Marco memberikan secangkir susu hangat untuk Catty, walau susu itu masih panas. Catty tetap memimunya hingga tersisa setengah gelas.
"Astgaga itu masih panas! Bisakah kamu minum pelan-pelan."
"Tidak! aku tidak bisa karena aku haus!"
"Sekarang katakan apa yang terjadi dengan luka itu, itu seperti luka bakar, apa kamu mencoba melukai dirimu sendiri hah?"
"Tidak! Aku tidak akan melukai diriku, ini bukan salahku, aku tak melukai tanganku."
Catty menjawabnya seperti seorang anak kecil yang polos. Catty bahkan tak memberitahu Marco siapa yang telah melakukan itu padanya.
"Aku tidak bercanda, Catty tolong serius bertitahu aku siapa yang melakukannya? Aku tidak tahu begitu banyak keluargamu aku hanya tahu bibi Meeza, apa ada anggota keluarga yang lain tinggal di rumahmu?"
Seketika Catty terdiam seperti ada sesuatu yang di sembunyikan.
"Catty... Ada apa? Sekarang dengar aku baik-baik. Jika kamu mendapatkan perbuatan buruk dari keluargamu, kamu bisa melarikan diri dari mereka, kamu bisakan melarikan diri bahkan sekarang kamu keluar masuk dengan bebas. Jadi apa masalahmu?"
"Kamu sangat mudah mengatakannya, tapi bagiku sulit melakukannya, aku tidak bisa pergi begitu saja. Jika aku pergi dia akan... "
"Dia akan...? Siapa dia?"
"Dia akan dilukai oleh bibi Meeza dan yang lainnya. Aku tidak bisa pergi begitu saja."
"Aku tidak mengerti dengan semua perkataanmu, sekarang sudah malam jika semuanya baik-baik saja mendingan kamu pulang sana! Aku lelah."
Ketika Marco menyuruh Catty pulang, Catty malah memeluk Marco, seketika Marco pun terkejut.
Eh apa ini, kenapa kamu memelukku?
Marco mencoba melepaskan Catty yang memeluknya tiba-tiba.
Lepaskan! Kamu membuatku sesak nafas!
Catty malah semakin erat memeluk Marco.
"Aku mohon... Biarkan aku datang kesini setiap aku ingin datang, jangan usir aku lagi."
Marco terdiam membisu setelah mendengar ucapan Catty.
"Ya... Aku mohon aku hanya ingin datang kesini aku berjanji tak akan merepotkanmu lagi. Aku tak akan minta susu kotak lagi dan juga tak akan makan makananmu lagi, aku berjanji."
Marco akhirnya mengiyakan perkataan Catty.
"Baiklah... Sekarang habiskan susu itu dan pulanglah, aku sangat lelah aku butuh istirahat."
Catty pun meminum habis susunya dan pulang menuju rumahnya. Dengan tangan yang sudah di perban oleh Marco, ketika Marco memperhatikan Catty yang tengah menuju arah jalan pulang.
Marco melihat Catty masuk ke dalam rumahnya dengan memanjat pagar, lalu menaiki sebuah tangga yang tak terlalu tinggi dan masuk ke dalam kamarnya melalui jendela.
Marco seketika terkejut.
Astaga apa dia serius lewat jendela, apa dia tidak takut dengan kolam ikan yang berisi belut listrik dibawah itu?
Apa selama ini dia melarikan diri seperti itu juga?
****
Keesokan harinya Hana datang ke rumah Marco dan sarapan bersama. Hana tampak sangat perhatian pada Marco hingga terus menerus menambahkan lauk ke piring Marco.
"Hana cukup, aku sudah kenyang."
"Makanlah aku memaksa!"
Marco menghembuskan nafasnya dan makan kembali makanan yang di tambahkan Hana ke dalam piringnya.
Hana terus memperhatikan Marco yang tengah lahap makan, hingga Marco tersadar jika Hana menatapnya.
Marco menatap kembali Hana dan akhirnya mereka saling pandang. Dan tiba-tiba Hana tersadar jika Marco menatapnya balik. Hana pun tiba-tiba terkejut dan berusaha mengalihkan pandangnya.
"Kenapa? Kenapa kamu terus menatapku, apa kamu menyukaiku? Engga. Ngga boleh, kamu ga boleh suka sama aku Hana. Kamu itu sahabatku yang terbaik aku ga mau kehilangan kamu."
