Sore hari di kediaman maira :
setelah maira pulang dan memarkirkan motornya di garasi, di sambut oleh hasan sang kaka, sesuai perjanjian mereka ba'da maghrib akan pergi jalan-jalan...
"Assalamu'alaikum mas..."
Mengucapkan salam kepada sang kaka yg sedang baca buku di taman depan
"wa'alaikumussalam warahmatullah.. sdh pulang may, gimana aktivitasmu hari ini?"
sambil mencium tangan sang kaka, maira mendudukan bokongnya di kursi besi taman di samping hasan.
"Heumm lumayan melelahkan sih mas, tp karna may suka jd may nikmati aja"
sang kaka menyimak penuturan adiknya, krn menguasai ilmu bela diri adalah cita-citanya sejak kecil.
dan dengan seperti itupun keluarganya sedikit lebih lega ketika maira bepergian sendiri tanpa di temani sang kaka, bunda atau daddynya.
tak jarang maira berantem adu jotos dg preman-preman jalanan yg selalu menggodanya.
terlebih mudjiman grup pedepokannya banyak di musuhi pedepokan lain yg merasa tersaingi oleh pemain² MG, meskipun begitu orang tuanya tidak pernah mengetahui apa yg terjadi padanya saat diluar rumah.
maira adalah wanita petarung, ratu jalanan juga ketika mengendarai kuda besinya.
"May.. sebetulnya mas kasian melihat kamu setiap hari aktif di pedepokanmu, apa gak mencoba untuk belajar bisnis melanjutkan bisnis daddy?"
Memang pun maira merasa lelah jika setiap hari harus terus menerus aktif mengajar ilmu bela diri yg sangat melelahkan.
"Aku gak tau mas, dan bingung mulai belajarnya dari mana"
"dan seharusnya mas lah yg lebih berhak menggantikan daddy bukan aku"
Mendengar sang adik mengatakan itu, memang batul.. tp karna hasan skrg sdh menjadi yg tentara jd tidak mungkin meninggalkan tugas negara yg di embankan padanya, kecuali sudah waktunya pensiun nanti.
"May, bukannya mas gak mau, kamu tau sendiri mas skrg mengemban amanah negara, jd satu²nya yg bisa meneruskan bisnis daddy ya cuma kamu"
setelah perbincangan panjang lebar sore itu, masuklah waktu maghrib yg mengharuskan mereka mengakhiri obrolannya, untuk melaksanakan shalat.
kediaman Fabian :
Fabian kembali membuka info tentang wanita yg menabraknya malam itu
"Namanya Almaira ghilbert, seorang atlet taekwondo sekaligus pengajar di pedepokan di mudjiman grup yg berletak di jl .... usia 24th, dan ini fotonya"
Fabian memperbesar foto Maira yang terlihat memakai seragam Taekwondonya dengan rambut kuncir kuda menampilkan wanita yg sangat cantik dan tangguh, mata birunya mengalihkan perhatian Fabian
Fabian menaiki anak tangga hendak memasuki kamarnya, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran king bed mewah dan dg desaign klasik
dengan menatap langit-langit atap kamarnya.. tiba-tiba ponselnya berdering, saat di lihat elena menghubunginya..
"Iya, ada apa?" jawab Fabian ketus
"Sayaaang... bukankah kamu janji akan makan malam dengan malam ini?" dengan nada manja Elena mengingatkan syaratnya yg tadi siang ia lontarkan kepada Fabian
dengan membelalakan matanya malas, Fabianpun menyandarkan tubuhnya di dipan tempat tidurnya..
"Aku sdh katakan padamu Elena, aku tidak janji & aku lelah"
tut tut tuuuutt... Fabian memutus panggilannya dg Elena, yg membuat Elena kesal bukan main.
daripada kesepian akhirnya Elena menghubungi pacar gelapnya yaitu Sandi prayoga, si casanova bar-bar
"hallo sayaang... kenapa engkau gerangan menghubungiku?'
jawab Sandi di sebrang tlp sana dengan senyum menyeringai
"Aku sedang kesepian, bisakah kau menemaniku jalan-jalan ke mall atau kita ke cafe" dg nada suara yg gontai dia berusaha menjelaskan keingingannya pada sang kekasih gelapnya itu
tanpa pikir panjang, Sandi pun menjemput perempuan yg selama ini selalu memuaskan hasrat bejatnya diatas ranjang
___________________
"Mas.. "
"heum.."
di dalam mobil Hasan sudah duduk 2 kaka beradik siapa lg klo bukan Maira dan Hasan.
