Hal pertama yang Bella rasakan ketika kesadarannya kembali adalah sakit yang teramat di bagian inti tubuhnya, Bella yakin bagian itu bengkak dan merah sekarang akibat perbuatan Adam, tapi rasa sakitnya tak sebanding dengan rasa sakit hati karena harga dirinya yang sudah porak poranda.
Pelan air mata Bella kembali mengalir dari sudut matanya yang bengkak, “Ibu menghancurkan hidup anak Ibu sendiri, Bu” gumam Bella lirih
“Kau sudah bangun?” Suara dingin Adam yang tak berperasaan itu begitu memuakkan untuk Bella
“Untuk apa kau menangis? Semuanya sebanding dengan harga yang telah aku bayar melalui Ibumu!” Ucap Adam tanpa belas kasih, tidak kah dia melihat bagaiamana kondisi Bella sekarang? Apa sampai pingsan belum cukup untuknya? Batin Bella
“Apa kau mau pura - pura lupa juga kalau kau menanda tangani surat pranikah yang isinya kau akan menuruti semua perintah dan keinginanku sebagai suamimu dan sebagai gantinya aku harus memberikanmu uang dalam jumlah yang besar beserta dengan fasilitas lainnya? Artinya kau sudah mempersiapkan transaksi ini sebelumnya Bella, transaksi di atas ranjang suamimu sendiri!” Sinis Adam, seringai menakutkan menghiasi wajahnya yang tampan
Dahi Bella yang masih berpeluh kini mengkerut, “Surat perjanjian pranikah? Kapan aku menanda tangani itu semua? Aku bahkan tak tahu kalau itu ada! Ya Tuhan apa itu ulah Ibu lagi? Ibu memalsukan tanda tanganku? Bagaimana Ibu bisa setega itu!” Batin Bella menjerit menahan sakit hati yang teramat, ia merasa seperti seonggok daging yang dijual pada pemangsa tak punya hati oleh Ibu kandungnya sendiri, semakin deras saja tangis yang keluar dari mata Bella, suara sedu sedan kadang terlepas tanpa kendali dari mulutnya meskipun Bella sudah tahan - tahan
Manusia dingin bernama Adam itu justru semakin murka melihat Bella yang tak bergerak sedikit pun dari posisinya yang masih tergeletak, hanya mata Bella yang terbuka menatap langit - langit kamar dengan air bening yang tak surut keluar dari ujung matanya
Adam bangkit dari duduknya di sofa dan menghampiri Bella, pria tinggi tegap itu dalam sekali tarikan menyingkap bed cover tebal yang menutupi tubuh ringkih Bella, “Bangun! Bersihkan dirimu, dan segera kembali kesini!” Titahnya lantang
Bella memejamkan matanya, perintah Adam barusan berarti Adam memintanya lagi bukan? Bagaimana ia bisa tega melakukannya pada orang yang baru saja sadar dari pingsannya? Tak terbayang rasa sakit yang akan mendera tubuhnya lagi jika Adam memaksakan kehendaknya seperti tadi
“Bella!” Sentak Adam membahana saat melihat Bella yang tak bergeming
Bella, dengan sisa - sisa tenaga yang ada memaksa dirinya untuk beringsut bangun lalu perlahan berdiri, Bella meringis saat kakinya mulai melangkah, perih dan sakit yang berpusat dari inti tubuhnya menjalar ke sekujur tubuh Bella, Bella berhenti sebentar untuk menarik napasnya dalam - dalam lalu memaksakan kakiknya untuk beranjak ke kamar mandi di bawah tatapan bengis Adam
Di bawah guyuran shower, Bella menangis sejadi - jadinya, duduk berjongkok memeluk lututnya di lantai, tak ada tempat untuk mengadu, berkeluh kesah, atau sekedar mendengar curahan isi hatinya yang kini hancur
Dosa besar apa yang pernah ia lakukan sampai hidupnya seperih ini? Di khianati oleh orang - orang terdekatnya, dijual dalam bungkus pernikahan oleh Ibunya sendiri pada pria yang tak punya hati, kehormatannya di renggut paksa dengan tujuan mendapatkan anak dari rahimnya
Menunggu Bella yang tak kunjung keluar, Adam tertidur, sudah hampir jam 1 dini hari dan tak sekejap pun ia memejamkan matanya dari tadi. Adam baru terjaga saat samar - samar ia masih mendengar suara aliran air yang tak kunjung berhenti
“Dia belum selesai mandi juga? Sudah hampir 3 jam!” Gumam Adam penuh kekesalan, entah kenapa Bella selalu saja berhasil membuatnya marah,!Adam segera beringsut dari tempat tidurnya dan melangkah tergesa ke kamar mandi, tangan besarnya menggedor kasar pintu kamar mandi yang terkunci
Di dalam kamar mandi, jangankan menderkan suara gedoran pintu, Bella yang masih sibuk menangisi dirinya bahkan tak peduli pada kulitnya yang sudah mengeriput dan bibirnya yang berubah pucat, baginya itu semua tak ada apa - apanya dibanding sakit pada inti tubuhnya dan sakit hatinya karena perlakuan Adam
