CHAPTER 14

"Kenapa dia membutuhkan mu?"

Sgaire lah yang menyuarakan pertanyaan itu. Jacelyn sempat terkejut karena lelaki itu bersedia berbicara dengan nya, sehingga gadis itu berbalik lalu tersenyum padanya.

"Dia sudah memiliki Ramsey." Sebelum Jacelyn sempat menjawab lelaki itu sudah lebih dulu menambahkan perkataannya.

"Dan kami semua," timpal Azril. "Kami adalah keluarganya."

Jacelyn berputar untuk melihat Azril. "Aku yakin Ainsley Callista merasa nyaman dengan kesetiaan kalian. Tapi, bagaimanapun, kalian adalah lelaki."

Ailean mengangkat salah satu alisnya menanggapi perkataan Jacelyn. Pria itu jelas tidak mengerti apa yang sedang di katakan oleh Jacelyn. Bukan hanya Ailean yang merasa bingung. Garfie dan Azril pun terlihat sama bingungnya.

"Ainsley Callista juga mempunyai keluarga wanita," kata Garfie.

"Aku yakin begitu," Jacelyn menyetujui.

"Lalu, kenapa dia membutuhkan mu?" tanya Garfie sambil mengulurkan tangan untuk mengambil lembaran daging babi di depannya, tapi tatapan matanya tetap terarah pada Jacelyn, untuk menunggu jawaban.

"Untuk masa melahirkan," Tebak Ailean dengan suara keras.

"Kalau begitu dia pikir dia akan mendapat masalah?" Garfie bertanya pada Pemimpin nya.

Ailean mengangguk. "Tampaknya begitu."

Azril mendengus, Jacelyn menanggapi respon itu. "Ainsley Callista mempunyai alasan untuk merasa khawatir. Dia bukan seorang pengecut, jika itu yang kau pikirkan. Dia adalah satu dari wanita yang paling berani yang pernah ku kenal. Dia kuat dan..."

"Kau tak perlu repot-repot menjelaskan," sela Azril dengan seringai lebar. "Kami semua mengetahui kelebihan Ainsley Callista dengan baik. Dan kau tak perlu membelanya di hadapan kami."

"Apa dia pikir dia akan mati?" tanya Garfie yang nampak terkejut dengan pemikirannya itu.

Sebelum Jacelyn bisa menjawab, Sgaire sudah lebih dulu menyuarakan suaranya dengan keras. "Jika istri Ramsey berpikir kalau dia akan mati, kenapa dia harus memanggilmu, Northumbria?"

Jacelyn berbalik untuk melihat kearah gundukan jubah di bawah batang pohon itu. Kemudian, wanita itu berbalik lagi. Jacelyn memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaan lelaki kasar itu. Pria itu bisa menyerukan ribuan pertanyaan padanya, tapi dia tidak akan menjawab satu pertanyaan pun dari nya.

Semua orang menunggu jawaban Jacelyn. Namun, wanita yang mereka tunggu justru lebih mementingkan untuk menyibukkan diri dengan sesekali menyimpan tempat makan kembali kedalam tasnya.

Rasa penasaran Sgaire ternyata jauh lebih besar dari pada rasa tidak sukanya pada Jacelyn. Terbukti lelaki kasar itu memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Tidak, lelaki itu bahkan menyikut temannya agar bisa mendapatkan tempat di samping Jacelyn, dia mendorong Azril agar memberi tepat padanya.

Jacelyn bergeser untuk memberikan ruang pada lelaki bertubuh besar itu, tapi tetap saja lengan lelaki itu masih menempel dengan lengannya saat Sgaire akhirnya duduk. Lelaki itu tidak mundur. Jacelyn melihat kearah Ailean untuk melihat reaksinya. Namun, ekspresi wajah Ailean tidak menunjukkan apa-apa.

Ailean mengambil apel untuk di lemparkan pada Sgaire. Sementara Jacelyn masih menolak untuk melihat kearah lelaki yang ada di sebelahnya itu dan menduga kalau Sgaire masih cemberut. Tapi, Jacelyn mendengar saat lelaki itu menggigit apel tersebut.

Kemudian, Ailean mengedipkan mata padanya. Jacelyn membalasnya dengan senyuman.

"Apa kau bermaksud membuat ku bertanya lagi, Northumbria?" Sgaire berkata dengan mulut penuh apel.

Dan benar Jacelyn memutuskan untuk membuat Sgaire bertanya kembali padanya. "Menanyakan padaku tentang apa, Sgaire?" tanya Jacelyn, berusaha terdengar polos.

Sgaire menghela nafas kasar. Helaan nafas itu cukup keras sehingga mampu untuk memecahkan tempat makan yang ada di hadapan lelaki itu pikir Jacelyn. Jacelyn menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa akan pemikirannya sendiri.

"Apa kau sengaja memancing emosiku?" tanya Sgaire.

Jacelyn mengangguk.

Azril dan Garfie tertawa. Sgaire melotot tajam. "Jawab saja pertanyaan ku," perintahnya. "Jika Ainsley Callista berpikir kalau dia akan mati, kenapa juga dia harus memanggilmu?"

"Kau tidak akan mengerti." jawab Jacelyn pada akhirnya.

"Karena aku orang Stewart?" ujar Sgaire.

