Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu

Setelah mengakhiri percakapannya..

"Kau benar-benar ingin bermain-main denganku Alex.. Baiklah jika ini yang kau inginkan" Fabian bergumam pada dirinya sendiri dangan tatapannya nyalang penuh dendam

**

POV Maira family

"Bagaimana keadaanmu mas" tanya maira pada sang kakak yang masih berbaring di brangkar tidur rumah sakit

Hasan tersenyum melihat kekhawatiran adiknya "Mas baik-baik saja may, tidak usah sekhawatir itu ah" sambil mengelus-elus kepala adiknya

tiba-tiba ada yg mengetuk pintu, dan masuklah sesosok gadis yg selama ini ada dalam doa-doa hasan, siapa lg klo bukan helna sahabat Maira di susul juga di belakang ada gandis, krn mereka berdualah sahabat terbaik Maira.

"Assalamualaikum" salam keduanya lalu di jawab serentak oleh hasan dan maira

Seperti biasa sepasang mata Hasan hanya melihat helna, membuat helna entah harus menatap kemana ketika mendapat tatapan seperti itu jujur membuatnya salah tingkah hingga senggolan Maira membuyarkan tatapan aneh kakaknya itu kepada sahabatnya, hasan hanya tersenyum kikuk mendapati adiknya yg tengah menatapnya dengan tatapan kode

Hasan yang mengerti maksud adiknya pun berusaha untuk bersikap biasa saja agar tak membuat helna tak nyaman

"bagaimana kabar Mas hasan" tanya gandis, yg hasan berharap pertanyaan itu di lontarkan oleh helna, sebelum menjawab pertanyaan itu hasan menatap sekilas helna yg masih menundukkan pandangannya, yg di kedua tangannya seperti membawa makanan.

"Alhamdulillah semakin membaik" jawab hasan seraya tersenyum kepada sahabat adiknya itu

"Oh iya may.. aku tadi masak, buat makan siang kalian berdua" Tutur helna seraya menyerahkan 2 kotak lunchbox itu pada maira

"Maa Syaa Allah Na, makasih ya, kamu tau aja kita belum makan & mas hasan itu gak mau makanan-makanan rumah sakit hehe.. dia pasti seneng banget tuh ada yg kirim makanan, terlebih yang kirim makanan ituu.." ucapan maira terhenti saat mendengar deheman kakaknya

"Orang ngasih makanan bukannya langsung dibuka, malah ngomongnya panjang lebar" Hasan sudah tak sabar ingin mencicipi hasil masakan dari wanita yg selalu ia sebut dalam hatinya sebagai calon istri itu wkwk

"Heeummm... iya iya sabaaarr" maira memutar bola matanya menghadapi kakaknya ketika berhadapan dg Helna

Kini Maira duduk di sebelah gandis dan membuka makananya sendiri, sementara Hasana yg menunggunya hanya geleng-geleng kepala, melihat itu Helna bingung, lalau maira menyadari kesalahannya...

"Yaa Allah mas may lupa, tapi lagi nanggung niih.. Na tolong suapi mas hasan ya.. hihi" Maira memasang wajah memelas kepada sahabatnya tersebut

Helna hanya tersenyum kikuk.. dan terpaksa menganggukkan kepalanya menyetujui permintaan maira, sementara gandis tidak terlalu menggubris mereka krn sibuk dengan ponselnya

"Sebentar ya mas, helna naikkan dulu sedikit" tutur helna ragu-ragu ketika hendak menaikan tempat tidur hasan agar sedikit terduduk

"Apa sudah merasa nyaman?" suara helna yg lembut membuat hasan terpaku membayangkan ketika dia menjadi istrinya "Ya Allah" batin hasan

"Iya sudah cukup" jawab hasan yg detak jantungnya semakin tak karuan, sementara helna bersikap biasa saja dan mulai menyuapinya dari suapan pertama hingga kandas

Melihat pemandangan itu maira tersenyum... lalu berbisik pada gandis di sebelahnya "Mereka romantis banget ya"

"Pasti nih lg ngebayangjn sahabat jadi kaka ipar" balas gandis seraya mereka berdua tertawa yg terdengar oleh helna dan hasan lalu melirik ke arah mereka berdua, sontak keduanya menakupkan bibir mereka..

Setelah selesai menyuapi hasan dan memberikan hasa minum lalu minum obat, helna kini bergabung duduk bersama maira dan gandis seraya membicarakan tentang pekerjaan

Di tengah mereka berbincang tiba-tiba ada yg mengetok pintu, dan masuklah 2 laki-laki tinggi besar dan tampan, siapa lg kalau bukan fabian dan asisten pribadinya nickolas

saat mereka sudah masuk hampir mendekati brangkar Hasan, Maira saling pandang dengan fabian, dan Gandis tak kalah terkejut dengan kedatangan nickolas juga "Itu kan" gumannya menggantung..

