Happy Reading 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Ramos menjemput kekasihnya itu ke bandara. Hari ini Agnes kembali ke tanah air setelah melakukan beberapa pemotretan diluar negeri. Wanita ini memang jarang berada di Indonesia, sebagian besar agensi nya berada diluar negeri.
"Sayang."
Ramos langsung menyambut kekasihnya itu dengan pelukan hangat. Dia sungguh merindukan wanita ini.
"Aku merindukanmu sayang." Tanpa malu Agnes mengecup bibir seksi Ramos.
"Aku juga sayang." Balas Ramos.
Mereka tak peduli bermesraan dan berciuman didepan umum.
"Ya sudah ayo." Ramos menggandeng tangan wanita itu menuju mobil.
Sedangkan Heru menyeret koper Agnes. Pria itu menggeleng melihat sikap Tuan-nya padaha sebentar lagi Ramos akan menikah dengan calon istrinya tapi masih saja tetap bermesraan dengan kekasihnya.
"Sayang, aku mau ke hotel saja. Aku tidak mau ke Apartement. Aku bosan." Renggek nya manja sambil bersandar dilengan Ramos.
"Iya sayang kita langsung ke hotel ya." Sudah tahu saja Ramos kalau Agnes ingin ke hotel pasti melakukan sesuatu.
"Ohh ya sayang mana mobil ku." Sambil menarik-narik dasi Ramos.
"Tenang sayang. Aku sudah suruh Heru pesan, sesuai dengan warna kesukaan mu." Tangan Ramos meremes pinggang kekasihnya itu.
"Terima kasih sayangku." Agnes langsung mencium bibir Ramos.
Ramos tak diam dia juga membalas ciuman wanita itu. Jujur saja dia benar-benar rindu sekali bibir ini. Bibir merah muda yang begitu manis. Mereka berdua berciuman tanpa malu dengan Heru yang menyetir dibangku depan.
Heru mengarahkan kaca mobilnya di sembarangan arah yang terpenting tidak melihat adengan live didepannya. Sebenarnya bukan pertama kali mereka melakukan hal-hal seperti itu didepan Heru sudah sering dan Heru sudah bosan.
"Tuan, Tuan. Sampai kapan anda sadar siapa Nona Agnes sebenarnya. Semoga Nona Rachel bisa membuka mata batin anda." Batin Heru geleng-geleng kepala.
"Sabar sayang, kita tunggu ke hotel. Masih ada Heru." Cegah Agnes saat Ramos mulai menyusuri bagian lehernya.
Ramos mendengus kesal dia baru sadar bahwa mereka masih berada dimobil. Adiknya itu sudah sesak didalam sana. Sudah seminggu puasa dan tidak dipuaskan oleh kekasihnya ini. Tentu saja dia butuh belaian.
Sampai dihotel, Heru langsung memesan kamar khusus untuk Tuan-nya. Tentu hal ini harus pandai-pandai disembunyikan agar kedua orangtua Ramos tidak tahu. Kalau sampai mereka mengetahui hal ini bisa-bisa Heru yang didepak dari Indonesia.
Dengan tak sabar Agnes membuka jas Ramos. Sementara bibir mereka saling menempel dan menyesap sama lain.
Kedua orang itu saling membelai dan memuaskan satu sama lain.
Hubungan terlarang itu telah terjadi selama sepuluh tahun. Hubungan sepasang kekasih yang sudah seperti suami istri sendiri. Bahkan tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya Ramos membelikan segala fasilitas untuk Agnes, seperti rumah dan mobil. Itulah sebab nya kenapa Ramos jarang pulang kerumah, kalau tidak ke apartemen pasti dia kerumah Agnes.
Ramos ambruk disamping Agnes setelah saling memuaskan dan berolahraga ranjang.
"Terima kasih sayang." Ramos menarik wanita itu kedalam pelukannya.
"Sayang." Agnes juga memeluk Ramos. Kedua nya masih tak memakai sehelai benang pun setelah saling memuaskan satu sama lain.
"Kapan kita menikah?." Sambil menoel-noel roti sobek Ramos.
"Sayang." Ramos menghembuskan nafasnya kasar. Apa yang harus dia lakukan agar wanita itu mengerti posisinya.
"Kenapa sayang?." Agnes mengangkat kepalanya
Tangan Ramos mengusap kepala wanita yang bersandar didadanya ini.
"Sayang aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Kuharap kau mengerti."
"Apa sayang. Serius sekali seperti nya?." Ucap Agnes semakin memeluk Ramos manja.
Meski mereka sama-sama lengket karena permainan panas itu namun tetap tak mau saling melepaskan pelukan.
"Aku akan menikah." Ucap Ramos.
"Serius? Apakah orangtua mu sudah merestui kita?." Agnes langsung tersenyum sumringah.
