"Chiiiiiiiiiittttt..." Decitan sebuah kendaraan roda 2 berwarna hitam itu mengerem mendadak, karna di hadang mobil pajero sport hitam yg ada di depannya.
Beberapa laki-laki berseragam jas hitam sekitar 4 orang turun dari dalamnya.
"Siapa kalian? Kenapa berhenti mendadak dan menghadang jalanku?" Pertanyaan maira dengan santai, berusaha menghilangkan kegugupannya.
"Oh hahahaha... Ternyata seorang wanita, kita dapat rezeki 2x lipat ini" celotehan salah seorang dr mereka.. belum tau siapa yg mereka hadang saat ini.
"Apa maksud kalian" maira dengan tetap memasang wajah polos dan tak mengerti apapun di balik helmnya..
"Hahahahaha... " Dengan saling pandang mereka bergelak tawa, sementara maira pelan-pelan memasang kuda-kuda untuk menginjak gas motornya.
"Eiiittt... Mau kemana nona manis, bukankah malam-malam seperti ini enaknya kita bersenang-senang, terlebih saat ini sedang sepi, berilah sedikit kepuasan untuk kami, iya gak iya gak? Haahaha" dengan melirik kiri kanan teman²nya dia merasa bahagia seakan khayalannya akan terwujud.
_Bagaimana aku bisa kabur dengan motorku sementara mereka mengelilingiku, apa tabrak lari saja ya_
_Ya Allaah... Klo aku lawan mereka jujur aku lelah setelah ngajar hari ini_
Maira berusaha cari cara aman namun tak kunjung menemukan solusi.
"Apa yg kalian inginkan dariku? Motorku? Tasku? Atau Handphoneku? Maira berusaha tetap tenang
"Kita mau semua yang ada pada dirimu sayaang.. bukalah helmu agar wajah cantikmu terlihat" dengan terus menerus bergelak tawa
Kemudian maira turun dari kuda besi kesayangannya.. dan mulai duduk santai dengan posisi menyilang kaki dan melipat tangan di dadanya.. "baiklah, kalian kan ber4 tidka mungkin kan aku langsung melayani kalian sekaligus"
Merasa mendapatkan lampu hijau, sala satu di antara mereka mengatakan "Aku akan mencicipimu terlebih dulu, bagaimana?" Dengan menatap kawan²nya yg ada di samping kanan kirinya
"Aku tidak setuju.. karna aku yang menghadangnya duluan"
"Aku yg punya rencana ini, jadi aku lebih berhak atasnya"
Sementara yg terakhir "Aku lebih berhak menikmatinya, krn aku yg menyetir mobil"
Sementara mereka mendebatkan untuk mendapatkan giliran pertama, pada saat itu juga maira sudah tancap gas melajukan kuda besi kesayangannya dengan kecepatan tinggi, berharap mereka kehilangan jejak...
_Alhamdulillaah yaa Allah.. Engkau jaga dan lindungi hamba-Mu dari buaya-buaya gak waras itu_
Namun saat di perjalanan ia tak sengaja menyenggol sebuah mobil sampai spionnya patah, Maira hanya melirik sesaat lalu kemudian melajukan kendaraannya dg kecepatan tinggi.
Maira tak menyadari ada sepasang mata yg menyelidiknya di kursi penumpang didalam mobil yg ia serempet..
Akhirnya setelah 45 menit perjalanan kecepatan tinggi maira sampai rumah jam 11 malam.
"May.. tumben pulangnya malem sayang?" Seorang wanita paruh baya yg tak lain adalah bundanya maira (erna 45 tahun)
"Iya bund, tadi di pedepokan banyak murid baru, jd agak lama.. ada briefing dg sabeum² lain, jadi yaah telat deh pulangnya" maira berusaha menutupi kejadian dijalan tadi agar bundanya tdk mengkhawatirkannya, meskipun alasannya tidak seluruhnya salah, karna memang betul tadi di pedepokannya banyak murid baru.