"Assalamualaikum"

Serentak semua yg berada disana menjawab salam fabian

"Bagaimana keadaanmu San, maaf aku baru bisa menjengukmu"

Di tengah perbincangan 3 laki-laki yg berada di hadapan mereka gandis dan maira hanya terdiam menatap ketiganya seakrab itu, dan saling bergumam dengan batin mereka sendiri

Iya, memang Hasan dan Fabian saling mengenal sudah lama krn sering bertemu di saat orang tua mereka bertemu di segala tempat dan mereka berdua juga seumuran, sementara nickolas setelah ikut kerja dengan fabianlah nickolahs mengenal hasan, tak jarang mereka bertiga ngegym bareng.

"Alhamdulillah, keadaanku semakin membaik, tidak usah repot-repot jika kau sedang sibuk, aku tidak apa² kok"

"Oh iya aku lupa.. perkenalkan itu adikku Maira, yg tengah sahabatnya namanya gandis, dan bercadar itu helna, calon istriku" bisiknya pada fabian.. fabian hanya tersenyum

Hasan tidak mengetahui tentang perkenalan Maira dan Fabian, yg dia tau Maira akan di jodohkan dengan anak sahabat daddynya

Maira dan kedua sahabatnya hanya menakupkan kedua tangannya di depan dada

tiba-tiba fabian duduk di sofa yg kosong persis bersebelahan di mana maira sedang duduk "Terima kasih atas pertolonganmu malam itu" fabian tersenyum pada maira

Maira menjadi salah tingkah di buatnya "Iya sama-sama"

Semua orang disana mengerutkan dahinya bingung apa yg mereka perbincangkan

"Dan aku ingin memberi tahukan pada kalian semua bahwa aku dan Maira akan segera menikah" tutur fabian dengan santainya, membuat maira membolakan matanya terkejut.

"Apa maksudmu?" marah maira tak mengerti maksud laki-laki yg berada di hadapannya

"Jadi.. sepekan lalu kami bertemu dan makan malam bersama, orang tua kita sudah berniat menjodohkan kita berdua dan aku menerimanya" senyum semilir fabian membuat Maira tambah ilfeel

Hasan yg disana ikut terkejut, apa iya yg di maksudkan kedua orang tuanya saat itu adalah fabian, Hasan tak keberatan dimana fabian adalah laki-laki sempurna yg sudah pasti banyak di idam²kan wanita-wanita di luaran sana, selain tampan dan bertubuh atletis dia juga sangat kaya dan mandiri.

"Kamu jangan bicara sembarangan ya, aku tak mendengar soal itu dr kedua orang tuaku mereka tak mengatakan apapun juga padaku" sentak Maira

Fabian terlihat sangat santai dan sangat menyukai ketika Maira marah seperti itu, seperti sedang menggodanya..

Nick sang asisten membuka matanya lebar-lebar.. baru pertama kalinya dia melihat laki-laki dingin terhadap semua perempuan ternyata bisa menggoda Maira hingga maira emosi di buatnya.

Jangan di tanya ekspresi gandis dan helna seperti apa, gandis hanya menganga masih tak percaya, laki-laki tamvan nan rupawan itu calon suaminya Maira, dan masih tak percaya apakah betul maira akan segera menikah.. helnapun berperasaan yg sama seperti.

Ketika semua orang tengah kebingungan dan sedari tadi kedua orang tua Maira sudah mendengar semua perkataan fabian kemudian masuk dan mengiyakannya.

Maira tak henti-hentinya dibuat terkejut karna kedua orang tuanya tidka pernah mengatakan apapun masalah ini

"Iya may.. apa yg nak fabian katakan benar, dia akan segera menikahimu, biar ada yang menjagamu" mendengar penuturan calon mertuanya fabian tersenyum merasa sudah diberi lampu hijau

Jujur saja.. fabian sangat menyukai Maira dari awal pandangan pertama menatap mata birunya.

Kini fabian berdiri dan menyalami jason dan erna kemudian pamit hendak melanjutkan pekerjaannya di kantor.

"Assalamualaikum calon istriku.." pamit fabian khusus kepada maira dengan bibir yg melengkung membentuk senyuman termanisnya.

Maira hanya membelalakan matanya menatap pemandangan yg menyebalkan itu baginya "Iiiissshhh... gila"

Episodes
1 Bab 1 : Di Hadang
2 Bab 2 : perjodohan pertama
3 Bab 3 : pertemuan pertama hasan helna
4 Bab 4 : pandangan pertama maira & fabian
5 Bab 5 : Fabian dan papa baikan
6 Bab 6 : Penolakan halus maira
7 Bab 7 : Menusuk Hati
8 Bab 8 : Rencana maira
9 Bab 9 : Membrantas para penghianat
10 Bab 10 : Resmi Mengundurkan Diri
11 Bab 11 Dinner 2 keluarga
12 Bab 12 : Di kantor
13 Bab 13 Gengster Alex
14 Bab 14 : Fabian Menyetujui Perjodohan
15 Bab 15 : Kasus Penembakan
16 Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu
17 Bab 17 : Butuh Waktu
18 Bab 18 : Menerima Lamaran
19 Bab 19 : Saaah...
20 Bab 20 : Jangan Sentuh!
21 Bab 21 : Kaca Mata
22 Bab 22 : Lakukan sesuka hatimu
23 Bab 23 : Menikah lagi
24 Bab 24 : Maafkan aku
25 Bab 25 : Kamu Cantik
26 Bab 26 : Ganti rugi dengan ini
27 Bab 27 : Apa aku bisa meminta hakku malam ini?
28 Bab 28 : Malam Pertama
29 Bab 29 : Lamaran Hasan
30 Bab 30 : Bunga mawar
31 Bab 31 : Ruangan Senjata Api
32 Bab 32 : Hutan
33 Bab 33 : Melakukan Perlawanan
34 Bab 34 : Berkumpul
35 Bab 35 : Tertusuk
36 Bab 36 : Di bayarin es balok
37 Bab 37 : Aku tak sepertimu
38 Bab 38 : Batal Lamaran
39 Bab 39 : SAAAAAAHHHHHHH.....
40 Bab 40 : Jantungku
41 Bab 41 : Jadi Bodyguardmu
42 Bab 42 : Hamil Simpatik
43 Bab 43 : USG
44 Bab 44 : Makan Rujak
45 Bab 45 : Suka yang gemoy gemoy
46 Bab 46 : Wanita Oh Wanita
47 Bab 47 : Butuh Amunisi
48 Bab 48 : Hanya aku yang akan menikahimu
49 Bab 49 : Ke Kantor
50 Bab 50 : Segera Halalkan
51 Bab 51 : Alexa
52 Bab 52 Keluargaku Dalam Bahaya
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 : Di Hadang
2
Bab 2 : perjodohan pertama
3
Bab 3 : pertemuan pertama hasan helna
4
Bab 4 : pandangan pertama maira & fabian
5
Bab 5 : Fabian dan papa baikan
6
Bab 6 : Penolakan halus maira
7
Bab 7 : Menusuk Hati
8
Bab 8 : Rencana maira
9
Bab 9 : Membrantas para penghianat
10
Bab 10 : Resmi Mengundurkan Diri
11
Bab 11 Dinner 2 keluarga
12
Bab 12 : Di kantor
13
Bab 13 Gengster Alex
14
Bab 14 : Fabian Menyetujui Perjodohan
15
Bab 15 : Kasus Penembakan
16
Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu
17
Bab 17 : Butuh Waktu
18
Bab 18 : Menerima Lamaran
19
Bab 19 : Saaah...
20
Bab 20 : Jangan Sentuh!
21
Bab 21 : Kaca Mata
22
Bab 22 : Lakukan sesuka hatimu
23
Bab 23 : Menikah lagi
24
Bab 24 : Maafkan aku
25
Bab 25 : Kamu Cantik
26
Bab 26 : Ganti rugi dengan ini
27
Bab 27 : Apa aku bisa meminta hakku malam ini?
28
Bab 28 : Malam Pertama
29
Bab 29 : Lamaran Hasan
30
Bab 30 : Bunga mawar
31
Bab 31 : Ruangan Senjata Api
32
Bab 32 : Hutan
33
Bab 33 : Melakukan Perlawanan
34
Bab 34 : Berkumpul
35
Bab 35 : Tertusuk
36
Bab 36 : Di bayarin es balok
37
Bab 37 : Aku tak sepertimu
38
Bab 38 : Batal Lamaran
39
Bab 39 : SAAAAAAHHHHHHH.....
40
Bab 40 : Jantungku
41
Bab 41 : Jadi Bodyguardmu
42
Bab 42 : Hamil Simpatik
43
Bab 43 : USG
44
Bab 44 : Makan Rujak
45
Bab 45 : Suka yang gemoy gemoy
46
Bab 46 : Wanita Oh Wanita
47
Bab 47 : Butuh Amunisi
48
Bab 48 : Hanya aku yang akan menikahimu
49
Bab 49 : Ke Kantor
50
Bab 50 : Segera Halalkan
51
Bab 51 : Alexa
52
Bab 52 Keluargaku Dalam Bahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!