Bab 11 Dinner 2 keluarga

.

"Eerrrrgghh.. orang belum selesai ngomong di tinggal, dasar laki-laki sombong!" gemas gandis pada Nickolas

Menyebalkan! semoga aku tak melihatnya lagi, setiap melihatnya entah kenapa selalu saja sial, "Astaghfirullah... jaga lisan gandiiss" gandis menyesali perkataan kasarnya sambil menepuk-nepuk bibirnya sendiri

***

"Apa yang kau lakukan, di dalam sana" tanya Fabian kepada Nick krn memang tadi lumayan lama.

"Maafkan saya Tuan tadi ada sedikit masalah" sahut Nick karna memang tidak tau harus menjelaskan apa kepada atasannya.

"Antarkan aku ke kediaman orang tuaku, malam ini kau boleh pulang lebih awal"

"Baik tuan"

Di dalam mobil 2 manusia yang sama-sama seperti Es dari kutub utara itu diam tanpa adanya obrolan, nickolas fokus menyetir & Fabian hanya melihat ponselnya yg ada beberapa panggilan dari wanita yang bernama Elena

lalu mengalihkan pandangannya melihat ke jalanan yang sore hari itu nampak ramai karna orang-orang baru keluar dari kantor dan pekerjaannya masing-masing.

tak terasa mobil yang mereka tumpangi kini sudah terparkir di halaman mension orang tuanya, Fabian harus terus memasang wajah ramahnya.. bagaimanapun juga dia sedang berada di rumah orang tuanya, beda saat dia diluar

"Assalamualaikum"

Saat Fabian memasuki rumah itu hening tanpa ada seorangpun, tiba-tiba ada Bi Sum datang menghampiri Fabian "Den Abi sudah di tunggu sm Mama & Papanya den di ruang keluarga"

"Oh iya Bi saya kesana.. makasih ya"

"Sama-sama den Abi"

**

"Ma Pa..." panggil Fabian kedua orang tuanya pun langsung menoleh padanya

"Eeh.. sudah datang ya, abis shalat Maghrib kita berangkat ya, biar gak kemalaman Mama mau shoping-shoping dulu" tutur sintia sembari tersenyum pada Putra tunggalnya itu

"Iya Ma.. "

"Apa kau akan pergi dengan pakai itu?" tanya Mama sintia krn memang Fabian mengenakan pakaian kantor karna dari kantor langsung ke mension orang tuanya.

"Ngga kok Ma" Fabian lantas membuka jasnya dan hanya mengenakkan kemeja putih, yang jelas terlihat otot lengannya besar jika para wanita melihatnya sungguh Fabian akan menjadi idola para wanita, namun jarang sekali laki-laki itu mengenakan pakaian santai saat keluar rumah.

Waktu Pun begitu cepat berlalu, hingga sampailah mereka di salah satu Mall tempat dimana mereka akan makan malam, setelah berkeliling beberapa saat tiba-tiba

"Jasoon..." Jason yang merasanya namanya di panggil pun melirik ke arah suara

"Heyy Lukman... Maa Syaa Allah lama kita tak jumpa" merekapun berpelukan

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya lukman

"Aku sedang mengajak bidadari-bidadariku berbelanja ya selanjutnya kami akan makan malam.

"Bagaimana denganmu?"

"Ya.. kurang lebih sama sepertimu aku mengajak istri dan putraku dinner" tutur Lukman

"Oh iya.. bagaimana kabarmu Fabian, kau memang persis papamu sang laki-laki pekerja keras dan sukses di usia muda" puji jason kepada Fabian

"Bisa saja om, tapi tak sehebat om" saat Fabian menyalami jason

"Hallo Sintia, Jason menakupkan kedua tangannya, begitupun dengan sintia

"Hallo juga mas Jason" sintia melipat tangan di depan dadanya

"Ya sudah Mas aku masuk dulu ya ada yg ingin aku beli, barang kali saja aku bertemu Mba Erna dan Maira di dalam"

Sintia pun meninggalkan 3 lelaki itu di depan toko aksesories

mereka berbincang-bincang entah sedang membahas apa hanya merekalah yang tahu..

Di dalam mama Sintia berusaha mencari keberadaan Erna, karna memang mereka sudah ada janji bertemu disana, jadi pertemuan ini bukanlah sebuah kebetulan melainkan sudah di rencanakan dari beberapa hari lalu.

