Hijrahnya Almaira Ghilbert
"Chiiiiiiiiiittttt..." Decitan sebuah kendaraan roda 2 berwarna hitam itu mengerem mendadak, karna di hadang mobil pajero sport hitam yg ada di depannya.
Beberapa laki-laki berseragam jas hitam sekitar 4 orang turun dari dalamnya.
"Siapa kalian? Kenapa berhenti mendadak dan menghadang jalanku?" Pertanyaan maira dengan santai, berusaha menghilangkan kegugupannya.
"Oh hahahaha... Ternyata seorang wanita, kita dapat rezeki 2x lipat ini" celotehan salah seorang dr mereka.. belum tau siapa yg mereka hadang saat ini.
"Apa maksud kalian" maira dengan tetap memasang wajah polos dan tak mengerti apapun di balik helmnya..
"Hahahahaha... " Dengan saling pandang mereka bergelak tawa, sementara maira pelan-pelan memasang kuda-kuda untuk menginjak gas motornya.
"Eiiittt... Mau kemana nona manis, bukankah malam-malam seperti ini enaknya kita bersenang-senang, terlebih saat ini sedang sepi, berilah sedikit kepuasan untuk kami, iya gak iya gak? Haahaha" dengan melirik kiri kanan teman²nya dia merasa bahagia seakan khayalannya akan terwujud.
_Bagaimana aku bisa kabur dengan motorku sementara mereka mengelilingiku, apa tabrak lari saja ya_
_Ya Allaah... Klo aku lawan mereka jujur aku lelah setelah ngajar hari ini_
Maira berusaha cari cara aman namun tak kunjung menemukan solusi.
"Apa yg kalian inginkan dariku? Motorku? Tasku? Atau Handphoneku? Maira berusaha tetap tenang
"Kita mau semua yang ada pada dirimu sayaang.. bukalah helmu agar wajah cantikmu terlihat" dengan terus menerus bergelak tawa
Kemudian maira turun dari kuda besi kesayangannya.. dan mulai duduk santai dengan posisi menyilang kaki dan melipat tangan di dadanya.. "baiklah, kalian kan ber4 tidka mungkin kan aku langsung melayani kalian sekaligus"
Merasa mendapatkan lampu hijau, sala satu di antara mereka mengatakan "Aku akan mencicipimu terlebih dulu, bagaimana?" Dengan menatap kawan²nya yg ada di samping kanan kirinya
"Aku tidak setuju.. karna aku yang menghadangnya duluan"
"Aku yg punya rencana ini, jadi aku lebih berhak atasnya"
Sementara yg terakhir "Aku lebih berhak menikmatinya, krn aku yg menyetir mobil"
Sementara mereka mendebatkan untuk mendapatkan giliran pertama, pada saat itu juga maira sudah tancap gas melajukan kuda besi kesayangannya dengan kecepatan tinggi, berharap mereka kehilangan jejak...
_Alhamdulillaah yaa Allah.. Engkau jaga dan lindungi hamba-Mu dari buaya-buaya gak waras itu_
Namun saat di perjalanan ia tak sengaja menyenggol sebuah mobil sampai spionnya patah, Maira hanya melirik sesaat lalu kemudian melajukan kendaraannya dg kecepatan tinggi.
Maira tak menyadari ada sepasang mata yg menyelidiknya di kursi penumpang didalam mobil yg ia serempet..
Akhirnya setelah 45 menit perjalanan kecepatan tinggi maira sampai rumah jam 11 malam.
"May.. tumben pulangnya malem sayang?" Seorang wanita paruh baya yg tak lain adalah bundanya maira (erna 45 tahun)
"Iya bund, tadi di pedepokan banyak murid baru, jd agak lama.. ada briefing dg sabeum² lain, jadi yaah telat deh pulangnya" maira berusaha menutupi kejadian dijalan tadi agar bundanya tdk mengkhawatirkannya, meskipun alasannya tidak seluruhnya salah, karna memang betul tadi di pedepokannya banyak murid baru.
(Sabelum adalah panggilan guru taekwondo)
"Mas Hasan jadi pulang besok bund?" (Hasan adalah kaka maira 28th)
"Iya Insyaa Allah, kenapa kamu mau ikut ke bandara besok?"
"Pengennya sih gitu, tapi may pagi besok ada pelatihan anak² yg mau ikut tanding heumm.." memeluk bundanya sambil mengerucutkan bibirnya.
Maira diluar bak harimau namun saat didalam rumah dia adalah anak kesayangannya bunda
"Tak apa sayang, mas hasan kan setelah ini juga menetap di jakarta, krn tugas dinasnya di jerman sudah selesai" dengan senyum manis sang bunda mengelus lembut kepalanya..
Tok
Tok
Tok
Dengan saling pandang maira dan bunda keheranan siapa yg malam-malam datang berkunjung ke rumahnya..
Bangkit dari sofanya perlahan ibu dan anak itu saling tatap..
"Surpriiiiisse....."
lelaki tampan, gagah dan berwibawa yg bernama Hasan Ghilbert (Anak sulung Erna & jasson tak lain adalah kaka Maira) telah kembali dari luar kota karna dinas krn seorang abdi negara, dg senyum sumringah Hasan merangkul 2 wanita berbeda generasi tersebut Ibu & Adik perempuannya
"Bukannya mas tlp bunda kemarin baru kembali besok?"
"tadinya sih gitu bund, tapi karna udh gak sabar pengen ketemu bunda sm adik mas yg paling cantik ini niih"
sambil nguce-ngucek rambutnya maira, hasan terlihat sangat menyayangi adiknya, kendati adiknya terus mencebikan bibirnya krn rambutnya jd kusut.
________________________________
ke esokan harinya di lain tempat :
"Bagaimana apa sudah mendapatkan info tentang siapa yg menabrak mobil kita semalam?"
"sudah tuan pelakunya seorang wanita" pungkasnya
"Apa kita akan mengurus pelaku?" ucap seaorang asisten Pribadi pada Bosnya itu
"Seorang wanita? hemm tidak perlu, masukan saja ke bengkel" ujarnya sambil menghabiskan sarapannya lalu kemudian berangkat ke kantor
Setelah duduk di bangku kebesarannya, seorang sekertaris datang dan menyampaikan jadwal atasannya hari ini apa-apa saja
tanpa bergeming maupun menoleh ke arah sang sekertaris dia hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya tanda cukup si sekertaris boleh keluar dari ruangannya
"Duuh.. punya Bos ganteng sih tapi tapi dingin banget kaya es, ngomong ke gitu sekedar ucapan terima kasih heemm" gumamannya terdengar oleh aspri bosnya
"Kau tidak perlu terima kasih hanya perlu terima gaji" dengan wajah dinginnya si aspri lalu melenglang meninggalkan si sekertaris bosnya itu
________________
Siapakah pria yg mobilnya Maira serempet.. kita simak di bab selanjutnya ya gaess...
jangan lupa vote, komen dan giftnya gaess
Maaciiih... 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ratna Dumilah
mungkinkah c bos besar itu akan jd jodohnya Maira🤗
2023-11-14
0