Love Me Please (Penyesalan suami kejam)
Selamat Membaca 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Seorang gadis cantik mengeliat dibalik selimut tebalnya.
“Hoam." Dia mengusap beberapa kali sambil duduk di kasur sederhana miliknya.
Gadis tersebut mengumpulkan nyawanya kembali, dia melirik jam weker yang berada diatas nakas.
“Jam 7. Astaga aku kesiangan," pekiknya.
Tanpa berlama-lama dia langsung berlari dengan cepat kearah kamar mandi.
Tak membutuhkan waktu lama dia selesai mandi dan bersiap-siap berangkat ke kantor. Memoles sedikit wajahnya dengan pelembab, dan menaburkan bedak tabur diwajah putih dan mulus itu. Tidak lupa lipstick berwarna merah muda juga menghiasi bibir seksinya, penampilan nya sangat sederhana karena mengingat dirinya memang tidak suka berdandan seperti kebanyakkan wanita pada umumnya.
“Pagi Ibu," sapa Rachel sambil menarik kursi dan duduk dimeja makan
“Pagi juga, Nak," jawab Irana tersenyum yang tidak lain adalah Bunda Rachel
“Sarapan apa kita hari ini, Bu?" tanya Rachel sambil memperhatikan Ibunya yang mempersiapkan sarapan mereka.
“Nasi goreng seafood," jawab Irana sambil tersenyum melihat Rachel yang sepertinya sudah tidak sabar ingin menikmati makanan itu.
“Pagi Ibu. Pagi kakakku tercantik." Siapa lagi itu kalau bukan Rima adik bungsu Rachel
“Pagi juga sayang." Senyum Irana.
“Kau masuk sekolah hari ini?” Rachel melirik adiknya tersebut.
“Iya, Kak. Hari ini Rima ada ujian," sahut Rima sambil menyuap makanan dalam mulutnya dan mulutnya penuh dengan makanan.
“Dek, apa tidak bisa libur dulu hari ini? Bagaimana dengan kondisimu?” tanya Rachel khawatir pada adik bungsunya itu. Adiknya menderita kelainan rahim dan gagal ginjal terminal.
“Rima baik-baik saja kakak cantik" Senyum Rima menggoda Rachel
“Aish, kau ini selalu saja membuat kakak tidak bisa marah," gerutu Rachel sambil menyantap kembali makanan nya
“Sudah lanjutkan sarapanmu. Kakak akan berangkat dulu, sudah hampir terlambat," ucap Rachel sambil berdiri meraba tasnya.
“Bu, Rachel berangkat dulu. Ibu hati-hati di rumah, jangan lupa awasi anak bandel ini," ucap Rachel sambil menoleh pada Rima. Gadis itu mendengus kesal dan memutar bola matanya malas
“Iya Sayang kau hati-hati ya. Selamat menikmati hari baru." Senyum Irana sambil Rachel mencium punggung tangannya.
“Terima kasih Bu," balas Rachel.
“Dek, Kakak berangkat dulu. Jika ada apa-apa segera hubungi Kakak. Jangan lupa bawa obatmu dan makan siang juga nanti," pesan Rachel pada adiknya itu.
“Siap laksanakan kakak cantik," sahut Rima yang membuat Rachel langsung tertawa tertawa lebar.
Pagi yang baru bagi Rachel meskipun kegiatan setiap hari nya tetap sama bekerja dan bekerja.
Rachel bekerja disalah satu restaurant. Dia menjadi salah satu koki disana. Pendidikan sekolah menengah atas nya hanya bisa membuatnya mendapat pekerjaan itu. Namun Rachel tetap bersyukur dengan pekerjaan nya. Setidaknya dia memiliki pekerjaan untuk bertahan hidup.
“Pagi Cintaku," sapa Ayunia sahabat dekat Rachel
“Pagi juga Sayangku," balas Rachel dengan menggoda Ayunia.
“Cih, jijik sekali aku mendengar kalian berdua ini! Apa kekurangan stok laki-laki sampai-sampai kalian berdua bersikap begini?" sindir Choky dengan wajah kesalnya melihat kedua temannya yang seperti menyukai sesama jenis.
“Hahahha." Tawa Rachel dan Ayunia pecah.
“Sudahlah Mas Choky, bilang saja kau cemburu karena tidak ada yang memanggilmu dengan sebutan sayang, bleeee." olok Ayunia yang suka melihat wajah kesal Choky sambil menjulurkan lidahnya.
“Dasar perempuan gila!" balas Choky ketus
“Apa kau bilang? Ulangi sekali lagi?" tantang Ayunia dengan wajah yang sok dibuat-buat.
“Cih, kau pikir aku takut? Perempuan gila." Terjadi lah adu mulut antara dua makhluk yang berbeda jenis, memang begitulah keseharian mereka.
“Sudah-sudah jangan terus berdebat. Ayo mulai bekerja," ucap Rachel sambil melerai kedua makhluk aneh tersebut.
“Awas kau nanti ya, kau berani sekali mengatai ku perempuan gila." Ayunia menatap Choky tajam
“Memang dirimu itu gila," cibir Choky juga.
“ Hm, kalian kalau tidak berhenti, mau aku laporkan sama Pak Bos?" ancam Rachel
“Tidak," sahut mereka bersamaan.
“Cie, hem sepertinya jodoh ini kompak banget." Tawa Rachel.
Ayunia dan Choky saling melihat dan membuang muka dengan kesal
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya mereka melakukan pekerjaannya dengan baik. Jangan heran memang mereka suka sekali berdebat dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang besar tapi mereka tetap sahabat baik.
"Mas." Rachel mendekati Choky
"Iya, Hel". Choky tersenyum simpul. "Ada apa kangen sama Mas?" godanya sambil memotong bawang.
Rachel tertawa lebar mendengar gombalan Choky. Kedua manusia ini memang seperti kakak dan adik. Selalu saling menyanyangi satu sama lain.
"Bagaimana keadaan Rima?"
Rachel menghela nafas panjang, "Sudah lebih baik Mas. Hanya saja aku khawatir mengizinkannya sekolah. Takut terjadi sesuatu padanya," ujar Rachel.
"Jangan takut. Rima bisa jaga diri." Senyum Choky manis sekali.
"Ya sudah lanjut bekerja Mas," ajak Rachel.
Rachel dan Choky adalah koki handal di restaurant ini. Kedua orang berbeda jenis kelamin ini selalu bisa menciptakan masakkan baru yang membuat para pelanggan berlomba-lomba untuk makan di tempat ini.
Sementara Ayunia menjadi waiters yang mengantar makanan ke meja-meja pelanggan. Dia salah satu putri konglomerat yang memutuskan hidup sendiri di sebuah apartemen. Dia tidak suka di kekang. Akhirnya dia memilih keluar dari rumah dan menata hidupnya sendiri.
Sementara Choky, pria itu seorang perantau yang identitasnya seperti sengaja disembunyikan. Dia mengatakan berasal dari kampung tapi jika dilihat dengan benar-benar Choky sama sekali tidak mirip orang kampung. Pakaian yang kadang dia pakai semua bermerk sementara dia hanya tinggal di kost-kostan.
"Hel, tolong masukkan bumbunya. Mas lagi potong sayuran," titahnya.
"Iya Mas," sahut Rachel.
Setelah jam makan siang ketiga orang itu berkumpul untuk makan siang bersama para pekerja yang lainnya.
"Ayo makan." Choky menyerahkan sekotak nasi pada Rachel.
"Ehem, ehem. Aku tidak ditawari," sindir Ayunia cemberut sendiri.
"Ambil saja sendiri," jawab Choky ketus.
Rachel hanya geleng-geleng kepala saja. Kedua orang ini memang suka sekali berdebat hal-hal yang tidak penting. Meski begitu mereka tetaplah sahabat baik.
.
.
Hujan berjatuhan membasahi bumi. Udara sejuk kian menyeruak di tubuh gadis itu. Rachel segera berlari menuju halte bis, hujan selalu begitu datang tanpa permisi.
Rachel duduk dengan tatapan kosong sambil menunggu bis lewat. Kejadian lima tahun yang lalu masih begitu terpatri di kepala gadis itu. Ayahnya kecelakaan didepan matanya sendiri saat menjemput dirinya bekerja di restauran ini. Memori itu tak Rachel lupakan. Sebuah mobil mewah menghantam tubuh ayah nya hingga terpental sangat jauh dan membuat nya kehilangan nyawa.
Rachel memejamkan matanya. Sial, lagi lelehan bening tanpa warna itu menetes begitu liar dipipi cantiknya. Setiap kali mengingat kejadian itu. Dia sedikit trauma dengan yang namanya hujan.
Bersambung ...
Welcome to my new novel guys...
Jangan lupa dukung selalu ya........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
StarDC
seafood kak itu typo
2023-04-18
1
Putri Minwa
awal mula yang menarik thor
2023-04-06
0
eni
bagus nih🤭
2023-03-19
0