CHAPTER 12

Jacelyn menyandarkan punggungnya pada dada bidang milik Ailean. Puncak kepalanya berada di bawah dagu lelaki itu. Jacelyn tidak berusaha mendongkrak untuk menatap lelaki itu saat dia menanyakan nama nya.

"Ailean."

Kepala Jacelyn terbentur dagu Ailean saat lelaki itu mengangguk untuk memberitahu jika dia mendengar saat Jacelyn memanggil namanya.

"Apa hubungan mu dengan Ainsley Callista?"

"Suaminya adalah adikku."

Mereka telah melewati jembatan gantung sekarang dan sedang mendaki bukit di dekat perkuburan keluarga. "Dan nama adikmu adalah Ramsey?"

"Ya."

Sangat jelas terlihat kalau Ailean sedang tidak berkenan untuk berbicara. Jacelyn menarik diri dari tubuh Ailean untuk mendongkrak melihat lelaki itu. Ailean memandang lurus ke depan, mengabaikan dirinya. "Aku hanya punya satu pertanyaan lagi untuk mu, Ailean," katanya. "Setelah itu, aku berjanji akan membiarkan mu dengan pikiran mu sendiri."

Ailean akhirnya menunduk menatap Jacelyn. Nafas Jacelyn tertahan di tenggorokan saat menatap wajah Ailean. Demi Tuhan, mata Ailean sangat indah. Meminta lelaki itu untuk memberikan perhatian penuh pada dirinya merupakan sebuah kesalahan. Sebab tatapan tajam Ailean merampok semua konsentrasi dalam dirinya.

Cukup aman untuk menganggap lelaki itu menarik, putus Jacelyn. Tentu saja tidak akan ada yang terjadi di antara mereka. Jacelyn memang akan mendatangi rumah Ailean, ya, tapi dirinya hanya akan menjadi orang luar, seorang tamu. Begitu tiba di sana, Ailean tidak mungkin akan memiliki keperluan dengan nya di sana, atau bahkan sebaliknya.

Selain itu, Jacelyn sadar jika dirinya adalah orang Northumbria. Tidak, tidak akan ada yang terjadi seperti sebuah ketertarikan di antara mereka.

"Apa kau sudah menikah?" Jacelyn menyebutkan pertanyaan itu.

Terlihat cukup jelas jika Jacelyn lebih terkejut mendengar pertanyaannya sendiri di bandingkan dengan Ailean.

"Tidak, aku belum menikah."

Jacelyn tersenyum.

Ailean tidak tau apa yang harus dia lakukan. Jacelyn sudah menanyakan pertanyaannya dan sekarang dia akan mengabaikan wanita itu. Namun, masalah lain muncul dalam dirinya, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Jacelyn. Entah apa yang sedang terjadi,Ailean merasa cukup sulit untuk kembali melihat jalan setelah menatap mata Jacelyn.

"Aku punya satu pertanyaan lagi untukmu," bisik Jacelyn. "Setelah itu, aku tidak akan mengganggumu."

keduanya saling menatap mata satu sama lain selama beberapa saat. "Apa yang ingin kau tanyakan padaku?"

Suara Ailean keluar berupa bisikan lembut. Rasanya suara itu seperti belaian bagi Jacelyn. Reaksi itu membuat Jacelyn bingung, dia memutuskan untuk mengalihkan pandangannya dari Ailean untuk menjaga dirinya dari pesona setan tampan itu, agar reaksi aneh pada tubuhnya dapat teralihkan.

Ailean menyadari keraguan Jacelyn. "Pertanyaan mu pasti tidak begitu penting."

"Oh, ini pertanyaan penting," sanggah Jacelyn. Dia terdiam sesaat untuk mengingat pertanyaan yang sebelumnya hendak dia tanyakan. Gadis itu menatap dagu Ailean agar bisa lebih berkonsentrasi. "Ah, aku ingat sekarang," ucapnya sambil tersenyum. "Apa Ramsey bersikap baik pada Ainsley Callista? Apa dia memperlakukan Ainsley Callista dengan baik?"

"Ku rasa Ramsey sangat baik padanya," Ailean menjawab sambil mengangkat bahu. Beberapa detik kemudian dia menambahkan, "Ramsey tidak pernah memukul istrinya."

Jacelyn mendongkrak menatap mata Ailean sehingga Ailean dapat melihat rasa senang atas komentarnya dari sorot mata Jacelyn.

"Aku sudah tahu kalau Ramsey tidak akan pernah memukulnya."

"Bagaimana kau tau?"

"Jika Ramsey pernah mengangkat tangan pada Ainsley Callista sekali saja, maka teman ku itu akan langsung meninggalkan Ramsey."

Mendengar perkataan kurang ajar Jacelyn, Ailean tidak tahu harus merespon apa? Tapi dengan cepat pria itu kembali mendapatkan rasa humornya. "Dan kemana Ainsley Callista akan lari?"

"Kepadaku."

Karena Jacelyn terdengar begitu tulus, Ailean tahu jika gadis itu percaya dengan apa yang baru saja dikatakannya. Ailean tidak pernah mendengar hal yang begitu tidak masuk akal seperti ini sebelumnya. Seorang istri tidak akan meninggalkan suaminya begitu saja, apapun alasannya.

"Tidak satupun anggota kerajaan Stewart yang akan menyentuh istrinya dalam keadaan marah."

"Ailean, apa yang akan kau lakukan dengan hal ini?"

Azril meneriakkan pertanyaan itu, mengganggu diskusi mereka. Jacelyn berbalik tepat waktu untuk melihat kesatria itu bergerak kearah kuburan yang telah di hancurkan olehnya kemarin malam. Segera Jacelyn mengalihkan tatapannya kearah barisan pepohonan di atas bukit.

Ailean merasa tubuh Jacelyn menegang dalam pelukannya. "Apa kau tahu siapa yang melakukan ini?"

"Ya," jawab Jacelyn dalam bisikan lembut.

"Siapa yang melakukan itu pada kuburan..."

Jacelyn tidak membiarkan Ailean menyelesaikan kalimatnya. "Itu adalah kuburan Ayahku."

Mereka sudah sampai di samping Azril saat Jacelyn mengucapkan hal itu. Kesatria bermata hijau itu menatap ke arah Ailean kemudian ke Jacelyn. "Apa kau ingin kami mengembalikan nisan itu sebelum pergi, Madam?"

Jacelyn menggelengkan kepalanya. "Kalau kau melakukan itu, aku hanya perlu menghancurkan nya lagi. Tapi, aku berterimakasih atas tawaran mu."

Azril tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Apa kau sedang memberitahu kami bahwa kau yang telah melakukan ini?"

Tidak akan rasa malu sedikit pun yang terlihat di wajah Jacelyn saat menjawab pertanyaan Azril. "Ya, aku yang melakukannya. Aku butuh waktu satu jam. Tanah itu sekeras batu."

Orang Stewart itu terhenyak. Kemudian, Ailean menarik perhatiannya. Lelaki itu mengangkat wajah Jacelyn dengan bagian belakang ibu jarinya. "Kenapa kau melakukan hal seperti ini?"

Jacelyn mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "Saat itu, tampaknya itu lah hal yang pantas untuk di lakukan."

Ailean menggelengkan kepalanya. Kejahatan yang baru saja Jacelyn akui sangatlah bertentangan dengan karakter wanita itu. Ailean menduga jika Jacelyn merupakan seorang wanita yang berperangai lembut dan polos, namun keras kepala. Cara wanita itu bersikeras untuk mengendarai kudanya sendiri menunjukan sifatnya itu. Namun, Jacelyn tetap tidak tampak seperti seorang wanita yang tidak menghormati tanah suci.

"Ini adalah kuburan Ayahmu?" Tanya Ailean lagi, pria itu bertekad untuk mendapatkan jawaban dari teka-teki ini.

"Ya," jawab Jacelyn. Wanita itu menghela nafas.

"Kau tidak perlu khawatir tentang hal ini. Kuburan itu kosong."

"Kosong?"

"Ya."

Jacelyn tidak menjelaskan apapun lagi. Ailean memutuskan untuk tidak mendesak wanita itu, saat menyadari betapa kaku nya tubuh Jacelyn didalam pelukannya. Jelas terlihat jika wanita itu merasa sangat tertekan.

Ailean memberi isyarat pada Azril untuk kembali bergerak, kemudian mengarahkan tunggang nya di belakang lelaki itu. Begitu kuburan itu tertinggal jauh di belakang mereka, Jacelyn terlihat kembali santai.

Mereka tidak berbicara kembali sampai matahari terbenam dan sudah waktunya bagi mereka untuk membuat kemah agar segera bisa bermalam. Mereka sudah berkuda lama sekali. Suasana hati para kesatria itu kini semakin baik karena mereka sudah menyebrangi perbatasan dan kembali ke tanah Skotlandia.

Jacelyn merasa sangat lelah pada saat mereka akhirnya berhenti. Ailean menyadari hal itu saat dirinya membantu Jacelyn turun dari kuda. Wanita itu hampir tak bisa berdiri. Tangan Ailean terentang di pinggang Jacelyn untuk menahan wanita itu agar tetap seimbang sampai kakinya kembali kuat.

Ailean bisa merasakan jika tubuh Jacelyn gemetaran. Dia menatap puncak kepala Jacelyn sementara Jacelyn menunduk menatap tanah. Karena Jacelyn tidak mengemukakan masalahnya, maka Ailean juga tidak akan mengungkitnya. Jacelyn berpegangan di lengannya, tapi begitu wanita itu melepaskan diri, Ailean melepaskan cengkeramannya dari pinggang Jacelyn.

Ailean langsung kembali ke kuda hitam miliknya. Jacelyn mengitari kuda itu dan terus berjalan kearah sungai kecil yang terlihat berada di balik pepohonan di dekat lapangan kecil. Ailean melihat saat Jacelyn beranjak pergi dan sekali lagi pria itu terpesona dengan keanggunan yang di miliki Jacelyn. Wanita itu bergerak seperti seorang putri, ucap Ailean dalam hati.

Ya Tuhan wanita itu sangat cantik. Dan juga sangat polos. Hal itu bisa terlihat dari cara Jacelyn merona pada setiap hal-hal kecil. Jacelyn juga sangat mempesona. Gadis satu ini bisa masuk kedalam hatinya entah bagaimana cara wanita itu melakukannya.

Ailean begitu terhenyak dalam pikirannya hingga pria itu hampir pingsan. Dia terus menatap pepohonan di mana Jacelyn menghilang. Namun, sekarang wajahnya berkerut.

"Apa yang membuat mu begitu gusar?" Tanya Azril dari belakang.

Ailean menumpukkan tangannya di atas pelana kuda miliknya saat menjawab.

"Pikiran-pikiran bodoh."

...🍁...

Terpopuler

Comments

Masa Depan mu

Masa Depan mu

Mereka saling jatuh cinta

2023-10-08

4

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!