"Mba Ernaaa.." teriak Sintia ketika melihat calon besannya sedang memilih milih aksesories di sana

"Maa Syaa Allah Sintia, kau ada disini?" pura-pura Erna karna di sana ada Maira, supaya tidak menimbulkan kecurigaan anak-anaknya terpaksa 2 pasang orang tua itu berpura-pura seakan semuanya serba kebetulan

"Apa kabarnya mba Er?" tanya sintia

"Alhamdulillah aku baik-baik saja, perkenalkan ini putriku Maira"

Maira yang berdiri disana pun langsung menyodorkan tangan menyalami Sintia

"Maira.. tante"

"Maira.. kita dulu pernah ketemu, tapi duluuu banget saat kamu masih bayi, tapi tante tau dan kenal kamu dari mata birumu itu loh, tante juga gak nyangka sekarang kamu memakai cadar Maa Syaa Allah"

"Maa syaa Allah.. Iya tante Alhamdulillaah semua atas izin & hidayah dari Allah" sahut Maira

"Karna kita kebetulan bertemu disini bagaimana kalau kita makan bersama mba Er, aku bersama suami dan juga Fabian putraku"

"Betul itu sintia, kita sulit jika sengaja-sengaja membuat janji temu, ini kesempatan baik aku setuju.."

"Maira tidak apa-apa kan kalau tante sekeluarga bergabung dengan kalian?"

"Oh iya Tante tak masalah.. Maira ikut senang bunda ada temannya selain Maira" senyum maira di balik cadarnya

ketiga wanita itupun berjalan beriringan setelah melewati kasir membayar belanjaan mereka, dsn di depan sana para lelaki masih setia menunggunya dan saat maira keluar di buat kaget begitupun Fabian, mereka seperti sebuah kebetulan sering sekali bertemu dan bertatapan entah di manapun itu.

"Laki-laki ituu? bukannya dia temennya Mas Hasan yg waktu itu bertemu di resort ya" gumam Maira

Fabian belum menyadari keberadaan Maira krn sedari tadi mengalihkan pendangannya ke orang-orang yang lalu lalang disana.

*

"Sudah belanjanya" tanya jason kepada istri dan anaknya

"Sudah mas" sahut Erna, karna Maira tak menjawab pertanyaan Daddynya krn melamun

"Oh iya Maira.. ini adalah sahabat Daddy namanya om Lukman, apa kau sudah berkenalan dg tante Sintia?"

"Salam kenal om, iya Dad sudah tadi di dalam" sahut Maira

"Nah kalau yang ini namanya Fabian, putra tunggal

dari Om Lukman dan tante sintia"

Fabian melihat ke arah Maira, dia baru menyadari bahwa itu si wanita bermata biru, Fabian menyunggingkan senyumnya kilat ketika melihat yg bersamanya Maira & keluarganya

"Apa kalian sudah saling mengenal?"

"Kami pernah bertemu saat di resort bersama Mas Hasan" sahut Maira

Maira hanya melipat kedua tangannya di depan dada sambil menganggukkan kepalanya, begitupun yang di lakukan Fabian.

2 jam telah berlalu

kini mereka sudah selesai makan malam, dan sedang berbincang-bincang ringan antar orang tua, sementara Maira hanya terdiam seribu bahasa dan menundukkan kepalanya mengingat ada laki-laki persis berhadapan dengannya membuatnya tak bisa bergerak

Sementara Fabian dia dengan santai memainkan ponselnya di atas meja sesekali melirik Maira, yg terus menerus menunduk "Apa yang dia cari di bawah sana? gadis aneh, dan aoa sebenarnya yg ia kenakan di wajahnya itu?" gumamnya lirih

"Apa yang dia ucapkan barusan? dia pikir aku tak mendengarnya!" gerutu maira dalam hatinya

"Bagiamana Maira.. Fabian?" tiba-tiba suara papa Lukman mengejutkan keduanya, karna jujur mereka berdua tidak mendengar perbincangan kedua orang tua mereka

"Maksud Papa bagaimana jika lain kali kita makan malam bersama tapi di suasana rumah, biar lebih kekeluargaan" jelas Papa lukman kepada putranya krn dia tau Fabian adalah laki-laki gila kerja

"In syaa Allah pa, Abi harus lihat jadwal-jadwal Abi dulu baru bisa memutuskan"

"Bagaimana denganmu Maira?"

"Eeuhh.. Maira terserah Bunda & Daddy saja, Krn Maira juga sibuk di kantor" tutur Maira, krn memang dia sudah mulai masuk ke perusahaan Daddy Jason.

**

Mendengar kalimat Maira, Fabian memicingkan matanya menelisik, apa iya wanita terlihat seperti anak manja itu bisa bekerja..

