Butterfly Hug
Tok! Tok! Tok!
Seorang wanita mengetuk pintu rumah yang bertingkat dua namun tak terlalu besar, sembari menjingjing sebuah rantang berwarna hijau yang berisi makanan.
Marco! Marco!
Wanita itu memanggil nama Marco dengan kesal karena tak membuka pintunya dan tak meyautinya juga.
Marco! Buka pintunya aku membawa makanan!
Tak lama sang pemilik rumah bernama Marco membuka pintunya. Si pemilik rumah itu seorang pria bernama Matteo Marco atau lebih di kenal dengan nama belakangannya yaitu Marco.
Marco bertubuh pas seperti lelaki biasanya, dia tak terlalu tinggi dan tak terlalu pendek. Walau begitu dia memiliki badan maskulin. Wajahnya sedikit mirip dengan orang timur tengah.
Marco memiliki wajah yang sedikit jutek karena ia memiliki sifat bawaan yang dingin.
"Astaga kamu baru bangun, Ini makanlah aku membawa makanan untukmu."
"Makasih Hana."
"Udah ga perlu bilang makasih setiap kali aku memberi makanan. Makan saja! Lagi pula aku ini temanmu Marco."
Hana adalah teman dekat Marco. Mereka berteman dekat sejak Marco tinggal di perumahaan milik Ayah Hana. Letak rumah Hana ada di sebelah kiri rumah Marco, Hana bisa datang ke rumah Marco hanya berjalan kaki melewati lima rumah lain.
Marco sudah tiga tahun lamanya tinggal di perumahan milik Ayah Hana. Hana dan Marco sudah berteman selama hampir 3 tahun. Dan Hana-lah yang mendekati Marco lebih dulu dan akhirnya mereka berteman dekat.
"Marco, karena hari ini adalah hari minggu. Bisakah kita pergi keluar untuk berjalan-jalan bersama?"
"Aku tidak bisa pergi Hana, terlalu banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan. Aku harus membuat lagu lagi."
Hana mencoba mengajak Marco pergi keluar untuk berjalan-jalan di hari minggu. Namun Marco tak bisa karena pekerjaannya. Marco bekerja sebagai seorang pembuat lagu atau lebih dikenal sebagai composer lagu. Marco sering mengerjakan pekerjaannya dirumahnya di bandingkan di studio tempatnya bekerja.
"Please... Untuk kali ini saja Marco. Aku temanmu Marco, ayolah keluar di hari weekend ini. Aku bosan pergi sendirian Marco."
Hana memohon pada Marco agar Marco mau keluar dengannya di hari weekend ini. Dan dengan terpaksa Marco mau melakukannya.
"Baiklah, tapi aku tak ingin menghabiskan banyak waktu. Kita harus pulang sebelum larut malam."
"Yeay! Baiklah. Aku pulang dulu dan bersiap-siap. Oh iya Marco setelah makan buruan mandi!"
Hana pergi menuju rumahnya untuk bersiap-siap pergi keluar bersama Marco.
Marco yang tengah sarapan tiba-tiba mendapatkan panggilan dari teman laki-lakinya bernama Alby.
"Hallo Alby, ada apa?"
"Marco, jangan lupa. Lo harus dateng nanti malem ke party gue!"
Marco tak menjawab ajakan Alby. Marco malah sibuk makan dan mematikan panggilannya. Marco memang se cuek itu kepada siapapun.
Setelah sarapan Marco pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Marco bersiap untuk pergi keluar bersama dengan Hana.
"Sebenarnya aku sedikit malas keluar dan bertemu banyak orang. Tapi dia Hana, orang yang selalu ada untukku, aku tak bisa menolaknya... " gumam Marco sembari masuk ke dalam kamar mandi.
Marco sudah bersiap-siap. Marco menggunakan kaos berwarna hitam. Marco mencoba mengeluarkan mobilnya dari garasi dan mendatangi rumah Hana yang hanya melewati lima rumah.
Marco menunggu Hana di depan rumahnya sembari membunyikan klaksonnya.
Titdd!!!
Tak lama Hana keluar dari rumahnya dan menghampiri Marco. Hana duduk disebelah kursi kemudi Marco.
"Baiklah ayo kita pergi!"
"Tapi kita pergi kemana Hana?"
