"Maa Syaa Allah.. Alhamdulillah" ucapan semua orang yg ada disana
**
1 bulan kemudian, 2 keluarga pengantin tengah sibuk mempersiapkan diri didalam kamar hotel masing-masing, untuk memasuki gedung pernikahan Maira fan Fabian yg memang di selenggarakan disana.
Tepat pukul 8 pagi, fabian sudah siap dengan menggunakan jas putih khas pengantinnya, memperlihatkan betapa tampannya hamba Allah yg satu ini, badannya tegap, tatapannya tajam dan berwibawa, krn memang Fabian adalah anak yg disiplin sejak kecil, meskipun hanya anak tunggal tapi fabian bukanlah anak manja hingga sukses di usia muda berkat kerja kerasnya.
Kini jantung mulai dag dig dug krn detik-detik menjelang akad, rasanya semua calon pengantin akan merasakan hal yg sama
Fabian memang laki-laki hebat, namun saat ini jantung hatinya tak bisa ia ajak kompromi, tepat pukul 08:30
"Nak Fabian Alvaro Dirgantara, apakah akan latihan pengucapan akadnya dulu atau bagaimana? tanya pak penghulu
"Langsung saja pak" jawab fabian tegas
"Oh sepertinya sudah latihan di jauh-jauh hari ini pasti" sontak ucapan pak penghulu itupun mengundang gelak tawa semua hadirin yg berada disana, fabian pun hanya menyunggingkan bibirnya
Kini fabian sudah duduh berhadapan dengan Jason Ghilbert, di samping kiri & kanan fabian ada Hasan & Lukman Dirgantara, dan bbrp saksi keluarga inti yang persis duduk di kursi barisan pertama dibelakang kursi mempelai pengantin, penghulu dan saksi inti
"Fabian Alvaro Dirgantara.. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Almaira Ghilbert dengan mas kawin sebuah rumah dan seperangkat alat shalat tunai"
kini giliran fabian "Saya terima nikah dan kawinnya Almaira ghilbert dengan mas kawin tersebut tunai"
"Alhamdulillah... bagaimana para saksi sah?" tanya penghulu
"Saaaaahh..." semua hadirin disana mengatakan sah bersamaan
"Alhamdullah... Baarakallahu laka wa baaraka alaika wa jamma'a bainakuma fii khayr"
Kini Maira sang ratu di hari itu memasuki gedung di dapit oleh bunda dan mama mertuanya memasuki gedung dan melewati karpet merah, menggunakan gaun putih yang Maa Syaa Allah super mewah dan cantik, krn memang di design khusus oleh mama mertuanya, dan tetap dengan menggunakan cadar namun tak menghilangkan sedikitpun kecantikan yg terpancar di matanya.. terlebih mata biru itu mampu menghipnotis semua lelaki yang menyaksikannya.
Melihat kedatangan istri yg baru saja ia nikahi, fabian lantas berdiri dan menunggu istrinya datang
kini tatapan mereka bertemu
Deg!