Merasa tak ada sahutan, Adam berubah khawatir kalau - kalau Bella kembali pingsan di dalam kamar mandi, tanpa ragu Adam menendang pintu kamar mandinya, membuat handle pintunya terbuka paksa
Bella terkejut bukan main saat melihat Adam dengan napas terengah dan tangan mengepal berdiri di ambang pintu, langkah Adam memburu mendekati Bella yang semakin menekuk lututnya Adam dengan kasar mematikan shower lalu menarik tangan Bella hingga wanita yang sedang gemetaran itu kini berdiri
“Apa yang kau lakukan?!” Bentak Adam, ia refleks menyudutkan Bella ke dinding dan mencekik leher Bella, Bella tak melawan, ia pasrah, bahkan kini ia memejamkan mata, rela jika Adam membunuhnya saat itu juga
“Sekali ****** tetap ******, kau wanita yang menghalalkan segala cara agar mendapatkan semua keinginanmu, termasuk bersandiwara seolah kau menderita, padahal kau yang paling diuntungkan atas pernikahan kita! tapi kau belum puas juga kan? Katakan, katakan berapa lagi yang harus aku berikan agar aku bisa menidurimu lagi?” Cengkraman tangan Adam tak lagi terasa di leher Bella karena pria itu kini menurunkan tangannya, tapi kata - kata Adam yang sangat menyakitkan masih terngiang di telinga Bella, mengulang - ulang dengan sendirinya, “aku ******? Apa aku memang ******?” Batin Bella
“Ganti bajumu sebelum kau membuatku repot lagi seperti tadi!” Titah Adam, pria itu lalu menarik kasar tangan Bella, membawanya keluar kamar mandi, Bella setengah terhuyung dengan wajah tertunduk saat Adam melepaskan begitu saja pegangan pada tangan Bella, tubuh basah kuyup, badan gemetaran, kulit yang sudah sepucat mayat tak membuat Adam iba, pria itu kini malah beringsut naik ke tempat tidurnya dan membaringkan diri disana seolah tak terjadi apa - apa
Hawa dingin dari pendingin ruangan menerkam badan Bella yang mati rasa, dengan tangan gemetaran Bella membuka kopernya, meraih baju miliknya, lalu langkahnya perlahan masuk lagi ke kamar mandi dan tak lama keluar dengan baju yang sudah ia ganti, tak lupa ia membawa keluar baju kotornya yang basah tadi, memasukkannya ke dalam kantong plastik dan menyimpannya ke dalam koper
Bella merasakan badannya yang remuk redam, dingin semakin melandanya, tergesa ia menggelar selimut tebal di lantai dan membenamkan kepalanya di bantal, Bella lelah, sangat lelah
**
Adam memang lelah, tapi tidurnya tak tenang, kini sayup - sayup ia mendengar rintihan, Adam menghela napasnya, ia yakin suara rintihan itu berasal dari Bella
Adam bangkit untuk duduk, di bawah sofa sana ia bisa melihat Bella sedang meringkuk membelakanginya, rambutnya tampak masih basah membuat bantal yang Bella pakai ikut basah kuyup
“Apalagi sekarang?” Keluh Adam kesal sambil turun dari tempat tidurnya, Adam mendekati Bella, lalu berjongkok memastikan kalau suara rintihan memang berasal dari Bella. Adam terkejut saat mendapati Bella tengah menggigil, dahi yang Adam tempelkan tangan di atasnya pun terasa panas, Adam lalu membopong Bella dan meletakkannya di atas tempat tidurnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
“Kau apakan lagi dia Adam? Bukannya sudah ku bilang untuk tak menyentuhnya dulu?” Cerocos Erick, pria itu terlihat sekali marahnya pada Adam bukan hanya karena Adam kembali memintanya datang padahal waktu masih dini hari tapi juga karena Erick iba melihat kondisi Bella
“Dia jatuh sakit karena salahnya sendiri, dia mandi sampai hampir 3 jam tadi, kenapa kau malah memarahiku?” Sanggah Adam
Erick sangat teliti memeriksa kondisi Bella, ia jatuh kasihan melihat bagaimana kondisi Bella sekarang, “Tetap salahmu Adam! Harusnya kau tak membiarkannya mandi dini hari begini, kalau dia sakit - sakitan begini bagaimana bisa dia siap untuk hamil, Adam?!” Sungut Erick
Adam terdiam, tak mampu lagi melawan omongan Erick
“Demi kau sendiri Adam, aku minta kau untuk tak menyentuhnya dulu! Lagipula kau itu butuh atau menikmati Adam, hah?” Cecar Erick
