Ainsley Callista ingin cepat-cepat keluar dari ruangan gelap itu, sehingga bisa langsung memeluk sang suami dan mengatakan seberapa bahagianya dia saat ini.
Ainsley Callista ingin menjelaskan betapa beruntungnya dia bisa menikahi Ramsey. Lelaki itu terlihat sangat mengagumkan saat berdiri di dalam ruangan barusan, dan lagi dia ada di sana untuk membela kepentingan miliknya.
Tentu saja Ainsley Callista tidak pernah meragukan kalau suaminya akan melakukan hal seperti ini. Tapi dirinya tetap ingin memberikan banyak pujian pada Ramsey, karena dia merasa sangat yakin jika suaminya pasti membutuhkan sebuah pujian dari sang istri, seperti para suami yang lain.
Ainsley Callista hampir mencapai pintu keluar saat dirinya mendengar Marquess menyebutkan nama Maitland. Dia berhenti untuk mendengarkan apa yang sedang di bicarakan. namun Ramsey berusaha menarik tubuh Ainsley Callista sehingga dengan sengaja Ainsley Callista harus meninggalkan salah satu sepatu miliknya dan memberitahukan pada Ramsey melalui isyarat untuk mengambilkan sepatu itu. Dia tidak perduli di anggap ceroboh oleh Ramsey. Ia terlalu penasaran, ingin mendengarkan apa yang sedang di diskusikan oleh para dewan hingga Marquess terdengar sangat marah.
Semua Dewan tidak ada yang memperhatikan keberadaan Ainsley Callista. Mereka terlalu sibuk dengan masalah yang sedang di bahas.
"Aku menentang Aliansi dalam bentuk apapun dengan Kerajaan Andorra. Kita tidak membutuhkan mereka," Duke Duncan berbicara dengan nada tinggi.
Selanjutnya, Viscount berbicara. "Kenapa harus kerajaan Andorra? Mereka selicin ikan salmon dan selicik Northumbria. Aku tidak bisa menerima usulan itu. Aku tidak bisa."
Ailean berusaha keras untuk menahan kesabarannya. "Aku akan mengingatkan kalian kalau tanah Kerajaan Andorra terletak diantara tahan Maitland dan kita. Jika kita tidak menggabungkan diri dengan mereka, mereka bisa saja berpaling ke bajingan Maitland untuk meminta perlindungan. Kita tidak bisa membiarkan hal itu sampai terjadi. Ini adalah sebuah pilihan antara yang buruk dan lebih buruk."
Ainsley Callista tidak berhasil mendengar kelanjutan dari diskusi itu lagi. Ramsey sudah memasang sepatu miliknya terlebih dulu dan kembali mendorong tubuhnya keluar ruangan.
Ainsley Callista melupakan segala rencana miliknya yang ingin memuji suaminya. segera setelah pintu tertutup di belakangnya, dia berbalik menghadap Ramsey. "Kenapa Kerajaan kita membenci Klan Maitland?"
"Permusuhan itu sudah berlangsung sejak dulu," jawab Ramsey "Sebelum Klan kita menjadi sebuah negara Kekaisaran."
"Apa tidak bisa di perbaiki?"
Ramsey mengangkat bahu. "Kenapa kau tertarik pada Klan Maitland?" Tanya Ramsey kemudian.
Tentu saja Ainsley Callista tidak bisa memberitahu suaminya. Dirinya akan melanggar janjinya pada Jacelyn jika dia melakukan hal itu, dan ia tidak akan pernah mengkhianati kepercayaan temannya.
ada juga fakta kalau Ramsey bisa saja mengalami serangan jantung jika lelaki itu sampai mengetahui kalau Ayah Jacelyn adalah Tuan Tanah Maitland. Ya. ia juga harus memikirkan tentang hal itu.
"Aku tahu kalau Kerajaan kita bermusuhan dengan Kerajaan Andorra, dan juga Klan Maclean. Tapi, aku tidak pernah mendengar mengenai Klan Maitland. Itulah mengapa aku merasa penasaran. Kenapa kita tidak bisa akur dengan Klan ataupun kerajaan lainnya?"
Mendengar perkataan Ainsley Callista membuat Ramsey tertawa. "Ada beberapa Klan dan juga kerajaan yang kita anggap sebagai teman," Dia memberitahu.
Ainsley Callista memutuskan untuk tidak membicarakan tentang Klan Maitland lagi. Dirinya mengubah topik pembicaraan mengenai rencana pujian nya terhadap sang suami yang tertunda sebelumnya. Ramsey menemaninya kembali ke rumah mereka, dan setelah sebuah ciuman yang panjang sebagai tanda pemisah, karena suaminya harus kembali ke Kerajaan.
"Ramsey, kau sadar bukan? jika aku sangat setia padamu," tanya Ainsley Callista.
Mendengar pertanyaan istrinya, Ramsey langsung membalikan badan dan menjawab. "Tentu saja."
"Aku selalu memikirkan perasaan mu, bukan?"
"Benar."
"Karena itu, jika aku mengetahui sesuatu yang mungkin bisa membuatmu merasa sangat kesal, akan lebih baik jika aku tidak menceritakan tentang hal itu, bukan?"
"Tidak." batah Ramsey.
"Jika aku menceritakannya, itu berarti aku melanggar janji pada seseorang. Aku tidak bisa melakukan itu."
Ramsey berjalan kembali dan berdiri tepat di hadapan istrinya. "Apa yang tidak kau ceritakan padaku?"
Ainsley Callista menggeleng kepalanya. "Aku tidak ingin Ailean memaksa Jacelyn," katanya, berharap bisa mengalihkan pembicaraan mengenai janji lama. "Jika Jacelyn tidak bisa kesini, Ailean tidak boleh memaksanya."
Ainsley Callista memaksa Ramsey untuk berjanji, dan lelaki itu menyetujuinya dengan enggan. Karena Ramsey tidak bermaksud untuk memenuhi janji itu. Dia tidak akan pernah membiarkan wanita Northumbria itu membuat istrinya merasa sedih. Akan tetapi, berbohong pada Ainsley Callista tidak terlalu terasa nyaman, hingga membuat Ramsey mengerutkan wajahnya di sepanjang perjalanan menuju Kerajaan.
Segera setelah Ailean keluar, adiknya itu memanggilnya. "Kita harus berbicara, Ailean."
"Persetan, Ramsey, jika kau ingin memberitahu ku tentang janji lain yang kau berikan pada istrimu, maka aku akan memperingatkan mu sekarang, aku sedang tidak dalam suasana hati yang bagus untuk mendengarkannya."
Ramsey tertawa mendengar keluhan kakaknya. Dia menunggu hingga sang kakak berada di dekatnya, kemudian berkata, "Aku ingin berbicara mengenai teman istriku. Aku tidak perduli apa pun taruhannya, Ailean. Seret dia kesini jika kau harus melakukannya. Oke? Aku tidak ingin istriku kecewa. Dia sudah cukup merasa khawatir tentang kelahiran bayi kami."
Ailean mulai beranjak kearah kandang kuda. Tangannya di kaitkan di belakang punggungnya, dan kepalanya menunduk berfikir tentang apa yang adiknya katanya barusan.
Ramsey menyusul Ailean, lalu berjalan di sampingnya.
"Kau sadar bukan, jika aku memaksa wanita ini, aku mungkin akan memulai perang dengan keluarganya. Dan mungkin, jika raja mereka memutuskan untuk ikut campur, kita juga bisa memulai perang dengan Kerajaan Northumbria?"
Ramsey mendongkrak untuk melihat kakaknya, apakah kakaknya benar-benar sedang memikirkan kemungkinan yang tidak mungkin terjadi itu. Ailean sedang tersenyum. Hal itu membuat Ramsey menggelengkan kepalanya. "John tidak akan melibatkan dirinya dalam masalah ini kecuali dia bisa mendapatkan keuntungan dari sini. Keluarga wanita itu bisa menjadi masalah. Mereka jelas tidak akan mengizinkannya pergi menempuh perjalanan semacam ini."
"Semuanya bisa menjadi kacau," sahut Ailean.
"Apa itu menjadi masalah untukmu?" tanya Ramsey.
"Tidak."
Ramsey menghela nafas. "Kapan kau akan berangkat?"
"Besok, begitu matahari terbit. Aku akan berbicara dengan Ainsley Callista malam ini. Aku ingin tahu sebanyak mungkin mengenai keluarga wanita ini."
"Ada sesuatu yang tidak Ainsley Callista ceritakan pada ku," ujar Ramsey, suaranya terdengar menggantung. "Dia menanyakan tentang permusuhan kita dengan Klan Maitland..."
Ramsey tidak meneruskan perkataannya. Ailean melihat jika sang adik telah kehilangan pemikirannya. "Dan kau tidak menuntut istri mu untuk menjelaskan apa yang dirahasiakannya darimu?"
"Tidak semudah itu," jelas Ramsey. "Kau harus... lembut pada seorang istri. Dia akan memberitahu apa yang dikhawatirkannya pada saatnya nanti. Aku harus bersabar. Lagi pula, mungkin itu hanya kesimpulan ku saja. Sebab istriku mengkhawatirkan tentang semua hal sekarang ini."
Raut wajah Ailean membuat Ramsey menyesal telah menceritakan semua kelakuan aneh Ainsley Callista.
"Aku bermaksud berterimakasih karena kau mau pergi melakukan tugas ini, tapi kau pasti akan merasa terhina."
"Ini adalah tugasku," Ailean mengakui. "Membutuhkan waktu tujuh sampai delapan hari perjalanan untuk mencapai perbatasan. Hal itu menandakan delapan hari perjalanan dengan seorang wanita pengeluh di tangan ku. Sial, aku lebih menyukai menghadapi satu legiun Klan Maitland seorang diri dari pada menderita dalam tugas ini."
Nada bicara Ailean yang suram, membuat Ramsey ingin tertawa. Tapi tentu saja dia tidak berani melakukannya, karena kakaknya itu pasti akan langsung membuat mukanya berdarah walau hanya memberikan sebuah senyuman dalam menanggapi keluhan nya tadi.
Kakak beradik itu berjalan bersama dalam diam selama beberapa menit. Masing-masing di antara keduanya sibuk kedalam pemikirannya sendiri.
Namun, tiba tiba Ramsey berhenti. "Kau tidak boleh memaksa wanita ini. Jika dia tidak mau datang ke sini, maka biarkan saja."
"Kalau begitu, kenapa aku harus repot-repot pergi kesana?"
"Istriku mungkin saja benar," sergah Ramsey. "Ledy Jacelyn Elizabeth mungkin akan datang dengan kemauannya sendiri."
Ailean memandang tajam kearah adiknya. "Dengan kemauannya sendiri? Kau sudah gila jika kau percaya akan hal itu. Wanita itu orang Northumbria." Ailean berhenti sejenak untuk menghela nafas. "Dia tidak akan datang dengan kemauannya sendiri."
...🍁...
Jangan lupa dukung terus karya ini ya 😘 berikan like, komen, dan vote kalian agar mimin terus bersemangat dalam membuat berbagai karya🥰 terimakasih untuk kalian yang sudah mau mampir❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
bersamamu kebahagiaan ku
Andai aku juga memiliki sahabat seperti Ainsley pasti seneng banget🥰 gadis ini sangat setia pada temannya membuat orang merasa iri
2023-10-02
4