"Ih apa si Marco, aku sedang melamun bukan menatapmu, jadi jangan Geer!"
Ketika mereka asik sarapan dan berbicara bersama, tiba-tiba Catty datang dan mengetuk pintu rumah Marco.
Tok! Tok! Tok!
Marco!
"Siapa itu Marco?"
"Pasti itu Catty, sebentar aku akan membuka pintunya."
Marco berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu. Namun Hana memberikan tatapan sinis ketika Marco mencoba membuka pintu untuk Catty.
Catty datang ke rumah Marco. Catty terlihat tak memakai sandal, ia bertelanjang kaki dengan pajama merah yang ia gunakan semalam.
Marco mengajak Catty masuk dan duduk di sebelahnya.
"Hana bisakah kamu memberikan beberapa makanan juga untuk Catty? Dia suka dengan makananmu."
"Tunggu, bagaimana dia suka dengan makananku? Apa dia pernah mencobanya Marco?"
"Ya, saat kamu memberikan nasi goreng udang, Catty memakan separuh nasi goreng itu dan dia bilang dia suka makanamu."
"Marco... Aku membuat itu untukmu kenapa kamu tak menghargai makananku, kenapa kamu memberikannya pada orang lain?"
"Hana aku memakannya, Catty hanya memakan sedikit."
"Tapi Marco!"
Hana tiba-tiba marah setelah tahu makanan yang ia buat di makan oleh Catty.
Hana merajuk dan tak mau memberikan makanan yang ia buat untuk Catty. Marco pun merasa tak enak pada Hana jadi Marco menyeduhkan satu gelas susu sachet untuk Catty.
Catty dan Hana duduk berhadapan, Hana terus menatap tajam Catty begitu pula Catty dia juga memberikan tatapan dingin pada Hana dengan rambut panjangnya yang sedikit berantakan.
Marco pun memberikan segelas susu hangat untuk Catty. Marco menyimpan itu di atas meja makan tepat di hadapan Catty.
Nah minumlah...
Ketika Marco menyuruh Catty meminumnya, Hana tiba-tiba mengambil gelas berisi susu hangat itu, lalu Hana meminumnya hingga habis.
Marco pun terkejut setelah melihat kelakuan Hana yang tiba-tiba berubah seperti itu.
"Hana! Apa yang kamu lakukan, aku membuat itu untuk Catty."
"Untuk Catty? Kenapa kamu tak pernah membuatkannya untukku juga, aku sahabatmu Marco, kenapa kamu seperti itu?"
"Aku minta maaf Hana, itu hanya tersisa satu. Tadinya aku ingin membuatkannya juga untukmu."
"Jika tersisa satu, kenapa kamu memberikannya pada Wanita aneh ini?!"
"Astaga Hana, kenapa kamu tiba-tiba marah? Aku melakukannya karena aku ga enak memberikan dia makanan yang kamu buat untukku."
Seketika Hana terdiam menatap Marco dan Catty. Lalu Hana tiba-tiba mengisi piring dengan nasi dan beberapa lauknya untuk Catty.
"Nah ini makanlah."
Catty tiba-tiba tersenyum bahagia setelah Hana memberinya makanan, Catty dengan lahap memakan makanan yang di buat oleh Hana.
"Astaga... Kenapa dia kaya orang kelaparan begitu." ucap Hana dengan mata yang terbelalak.
Pagi itu Marco, Hana dan Catty benar-benar makan bersama dalam satu meja makan yang sama. Walau Hana merasa risih dan sedikit jijik ketika melihat Catty ada disana.
Ketika mereka selesai makan, Marco pergi untuk mandi karena ia harus pergi ke studio tapi sesuatu terjadi diantara Catty dan Hana.
Prang!!!
Suara piring pecah membuat Marco sesegera mungkin menyelesaikan mandinya. Dan berganti pakaian, ketika Marco turun Hana tengah bertengkar dengan Catty dan terlihat Pakaian Hana kotor karena makanan.
Hana! Catty! Ada apa?
Marco terkejut melihat piring pecah dan pakaian Hana yang kotor.
"Marco lihat! Catty benar-benar aneh. Dia membantingkan piring itu dan membuang makanan yang aku buat padaku, lihat bajuku kotor!" Kata Hana dengan tatapan marah sembari menunjuk ke arah Catty.
...Bantu like komen dan vote ya...
...Terima kasih.❄...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments