#KantorMaira
"Haii Mairaaa..."
Sontak Maira dan Daddynya membalikkan badannya melihat ke arah suara yang memanggil nama Maira.
Maira terkejut melihat laki-laki yang tak asing dengan rupanya itu, iya Maira pernah berjumpa dengannya saat mereka berkunjung ke rumahnya bbrp waktu lalu siapa lg klo bukan Reza si Casanova
"Apa yang dia lakukan disini Dad?" bisik maira kepada ayahnya
"Om Jason apa kabar?" Reza menyodorkan tangannya untuk menyalami jason yang selalu dia anggap calon mertuanya
"Alhamdulillah om baik rez, bagaimana selanjutnya tentang rencana kerjasama kita?" tanya jason
"oh jelas saya akan melanjutkan kerjasama kita om, terlebih yg akan menjadi CEO nanti adalah Maira saya yakin dia akan mengembangkan perusahaan perhiasaan om ke mancanegara, iya kan May?" tuturnya yg panjang lebar, jelas maira tidak suka dengan laki-laki banyak omong sepertinya
Maira hanya menganggukkan kepalanya tanpa bicara sepatah katapun
"Ya kamu benar, om percaya pada kemampuan Maira, secara teori sudah sangat memahaminya tinggal prakteknya saja" jason melempar senyum pada Maira setelah memujinya
"Jangan berlebihan dad" bukan tidka suka dengan ucapan ayahnya, namun maira tidak suka dengan lawan bicara ayahnya yaitu reza
Reza yang sedari tadi memperhatikan penampilan Maira sungguh ia tak menyangka secepat itu Maira menutup tubuhnya sebelum ia mendekati dan menyentuh, begitulah tiba-tiba otak bejatnya berceloteh
Melihat reza yang melihatnya seperti itu, jujur saja Maira merasa sangat tidak nyaman
"Dad, maira duluan ya biar liat-liat sm ghulia aja" tutur Maira yang sangat malas melihat ke arah reza
Reza yang mengetahui ketidak sukaan maira terhadapnya justru semakin penasaran -Lihat nanti maira, kau akan menjadi milikku seutuhnya!- gumamnya dalam hati
"Baiklah.. jika urusan daddy sdh selesai nanti menyusulmu" tutur jason
Pergilah Maira dan Sekertaris ayahnya melihat-melihat area perkantoran, dan memperkenalkannya pada petinggi-petinggi di perusahaan ayahnya tersebut
"Ghulia.. apa kau bisa menjelaskan padaku apa minusnya perusahaan Daddy?"
"Lebih baik kita bicara di ruangan tertutup saja non Maira, mari.." Ghulia mempersilahkan nona mudanya untuk ikut ke ruangan rahasia ayahnya.
Maira hanya mengikuti kemana ghulia pergi, setelah masuk ke ruangan kedap suara, Maira terkejut design-design kalung berlian yg selama ini di buat secara iseng-iseng ternyata sudah ayahnya buat dan ini membuat Maira sangat terkejut
"Apa maksudnya ini semua? dan kenapa daddy tidak keluarkan koleksi-koleksinya ini? apa yang sebenarnya terjadi ghulia? tolong jelaskan padaku sejelas-jelasnya!"
"Huuuhhh..." setelah ghulia membuang nafasnya perlahan lalu menceritakan semuanya.
"Oh jadi itu kenapa daddy tidak meluncurkan berlian-berlian itu saat ini? ucap maira, memastikan
"Kurang lebih seperti itu, krn klo terus-terusan meluncurkan koleksi baru, seperti yang sudah ku ceritakan, banyak yg mengcopy dan mengincar berlian tuan jason"
Maira hanya mengangguk-anggukan kepalanya.. "Baiklah permainan akan segera di mulai" lirihnya
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore itu berarti jam pulang kantor, tapi tidak dengan Maira, setelah menunaikan shalat Ashar maira mempelajari tentang perusahaannya dr bbrp bulan ke belakang, agar selanjutnya iya memahami arah dan garisnya akan kemana.
"Assalamualaikum Ibu CEO?"
"Eh Mas Hasan.. waalaikumussalam warahmatullah, Kenapa mas kemari?"
"Oww ow ooww.. jadi mentang-mentang sudah jadi bos, mas gak boleh berkunjung kemari niih?"
"Iih apaan si mas, lagian aku masih memepelajari ini" sambil menunjukkan arah layar laptop kepada kakaknya
"Heum.. kamu bisa pelajari ini pelan-pelan dek, skrg ayok kita pulang, udah sore loh.." ajak hasan
"Mas ini.. udah ngejemput paksa, pake seragam polisi pula, dah keliatan banget kaya nangkep koruptor" maira memutar bola matanya yg sebal karna selalu di awasi kakaknya
"Hahahaha... bisa bisaaa.. ntar mas sekalian bawa rompi orens ya" tutur hasan semakin menjadi
Jangan tanya dimana jason, ayahnya sudah kembali setelah makan siang tadi, jason berusaha memberi maira kesempatan dan kepercayaan pelan-pelan agar dia nyaman berada di posisinya
Di dalam mobil
"May"
"Heum, kenapa?"
"Mas gak sabar pengen cepet-cepet ngelamar sahabatmu itu"
"Deuuh.. lagi bucin ya?" sahut Maira terkekeh
"Bucin apaan sih, Mas takut keduluan sama laki-laki lain hehehe"
"Hadeuuuh.. Mas yg namanya jodoh, rezeki & maut ada di tangan Allah, lagian Mas tuh gak boleh rusuh gini, Mas percaya takdirkan? klo helna memang Allah takdirkan untuk mas ya pasti akan sama mas juga" tutur Maira
Hasan diam hanya mendengarkan apa yg di ungkapkan adiknya
"Bukan begitu may, mas hanya ikhtiar aja semaksimal mungkin” jawabnya sembari tersenyum dan fokus pada kemudinya
........
POV Fabian
"Antar aku ke rumah rumah utamaku" Ya fabian memang sudah mempersiapkan rumah besar nan mewah untuknya kelak bersama keluarga kecilnya, meskipun ia belum mengetahui siapa yang akan menjadi permaisuri di kerajaannya nanti
"Siap tuan" sahut nickolas
Melihat nickolas terdiam seperti ingin mengatakan sesuatu namun tak juga di ungkapan "Ada apa ceritakan?" suara bariton fabian mengejutkannya
"Alex ketua Gengster Singapore meminta kita menerima barang-barang mereka yang sudah mendarat di bandara tuan"
"Sudah ku katakan padamu, bahwa aku sudah tak ingin berurusan dengan barang-barang haram itu lagi!"
"Dan sampaikan pada kaki tangannya Alex, bahwa kita sudah lama memutus kerja sama mengenai import & export barang-barang itu lagi"
"Dan aku tak ingin masalah yang sudah kita kubur ini terendus oleh papa terlebih kepolisian, jika sampai ini terjadi berarti Alex sudah menantangku!" geram Fabian
Nickolas sangat mengerti keadaan bosnya yg sudah lama meninggalkan dunia gelap itu, namun pihak lain selalu menariknya lagi dan lagi yang membuat Fabian tak bisa menghindarinya
"Saya akan usahakan dalam hal ini tidak ada nama anda tuan, kecuali?"
"Kecuali apa?!" telisik fabian
"Kecuali mereka bekerja sama untuk menjatuhkan anda kepada aparat negara, tapi saya akan mengerahkan anak buah saya untuk memastikan kita tak terlibat" jelas nickolas
Fabian hanay mengangguk-anggukan kepalanya, lalu melanjutkan langkahnya memasuki pintu rumah utamanya yg super duper megah, yang mengambil design interior american clasic itu membuat tertegun siapa yang memandangnya.
Yang kebetulan disana ada mandir yang sudah ia percaya, dengan terus berjalan mandor menjelaskan dan ada beberapa yang fabian minta di tutup kekurang-kekurangan pada interior dalamnya, selebihnya dia puas dengan kinerja pak Jupri
Kini fabian menaiki tangga lantai 2.. disana juga sudah di pasang lift yang berarah dari bawah tanah sampai lantai 3 di lantai 3 ruangan outdoor di lengkapi dengan tempat fitness dan kolam renang sesuai dengan permintaannya pada tukang
"Jika ada yang tuan kurang puas dengan tempat ini bisa tuan jelaskan akan memilih konsep apa" ketika pak Jupri menunjuk halaman yang kosong belum terisi apapun
"Biar tempat itu kosong" tutur fabian..
"Baik tuan..."
........
Tiba-tiba... "Tuan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments