Marco tiba-tiba tertidur di kursi depan komputernya, Marco dan Catty tanpa sadar tidur dalam satu ruangan yang sama.
Keeseokan harinya Marco terbangun dari tidurnya, badannya terasa sakit karena tidur dalam posisi duduk di kursi. Ketika Marco membuka matanya, Marco tersadar jika Catty sudah tak ada di ranjangnya.
Kemana Catty pergi?
Marco keluar dari kamarnya untuk mencari Catty, Namun Catty tiba-tiba menghilang entah kemana perginya. Marco sudah mencarinya ke setiap sudut ruangan, tapi ia tetap tidak ada.
"Apa mungkin Catty sudah pulang? Tapi dia pergi lewat mana, pintu depan masih terkunci."
Marco bingung dan selalu merasa aneh pada Catty karena dia benar-benar wanita yang paling aneh yang ia temui selama hidupnya.
Marco akhirnya kembali ke kamarnya, dan ternyata Jendela kamarnya sudah terbuka. Marco tak sadar jika jendela itu sudah terbuka, Dan sekarang Marco sadar jika Catty pergi melalui Jendela kamarnya.
"Astaga, apa dia Tarzan."
Marco yang merasa terheran-heran dengan Catty menggelengkan kepalanya dan menutup kembali Jendela kamarnya. Marco langsung bersiap-siap membersihkan dirinya untuk bekerja.
Ketika Marco akan masuk ke dalam mobilnya, Marco melihat Catty sedang di hukum di depan rumahnya oleh Bibi Meeza dengan di semprot oleh air keran. Marco yang melihatnya terkejut, Marco mencoba berjalan menghampirinya namun Bibi Meeza dan dua orang perempuan seperti pembantu membawa Catty masuk ke dalam rumahnya. Mereka bahkan mengunci gerbang rumahnya.
"Semakin hari keluarga mereka semakin aneh." Gumam Marco sembari mentap rumah Catty.
Marco yang tak terlalu peduli dengan apa yang di lihatnya, langsung masuk ke mobilnya dan pergi menuju studio tempatnya bekerja.
Ketika Marco tiba di studio tempat kerjanya. Marco terkejut karena ada Lily anak dari Bu panti, Lily tengah berdiri di depan pintu studio tempat Marco bekerja. Marco pun menghampirinya.
"Lily, kamu sedang apa disini?"
"M-marco... Aku datang kesini karena Ibu menyuruhku untuk menemuimu. Kata Ibu kamu menyuruku datang kesini, Ibu juga bilang kamu ingin bertemu denganku."
Marco seketika terkejut dengan ucapan Lily, Karena Marco tak pernah mengatakan itu pada Ibu panti. Karena Marco tak ingin membuat Lily malu karena Ibunya berbohong. Marco pun akhirnya mengajak Lily masuk ke dalam studionya.
"Ya sudah, ayo masuk ke dalam."
Marco membawa Lily masuk ke dalam studionya yang penuh dengan alat musik dan komputer untuk membuat lagu dan musik.
Lily duduk di sofa kecil milik Marco dalam studio Marco, Marco yang punya wajah dingin membuat suasana disana menjadi dingin. Marco malah fokus dengan komputernya dan lupa jika ada Lily disana.
"Marco... Marco... Marco!"
Seketika Marco berbalik badan setelah tersadar jika Lily memanggilnya.
"Astaga Lily, maafkan aku. Aku malah fokus dengan laguku, Aku minta maaf."
"Marco ada apa? Ibu bilang kamu memanggilku kemari. Apa yang ingin kamu katakan?"
Marco pun bingung apa yang harus dirinya katakan pada Lily. Karena Marco juga tak pernah mengatakan pada Ibu panti, jika ia ingin bertemu dengan Lily diluar.
"Emm... A-aku, aku lupa apa yang ingin aku katakan padamu."
"Coba di ingat-ingat lagi. Aku yakin kamu akan ingat."
Marco pun akhirnya dengan spontan mengatakan hal yang membuat Lily tersenyum lebar.
"Aku ingin mengajakmu makan malam." ucapan Marco yang spontan membuatnya terjebak dalam ucapannya sendiri.
"M-makan malam? Baiklah, tapi dimana tempat untuk makan malam nanti?"
Marco bingung dimana tempat untuk makan malam nanti, karena Marco tak pernah makan di luar bersama dengan wanita kecuali Hana teman dekatnya.
"Aku akan memberitahumu nanti, aku akan menelponmu."
"Tapi kamu tak punya nomer handphoneku. Bagaimana bisa kamu menelponku Marco."
Lily pun memberikan handphonenya kepada Marco agar Marco mengetikan nomer teleponnya. Setelah Marco mengetik nomer handphonenya di handphone Lily. Lily mencoba memanggilnya.
"Nah itu nomerku, jangan lupa kamu beritahu aku dimana dan jam berapa kita akan makan malam."
"Ya, Aku akan memberitahumu."
Setelah Marco mengatakannya, Lily pergi meninggalkan studio Marco. Dan Marco yang tak terlalu peduli langsung melanjutkan pekerjaannya.
****
Malam pun tiba, Dan Marco baru selesai mengerjakan pekerjaannya. Marco langsung pulang ke rumahnya. Marco bahkan tak ingat jika malam ini dirinya sudah berjanji dengan Lily untuk makan malam bersama. Secuek itu'kah Matteo Marco.
Ketika Marco tiba di rumahnya, Marco selalu memandang ke rumah Catty tetangga barunya.
Malam ini rumah Catty tampak sepi dan tak ada kejadiaan aneh yang membuat Marco sus. Setelah Marco menatap rumah Catty sebentar, Marco dengan cepat masuk ke dalam rumahnya dan membersihkan dirinya.
Bluk!!!
Setelah membersihkan diri, Marco mebantingakan tubuhnya perlahan ke atas ranjangnya.
"Argh.... Akhirnya aku menyelesaikan satu lagu hari ini. Lagu yang penuh teori."
Baru saja Marco mulai tenang dan beristirahat, tiba-tiba handphone'nya berbunyi.
Lily...
Marco menjawab panggilan dari Lily anak perempuan ibu panti.
"Halo Lily... Ada apa?"
"Ada apa katamu. Marco aku sudah bersiap di depan rumah. Kamu bilang malam ini kita akan pergi untuk makan malam."
Seketika Marco teringat jika ia sudah berjanji akan mengajak Lily pagi tadi untuk makan malam.
Astaga... Aku lupa dengan janjiku.
"Iya Lily, sekarang aku akan menjemputmu. Aku sedang di jalan."
Marco berbohong kepada Lily, Marco berpura-pura sedang di jalan. Padahal ia sedang berbaring di atas ranjang.
"Ya ampun Marco, itulah yang akan terjadi jika kamu mengatakannya tanpa berfikir!"
Marco langsung berganti pakaian dan langsung menelpon Alby untuk bertanya soal tempat untuk makan malam bersama wanita. Marco menyelipkan handphone miliknya diantara bahu dan telinganya.
"Halo Al, bisakah kamu rekomendasikan tempat untuk makan malam?"
"Makan malam? Kamu mau pergi kencan Mar?"
"Engga Al, Aku akan makan malam dengan Lily, anak ibu panti yang dulu merawatku. Cepat katakan dimana tempat untuk makan malam?"
"Baiklah nanti aku sharelok Mar."
Marco pun berlari keluar membawa kunci mobil dan menuju mobilnya. Tapi saat Marco akan masuk ke dalam mobil, Marco melihat pintu gerbang Catty terbuka, dan ada dua mobil hitam lagi seperti malam itu. Saat Catty bersembunyi di rumah Marco.
Marco tiba-tiba merasa khawatir dengan Catty, Bahkan Marco terus menatap ke arah rumah Catty.
Sshhh.... Astaga Marco! Kenapa kamu peduli padanya!
Marco bergumam sembari memejamkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Marco pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi untuk menjemput Lily dan mengajaknya untuk makan malam.
Ketika di dalam mobil, Marco merasa tak sendiri, karena Marco mendengar suara nafas seseorang dari belakang.
Marco pun mencoba memutar lagu buatannya di dalam mobil, agar tak mendengar suara nafas itu. Walau Marco sudah memutar lagu di dalam mobil dan tak terdengar lagi suara nafas asing itu. Marco tetap saja curiga siapa yang ada di belakangnya, karena ketika Marco melihat di kaca mobilnya, tak ada siapapun di belakang.
...Aku bakalan update setiap hari...
...Bantu like komen dan vote ya...
...Terima kasih.❄...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Yona
deg deg
2023-01-22
1