Jacelyn membiarkan Sgaire melihat kekesalannya atas apa yang baru saja pria itu katakan. "Apa kau tahu, aku selalu di beri tahu kalau orang Stewart itu bisa menjadi sangat keras kepala. tentu saja aku tidak pernah mempercayai omong kosong semacam itu. Tapi, setelah sekarang aku bertemu dengan mu, aku yakin kalau aku harus memikirkan kembali tentang hal itu."

"Jangan membuat Sgaire gusar," Azril memperingati Jacelyn.

"Ya, Sgaire bisa menjadi sangat kasar kalau suasana hatinya sedang tidak baik," Garfie memberitahu Jacelyn.

Mata Jacelyn membelalak. "Apa kau hendak mengatakan kalau dia sedang merasa senang sekarang?" Kata Jacelyn dengan enggan.

Garfie dan Azril mengangguk bersamaan. Jacelyn tertawa terbahak-bahak. Gadis itu merasa yakin jika para kesatria itu sedang bergurau dengannya.

sementara para kesatria itu merasa yakin jika Jacelyn telah kehilangan akal sehatnya.

"Kami semua merasa penasaran kenapa Ainsley Callista memanggilmu," kata Azril begitu Jacelyn berhasil mengendalikan dirinya.

Jacelyn mengangguk untuk menjawab. "Karena kalian belum mengenal ku dengan baik, aku harus mengakui beberapa keburukan dalam diriku sehingga kalian dapat mengerti. Aku sangat keras kepala, dan juga sombong, meskipun sebenarnya tidak ada apapun yang pantas untuk di sombong kan dalam diriku. Aku sangat posesif... apa aku sudah menyebutkan keburukan itu?"

Semua orang kecuali Ailean menggelengkan kepalanya kearah Jacelyn. Namun, Jacelyn menatap kearah sang pemimpin itu. Mata lelaki itu bersinar hangat. Rasanya cukup menegangkan untuk bisa mendapatkan perhatian penuh dari lelaki setampan itu. Jacelyn harus memaksa dirinya untuk bisa mengalihkan pandangannya sehingga ia bisa lebih berkonsentrasi dalam penjelasannya.

Jacelyn mengangguk. "Yah, aku sangat posesif," bisik Jacelyn. "Ainsley Callista juga menyadari semua keburukan ini. Sebenarnya, dia justru mengandalkan keburukan keburukan itu."

"Kenapa?" Tanya Sgaire.

"Karena dia berpikir kalau dia akan meninggal," Jacelyn menjelaskan. Gadis itu menghela nafas sebelum menambahkan.

"Dan aku terlalu keras kepala untuk tidak membiarkan hal itu sampai terjadi."

Para lelaki itu tidak menertawakannya. Ailean tersenyum, tapi tidak ada satupun dari yang lain yang menunjukkan reaksi pada bualan nya. Jacelyn bisa merasakan jika pipinya merona. Gadis itu berusaha untuk menyembunyikannya, Jacelyn mengalihkan pertunjukan memalukan itu dengan menata kembali tempat makan agar bisa mengendalikan rasa malu dalam dirinya.

Tidak banyak makanan yang tersisa untuk di simpan. Begitu Sgaire mulai makan, maka lelaki itu tidak akan berhenti hingga potongan terakhir.

Jacelyn mengundurkan diri untuk pergi kebelakang, untuk mencuci sari apel yang terasa lengket di jarinya. Gadis itu duduk di gundukan berumput di dekat air sungai dan membasuh rambutnya hingga kulit kepalanya merinding. Wanita itu kelelahan, namun ia juga sangat menikmati keindahan dan kesunyian yang menenangkan di sekitarnya sehingga dia malas untuk bergerak.

Saat matahari hampir menghilang dari langit, dan hanya menyisakan garis-garis bayangan oranye keemasan, Ailean datang untuk menghampirinya.

Senyum Jacelyn yang menyambut nya membuat Ailean terkejut. Lelaki itu bereaksi dengan mejadi lebih kasar dari biasanya. "Kau harus tidur, Jacelyn. Besok akan menjadi hari yang berat untukmu."

"Apa besok juga akan menjadi hari yang berat untuk mu?" tanya Jacelyn.

Gadis itu berdiri, merapihkan kerutan di gaunnya, dan bergegas menuruni gundukan kecil itu. Karena bergegas, dia melupakan sisirnya. Benda itu menyandung kakinya, membuat nya terhuyung dan jatuh ketanah. Ailean bergerak degan kecepatan yang mengagumkan untuk seorang pria yang begitu besar. Lelaki itu berhasil mencengkram tubuh Jacelyn sebelum sempat terjatuh.

Jacelyn merasa ngeri dengan kecerobohannya sendiri. Dia mendongkrak untuk berterimakasih pada Ailean yang telah menolongnya. Tapi, kalimat itu tersangkut di tenggorokannya. Gadis itu hanya bisa menatap Ailean dengan bingung. Ketajaman mata lelaki itu membuat hati Jacelyn bergetar. Reaksi nya terhadap kesatria itu sangat tidak masuk akal, dan karena ia tidak bisa memikirkannya secara logis, maka ia tidak bisa mengendalikannya.

"Tidak."

...🍁...

Terpopuler

Comments

harapan bersamamu

harapan bersamamu

Aw, romantis sekali♥️♥️♥️

2023-10-10

5

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!