Terpopuler

Comments

Novita Ningrum

Novita Ningrum

jgn laama2 up nya thor.. keburu lupa alur ceritanya

2023-02-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Di Hadang
2 Bab 2 : perjodohan pertama
3 Bab 3 : pertemuan pertama hasan helna
4 Bab 4 : pandangan pertama maira & fabian
5 Bab 5 : Fabian dan papa baikan
6 Bab 6 : Penolakan halus maira
7 Bab 7 : Menusuk Hati
8 Bab 8 : Rencana maira
9 Bab 9 : Membrantas para penghianat
10 Bab 10 : Resmi Mengundurkan Diri
11 Bab 11 Dinner 2 keluarga
12 Bab 12 : Di kantor
13 Bab 13 Gengster Alex
14 Bab 14 : Fabian Menyetujui Perjodohan
15 Bab 15 : Kasus Penembakan
16 Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu
17 Bab 17 : Butuh Waktu
18 Bab 18 : Menerima Lamaran
19 Bab 19 : Saaah...
20 Bab 20 : Jangan Sentuh!
21 Bab 21 : Kaca Mata
22 Bab 22 : Lakukan sesuka hatimu
23 Bab 23 : Menikah lagi
24 Bab 24 : Maafkan aku
25 Bab 25 : Kamu Cantik
26 Bab 26 : Ganti rugi dengan ini
27 Bab 27 : Apa aku bisa meminta hakku malam ini?
28 Bab 28 : Malam Pertama
29 Bab 29 : Lamaran Hasan
30 Bab 30 : Bunga mawar
31 Bab 31 : Ruangan Senjata Api
32 Bab 32 : Hutan
33 Bab 33 : Melakukan Perlawanan
34 Bab 34 : Berkumpul
35 Bab 35 : Tertusuk
36 Bab 36 : Di bayarin es balok
37 Bab 37 : Aku tak sepertimu
38 Bab 38 : Batal Lamaran
39 Bab 39 : SAAAAAAHHHHHHH.....
40 Bab 40 : Jantungku
41 Bab 41 : Jadi Bodyguardmu
42 Bab 42 : Hamil Simpatik
43 Bab 43 : USG
44 Bab 44 : Makan Rujak
45 Bab 45 : Suka yang gemoy gemoy
46 Bab 46 : Wanita Oh Wanita
47 Bab 47 : Butuh Amunisi
48 Bab 48 : Hanya aku yang akan menikahimu
49 Bab 49 : Ke Kantor
50 Bab 50 : Segera Halalkan
51 Bab 51 : Alexa
52 Bab 52 Keluargaku Dalam Bahaya
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 : Di Hadang
2
Bab 2 : perjodohan pertama
3
Bab 3 : pertemuan pertama hasan helna
4
Bab 4 : pandangan pertama maira & fabian
5
Bab 5 : Fabian dan papa baikan
6
Bab 6 : Penolakan halus maira
7
Bab 7 : Menusuk Hati
8
Bab 8 : Rencana maira
9
Bab 9 : Membrantas para penghianat
10
Bab 10 : Resmi Mengundurkan Diri
11
Bab 11 Dinner 2 keluarga
12
Bab 12 : Di kantor
13
Bab 13 Gengster Alex
14
Bab 14 : Fabian Menyetujui Perjodohan
15
Bab 15 : Kasus Penembakan
16
Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu
17
Bab 17 : Butuh Waktu
18
Bab 18 : Menerima Lamaran
19
Bab 19 : Saaah...
20
Bab 20 : Jangan Sentuh!
21
Bab 21 : Kaca Mata
22
Bab 22 : Lakukan sesuka hatimu
23
Bab 23 : Menikah lagi
24
Bab 24 : Maafkan aku
25
Bab 25 : Kamu Cantik
26
Bab 26 : Ganti rugi dengan ini
27
Bab 27 : Apa aku bisa meminta hakku malam ini?
28
Bab 28 : Malam Pertama
29
Bab 29 : Lamaran Hasan
30
Bab 30 : Bunga mawar
31
Bab 31 : Ruangan Senjata Api
32
Bab 32 : Hutan
33
Bab 33 : Melakukan Perlawanan
34
Bab 34 : Berkumpul
35
Bab 35 : Tertusuk
36
Bab 36 : Di bayarin es balok
37
Bab 37 : Aku tak sepertimu
38
Bab 38 : Batal Lamaran
39
Bab 39 : SAAAAAAHHHHHHH.....
40
Bab 40 : Jantungku
41
Bab 41 : Jadi Bodyguardmu
42
Bab 42 : Hamil Simpatik
43
Bab 43 : USG
44
Bab 44 : Makan Rujak
45
Bab 45 : Suka yang gemoy gemoy
46
Bab 46 : Wanita Oh Wanita
47
Bab 47 : Butuh Amunisi
48
Bab 48 : Hanya aku yang akan menikahimu
49
Bab 49 : Ke Kantor
50
Bab 50 : Segera Halalkan
51
Bab 51 : Alexa
52
Bab 52 Keluargaku Dalam Bahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!