(Sabelum adalah panggilan guru taekwondo)
"Mas Hasan jadi pulang besok bund?" (Hasan adalah kaka maira 28th)
"Iya Insyaa Allah, kenapa kamu mau ikut ke bandara besok?"
"Pengennya sih gitu, tapi may pagi besok ada pelatihan anak² yg mau ikut tanding heumm.." memeluk bundanya sambil mengerucutkan bibirnya.
Maira diluar bak harimau namun saat didalam rumah dia adalah anak kesayangannya bunda
"Tak apa sayang, mas hasan kan setelah ini juga menetap di jakarta, krn tugas dinasnya di jerman sudah selesai" dengan senyum manis sang bunda mengelus lembut kepalanya..
Tok
Tok
Tok
Dengan saling pandang maira dan bunda keheranan siapa yg malam-malam datang berkunjung ke rumahnya..
Bangkit dari sofanya perlahan ibu dan anak itu saling tatap..
"Surpriiiiisse....."
lelaki tampan, gagah dan berwibawa yg bernama Hasan Ghilbert (Anak sulung Erna & jasson tak lain adalah kaka Maira) telah kembali dari luar kota karna dinas krn seorang abdi negara, dg senyum sumringah Hasan merangkul 2 wanita berbeda generasi tersebut Ibu & Adik perempuannya
"Bukannya mas tlp bunda kemarin baru kembali besok?"
"tadinya sih gitu bund, tapi karna udh gak sabar pengen ketemu bunda sm adik mas yg paling cantik ini niih"
sambil nguce-ngucek rambutnya maira, hasan terlihat sangat menyayangi adiknya, kendati adiknya terus mencebikan bibirnya krn rambutnya jd kusut.
________________________________
ke esokan harinya di lain tempat :
"Bagaimana apa sudah mendapatkan info tentang siapa yg menabrak mobil kita semalam?"
"sudah tuan pelakunya seorang wanita" pungkasnya
"Apa kita akan mengurus pelaku?" ucap seaorang asisten Pribadi pada Bosnya itu
"Seorang wanita? hemm tidak perlu, masukan saja ke bengkel" ujarnya sambil menghabiskan sarapannya lalu kemudian berangkat ke kantor
Setelah duduk di bangku kebesarannya, seorang sekertaris datang dan menyampaikan jadwal atasannya hari ini apa-apa saja
tanpa bergeming maupun menoleh ke arah sang sekertaris dia hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya tanda cukup si sekertaris boleh keluar dari ruangannya
"Duuh.. punya Bos ganteng sih tapi tapi dingin banget kaya es, ngomong ke gitu sekedar ucapan terima kasih heemm" gumamannya terdengar oleh aspri bosnya
"Kau tidak perlu terima kasih hanya perlu terima gaji" dengan wajah dinginnya si aspri lalu melenglang meninggalkan si sekertaris bosnya itu
________________
Siapakah pria yg mobilnya Maira serempet.. kita simak di bab selanjutnya ya gaess...
jangan lupa vote, komen dan giftnya gaess
Maaciiih... 💞
Perkenalkan aktor utama kita...
Siapa lagi kalau bukan Fabian Alvaro Dirgantara seorang CEO tampan (28th tinggi 185cm)
Anak tunggal dari keluarga besar dirgantara Grup yg bergerak di bidang konveksi terbesar di kotanya.
Lak-laki tampan, sangat hati-hati dalam berbisnis, cuek dan dingin namun sangat berwibawa, apik dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, terlebih dia sebagai seorang pemimpin perusahaan besar.
"Selamat pagi tuan" sapa Nick (Asisten Pribadi Fabian Bernama nickolas Jefrian)
"Heumm.."
Lalu nick menyodorkan tabletnya ke hadapan Fabian yg di dalam ada info mengenai siapa yg menabraknya semalam
tidak sulit bagi Fabian klo hanya ingin mendapatkan informasi tentang seseorang
Di kediaman Almaira :
"Huuhh... Badanku sakit-semua, apa karna kemarin sparing overtime ya"
Berbicara pada dirinya sendiri maira bangkit dari tempat tidur hendak mandi, krn pagi ini ada pelatihan lagi.
"Morning bund, mas, dad... "
Dengan menuruni anak tangga dia menyapa seluruh keluarganya
"Morning sayang" sahut bunda.. dan semua yg ada disana
"Maay.." tiba² daddy memanggilnya..
Ayahnya maira bernama Jason Ghilbert seorang mualaf asli jerman & menikahi bunda erna alhanif asli indonesia jakarta.
"Iya dad..."
"Apa besok kamu ada acara may?"
Tanya daddy yg membuat maira penasaran
"Kayaknya siih klo di cari-cari mah ada aja hehehe..."
Di tanggapi becanda sembari memasukan sarapannya, yg membuat daddynya geleng-geleng kepala.
"Maira.. daddy serius nak"
"Iya iyaa... InsyaaAllah gak ada daddy, memangnya kenapa?
"InsyaaAllah besok ada temen daddy pak hendra, kamu msh ingat kan?"
Dengan menggigit bibirnya maira berusaha mengingat-ingat siapa yg di maksud oleh daddynya
"Heumm.. om hendra yg sebulan lalu ngadain acara ultah perusahaannya itu ya?"
Karena memang, kurang lebih bulan lalu maira bertemu dg yg namanya hendra atmaja, "terus kenapa?"
Tanya maira.
"Naah.. besok InsyaaAllah pak hendra akan berkunjung kemari dengan istri dan putranya"
"Heumm gitu ya, memang maira harus ada di antara kalian?"
Hasan yg berada disana pun hanya menyimak, krn sudah mengetahui apa yg di inginkan daddynya dari maira.
"Bagini may.. pak hendra ini mempunyai putra tunggal bernama Reza atmaja"
Reza berusia 30th tb 180cm, seorang casanova, wajar jika demikian krn kehidupannya di luar negri akibat pergaulan bebas
Mengenai kehidupannya seorang reza blm di ketahui oleh keluar ghilbert, itulah mengapa jason ghilbert daddynya maira berniat menjodohkan mrk
"Lalu urusannya dengan may apa dad?"
Maira sdh sedikit curiga dg apa yg di ceritakan daddynya, spt akan ada bau² perjodohan.
"Begini... Daddy dg pak hendra berkawan sejak kuliah, dan saat kami merintis usaha bersama hingga kami mendirikan perusahaan masing²
"Daddy berniat akan menjodohkan kamu dengannya may"
Maira membulatkan matanya sempurna, krn kaget dengan apa yg dia dengar dr daddynya yg merencanakan perjodohan
"Daddy... Maafkan may, may gak mau menerima perjodohan ini"
"Sayang, aku mohon untuk tidak mencampur adukan bisnis dan anak kita, jangan sampai kita mengorbankan kebahagiaan mrk"
Erna berusaha menyadarkan suami ya agar tidak memaksa kehendaknya
Jason memikirkan apa yang di ucapkan sang istri memang ada betulnya
Di kediaman Reza Atmaja :
"Anak tidak tau di untung kamu, plaaaaakkk"
Tamparan hendra kepada putranya, setelah mengetahui bagaimana kelakuan anaknya selama jauh darinya
"Sudah cukup mas, kita dengarkan dulu penjelasan Reza apakah foto² itu real atau editing" tegas linda
"Bukannya papa yg memfasilitasi kehidupanku selama di america, berarti apa yg kulakukan sama saja atas dukungan ayah bukan"
Dengan wajah merah padam, hendra hendak menpar yg kedua kalinya, namun di tahan oleh sang istri membuat tangan hendra hanya melayang ke udara
"Za, mama mohon jaga ucapanmu terhadap papamu"
Kemudian reza pergi meninggalkan orang tuanya yg tengah menahan amarahnya.
"Sabar maas.." ucap linda sambil mengelus lembut lengan sang suami
"Aku tak tau apa yang akan aku katakan pada jason, sementara kami telah merencanakan pertemuan ini sejak lama"
Di ruangan kerja Fabian:
Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka tanpa di ketuk terlebih dulu
"Hay bii.. "
Seorang wanita cantik bernama Elena Febiola seorang model cantik (26th), menyukai fabian sejak lama namun tak kunjung berbalas cintanya..
"Sebelum masuk ruanganku biasakanlah mengetuk pintu terlebih dulu!" Ketus Fabian
"Sayaaangg... Jgn kaku gitu doong, aku kan calon istrimu, masa iya dengan calon istri seformal itu"
Sembari mendudukan bokong di sofa yg ada di ruangan itu dg tanpa rasa bersalah
Nicholas yg melihat itu langsung memundurkan diri.
"Jika tidak ada keperluan lebih baik kau keluar dan pulang!"
"Heummm... Baiklah aku akan keluar tapi dg 1 syarat"
Dengan mengembangkan senyumnya, Elena yakin Fabian akan menerima tawarannya
"Sebutkan, dan aku tdk janji menerima syaratmu" tanpa mengalihkan pandangannya dr laptopnya
"Makan malam denganku malam ini"
Dengan membuang nafas kasar, Fabian mengiyakan agar wanita yg berpakaian kurang bahan ini segera keluar dr ruangannya...
"Muaaach... " Ciuman jarak jauh yg ia tiupkan untuk fabian sebelum bergegas pergi dari ruangannya membuat fabian bertambah ilfeel saja.
Jam 11 di pedepokan..
dengan memakai uniform beladiri maira bersiap² melanjutkan latihan kedua setelah istirahat sejam lalu
tidak kenal lelah wanita tangguh ini memang dari kecil sdh bercita-cita jago menguasai ilmu beladiri, bukan untuk jadi atlet melainkan untuk menjaga dirinya sendiri.
karna wajahnya yg cantik nan rupawan tdk sedikit laki² yg tergoda pesonanya
maira sendiri bukan wanita feminin yg senang bersolek, namun selalu berpenampilan sederhana dg mengenakan kaos oblong dan celana jeansnya
namun tak mengurangi pesona cantiknya seorang maira
siapa sangka wanita ini blm pernah pacaran, meskipun teman laki-lakinya banyak di pedepokan.
"May, apa kamu ada acara nanti malam?"
robby sesama pengajar TKD (taekwondo) yg dari dulu berusaha mendekati maira tak membuahkan hasil, jangankan untuk memacarinya, hanya sekedar makan berdua sangat sulit, kecuali makan bersama rame-rame biasanya maira akan ikut serta
"Maaf ya rob, sepertinya aku gak bisa deh, krn mau jalan sm mas Hasan, kamu tau sendiri mas hasan baru pulang dr dinasnya di luar kota jd aku msh kangen-kangenan lah sm dia.
Sinta sesama pengajar namun dia tetap juniornya Maira, sangat menyukai robby, namun bertepuk sebelah tangan.. Maira tak peka oleh perhatiannya.
dari situlah timbul kebencian Sinta terhadap Maira, meskipun Sinta tau Maira tak merespon Robi sedikitpun, namun tak mengurangi kebenciannya.
bagaimanakah kisah maira selanjutnya, jgn lupa baca, coment, vote dan dukunh author ya..
Nantikan cerita selanjutnya ❤️
Sore hari di kediaman maira :
setelah maira pulang dan memarkirkan motornya di garasi, di sambut oleh hasan sang kaka, sesuai perjanjian mereka ba'da maghrib akan pergi jalan-jalan...
"Assalamu'alaikum mas..."
Mengucapkan salam kepada sang kaka yg sedang baca buku di taman depan
"wa'alaikumussalam warahmatullah.. sdh pulang may, gimana aktivitasmu hari ini?"
sambil mencium tangan sang kaka, maira mendudukan bokongnya di kursi besi taman di samping hasan.
"Heumm lumayan melelahkan sih mas, tp karna may suka jd may nikmati aja"
sang kaka menyimak penuturan adiknya, krn menguasai ilmu bela diri adalah cita-citanya sejak kecil.
dan dengan seperti itupun keluarganya sedikit lebih lega ketika maira bepergian sendiri tanpa di temani sang kaka, bunda atau daddynya.
tak jarang maira berantem adu jotos dg preman-preman jalanan yg selalu menggodanya.
terlebih mudjiman grup pedepokannya banyak di musuhi pedepokan lain yg merasa tersaingi oleh pemain² MG, meskipun begitu orang tuanya tidak pernah mengetahui apa yg terjadi padanya saat diluar rumah.
maira adalah wanita petarung, ratu jalanan juga ketika mengendarai kuda besinya.
"May.. sebetulnya mas kasian melihat kamu setiap hari aktif di pedepokanmu, apa gak mencoba untuk belajar bisnis melanjutkan bisnis daddy?"
Memang pun maira merasa lelah jika setiap hari harus terus menerus aktif mengajar ilmu bela diri yg sangat melelahkan.
"Aku gak tau mas, dan bingung mulai belajarnya dari mana"
"dan seharusnya mas lah yg lebih berhak menggantikan daddy bukan aku"
Mendengar sang adik mengatakan itu, memang batul.. tp karna hasan skrg sdh menjadi yg tentara jd tidak mungkin meninggalkan tugas negara yg di embankan padanya, kecuali sudah waktunya pensiun nanti.
"May, bukannya mas gak mau, kamu tau sendiri mas skrg mengemban amanah negara, jd satu²nya yg bisa meneruskan bisnis daddy ya cuma kamu"
setelah perbincangan panjang lebar sore itu, masuklah waktu maghrib yg mengharuskan mereka mengakhiri obrolannya, untuk melaksanakan shalat.
kediaman Fabian :
Fabian kembali membuka info tentang wanita yg menabraknya malam itu
"Namanya Almaira ghilbert, seorang atlet taekwondo sekaligus pengajar di pedepokan di mudjiman grup yg berletak di jl .... usia 24th, dan ini fotonya"
Fabian memperbesar foto Maira yang terlihat memakai seragam Taekwondonya dengan rambut kuncir kuda menampilkan wanita yg sangat cantik dan tangguh, mata birunya mengalihkan perhatian Fabian
Fabian menaiki anak tangga hendak memasuki kamarnya, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran king bed mewah dan dg desaign klasik
dengan menatap langit-langit atap kamarnya.. tiba-tiba ponselnya berdering, saat di lihat elena menghubunginya..
"Iya, ada apa?" jawab Fabian ketus
"Sayaaang... bukankah kamu janji akan makan malam dengan malam ini?" dengan nada manja Elena mengingatkan syaratnya yg tadi siang ia lontarkan kepada Fabian
dengan membelalakan matanya malas, Fabianpun menyandarkan tubuhnya di dipan tempat tidurnya..
"Aku sdh katakan padamu Elena, aku tidak janji & aku lelah"
tut tut tuuuutt... Fabian memutus panggilannya dg Elena, yg membuat Elena kesal bukan main.
daripada kesepian akhirnya Elena menghubungi pacar gelapnya yaitu Sandi prayoga, si casanova bar-bar
"hallo sayaang... kenapa engkau gerangan menghubungiku?'
jawab Sandi di sebrang tlp sana dengan senyum menyeringai
"Aku sedang kesepian, bisakah kau menemaniku jalan-jalan ke mall atau kita ke cafe" dg nada suara yg gontai dia berusaha menjelaskan keingingannya pada sang kekasih gelapnya itu
tanpa pikir panjang, Sandi pun menjemput perempuan yg selama ini selalu memuaskan hasrat bejatnya diatas ranjang
___________________
"Mas.. "
"heum.."
di dalam mobil Hasan sudah duduk 2 kaka beradik siapa lg klo bukan Maira dan Hasan.
"apa mas belum ada kepikiran untuk mengakhiri masa lajang mas!"
Hasan tersenyum menatap adik yg ada di sebelahnya...
"kenapa?"
"Mas ini gimana sih bukannya jawab malah balik nanya?"
"Haha.. iya iya, maksudnya mas, mas pikir kamu sdh punya pasangan dan gak mau melangkahi mas makanya kamu bertanya spt itu"
"Ish iiissh... bukan gitu, mas kan udh 30th, apa blm ada calon istri atau mau aku carikan?" dengan menaik turunkan kedua alisnya seraya menggoda sang kaka hehe..
"Maay... maay... menikah bukan perkara mudah, mas lebih baik telat menikah daripada salah pilih pasangan, mungkin krn itulah mas blm menikah"
"Maksud mas, mas msh pilih-pilih gitu...?"
"Heummm..."
tak terasa mereka telah sampai mall, tujuan mereka adalah untuk nonton, makan dan menemani maira belanja kebutuhannya.
"Maaay..."
Maira menoleh ke arah suara yg memanggil namanya
ternyata itu gandis dan helna 2 sahabat baik maira saat kuliah sampai sekarang.
"Hayy.. dis, hel.. kalian sedang apa disini?"
"Ya kita mau nonton lah, apa lagi kan ini drama favorit kita" mereka pun tertawa bersama sampai² lupa mengenalkan sang kaka kpd ke2 sahabatnya.
"Heeheeeummm " deheman hasan membuyarkan tawa mereka
"Ho iya lupa, helna, gandis kenalin ini mas hasan yg waktu itu aku ceritain, dan mas hasan ini Helna dan ini gandis sahabat baik aku"
hanya Gandis yg menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan hasan sementara Helna hanya mengungkapkan kedua tangannya di depan dadanya
karena Helna adalah muslimah taat, yg tidak bersentuhan dg laki-laki yg bukan mahromnya, dan memakai khimar dan gamis yg menutup seluruh auratnya dg kacamata minus yg bertengger di hidung mancungnya membuat Hasan sedikit penasaran dan tertarik.
tanpa hasan sadari ada 4 pasang mata yg memperhatikannya siapa lg klo bukan Maira dan Gandis
tatapan hasan mampu membuat Helna salah tingkah di buatnya
"Mas... mas .. maaaasss!"
"Eh iya knp?"
Hasan di kejutkan dari lamunannya menatap Helna si gadis muslimah berkacamata
"Mas, liat Helna gitu amat"
sambil senyum meledek Maira membuat Jasan dan Helna salah tingkah wkwk
"Eumm eeummm..." kini giliran Gandis menyenggol² lengan helna yg semakin menunduk krn malu, sampai beberapa kali membetulkan kacamatanya yg turun terus
"Ya udah yuk yuk nanti filmnya di mulai" Maira akhirnya mengakhiri perbincangan mereka dan mulai memasuki bioskop.
Ponsel Fabian berdering
"Hemm.."
sahabatnya menghubunginya yg bernama Gerald (seumuran dan tinggi sama dg Fabian) namun sahabatnya ini sedikit pecicilan tdk sedingin fabian
"Bi, ayolah keluar, udah ky anak gadis aja lo dirumah terus"
cerca sang sahabat, krn sangat sulit mengajak Fabian untuk hanya sekedar kongkow di cafe terlebih di bar, yg isinya hanya perempuan tanpa pakaian dan minuman2 keras
"Ayolah bii..." teriak aldo di sebelah Gerald yg memang mereka pergi menggunakan 1 mobil
gerald kembali menyahut "lagi pula ini akhir peka bi, gak jenuh apa berkutat di depan laptop dan tempat tidur, kita senang²lah sedikit"
karena Fabian merasa kesepian akhirnya lelaki tampan itupun mengiyakan
dan bersiap² menyusul mereka ke bar, tetap di dalam sana Fabian hanya memesan jus meskipun kedua temannya memaksa untuk mencicipi minuman haram itu, fabian tdk tergoda sm sekali.
"Ayolah CEO tampan, cobalah sedikit.."
goda seorang wanita malam yg ke2 sahabatnya sewa untuk menemani mereka
Namun dengan cepat Fabian menangkis sentuhan wanita malam itu, membuat si wanita jengkel
_________________________________________
Di sebuah kamar hotel...
"Ini bayaranmu.. cepat keluar!"
"Sabar, bukankah tadi kau sangat menikmatinya tuan"
Jangan lupa like, comment, vote dan dukung author terus ya agar bisa update setiap hari 🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!