”Diam kau Erick! Cepat obati saja dia sebelum semuanya bangun dari tidurnya!” Titah Adam membuat sahabatnya itu kembali bersungut - sungut, dalam hati Adam ia mengakui ada sensasi berbeda saat ia melakukannya bersama Bella tadi, jujur Adam menikmatinya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bella terlonjak bangun dari tidurnya, kepalanya terasa berdenyut, badannya lemas, Bella lalu mengedarkan pandangannya mencari - cari sosok Adam, sumpah demi apa pun Bella berharap tak melihat batang hidung pria sadis itu
Bella bernapas lega saat melihat waktu di jam dinding, sudah hampir jam 9 pagi, artinya Adam sudah berangkat ke kantornya, paling tidak sepanjang pagi hingga malam nanti Bella tak akan bertemu dengan Adam
“Sakit sekali” keluh Bella saat mencoba untuk bangun dari tempat tidur, sekilas Bella melihat noda darah yang sudah mengering, darah kehormatannya, Bella meremas seprai sutera berwarna putih itu, saksi kekejaman Adam tadi malam
**
Setelah bersusah payah mandi dan bersiap, Bella menggeret kakiknya, meskipun bagian intinya terasa sakit setiap ia melangkah, tapi niat Bella tak surut untuk berangkat ke rumah Ibunya, ia harus meminta penjelasan pada Ibunya atas semua tuduhan Adam
Saat Bella hendak melangkah keluar, pintu kamar Adam diketuk dari luar, Bella melangkah pelan menuju pintu kamar dan membukanya
“Selamat pagi Bella, kamu tidak ikut sarapan tadi, kata Adam kamu sedang tidak sehat, apa itu betul Bella?” Raut wajah Miranda tampak khawatir, di belakang Miranda dua orang pelayan berdiri patuh dengan tangan penuh membawa tray berisi makanan
Bella memaksakan senyumnya, “Aku tidak apa - apa Mom, hanya sedikit demam, maaf aku terlambat bangun tadi” sahut Bella, Bella lalu melangkah masuk lagi ke dalam kamar, memimpin mertuanya untuk masuk, Miranda melihat langkah kaki Bella yang tak seperti biasa dan wajah Bella yang meringis setiap kali melangkah, Miranda mengerti apa yang terjadi, apalagi saat sekilas ia melihat noda darah di seprai tempat tidur Adam. Miranda lalu memberikan kode kepada kedua pelayannya untuk keluar setelah meletakkan makanan di meja
“Apa Adam terlalu memaksakan kehendaknya padamu, Bella?” Tanya Miranda begitu mereka mendudukkan dirinya di sofa, Miranda pun tak sengaja melihat dua koper besar milik Bella yang tampak masih menggembung, artinya isinya belum dikeluarkan oleh Bella
“Apa Adam memperlakukanmu dengan baik, Bella?” Tanya Miranda lagi, tapi Bella belum juga menyahut, wanita itu terdiam sambil menunduk
“Ini yang Mommy takutkan, makanya sebelum pernikahan kalian Mommy memastikan pada Ibumu apakah kamu mau menerima Adam dengan semua sifat dingin dan arogannya, dan saat itu Ibumu bilang kamu tak keberatan Bella” terang Miranda
Jangan ditanya bagaimana kagetnya Bella sekarang, lagi - lagi ia dikejutkan oleh kenyataan bahwa Ibunya telah benar - benar menjualnya dengan label pernikahan, apa yang Ibunya pikirkan? Kenapa ia begitu tega pada putri kandungnya sendiri
“Mom, bisakah aku pergi sekarang? Aku sudah sangat terlambat mengikuti kuliahku” pinta Bella
“Kau yakin akan pergi dalam kondisi seperti ini Bella? Bahkan sepertinya kamu tak kuat berjalan, sebaiknya kamu istirahat saja di rumah Bella, nanti Mommy akan minta Erick untuk memeriksa kondisimu”
“Maaf Mom, kuliah hari ini sangat penting, aku tak bisa melewatkannya, aku sudah lebih baik sekarang Mom, jangan khawatir” bohong Bella, nyatanya hari ini ia berencana untuk menemui Ibunya, Bella akan meminta, memohon kalau perlu agar Ibunya mengembalikan semua uang dan fasilitas yang diberikan oleh Adam agar ia terlepas dari semua penderitaannya sekarang. Karena Bella bersikukuh, Miranda mengizinkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Endang Priya
kalo emaknye modelan emaknye bella. mending pergi aja deh. bakti sama ortu g harus begitu juga.
2023-03-31
0
Sri Ayudesrisya46
Adam kok kejam banget ya???
Tega gitu dan ga bijaksana sama sekali padahal Adam seorang pemimpin perusahaan seharus nya bijak dalam berfikir. bisa membedakan orang dengan melihat sikap orang tersebut.
tidakkah kamu punya hati nurani Adam?
2023-01-17
2
Ririn Iskandar
klo menurut ku bukan tipe cowo dingin dan arogan kali si adam tapi syco..👿👿👿👿 geblek sia edun si adam😤😤😤
2023-01-17
1