Ramos menghela nafas panjang lalu menggeleng.
"Kenapa sayang?." Tanya Agnes heran.
"Aku bukan menikah dengan... Mu." Ucap Ramos ragu dan pelan.
"Apa maksudmu?." Agnes langsung terduduk dan menutupi dadanya yang telanjang dengan selimut.
"Sayang dengarkan aku dulu." Ramos ikutan duduk
"Kalau bukan menikah denganku lalu menikah dengan siapa?." Ucap Agnes dengan nada sendu nya.
"Sayang begini, aku dijodohkan oleh Keuda orangtuaku dengan anak sahabat Mommy." Ujar Ramos "Iya aku akan menikahi nya, tapi ini hanya sebatas menikahi sayang. Kita akan tetap bersama."
"Tapi tetap saja kau akan jadi miliknya dan bukan milikku lagi." Ucap Agnes merajuk.
Ramos menarik wanita itu kedalam pelukannya
"Tidak sayang, aku akan tetap milikmu. Aku hanya milik mu dan wanita itu dia akan merasakan neraka sesungguhnya nanti. Jadi jangan khawatir." Bujuk Ramos.
"Tapi kalau dia jatuh cinta padamu dan kau jatuh cinta padanya bagaimana?." Tanya Agnes dengan bibir menggerecut sambil memainkan jarinya didada bidang Ramos.
Ramos tertawa garing "Itu tidak akan terjadi sayang. Mungkin dia akan jatuh cinta padaku, tapi aku tidak akan pernah jatuh cinta padanya." Ucap Ramos yakin. Bagaimana mungkin dia jatuh cinta pada gadis seperti Rachel? Gadis lusuh dan miskin sungguh sama sekali tidak cocok dengan dirinya.
"Janji." Agnes menunjukkan jari kelingking nya.
"Janji." Sambut Ramos.
"Lihatlah saja nanti Ramos, jika kau sampai jatuh cinta pada gadis itu. Kau akan ku buat hancur sehancur-hancurnya dan keluargamu akan menerima akibatnya." Agnes tersenyum devil sambil memeluk Ramos.
"Sayang, aku mau lagi."
Mereka kembali lagi melakukannya. Saling mendesah dan mengerang dengan kenikmatan. Kamar hotel itu seolah ikutan terganggu dengan suara-suara aneh yang membuncah asmara.
.
.
.
.
"Bagaimana Mas?." Rachel baru saja selesai diperiksa dan Choky menemani nya.
"Luka mu masih belum kering Hel. Saya harap jangan melakukan aktivitas terlalu berat. Istirahat lah sampai lukanya benar-benar sembuh." Jelas Sandy. Dia menatap tak suka tangan Choky yang merangkul bahu Rachel.
Rachel menghela nafas panjang. Mau istirahat bagaimana? Sehari tidak kerja saja bisa membuatnya stress.
"Iya Mas."
"Ayo Hel." Choky membantu Rachel berdiri dan itu tak lepas dari pengawasan Sandy.
"Kami Permisi Mas."
"Iya Hel hati-hati. Jika ada apa-apa, jangan lupa hubungan saya." Ujar Sandy tersenyum hangat
"Iya Mas terima kasih."
Choky memapah Rachel keluar dari ruangan Sandy. Tadi waktu direstourant setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan nya, Rachel sempat mengeluh sakit meski pun tidak didepan Choky tapi pria itu tahu karena dia mengenal Rachel sudah lama.
"Masih sakit?." Tampak wajah Choky panik.
"Sedikit perih Mas. Tapi tadi Mas Sandy sudah memberi obat anti nyeri jadi mungkin nanti perih nya hilang." Ujarnya berjalan pelan sambil memegang perutnya. Seperti Operasi nya ini akan infeksi nanti.
"Bulan depan bukan nya kau mulai cuci darah?."
Rachel terdiam. Sumpah dia benar-benar tak ingat masalah cuci darah itu. Memikirkan pernikahan nya yang tinggal dua hari lagi membuatnya lupa pada kesehatan nya sendiri.
"Iya Mas." Jawab gadis itu.
"Ayo pelan-pelan." Ajak Choky.
"Mas ini mobil siapa?." Tanya Rachel heran sejak kapan Choky memiliki mobil?
"Ini mobil rental." Kilah Choky.
"Ayo masuk." Pria itu membuka pintu mobil disebelah kemudi.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Ami
loh kan yg di donor cuman 1 ginjal,harusnya g perlu cuci darah kan ya?
2023-02-27
1
yosefus
Lanjutkan thor luar biasa
2023-02-04
0
Siti Khodijah
coky ini kayaknya anak orang kaya y thor,,cuma dia pura2 miskin biar bisa dket sama rachel
2023-01-28
0