"apa mas belum ada kepikiran untuk mengakhiri masa lajang mas!"
Hasan tersenyum menatap adik yg ada di sebelahnya...
"kenapa?"
"Mas ini gimana sih bukannya jawab malah balik nanya?"
"Haha.. iya iya, maksudnya mas, mas pikir kamu sdh punya pasangan dan gak mau melangkahi mas makanya kamu bertanya spt itu"
"Ish iiissh... bukan gitu, mas kan udh 30th, apa blm ada calon istri atau mau aku carikan?" dengan menaik turunkan kedua alisnya seraya menggoda sang kaka hehe..
"Maay... maay... menikah bukan perkara mudah, mas lebih baik telat menikah daripada salah pilih pasangan, mungkin krn itulah mas blm menikah"
"Maksud mas, mas msh pilih-pilih gitu...?"
"Heummm..."
tak terasa mereka telah sampai mall, tujuan mereka adalah untuk nonton, makan dan menemani maira belanja kebutuhannya.
"Maaay..."
Maira menoleh ke arah suara yg memanggil namanya
ternyata itu gandis dan helna 2 sahabat baik maira saat kuliah sampai sekarang.
"Hayy.. dis, hel.. kalian sedang apa disini?"
"Ya kita mau nonton lah, apa lagi kan ini drama favorit kita" mereka pun tertawa bersama sampai² lupa mengenalkan sang kaka kpd ke2 sahabatnya.
"Heeheeeummm " deheman hasan membuyarkan tawa mereka
"Ho iya lupa, helna, gandis kenalin ini mas hasan yg waktu itu aku ceritain, dan mas hasan ini Helna dan ini gandis sahabat baik aku"
hanya Gandis yg menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan hasan sementara Helna hanya mengungkapkan kedua tangannya di depan dadanya
karena Helna adalah muslimah taat, yg tidak bersentuhan dg laki-laki yg bukan mahromnya, dan memakai khimar dan gamis yg menutup seluruh auratnya dg kacamata minus yg bertengger di hidung mancungnya membuat Hasan sedikit penasaran dan tertarik.
tanpa hasan sadari ada 4 pasang mata yg memperhatikannya siapa lg klo bukan Maira dan Gandis
tatapan hasan mampu membuat Helna salah tingkah di buatnya
"Mas... mas .. maaaasss!"
"Eh iya knp?"
Hasan di kejutkan dari lamunannya menatap Helna si gadis muslimah berkacamata
"Mas, liat Helna gitu amat"
sambil senyum meledek Maira membuat Jasan dan Helna salah tingkah wkwk
"Eumm eeummm..." kini giliran Gandis menyenggol² lengan helna yg semakin menunduk krn malu, sampai beberapa kali membetulkan kacamatanya yg turun terus
"Ya udah yuk yuk nanti filmnya di mulai" Maira akhirnya mengakhiri perbincangan mereka dan mulai memasuki bioskop.
Ponsel Fabian berdering
"Hemm.."
sahabatnya menghubunginya yg bernama Gerald (seumuran dan tinggi sama dg Fabian) namun sahabatnya ini sedikit pecicilan tdk sedingin fabian
"Bi, ayolah keluar, udah ky anak gadis aja lo dirumah terus"
cerca sang sahabat, krn sangat sulit mengajak Fabian untuk hanya sekedar kongkow di cafe terlebih di bar, yg isinya hanya perempuan tanpa pakaian dan minuman2 keras
"Ayolah bii..." teriak aldo di sebelah Gerald yg memang mereka pergi menggunakan 1 mobil
gerald kembali menyahut "lagi pula ini akhir peka bi, gak jenuh apa berkutat di depan laptop dan tempat tidur, kita senang²lah sedikit"
karena Fabian merasa kesepian akhirnya lelaki tampan itupun mengiyakan
dan bersiap² menyusul mereka ke bar, tetap di dalam sana Fabian hanya memesan jus meskipun kedua temannya memaksa untuk mencicipi minuman haram itu, fabian tdk tergoda sm sekali.
"Ayolah CEO tampan, cobalah sedikit.."
goda seorang wanita malam yg ke2 sahabatnya sewa untuk menemani mereka
Namun dengan cepat Fabian menangkis sentuhan wanita malam itu, membuat si wanita jengkel
_________________________________________
Di sebuah kamar hotel...
"Ini bayaranmu.. cepat keluar!"
"Sabar, bukankah tadi kau sangat menikmatinya tuan"
Jangan lupa like, comment, vote dan dukung author terus ya agar bisa update setiap hari 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments