyn dari belakang. Tangan lelaki itu ada di pundak Jacelyn saat ia memutar tubuh Jacelyn hingga menghadap kearah yang benar. Kemudian, Sgaire juga harus mendorong Jacelyn agar wanita itu bergerak lagi.
Para lelaki itu geli melihat Jacelyn yang masih setengah tidur, tapi tak satu pun dari mereka yang tersenyum hingga Jacelyn tidak terlihat lagi.
"Apa menurutmu mu dia akan tercebur kedalam sungai?" Tanya Azril.
"Dia mungkin sudah bangun sebelum itu," ujar Garfie sambil bergerak.
Jacelyn sudah sadar sepenuhnya saat dia sampai di tepi sungai. Air sungai itu terasa sangat segar. Ia memanfaatkan waktu pribadinya itu secepat mungkin, kemudian bergegas kembali ke perkemahan.
Semua orang kecuali Ailean sudah berada di atas kuda dan menunggu. Jacelyn tidak tahu dengan siapa ia harus berkuda hari ini. Azril dan Garfie sama-sama memberikan isyarat agar ia menghampiri mereka. Ailean ada di ujung lain lapangan. Jacelyn melihat lelaki itu menaiki kuda hitamnya, dan karena lelaki itu tidak juga melihat kearahnya, maka Jacelyn memutuskan untuk berkuda dengan Azril karena lelaki itu yang lebih dekat dengannya.
Malam sebelumnya, Ailean sudah membuat keputusan untuk menjaga jarak dengan Jacelyn. Akan tetapi, niat itu segera terlupakan saat ia melihat wanita itu bergerak kearah Azril.
Jacelyn baru saja menggenggam tangan Azril saat Ailean menangkapnya. Kuda hitam Ailean tidak menghentikan lajunya saat Ailean melingkarkan lengan di pinggang Jacelyn dan mengangkat wanita itu ke pangkuannya.
Jacelyn bahkan tidak punya waktu untuk berpegangan. Ailean mengendalikan semuanya. Jacelyn mendengar seseorang tertawa, tapi saat ia berusaha membalik tubuh untuk melihat siapa yang sedang mengoloknya, Ailean menariknya lebih dekat ke dada dan tidak membiarkannya bergerak.
...🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Husna
Senang jantung di mulai❤️
2023-10-11
7