CHAPTER 16

Pegangan Ailean terasa menyakitkan bagi Jacelyn. Namun, Jacelyn tidak perlu memberitahu agar lalaki itu melonggarkan pegangannya. Begitu ia menyentuh tangan Ailean dan bersikap santai di dalam pelukannya, lelaki itu langsung mengendurkan pegangannya dengan sendirinya.

Beberapa jam berikutnya terbukti menjadi cobaan yang berat bagi Jacelyn. mereka mengambil jalan kearah utara dan bergerak seolah di kejar oleh pasukan setan, Mereka melesat dengan begitu cepat hingga sampai ke lereng gunung yang berbatu. mereka terus memperlambat laju kuda mereka. Ailean akhirnya mengizinkan kelompok kuda itu beristirahat. Mereka berhenti di sebuah lapangan kecil yang di kelilingi semak-semak. Tumbuhan berduri di sana di kelilingi dengan bunga-bunga berwarna kuning dan ungu. Jacelyn menganggap daerah itu sangat indah. Gadis itu mengitari daerah yang indah bagaikan surga itu, berhati-hati agar tidak menginjak bunga sementara ia melemaskan kakinya yang terasa sakit.

Ingin sekali Jacelyn menggosok rasa sakit yang menyengat bokongnya, tapi ia tidak berani karena para kesatria itu mengamati di setiap gerakannya.

Mereka bukanlah kelompok yang banyak bicara, jadi Jacelyn menghabiskan waktunya dengan menyentuh bunga-bunga an dan mendengus aroma bunga-bunga yang asing baginya.

Jacelyn beranjak ke kolam yang di beritahukan oleh Garfie padanya dan meminum cukup banyak air. Saat ia kembali kelapangan, Azril menyodorkan sekotak keju dan satu robekan besar roti.

Jacelyn duduk di atas batu besar yang halus dengan makan siang di pangkuannya. Ailean kembali ke lapangan dan berdiri di dekat para lelaki. Keempat kesatria itu berdiri di samping kuda-kuda mereka sambil mengobrol. Setiap kali, Ailean akan menengok ke arah Jacelyn, seolah memastikan jika wanita itu masih ada di tempatnya.

Jacelyn menghabiskan makanannya dengan satai sambil terus menerus menatap Ailean. Jacelyn mengetahui kalau dirinya tidak tahu banyak tentang para lelaki itu, kecuali bahwa mereka entah bagaimana bisa mempunyai hubungan dengan Ainsley Callista. Mereka juga setia pada temannya itu. Jacelyn berharap kalau temannya itu menyadari betapa beruntungnya dia karena memiliki banyak orang yang menyayanginya. Tentu saja, mereka juga beruntung mendapatkan Ainsley Callista di dalam keluarga mereka sekarang.

Jacelyn tiba-tiba teringat saat mereka pertama kali bertemu. Waktu itu, ia masih terlalu muda untuk bisa mengingat detail di hari itu. Tapi, selama bertahun-tahun kemudian, papa Ainsley Callista sering kali menceritakan pertama kali ia bertemu dengan Jacelyn. Ia mendengar tentang cerita lebah yang menyengat dari lelaki itu berulang kali, sehingga ia tidak lagi ingat mana detail yang di ingatnya sendiri dan mana detail yang di ceritakan padanya.

Jacelyn memikirkan tentang kejadian itu sekarang. Menurut papa Ainsley Callista, ada seekor lebah yang mengganggu...

"Apa yang membuatmu tersenyum?"

Jacelyn sedang memejamkan matanya dan sangat terhanyut kedalam kenangan sehingga ia tidak menyadari Azril telah berada di dekatnya. Jacelyn membuka mata dan menyadari lelaki itu hanya berjarak beberapa langkah dari tempatnya.

"Aku sedang mengingat pertama kali aku bertemu dengan Ainsley Callista," Jawabnya.

"Kapan itu terjadi?" tanya Azril.

Lelaki itu tampak benar-benar tertarik. Jacelyn mengira kalau Azril pasti ingin mendengar cerita tentang masa kanak-kanak Ainsley Callista. Lalu Jacelyn menceritakan pada lelaki itu bagaimana ia bisa bertemu dengan temannya. Dan pada saat Jacelyn selesai menceritakan kisahnya, Garfie dan Ailean sudah bergabung dengan mereka untuk mendengarkan. Jacelyn tidak membubuhi jawabannya hingga topik tetang Ayah Ainsley Callista di angkat. Ia berlama-lama menjelaskan tentang bagaimana ia bertemu dengan lelaki hebat itu. Jacelyn bahkan menggambarkan penampilan lelaki itu. Suara lelaki itu bernada lembut dan penuh cinta. Ailean menyadari perubahan itu. Dirinya juga menyadari jika Jacelyn telah tiga kali menyebutkan betapa baiknya sikap ayah Ainsley Callista pada wanita itu. Seolah Jacelyn masih merasakan hal yang sama, setelah bertahun-tahun berlalu, hal itu membuat Ailean cukup merasa terkejut.

"Apa Ainsley Callista bersikap sama kepada Ayah mu, seperti kau terhadap Ayahnya?" Tanya Garfie.

"Ayah ku tidak ada di sana."

Senyum dari wajah Jacelyn menghilang. Wanita itu berdiri dan berjalan ke balik pepohonan. "Aku akan berjalan jalan sebentar," teriaknya tanpa menoleh.

Jacelyn menjadi pendiam selama sisa di hari itu. Wanita itu juga terus menunduk di saat makan malam. Garfie, yang paling terang terangan di antara semuanya, bertanya pada Jacelyn kalau ada yang salah. Jacelyn tersenyum, berterima kasih atas perhatian Garfie, kemudian meminta maaf atas sikapnya, dan memberi alasan kalau dirinya merasa sedikit lelah.

Mereka tidur di luar malam itu, begitu juga empat hari berikutnya. Dan pada hari keenam perjalanan mereka. Jacelyn sampai di puncak tertinggi kelelahannya. Malam yang dingin semakin memperburuk keadaan. Semakin jauh mereka ke utara, maka angin menjadi semakin dingin. Sulit sekali untuk bisa tidur. Jacelyn hanya bisa tertidur beberapa menit di setiap kalinya. Tenda yang di dirikan hanya membuat sedikit perlindungan dari angin kencang. Dan dalam malam-malam yang di laluinya, sering kali Jacelyn merasa seolah kedinginan itu mampu menembus hingga ketulang nya.

Ailean juga tampak menarik diri. Lelaki itu masih bersikeras untuk tetap berkuda dengan Jacelyn. Namun ia tidak mengucapkan sepatah katapun.

Jacelyn mengetahui dari Azril, kalau Ailean merupakan seorang kaisar yang baru saja di pilih di kerajaannya, dan ia sama sekali tidak terkejut mendengarnya. Ailean merupakan tipe lalaki yang terlahir sebagai seorang pemimpin. Jacelyn menganggap hal itu sebagai berkah karena lelaki itu terlalu arogan untuk menuruti sebuah perintah. Ailean senang melakukan semua hal dengan caranya sendiri. Oh, Jacelyn sudah menyadari sifat Ailean tersebut dengan cepat.

"Apa ada masalah di rumah yang kau khawatirkan?" tanya Jacelyn saat keheningan dalam perjalanan yang panjang itu mulai meresahkannya.

Mereka sedang berkuda melalui jalan gunung yang berat dengan gerakan lambat. Jacelyn berbalik untuk melihat ke arah Ailean selama menunggu jawaban lelaki itu.

"Tidak."

Ailean tidak menjelaskan jawabannya.

Jam-jam berikutnya di lalui dengan hening. Kemudian, Ailean menundukkan kepalanya dan bertanya. "Bagaimana dengan mu?"

Jacelyn tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan lelaki itu. Ia berbalik lagi untuk menatap Ailean. Bibir lelaki itu hanya berjarak beberapa senti dari bibirnya. Ailean segera menarik diri dengan cepat. Jacelyn juga membalik tubuhnya dengan cepat. "Bagaimana dengan ku apa?" tanya Jacelyn dalam bisikan tenang.

"Apa kau memiliki masalah di rumah yang kau khawatirkan?"

"Tidak."

"Kami cukup terkejut karena keluarga mu mengizinkan kami untuk membawamu pergi."

Jacelyn mengangkat bahu. "Apa di tempat ini akan menjadi hangat saat musim panas atau selalu dingin?" tanya Jacelyn dengan tujuan mengalihkan topik pembicaraan.

"Cuacanya akan terus terasa seperti ini," jawab Ailean. Nada senang dalam suara lelaki itu membuat Jacelyn bingung. "Apa ada seorang bangsawan di rumah mu yang sudah melamar mu, Jacelyn? Apa kau terikat pada seseorang?" tanya Ailean.

"Tidak."

Lelaki itu tidak membiarkan pertanyaan pribadinya ini begitu saja. "Kenapa tidak?"

"Rumit untuk di jelaskan," jawab Jacelyn. Dengan segera ia menambahkan. "Aku benar-benar tidak ingin membahas masalah ini. Kenapa kau tidak menikah?"

"Aku tidak punya waktu dan tidak berminat."

"Aku juga tidak berminat."

Ailean tertawa mendengar jawaban Jacelyn. Sedangkan, Jacelyn begitu terkejut dengan reaksi itu sehingga ia berbalik lagi untuk melihat lelaki itu. "kenapa kau tertawa?" tanya nya.

Sialan, lelaki itu sangat memikat saat ia sedang bergembira. Ujung matanya berkerut karena riang, dan matanya berkilau keperakan. "Kalau begitu, kau tidak sedang mempermainkan ku?" Tanya Ailean.

Jacelyn menggeleng. Ailean tertawa semakin kencang. Jacelyn tidak tahu harus berbuat apa pada lelaki itu. Begitu pula degan Garfie. Kesatria itu berputar di atas pelana untuk melihat apa yang sedang terjadi. Garfie juga terlihat sangat kaget. Jacelyn menyimpulkan kalau para kesatria itu tidak terbiasa mendengar kaisar mereka tertawa.

"Di Dataran Tinggi itu, tidak masalah apakah seorang wanita berminat atau tidak," jelas Ailean. "Perkiraan ku, itu juga berlaku di Northumbria."

"Ya, memang sama," sahut Jacelyn. " Seorang wanita tidak punya suara dalam mengatur masa depan mereka."

"Lalu, kenapa..."

"Aku sudah menjelaskannya," potong Jacelyn. "Semua itu rumit."

...🍁...

Terpopuler

Comments

Masa Depan mu

Masa Depan mu

Kerumitan itu ada, pasti gara² keluarga Jacelyn kan thor😏

2023-10-14

3

harapan bersamamu

harapan bersamamu

Pasti sulit jadi Jacelyn yah🥲 rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk berteduh, nyatanya tidak untuk wanita selembut dirinya

2023-10-13

7

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG II
3 PROLOG III
4 CHAPTER I
5 CHAPTER 2
6 CHAPTER 3
7 CHAPTER 4
8 CHAPTER 5
9 CHAPTER 6
10 CHAPTER 7
11 CHAPTER 8
12 CHAPTER 9
13 CHAPTER 10
14 CHAPTER 11
15 CHAPTER 12
16 CHAPTER 13
17 CHAPTER 14
18 CHAPTER 15
19 CHAPTER 16
20 CHAPTER 17
21 CHAPTER 18
22 CHAPTER 19
23 CHAPTER 20
24 CHAPTER 21
25 CHAPTER 22
26 CHAPTER 23
27 CHAPTER 24
28 CHAPTER 25
29 CHAPTER 26
30 CHAPTER 27
31 CHAPTER 28
32 CHAPTER 29
33 CHAPTER 30
34 CHAPTER 31
35 CHAPTER 32
36 CHAPTER 33
37 CHAPTER 34
38 CHAPTER 35
39 CHAPTER 36
40 CHAPTER 37
41 CHAPTER 38
42 CHAPTER 39
43 CHAPTER 40
44 CHAPTER 41
45 CHAPTER 42
46 CHAPTER 43
47 CHAPTER 44
48 CHAPTER 45
49 CHAPTER 46
50 CHAPTER 47
51 CHAPTER 48
52 CHAPTER 49
53 CHAPTER 50
54 CHAPTER 51
55 CHAPTER 52
56 CHAPTER 53
57 CHAPTER 54
58 CHAPTER 55
59 CHAPTER 56
60 CHAPTER 57
61 CHAPTER 58
62 CHAPTER 59
63 CHAPTER 60
64 CHAPTER 61
65 CHAPTER 62
66 CHAPTER 63
67 CHAPTER 64
68 CHAPTER 65
69 CHAPTER 66
70 CHAPTER 67
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG II
3
PROLOG III
4
CHAPTER I
5
CHAPTER 2
6
CHAPTER 3
7
CHAPTER 4
8
CHAPTER 5
9
CHAPTER 6
10
CHAPTER 7
11
CHAPTER 8
12
CHAPTER 9
13
CHAPTER 10
14
CHAPTER 11
15
CHAPTER 12
16
CHAPTER 13
17
CHAPTER 14
18
CHAPTER 15
19
CHAPTER 16
20
CHAPTER 17
21
CHAPTER 18
22
CHAPTER 19
23
CHAPTER 20
24
CHAPTER 21
25
CHAPTER 22
26
CHAPTER 23
27
CHAPTER 24
28
CHAPTER 25
29
CHAPTER 26
30
CHAPTER 27
31
CHAPTER 28
32
CHAPTER 29
33
CHAPTER 30
34
CHAPTER 31
35
CHAPTER 32
36
CHAPTER 33
37
CHAPTER 34
38
CHAPTER 35
39
CHAPTER 36
40
CHAPTER 37
41
CHAPTER 38
42
CHAPTER 39
43
CHAPTER 40
44
CHAPTER 41
45
CHAPTER 42
46
CHAPTER 43
47
CHAPTER 44
48
CHAPTER 45
49
CHAPTER 46
50
CHAPTER 47
51
CHAPTER 48
52
CHAPTER 49
53
CHAPTER 50
54
CHAPTER 51
55
CHAPTER 52
56
CHAPTER 53
57
CHAPTER 54
58
CHAPTER 55
59
CHAPTER 56
60
CHAPTER 57
61
CHAPTER 58
62
CHAPTER 59
63
CHAPTER 60
64
CHAPTER 61
65
CHAPTER 62
66
CHAPTER 63
67
CHAPTER 64
68
CHAPTER 65
69
CHAPTER 66
70
CHAPTER 67
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!