CHAPTER 9

Paman Oilbhries menyipitkan matanya cukup lama untuk memandang Jacelyn sebelum dia mengambil minumannya. Jacelyn bisa melihat kalau tangan lelaki itu gemetaran.

"Tentu saja kau tahu tentang ayahmu. Aku sudah memberitahu semua tentang bangsawan hebat itu. Dia adalah..."

"Namanya Maitland dan dia tinggal di suatu tempat di Dataran Tinggi. Dia bukan seorang bangsawan Northumbria. Dia adalah tuan tanah Skotlandia." Potong Jacelyn

"Siapa yang memberitahu omong kosong ini padamu?"

"Bibi Olivia sudah lama memberitahu kan hal ini padaku."

"Itu bohong," teriak paman Oilbhries. "Kenapa kau mau mendengarkan Olivia. Adikku..."

"Jika itu tidak benar, kenapa kau keberatan jika aku pergi ke Dataran Tinggi?"

Paman Oilbhries terlalu mabuk untuk memikirkan jawaban yang tepat untuk meyakinkan Jacelyn. "Kau tidak akan pergi dan itulah kesimpulannya. Apa kau dengar aku?"

"Bahkan setan sekalipun tidak akan bisa menghalangi ku untuk pergi mengunjungi Ainsley Callista," sanggah Jacelyn dengan suara tenang.

"Jika kau pergi, kau tidak akan di terima kembali di sini "

Jacelyn mengangguk. "Kalau begitu, aku tidak akan kembali kesini."

"Kau gadis ****** tidak tahu terimakasih," teriak Paman Oilbhries. "Aku sudah mengusahakan yang terbaik untukmu. Cerita yang ku buat tentang Ayahmu..."

Paman Oilbhries berhenti berbicara saat Jacelyn menggelengkan kepalanya. "Kenapa kau membuat semua cerita itu?" Tanya nya.

"Aku ingin kau memiliki pegangan, terutama karena ibumu tidak bisa menerima keberadaan mu. Kau sendiri tahu. Aku merasa kasihan padamu dan berusaha untuk membuat semua lebih baik bagimu."

Gejolak di perut Jacelyn tidak tertahan kan lagi, dirinya bahkan sudah hampir akan memuntahkan apa yang telah di makan olehnya sebelumnya. Ruangan itu terlihat tampak menghimpit serta mengurung dirinya. "Aku mendengar ibu berkata pada Paman Noriie, kalau Paman Noriie adalah orang rendahan karena berdarah campuran yang mengalir di nadinya. Dia juga merasakan hal itu padaku, bukan?"

"Aku tidak memiliki jawaban yang mudah," sahut Paman Oilbhries. Lelaki itu terdengar sangat lelah dan kalah. "Aku hanya bisa mencoba untuk memperhalus pengaruhnya padamu."

"Pedang yang tergantung di perapian milik siapa sebenarnya?" Tanya Jacelyn.

"Pedang itu milikku."

"Dan cincin batu rubi yang ku kenakan di rantai yang melikar di leherku?" Tanya Jacelyn lagi. Ia mengangkat cincin itu dari tempat menggantungnya. "Apa ini milikmu juga?"

Paman Oilbhries mendengus. "Cincin itu milik bajingan Maitland. Disain rumit di sekitar batunya mempunyai arti rumit bagi anggota keluarga mereka. Ibumu mengambilnya dan membawa cincin itu pergi bersamanya untuk membuat lelaki itu kesal."

"Lalu bagaimana dengan kuburan itu?"

"Kuburan itu kosong."

Jacelyn tidak memiliki pertanyaan lagi. Dia duduk di sana dua hingga tiga menit dengan tangan yang mengepal di pangkuan. Sesaat berikutnya, Jacelyn melihat kearah pamannya, nampak lelaki itu telah terlelap. Dan dalam beberapa detik, lelaki itu sudah mulai mendengkur.

Jacelyn mengambil gelas kosong dari tangan Pamannya, memindahkan nampan dari sisi tempat tidur, meniup lilin, kemudian pergi meninggalkan kamar itu.

Saat telah berada di bawah, tiba-tiba Jacelyn tahu apa yang ingin di lakukannya. Dia ingin membongkar sebuah kebohongan.

Matahari baru saja tenggelam saat Jacelyn berlari menyebrangi jembatan gantung dan mendaki bukit menuju perkuburan. Gadis itu tidak melambatkan langkah kakinya hingga dirinya sampai tepat di depan kuburan kosong yang selama ini selalu Jacelyn rawat dengan baik.

Jacelyn menatap bunga yang sudah layu di atas kuburan itu, kemudian menjulurkan tangan ke arah nisan yang ada di atas gundukan. butuh banyak waktu untuk melepaskan nisan itu dari tanah yang sudah mengeras, dan lebih banyak waktu lagi untuk menghancurkannya.

Pagi berikutnya, ia telah bersiap untuk pergi. Dia tidak ingin menunggu Pamannya atau bahkan kembali ke kamar sang paman untuk mengucapkan selamat tinggal.

Semua pelayan yang ada berkerumun di sampingnya untuk membantu. Sampai sekarang, Jacelyn tidak menyadari bahwa kesetiaan para pelayan lebih tertuju pada dirinya di bandingkan pada Pamannya. Jacelyn merasa sangat tersentuh oleh persatuan mereka saat sedang membantu dirinya.

Toid, sang mandor kuda, telah menyiapkan kuda betina yang sudah di lengkapi dengan barang bawaan yang akan di bawa Jacelyn. Lelaki itu sedang menyiapkan kuda Favorit Jacelyn, seekor kuda betina berkaki belang bernama Globi, ketika jecy bergegas keluar dengan satu kantong lagi yang di penuhi oleh makanan tambahan sampai setengah perjalanan. Dari berat kantong yang terlihat, Jacelyn menyimpulkan jika isi di dalamnya cukup untuk memberi makan satu pasukan.

Samsey, sang penjaga, meneriakkan kedatangan orang orang dari kerajaan Stewart. Segera jembatan gantung di turunkan. Jacelyn berdiri di atas tangga teratas rumah dengan senyuman yang tak pernah hilang dari wajah nya. Namun, tiba tiba senyuman itu sedikit memudar saat Jacelyn mulai terlihat gelisah.

Saat para kesatria itu sampai di lantai kayu jembatan gantung dan kuda mereka menyeberanginya, senyum Jacelyn benar-benar memudar.

Getaran khawatir menjalar ke tulang punggungnya. Di antara para kesatria itu, tidak ada satu wanita pun yang ada di dalam nya. Yang ada hanya para kesatria, empat orang, dan mereka terlihat seperti raksasa barbar untuknya. Rasa khawatirnya berpindah ke perut saat mereka berkuda mendekat dan ia bisa melihat mereka dengan sangat jelas.

Tidak ada satu orang pun dari para kesatria itu yang tersenyum. Demi Tuhan, mereka terlihat sangat bermusuhan dengannya.

Mereka semua mengenakan jubah berburu. Setiap klan, Jacelyn tahu, menggunakan dua jenis jubah yang berbeda. Warna-warna seperti emas, coklat dan hijau di gunakan untuk berburu... atau di gunakan oleh para lelaki, karena warna-warna itu lebih mudah membaur dengan hutan dan bisa menyembunyikan mereka dari mangsa. Jubah berwarna lebih cerah di gunakan pada kesempatan lain.

Kaki telanjang mereka tidak membuat Jacelyn terkejut. Dirinya sudah terbiasa dengan cara berpakaian mereka yang berbeda. Karena semua lelaki yang menghadiri pertandingan di perbatasan mengenakan jubah sepanjang lutut mereka. Dirinya bahkan bisa mengenali beberapa klan tertentu dengan warna jubah mereka. Di Northumbria, bendera seorang bangsawan membawa warnanya. Tepi, di Stewart, seperti yang di jelaskan oleh Ainsley Callista, Tuan tahan dan pengikutnya di kenali dari warna pakaian.

Yang membuat Jacelyn terkejut adalah ekspresi marah mereka. Dirinya tidak mengerti mengapa mereka terlihat begitu kesal. Kemudian, Jacelyn menyimpulkan kalau perjalanan itu pasti membuat para lelaki itu lelah. Itu adalah sebuah alasan yang tak masuk akal, tapi hanya itu alasan terbaik yang bisa dirinya pikirkan.

Tidak ada satu pun dari para lelaki itu yang turun dari kuda saat mereka mencapai Jacelyn. Tiga orang dari mereka membuat barisan di belakang lelaki yang di perkirakan Jacelyn sebagai pemimpin mereka. Selama sesaat, tidak ada satu pun yang bersuara. Mereka hanya menatap kearah Jacelyn dengan ekspresi datar. Jacelyn tidak bisa menahan dirinya untuk membalas tatapan kasar mereka, meskipun perhatiannya hanya bisa tertuju pada sang pemimpin.

Dirinya belum pernah melihat pemandangan yang begitu mengagumkan seperti ini di sepanjang hidupnya. Lelaki itu sukses membuat Jacelyn terpesona. Lelaki itu jelas yang memiliki tubuh paling besar di antara yang lain. Pundaknya yang lebar menghalangi cahaya matahari, dan hanya secercah cahaya Matahari yang mengelilingi lelaki itu, menambah efek magis dalam penampilannya.

Namun, hal itu bukan lah sesuatu hal yang magis. Dia hanya seorang lelaki, lelaki yang sangat tampan, dan jelas yang paling berotot dalam kelompoknya. Jubah yang di gunakan lelaki itu memilikinya belahan di sebelah kiri paha miliknya. Tonjolan otot yang kuat terlihat seperti sebuah batang besi yang sangat kuat. Karena sangat tidak pantas bagi Jacelyn untuk terus menatap bagian pribadi itu, ia segera mengarahkan pandanganya kembali kearah wajah lelaki itu. Ekspresi lelaki tidak menunjukan ia sadar bahwa Jacelyn telah mengintip sedikit kearah pahanya. Hal itu membuat Jacelyn bernafas lega.

Ya Tuhan, pikir nya, ia bisa puas menatap lelaki itu sepanjang hari ini. Rambut lelaki itu gelap, berwarna coklat pekat, dan sedikit ikal di sana sini. Tangannya yang telanjang berwarna perunggu, sama seperti wajahnya. Lelaki itu mempunyai sosok yang sangat menakjubkan. Oh, iya. Lelaki itu memang sangat menakjubkan. Tapi, sebenarnya, warna mata lelaki itu lah yang jauh membuat Jacelyn terpikat, Mata itu berwarna abu abu yang sangat indah.

Sorot mata kesatria itu tajam dan melelahkan. Ada semacam aura kekuatan yang memancar dari tubuhnya. Hal itu membuat Jacelyn sulit untuk bernafas. Intensitas tatapan lelaki itu padanya membuat Jacelyn merona, tapi ia tidak tahu kenapa. Ya Tuhan, ia berharap semoga lelaki ini bukan suami Ainsley Callista. Lelaki ini tampak seperti lelaki yang kaku, dan juga terkendali. Menurut Jacelyn lelaki itu pasti jarang tertawa.

Tapi, jelas ada sesuatu tentang lelaki ini yang menarik hatinya, sesuatu yang membuatnya ingin mengulurkan tangan dan menyentuh lelaki itu. itu adalah sebuah reaksi yang aneh pada seorang lelaki Stewart, namun tidak lebih aneh dari fakta bahwa semakin lama Jacelyn melihat lelaki itu, semakin dirinya merasa tidak khawatir.

...🍁...

Terpopuler

Comments

Eldar Iben Malakian

Eldar Iben Malakian

Pasti sakit bangey jadi Jacelyn yah

2023-10-07

4

harapan masadepanmu

harapan masadepanmu

Ternyata kisah hidup Jacelyn cukup menyedihkan... untung ada bibi olivia sama paman nya...

2023-10-07

6

harapan bersamamu

harapan bersamamu

Pertemuan Ailean dan Jacelyn bikin makin penasaran

2023-10-06

7

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!