CHAPTER 4

Astaga!!!

Marco terkejut setelah seorang wanita berbadan kurus dan berambut tebal panjang, berdiri tepat di hadapannya. Yang tak lain wanita itu adalah, wanita yang tinggal di depan rumahnya.

Wanita itu tiba-tiba ada di dalam rumah Marco, Ia menggunakan piyama berwarna hitam dan berdiri dengan kaki telanjang. Wanita itu terlihat memegang sebuah kotak berisi makanan, dengan wajah yang tampak seperti orang sakit karena wajahnya sangat putih.

"K-kamu... Kenapa kamu ada di rumahku? Kenapa kamu masuk kedalam rumahku?" Tanya Marco dengan tatapan dingin seperti mengintimidasi sang wanita.

"A-aku, aku minta maaf... Aku pikir kamu ada di dalam, karena rumahmu tak dikunci. Aku datang kesini hanya untuk mengantarkan ini. Ini ambilah, ini makanan buatan Bibi Meeza." jawabnya sembari memberikan sebuah kotak berisi makanan itu pada Marco dengan wajah masam.

"Siapa bibi Meeza?"

"Wanita bertubuh gendut yang kau temui tadi pagi. Ini ambilah, aku harus segera pergi."

Marco pun mengambil makanan yang dibawa oleh wanita itu, Marco sempat merasa aneh dengan sikap sang wanita yang sangat misterius.

Ketika wanita itu akan keluar dari rumah Marco, tiba-tiba Marco menahannya.

Tunggu!

Wanita itu pun menghentikan langkahnya, dan berbalik badan menghadap Marco.

Ada apa?

Marco pun langsung mendekatinya perlahan.

"Siapa nama kamu?" tanya Marco.

Dan tiba-tiba sang wanita tiba-tiba mendekati kaca rumah Marco dan meniup kaca rumah Marco itu dengan nafasnya.

Hah...

Lalu wanita itu menulis namanya disana. Setelah ia menulisnya, wanita itu pergi kembali ke rumahnya yang ada di depan rumah Marco.

Marco dengan cepat melihat ke arah kaca, untuk melihat apa yang wanita itu tulis.

Catty...

Marco membaca nama sang wanita yang di tulis di kaca rumahnya dengan pelan.

"Catty. Dia satu-satunya wanita teraneh, yang pernah aku temui selama aku hidup!"

Marco pun langsung masuk ke dalam rumahnya, setelah Marco berganti pakaian, Marco sangat penasaran dengan kotak makanan yang di bawa oleh wanita yang bernama Catty tadi.

"Apa ini, dia bilang Bibi Meeza yang membuatnya."

Ketika Marco membukanya, box itu berisi beberapa roti dengan selai strawberry yang tebal. Marco sontak kaget, dan merasa aneh.

"Apa ini serius? Mereka memberiku roti dengan selai strawberry di malam hari?"

Marco yang merasa aneh, langsung menelpon Hana untuk datang ke rumahnya.

Tak lama Hana pun datang, Lalu Marco menceritakan segalanya pada Hana.

"Lihat... Mereka memberiku ini. Apa kamu tidak merasa aneh Hana?"

"Emm, aku merasa sedikit aneh. Tapi mungkin mereka cuman punya itu dirumahnya dan ingin berbaik hati memberinya untukmu. Sudahlah itu cuman roti, Makan saja Marco!"

Hana tak merasa curiga, hanya Marco yang curiga akan hal itu.

Hana kembali ke rumah, karena ia sudah mengantuk. Namun Marco masih saja menatap roti dengan selai strawberry yang tebal pemberian dari tetangga barunya itu.

Marco merasa tak ingin memakannya. Jadi Marco memasukan roti dengan selai strawberry tebal itu ke dalam lemari es, bersama dengan boxnya.

Marco masuk ke dalam kamarnya dan duduk di depan komputer. Saat Marco menatap layar komputernya, Marco tiba-tiba ingin mengintip kembali ke rumah tetangga barunya itu.

Marco menatap rumah tetangga barunya sembari duduk bersandar di kursi kerjanya.

Marco melipat kedua tangannya sembari menatap rumah itu. Dan tiba-tiba saja jendela kamar lantai dua rumah itu terbuka karena angin. Lalu wanita yang bernama Catty muncul dan mencoba menutupnya.

Marco seketika terkejut, lalu mematikan lampu kamarnya dengan cepat agar wanita yang bernama Catty itu tak melihatnya tengah memperhatikan rumahnya. Dan akhirnya Marco memperhatikan Catty dalam kegelapan kamarnya.

Setelah Catty menutup jendela kamarnya, tiba-tiba dari belakang ada seorang wanita yang menariknya dengan sangat keras sehingga kepala Catty terbentur tembok.

Seketika Marco terkejut hingga ia berdiri dari tempat duduknya. Mata Marco terbelalak setelah melihatnya.

Dan tak lama lampu kamar Catty mati begitu saja. Sehingga Marco tak bisa melihat apa lagi yang terjadi disana.

"Astaga, kenapa mereka sangat aneh." Marco akhirnya langsung melanjutkan pekerjaannya lagi setelah melihat apa yang terjadi.

****

Hari demi hari terus berlalu, Marco menjalani kehidupannya seperti biasa. Dan ini sudah satu minggu Marco bertetangga dengan Catty.

Malam itu Marco tengah tertidur tiba-tiba seseorang mengetuk-ngetuk jendela kamarnya. Marco pun terbangun dari tidurnya karena suara itu.

Siapa itu?

Marco bingung, bagaimana bisa seseorang mengetuk jendela kamarnya, karena kamarnya berada di lantai dua dan tak memiliki balkon.

Marco membuka gorden jendelanya, ketika Marco melihatnya ternyata itu adalah sebuah kayu yang cukup panjang, yang di ketuk-ketukan oleh seseorang dari bawah sana.

Marco melihat ke arah bawah, dan ternyata seorang wanita dengan piyama tidurnya yang berwarna merah yang melakukan itu. Tak lain wanita itu adalah Catty.

Catty...

Dengan mata yang sembab Catty merapatkan kedua tanganya dan meminta tolong pada Marco, tanpa bersuara.

Marco dengan cepat segera turun dari  kamarnya dan membuka pintu rumahnya.

Ketika Marco membukanya, Catty sudah ada di depan pintu.

"Aku mohon tolong aku... Biarkan aku masuk."

Marco pun membiarkan Catty masuk ke dalam rumahnya.

Dan menyuruhnya duduk di sofa.

"Duduklah dan tenangkan dirimu."

"Aku tak ingin duduk disini. Aku mohon biarkan aku masuk ke dalam kamarmu yang ada di lantai dua."

Marco terkejut dengan ucapan Catty yang tiba-tiba ingin pergi ke lantai dua kamarnya.

"Apa maksudmu, aku bahkan baru mengenalmu, tapi kamu sudah seenaknya mengatakan hal itu. Sana pulanglah aku tak ingin membantumu!"

Marco Marah dan menyuruh Catty keluar dari rumahnya. Namun Catty malah berlari naik ke lantai dua kamar Marco, dan dengan cepat Marco mengejarnya.

Hei apa yang kamu lakukan!

Astaga wanita aneh satu ini, mengapa dia selalu bertingkah aneh di depanku.

Catty masuk ke dalam kamar Marco dan langsung duduk di atas ranjang Marco dengan tatapan kosongnya.

"Apa yang kamu lakukan tengah malam begini? Kenapa kamu datang ke rumahku?"

Marco terus bertanya, tapi Catty tetap saja duduk di atas ranjang Marco dengan tatapan kosongnya.

"Hei aku bertanya padamu, kenapa kamu diam saja? Dasar wanita aneh!"

Tiba-tiba Catty berlari ke arah jendela kamar Marco dan mengintip rumahnya sendiri.

Terlihat 2 mobil datang tengah malam ke rumah Catty, Ketika Catty tengah mengintip rumahnya sendiri karena ada dua mobil yang datang. Marco pun ikut-ikutan mengintipnya

"Ada apa dengan mobil-mobil itu, Kenapa kamu ketakutaan saat melihatnya?"

Catty tak menjawab pertanyaan Marco, Catty tiba-tiba menangis tanpa suara karena ketakutan. Catty naik ke atas ranjang Marco dan menutupi dirinya dengan selimut Marco.

Marco merasa aneh dengan tingkah Catty, karena Catty tiba-tiba ketakutan setelah melihat dua mobil berwarna hitam datang ke rumahnya.

...Aku bakalan update setiap hari...

...Bantu like komen dan vote ya...

...Terima kasih.❄...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!