tiba-tiba jantung maira tak terkondisikan, tangannya mengeluarkan keringat dingin, ia benar-benar tak bisa menghindari ini, dan badannya pun mulai gemeter "Bagaimana ini" gumamnya dalam hati dengan terus tersenyum melihat kiri kanan yg disana ada kedua sahabatnya dan teman² kuliahnya dulu, teman dr pedepokannya dan semua kawan-kawan fabian pun ada disana
Ini benar-benar acara mewah yg di persiapkan kedua orang tua kedua mempelai pengantin itu
kini maira sampai di kursi akad, lalu duduk di sebelah Fabian, dan di beri aba-aba oleh penghulu untuk menyalami suaminya
maira pun dengan tangan bergetar dan di basahi keringat lalu mencium punggung tangan suaminya, kini semua fotografer mengabadikan moment itu
Fabian merasakan kegugupan istrinya, lalu setelah maira mencium tangannya dengan takzim, kini fabian mencium kening maira penuh dengan kelembutan, hingga membuat maira sedikit merinding krn ini baru kali pertama ia di cium di kening, krn biasanya ia dicium oleh daddy dan bundanya
"Sekarang mohon di tanda tangani ini" penghulu mengulurkan selembaran kertas dalam map dan 2 lembar surat nikah
Setelah menyelesaikan ritual di meja akad, kini host atau pemandu acara mengarahkan kedua pengantin untuk segera menaiki kursi pelaminan
Ada 2 fotografer yg sibuk mengambil semua moment yg ada disana untuk dipilih nanti di jadikan album pernikahan mereka, kemudian yg memvideokan juga sudah sibuk sejak pertama mereka mendecor dan menyulap gedung itu menjadi super mewah
Kini 2 mempelai pengantin sudah ada di kursinya, dan kedua orang tua merekapun kini sudah berada di kursi panggung di kiri kanan mereka
Kini tamu undangan tengah mengantri panjang untuk mengucapkan doa dan selamat atas pernikahan mereka
Maira masih tak percaya dengan pernikahannya hari ini, dia lebih banyak melamun, meskipun acaranya meriah
sebetulnya maira tak menginginkan acara megah itu, fabian pun sama namun kedua orang tua mereka ingin mengabadikan moment sekali seumur hidup itu dengan mengundang semua keluarga besar mereka dan kolega-kolega mereka
Fabian di tengah kesibukannya menyalami para tamu undangan sesekali melirik maira yg terlihat tak nyaman berada di tempatnya
"Ada apa dengamu?" tanya fabian berbisik, sontak maira melihat ke arahnya
Maira hanya menggeleng-gelengkan kepalanya
Tapi fabian terus saja menatapnya untuk melihat apa yg membuat istrinya tak nyaman
"Jika memerlukan sesuatu katakan" tutur fabian lagi
Kini memasuki acara sesi foto-foto dengan keluarga, kerabat dan sahabat
Disana tidak diakan musik dan lain sebagainya hanya ada nasyid, krn maira tidak ingin pernikahannya tercampur dengan yg Allah haramkan, & seluruh keluarga pun faham maksud maira.
**
kini memasuki waktu dzuhur Maira memasuki hotel untuk menunaikan shalat dan berganti gaun, Maira terkejut karna Fabian juga masuk ke kamarnya "Kamu ngapain kesini juga?"
Fabian hanya terkekeh melihat ekspresi istrinya melalui mata birunya itu, terlihat sangat lucu dan polos
"Yaa Aku mau ganti baju juga dan mau shalat dzuhur"
"Tapi kenapa harus ke kamarku? kamu gak sewa kamar lain?" tanya maira penuh kegugupan ia tak menyadari bahwa mereka kini sudah suami istri
Saat fabian henda meraih tangannya maira spintan menangkis tangan suaminya "Aduuh" pekik fabian
"Ya jelas kita akan berada di satu kamar, kita kan pengantin status kita suami istri"
Deg!
Maira terpaku di tempatnya mendengar penuturan suaminya yg kini sudah memasuki kamar mereka, sedangkan maira masih berdiri di ambang pintu "Ayo masuk" suara fabian mengejutkannya
Maira tak menjawab fabian dia hanya berjalan perlahan, di sana sudah ada tin MUA yang akan mengganti gaun maira dan mengubah make upnya setelah maira melakukan wudhu menghapus make up pertama
"Mbak tolong lakukan ini setelah laki-laki itu keluar dari kamar ya"
Tim MUA yg ada 2 orang disana hanya saling bertukar pandang, "memangnya kenapa mba maira? laki-laki itu kan sudah sah menjadi suaminya mbak" tutur salah seorang dari mereka..
Maira tengah bingung mencari kalimat yang pas untuk menjawab pertanyaan itu "Euumm.. anu.. oh iya karna aku belum terbiasa sekamar dengan laki-laki jadi masih gugup aja"
"Eehhhmmm.." tiba-tiba suara bariton fabian mengejutkan ketiganya
"Sebetulnya ISTRI SAYA ini sudah cantik mbak, tidak memerlukan polesan lagi, terlebih di area matanya"
"Maksud tuan?" kini 2 tim make up itupun setengah ketakutan ketika berhadapan dengan fabian
"Berikan sentuhan make up yg senatural mungkin, lagi pula wajahnya kan tertutup cadar, siapa yg akan melihatnya? kecuali aku nanti malam" bisiknya di telinga Maira, yang membuat maira merinding mendengar kalimat itu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments