"Oh iya jelas, karna aku seorang wanita hehe"
bunda Erna dan papa Jason msh menatap putrinya dg tatapan aneh, selain tingkahnya yg berubah penampilannya pun jadi aur-auran, kemudian menduga-duga apa ini artinya penolakan? batin kedua orang tuanya
Maira masih tak menghiraukan tatapan ke dua orang tuanya yg semakin kebingungan dengan tingkahnya yang tak biasa ini, dia berusaha bersikap santai, tidak ada penolakan juga tidak menerima secara resmi akan kedatangan tamu ke dua orang tuanya tersebut.
"Bunda, daddy.. maafkan Maira, Maira tidak bisa berlama-lama karna ada acara sore ini bersama Gandis & Helna"
kedua orang tuanya sudah hafal dengan kedua sahabatnya Maira, mereka pun tidak bisa berbuat apa² akhirnya mengiyakan dan maira lanjut berpamitan kepada hendra dan istrinya tanpa mempedulikan keberadaan Reza yang sejak tadi tak henti-henti menatapnya membuat Maira tak nyaman.
Setelah berada dalam kamarnya Maira pun langsung berganti pakaian dg pakaian muslimah karna mereka bertiga sudah membuat janji akan menghadiri majlis ilmu, meskipun Maira dan Gandis masih buka tutup auratnya namun Helna tetap berusaha menarik kedua sahabatnya berharap Allah memberi mereka hidayah.
Saat menuruni anak tangga semua keluarga hendra syok dg penampilan maira yg bertentangan dg saat menyambut mereka beberapa saat yg lalu, Jason & erna sudah biasa melihat tingkah warna warni putrinya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mendekati kedua orang tuanya untuk salim dan berpamitan
"Dad, bund.. may pamit dulu ya, nanti pulang agak malam krn mulai kajiannya ba'da ashar jd gak usah nunggu may buat makan malem... Assalamu'alaikum..."
karena memang Maira sudah memberi tahu orang tuanya akan pergi ke majlis ilmu jd mereka tidak menanyakan lg banyak hal.
melenglang pergi dengan gamis namun tetap mengenakan kuda besi kesayangannya itu, terbayang bagaimana penampilannya saat menaiki moge dengan pakaian syar'i, sebelum pergi Maira menghubungi kedua sahabatnya terlebih dulu, bahwa dia berangkat lebih awal karna jenuh dirumah dengan kedatangan tamu gak jelas.
"Assalamu'alaikum Hel.."
"Waalaikumussalam warahmatullahi.. iya gimana may?"
"Sepertinya aku berangkat sekarang, tapi aku kerumah mu aja ya, males dirumah"
"Ya udah.. kamu hati-hati ya aku tunggu"
"Iya.. Assalamu'alaikum" pamit Maira
"Waalaikumussalam warahmatullahi " sahut Helna di sebrang sana
baru mau menyalakan motornya tiba-tiba Hasan baru kembali dari acaranya.
"Heeummm.. mau kemana may? bahaya pake gamis naik motor"
"Maira ada mau ikut kajian sm Helna, tp mulainya abis ashar sih, cuma pengen berangkat dari sekarang, bete dirumah ada tamu gak jelas hiih.."
"Hahaahaha... "
"Eh tunggu tunggu.. tadi mau pergi sm siapa?"
Hasan memastikan lagi apa yg dia dengar sebelumnya
"pergi sama Helna dan Gandis, kita memang rutin ikut kajian ahad sore"
Mengangguk²an kepalanya Hasan merasa ada jalan untuk melihat Helna
"Yaudah mas anter ya" dengan senyum semilir sambil menaik turunkan alisnya, berharap maira setuju untuk dia antar
"Heleeeh.. mas tuh modus, sebenernya bukan mau nganter may kan, tapi mau ketemu Helna, iya kan?"
Hasan tak menjawab hanya memamerkan giginya yg putih dan rapi
"Ya udah ayo.. " Ajak Maira agar mereka segera keluar dari garasi.
di dalam mobil
"Mas abis dari mana sih?"
"Liat villa yg mas renov, sekaligus ngumpul sama kawan-kawan lama mas.. temu kangen hehe"
"Eumm... gitu"
mereka kembali fokus Hasan fokus menyetir Maira baca² artikel agama yg di kirim Helna.
_________________________
"Liat saja nanti MAIRA, bukan aku yang akan memintamu menikah denganku tapi akan ku buat kau memohon padaku untukku menikahimu, ini adalah sebuah penghinaan bagiku, tidak pernah ada wanita yang menolakku terlebih tak menganggapku seperti yang kau lakukan" gumam Reza dalam hati
Orang tuanya hanya memperhatikan raut wajahnya sangat faham apa yang dia rasakan, namun karena orang tuanya tau kelakuannya bagaimana dia dengan wanita-wanita di luaran sana, membuatnya menyetujui kelakuan Maira yg menolaknya secara halus dengan meninggalkan mereka.
"Baiklah Jason.. sepertinya kita harus pamit hari hampir sore dan kita ada urusan lain"
"Maafkan kelakuan putriku karena telah membuatmu tak nyaman"
"oh tak apa Jason, kau tak perlu merasa tak enak pada kami" sahutnya tulis penuh senyum lain halnya dengan Reza sang putra sangat kontras.
Jason yg melihat gelagat Reza yg seperti itupun tidak bisa melakukan apa hanya memberikan wejangan atau nasehat.
"Nak Reza, Om tidak bisa memaksakan kehendak om untuk menjodohkan Maira dan nak Reza.. jika nak Reza ingin memperjuangkan Maira, berusahalah"
Merasa telah diberi lampu hijau oleh seorang yg di anggapnya calon mertuanuq itu Reza kembali tersenyum.. merasa telah diberikan dukungan
adapun Jason hanya sekedar memberi semangat, karna setelah melihat adabnya spt itu jason mengurungkan niatnya menjodohkan Maira dengannya.. kalimat barusan hanya untuk kehati-hatiannya aga dia tak melakukan apaoun pada Maira
"Baik om sy tidak apa² saya akan berusaha memperjuangkannya.. sy menyukai Maira om"
"Terserah nak Reza saja, berusaha dg cara yg baik tentunya bukan?"
Jason menekankan kalimat itu agar Reza tidak melakukan caranya seenaknya
meskipun Jason percaya pada Maira dia bisa menjaga dirinya namun tetap ada rasa khawatir setelah melihat gelagat Reza yg tak baik
feeling seorang ibu pun sangat kuat, bunda Erna seperti merasakan banyak aura negatif yg ada pada diri Reza.
___________________________
"Assalamu'alaikum may.. kamu masih dimana?"
"waalaikumussalam warahmatullahi, aku masih dijalan hel, knp?"
"Nggaa.. aku khawatir sm kamu aja, biasanya klo pake motor kamu bisa lebih cepat sampe, tp kali ini tumben kok lama?"
"Eummm akuu..."
Aku sebenernya di antar mas Hasan wkwkwk...
simak terus episode² selanjutnya.. in syaa Allah akan lebih seru
jangan lupa untuk baca, like, comment² yg positif dan selalu dukung author ya agar selalu update tiap hari 🥰❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments