Bab 15 : Kasus Penembakan

***

iya hallo.. Assalamu'alaikum... apa?.. Maira terkejut mendengar perkataan seseorang yang ada di sebrang telponnya.

.

.

"iya saya akan kesana sekarang.."

Setelah melakukan perjalanan yg penuh dengan kepanikan, bagaimana mungkin Maira bisa menyelamatkan orang lain sementara kini Hasan yang tak lain adalah kakaknya dalam keadaan bahaya.

Sesampainya di sebuah rumah sakit kepolisian Maira berjalan setengah berlari agar sampai di ruangan di mana hasan yg sedang dalam perawatan medis krn tertembak di bagian dadanya.

Ya, beberapa jam lalu Maira mengantarkan Hasan bertugas untuk menangkap para penyusup barang-barang haram di salah satu bandara.

Setelah di rasa aman oleh pihak bandara hasan dan kawan² kepolisian lainnya merasa tak puas seperti ada yg di tutup-tutupi, akhirnya mereka mengikuti mobil box berwarna putih yg di curigainya

Namun naas saat sedang menghentikan mobil itu untuk melakukan penggeledahan ditengah perjalanan, tiba-tiba mereka di kepung oleh bbrp mobil yang turun dari dalamnya beberapa orang yg memakai jas hitam bersenjata api membuat hasan dan kawan-kawan kewalahan, karna jumlah mrk lumayan banyak, setelah hasan dan kawan-kawannya terkapar tak berdaya karna mendapati beberapa tembakan pas di dadanya..

Merasa situasi dan kondisi sudah aman, akhirnya para penyusup bebas pergi dan kembali melanjutkan perjalanan..

pihak kepala polisi mengutus anggotanya yang berada di kantor untuk memeriksa anggotanya yg lain yg sedang dalam bahaya itu, menuju ke lokasi dimana mereka mendapati kawan-kawannya sudah tak berdaya dan melarikan mereka ke rumah sakit terdekat.

karena disana sangat gelap yg membuat mereka kesulitan mencari jejak para pelaku.

akhirnya mereka mengutamakan keselamatan anggota-anggotanya terlebih dulu.

***

POV MAIRA

"Yaa Allah.. berikan keselamatan kepada kakakku, sembuhkan Yaa Allah.. sembuhkan tanpa meninggalkan sakit di tubuhnya"

Maira terus memohon pada Robbnya sambil terus menerus mondar mandir dengan derai air mata, sementara itu kini kedua orang tuanya dalam perjalanan menuju ke rumah sakit dimana hasan di rawat.

Tak selang berapa lama tiba-tiba dokter keluar dari ruangan ICU itu "Bagaimana keadaan kakak saya dok?"

Belum dokter itu menjawab dia melihat 2 orang sepasang paruh baya setengah berlari ke arahnya yg terengah-engah

"Bagaiman dok keadaan putra kami?" tanya jason

Dokter itu membuang nafasnya perlahan, "Alhamdulillah.. 2 peluru yg bersarang di dadanya dan 1 di punggung sudah kita keluarkan, krn memang masuknya sangat dalam jadi kita melakukan pembiusan total, kini pasien dalam keadaan belum sadar, mungkin ini jika di perlukan untuk pihak kepolisian nanti" dokter itu memberikan pouch kantong kecih yg berisi 3 peluru yg lumayan besar, lalu di terima Maira krn kedua orang tuanya masih syok.

"Apa ini ada sangkut pautnya dengan kejadian mas fabian tadi?" gumamnya

Jason dan erna masih saling merangkul, dimana erna yg menangis dan jason yg berusaha menenangkan, berbeda dengan Maira, kekhawatirannya berkurang krn mendapati sang kaka berhasil melakukan oprasi kecilnya.

kini yang maira pikirkan adalah, bagaimana caranya menangkap pelaku agar segera di amankan oleh pihak berwajib, namun maira juga sadar bahwa yang sedang di hadapinya bukanlah orang sembarangan.

***

Setelah mendapati kabar bahwa anak sahabatnya mendapat musibah lukman dan sintia yg saat itu siap-siap untuk tidur setelah mengabari bahwa Fabian menerima dan menyutujui perjodohan mereka, tiba-tiba ponsel Erna berbunyi panggilan dari Maira, sontak semua keluarga terkejut yang akhirnya mereka mengakhiri obrolannya dan bergegas menuju rumah sakit.

"Bagaimana keadaan putramu Hasan mba Er? tanya sintia

"Alhamdulillah semuanya lancar, Hasan masih kondisi belum sadar sin, mohon doanya" tangisnya pecah dan kini erna bersandar di bahu sintia seraya memeluknya.

.

Di kursi lain Jason dan Lukman tengah berbincang

"Ini sebetulnya yang aku tidak inginkan hasan menjadi polisi" tutur jason

"Qodarullah... setiap profesi yang kita ambil pasti memiliki resiko" sahut lukman

"Kau tau sendiri.. aku dari dulu menginginkan hasan menggantikanku di perusahaan, setelah kejadian ini aku tak akan membiarkan dia melanjutkan lagi cita-citanya"

"Apa kau yakin jika hasan akan menyetujuinya?"

"Mau tidak mau, kau tau betapa aku sangat terpukul ketika kakaknya dulu meninggalkan kami semua oleh sebab yg sama?" jason mengingatkan lukman pada anak pertamanya yg meninggal krn berhadapan dengan mafia, yg hasan hadapi tak jauh berbeda

Lukman hanya mengangguk-anggukan kepalanya "Aku sangat mengerti perasaanmu"

Hasan memang memiliki kaka yang bernama Hatim berprofesi sama dengannya, yg 5th laku telah wafat, ketika di tugaskan untuk menyerang gudang obat-obatan terlarang, dan saat hendak menolong temannya yg terkena luka tembak di kakinya, naas Hatim mendapati seseorang menembakkan peluru tepat di kepalanya yang membuatnya tewas di tempat saat itu juga.

*

Kini Maira bangkit dari tempat duduknya hendak keluar untuk mencari tau, dia akan pergi ke lokasi yg dimana dia menolong fabian tadi untuk mencari tau, apakah pelaku penembakan adalah orang yang sama?

"Bun, dad.. May mau keluar sebentar"

Yang di angguki oleh kedua orang tuanya.. "Apa perlu tante temani maira?" tanya sintia

"Tidak usah tante terima kasih, hanya ke depan saja kok" senyum maira, terlihat betapa wajahnya cantiknya di penuhi rasa lelah dan sedih

*

Tidak banyak membuang waktu, Maira pun langsung melajukan mobilnya ke titik lokasi dimana mobil fabian masih terparkir disana, lalu ia mencari peluru tembakan yg beberapa kali mendarat di mobil fabian.

"Bagaimana aku bisa mengambilnya pintu mobilnya terkunci" lirihnya

Tak lama Maira melihat ada 1 peluru di bawah mobil fabian, yg maira ambil menggunakan sarung tangan.. Maira terkejut karna peluru yg mereka gunakan sama persis "Aku sangat hapal pemilik senjata ini bukan orang sembarangan"

Iya bagaimana tidak, Maira belajar banyak tentang senjata api dari kakaknya, dari senjata yg biasa di gunakan kepolisian atau abdi-abdi negara lainnya, dari peluru biasa sampai peluru mematikan dalam sekali tembakan.

"Apa aku harus menemui mas fabian? aah tidak tidak.. aku seorang muslimah bagaimana mungkin menemui laki-laki yang bukan mahromku? tapi aku butuh informasi ini, pasti mas fabian tau siapa mereka" gumannya pada diri sendiri

"Apa aku harus mencari taunya sendiri, atau aku memanggil teman-teman lelakiku?" aaaaahhh... " frutasi Maira

Masa iya yg sudah hijrah akan kembali pada sahabat-sahabat masa lalunya.. "Sebaiknya aku ke kantor Mas hasan saja menemui kepala kepolisian disana agar kasus ini di usut tuntas"

Ya.. menurut maira memang itu lah yg terbaik

***

pov Fabian

"Apa kau menemukan informasi kejadian tadi?" tanya fabian oada nickolas yg sudah mengerahkan anak-anak buahnya

"Iya tuan, anak buahnya Alex sudah menguntit tuan semenjak kita menuju ke arah rumah tuan besar"

"Apa lg yg mereka inginkan dariku?" kesal Fabian

"Mereka merasa anda telah memutus kontrak secara sepihak, makanya mereka merasa tidak bersahabat dengan itu, lalu berusaha menyerang anda tuan" tutur nick

"Apa kau mengetahui markaznya Alex"

"Sedang dalam pemantauan tuan, saya pastikan pagi nanti mendapatkan infonya untuk anda" ucap nick yang tak pernah mengecewakan bosnya dalam tugas

...

Setelah mengakhiri percakapannya..

"Kau benar-benar ingin bermain-main denganku Alex.. Baiklah jika ini yang kau inginkan" Fabian bergumam pada dirinya sendiri dangan tatapannya nyalang penuh dendam

Episodes
1 Bab 1 : Di Hadang
2 Bab 2 : perjodohan pertama
3 Bab 3 : pertemuan pertama hasan helna
4 Bab 4 : pandangan pertama maira & fabian
5 Bab 5 : Fabian dan papa baikan
6 Bab 6 : Penolakan halus maira
7 Bab 7 : Menusuk Hati
8 Bab 8 : Rencana maira
9 Bab 9 : Membrantas para penghianat
10 Bab 10 : Resmi Mengundurkan Diri
11 Bab 11 Dinner 2 keluarga
12 Bab 12 : Di kantor
13 Bab 13 Gengster Alex
14 Bab 14 : Fabian Menyetujui Perjodohan
15 Bab 15 : Kasus Penembakan
16 Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu
17 Bab 17 : Butuh Waktu
18 Bab 18 : Menerima Lamaran
19 Bab 19 : Saaah...
20 Bab 20 : Jangan Sentuh!
21 Bab 21 : Kaca Mata
22 Bab 22 : Lakukan sesuka hatimu
23 Bab 23 : Menikah lagi
24 Bab 24 : Maafkan aku
25 Bab 25 : Kamu Cantik
26 Bab 26 : Ganti rugi dengan ini
27 Bab 27 : Apa aku bisa meminta hakku malam ini?
28 Bab 28 : Malam Pertama
29 Bab 29 : Lamaran Hasan
30 Bab 30 : Bunga mawar
31 Bab 31 : Ruangan Senjata Api
32 Bab 32 : Hutan
33 Bab 33 : Melakukan Perlawanan
34 Bab 34 : Berkumpul
35 Bab 35 : Tertusuk
36 Bab 36 : Di bayarin es balok
37 Bab 37 : Aku tak sepertimu
38 Bab 38 : Batal Lamaran
39 Bab 39 : SAAAAAAHHHHHHH.....
40 Bab 40 : Jantungku
41 Bab 41 : Jadi Bodyguardmu
42 Bab 42 : Hamil Simpatik
43 Bab 43 : USG
44 Bab 44 : Makan Rujak
45 Bab 45 : Suka yang gemoy gemoy
46 Bab 46 : Wanita Oh Wanita
47 Bab 47 : Butuh Amunisi
48 Bab 48 : Hanya aku yang akan menikahimu
49 Bab 49 : Ke Kantor
50 Bab 50 : Segera Halalkan
51 Bab 51 : Alexa
52 Bab 52 Keluargaku Dalam Bahaya
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 : Di Hadang
2
Bab 2 : perjodohan pertama
3
Bab 3 : pertemuan pertama hasan helna
4
Bab 4 : pandangan pertama maira & fabian
5
Bab 5 : Fabian dan papa baikan
6
Bab 6 : Penolakan halus maira
7
Bab 7 : Menusuk Hati
8
Bab 8 : Rencana maira
9
Bab 9 : Membrantas para penghianat
10
Bab 10 : Resmi Mengundurkan Diri
11
Bab 11 Dinner 2 keluarga
12
Bab 12 : Di kantor
13
Bab 13 Gengster Alex
14
Bab 14 : Fabian Menyetujui Perjodohan
15
Bab 15 : Kasus Penembakan
16
Bab 16 : Aku akan menikah Denganmu
17
Bab 17 : Butuh Waktu
18
Bab 18 : Menerima Lamaran
19
Bab 19 : Saaah...
20
Bab 20 : Jangan Sentuh!
21
Bab 21 : Kaca Mata
22
Bab 22 : Lakukan sesuka hatimu
23
Bab 23 : Menikah lagi
24
Bab 24 : Maafkan aku
25
Bab 25 : Kamu Cantik
26
Bab 26 : Ganti rugi dengan ini
27
Bab 27 : Apa aku bisa meminta hakku malam ini?
28
Bab 28 : Malam Pertama
29
Bab 29 : Lamaran Hasan
30
Bab 30 : Bunga mawar
31
Bab 31 : Ruangan Senjata Api
32
Bab 32 : Hutan
33
Bab 33 : Melakukan Perlawanan
34
Bab 34 : Berkumpul
35
Bab 35 : Tertusuk
36
Bab 36 : Di bayarin es balok
37
Bab 37 : Aku tak sepertimu
38
Bab 38 : Batal Lamaran
39
Bab 39 : SAAAAAAHHHHHHH.....
40
Bab 40 : Jantungku
41
Bab 41 : Jadi Bodyguardmu
42
Bab 42 : Hamil Simpatik
43
Bab 43 : USG
44
Bab 44 : Makan Rujak
45
Bab 45 : Suka yang gemoy gemoy
46
Bab 46 : Wanita Oh Wanita
47
Bab 47 : Butuh Amunisi
48
Bab 48 : Hanya aku yang akan menikahimu
49
Bab 49 : Ke Kantor
50
Bab 50 : Segera Halalkan
51
Bab 51 : Alexa
52
Bab 52 Keluargaku Dalam Bahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!