"Kita pergi ke Carnaval Marco. Aku ingin bermain disana."
Marco dan Hana pergi menuju Carnaval bersama. Hana tampak bahagia pergi bersama dengan Marco, karena biasanya mereka jarang pergi keluar. Marco yang sibuk bekerja sebagai Composer lagu dan Hana yang sibuk membuat kue lalu menjualnya secara online.
Mereka berdua tiba di Carnaval. Karena weekend tempat itu banyak di kunjungi oleh pengunjung. Marco sebenarnya tak nyaman jika banyak orang, namun demi Hana. Marco mencoba menahannya.
Marco bermain wahana dan makan bersama dengan Hana di Carnival. Mereka menikmati waktu weekend mereka hingga mereka tak sadar hari sudah mulai gelap.
Marco pun akhirnya mengajak Hana untuk pulang karena hari sudah mulai gelap. Namun ketika di perjalanan Marco teringat, jika malam ini temannya yang bernama Alby mengundangnya ke party. Walaupun tadi Marco sempat cuek dengan ajakan Alby temannya, Marco tetap menyempatkan dirinya mendatangi party temannya.
Tanpa pikir panjang Marco berbelok arah. Ia mengarahkan mobilnya ke arah jalan menuju rumah Alby, bukan menuju perumahaan tempat ia dan Hana tinggal.
"Loh katanya kamu ingin segera pulang, Sekarang kita akan pergi kemana Marco?"
"Party."
"Party? Party siapa Marco?"
"Aku akan mengajakmu ke party Alby. Dia sedang mengadakan party karena dia di terima di tempat kerjanya."
"Alby? Maksudmu Alby yang waktu itu pernah datang ke rumahmu? Sudah lama aku tak melihatnya lagi."
"Dia selalu datang ke rumahku setiap malam, setelah dia pulang kerja. Kamu tak melihatnya karena kamu sibuk membuat kue Hana."
Hana hanya tersenyum ketika Marco mengatakan hal itu.
Marco dan Hana tiba di acara party Alby. Disana sudah banyak teman Alby yang datang, dan ini pertama kalinya Marco membawa wanita ke party temannya.
"Wih Marco. Itu cewe lo?" tanya salah seorang teman Marco.
Marco bingung, ketika Marco melihat ke arah Hana, Hana ternyata sedang menggandeng tangan Marco. Marco pun terkejut dan gugup.
"Apa'an si ini Hana temanku!"
Marco menjawab pertanyaan temannya dengan dingin. Ketika Marco mengatakan hal itu, Hana sama sekali tak tersenyum. Hana malah membuang muka dan melepaskan rangkulan tangannya yang merangkul tangan Marco.
Marco dan Hana berjalan mendekati Alby untuk mengucapkan selamat kepada Alby.
Ketika Marco dan Hana mendekati Alby. Alby langsung memukul pundak Marco dengan candaan.
Plak!
"Kenapa lo pukul gue Al!"
"Lo itu temen gue satu-satunya yang paling ngeselin. Pagi tadi gue telepon lo dan lo matiin seenaknya. Gue pikir lo ga bakal dateng!"
Marco langsung memeluk temannya yang bernama Alby itu dan mengucapkan selamat kepadanya karena telah di terima di tempat kerja idamannya.
"Selamat ya Al, semoga lo betah kerja di sana."
"Thanks ya."
Tiba-tiba Hana berdehem. Karena Hana merasa di abaikan oleh mereka berdua.
Ekhem!!!
"Astaga aku lupa. Alby dia Hana teman dekatku. Kamu masih ingat dia kan?"
"Oh, Y-ya. Aku masih mengingatnya. Hai Hana terima kasih sudah datang."
Alby mengulurkan tangannya kepada Hana untuk berterima kasih. Namun Hana malah memberikan pelukan pada Alby dan mengucapkan selamat pada Alby dengan cara berpelukan.
Marco dan Alby sama-sama terkejut ketika Hana tiba-tiba memeluk Alby. Alby seketika gugup dan membalas pelukan Hana dan berterima kasih padanya.
Marco tiba-tiba saling bertatapan dengan Alby dan tersenyum satu sama lain. Ketika Hana memeluk Alby.
...Aku bakalan update setiap hari...
...Bantu like komen dan vote ya...
...Terima kasih.❄...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments