Misteri Villa Seruni
Ini hari ke 2 dimana Daren seorang penyidik atau reserse dari bareskrim Jawa Timur melakukan pemeriksaan divilla Seruni. Ia telah diberikan perintah untuk tinggal disana bersama 8 orang tamu yang ada di villa dalam penyidikan ini.
Ternyata dengan istri korban dan pembantu total yang ada divilla total 8 orang jumlahnya, mereka adalah Thea seorang wanita cantik dan elegan istri pemilik villa, Jacki dan Ruli suami istri pemilik toko emas di Surabaya, pak Larso pemilik motel Duma di Malang, Pak Sumitro wakil direktur jendral pajak Jawa Timur dan bu Rini istrinya, Rumi teman dan pacar gelap almarhum Utha, sang pemilik villa dan Suwiryo atau pak Wir pembantu rumah tangga villa.
Daren dikirim kesana karena perintah Kabareskrim Surabaya atas laporan Thea bahwa suaminya Utha Kaihulu tadi malam telah meninggal dibunuh seseorang di villa.
...○○○○...
Hari itu masih pagi, kira kira jam 10 ketika Daren dipanggil kepala bagian urusan kriminal bahwa ada laporan dari istri pemilik sebuah villa didaerah Batu Malang, Jawa Timur bahwa suaminya didapatkan meninggal dunia, kemungkinan diracun orang.
Korban sendiri ditemukan pak Wir ketika ia hendak membersihkan kamar dan melaporkan kepada Thea atas kejadian itu.
"Daren, kamu langsung menuju kelokasi, mungkin lusa pak Lukas Bareskrim Malang akan menyusul kesana membantumu" ucap pak Kepala Bareskrim
"Siap pak!"
"Langkah awal, Semua yang ada disana tidak boleh pergi sampai ada titik terang langkah kedua kamu akan tinggal disana sampai kasus ini selesai, Ketiga laporkan langsung kesaya setelah 1 hari penyidikan agar Tim bareskrim dan Forensik bisa hadir"
"Siap!"
"Baik sebelum terlambat, kamu berangkat sekarang"
"Siap pak saya menuju lokasi sekarang"
"Kamu bawa senjata, daftarkan terlebih dulu"
"Siap!"
Pukul 10.30 setelah mendapatkan sepucuk pistol dan amunisi secukupnya ia langsung berangkat dengan mengendarai Avanza hitam miliknya pribadi.
Didalam mobil memuju kelokasi Daren sempat berpikir, ini kasus penting karena Utha Kaihulu adalah teman dekat pak Roni Pasaribu Kabareskrim bosnya.
Ia harus jeli dan berhati hati dalam mengungkap kasus ini, karena para tamupun orang orang berada dan mempunyai jabatan tinggi. Berarti bukan orang orang sembarangan, salah bidik urusannya akan panjang. Salah satunya Pak Sumito yang jabatannya wakil dirjen itu.
Tiba tiba teleponnya berdering...
"Selamat siang pak! saya sujiwo pak! dari Forensik, maaf pak tadi pak kepala bilang saya suruh kesana besok saya rasa ini tidak boleh besok harus hari ini juga, namun karena masih sibuk saya baru bisa kesana sore hari ini pak!" ucap seseorang ditelepon.
"Siap pak Sujiwo! Ada langkah khusus yang harus saya lakukan sebelum pak Sujiwo datang?"
"Pak maaf..setelah bapak menyaksikan tubuh korban, tidak ada yang boleh mendekat..kalau posisinya dikamar tidur, pintu dikunci kalau diruang luar tidak ada satupun yang mendekat ya pak"
"Baik..menurut laporan korban meninggal karena keracunan bukan hasil tembakan atau tusukan benda tajam"
"Siap! Bagus pak! Pokonya tidak ada yang boleh mendekat sampai kami tiba"
"Siap..Siap"
"Oke pak..sampai nanti, kami datang bersama mobil ambulan jadi akan ada 2 kendaraan"
"Baik..saya sekarang sudah mau masuk jalan tol..sampai nanti ya"
...○○○○...
Selama perjalanan Daren memikirkan istri dari sang korban..ia jadi sedikit bingung dengan laporannya, kenapa yang menemukan korban adalah pembantu bukan istrinya? Dan ada kejanggalan lainnya..disana ada wakil direktur jendral tapi tidak ada laporan dari pihak departemen pajak ke Kapolda? Lha ko aneh...
Ahirnya setelah lepas kota Malang dan masuk daerah Batu kendaraannya lurus menuju desa PujonKidul. Setelah melalui beberapa desa Daren memasuki sebuah jalan yang hanya muat 1 kendaraan satu arah saja.
Ia melewati persawahan dan berhenti disebuah area seperti jalan setapak. Nampaknya disana ada 8 kendaraan yang parkir juga pasti kepunyaan para tamu villa. Daren memarkirkan mobilnya dibawah sebuah pohon yang rindang.
Sebelum melangkah masuk, Daren sempat menikmati keindahan tempat itu. Memang tempat ini cocok untuk istirahat, udaranya yang dingin, tenang tidak ada tetangga dan sekelilingnya dikelilingi persawahan yang hijau.
Daren mengambil tas jinjing berisi pakaian ganti dan mulai melangkahkan kakinya ketika angin gunung mulai meniup kearahnya, ia tutup pistol dipinggang dengan sweaternya.
Ia mendorong pintu gerbang kayu dan berjalan diatas jalan setapak berkrikil batu batu kecil. Diujung jalan setapak ia melihat sebuah rumah berukuran besar dengan design model rumah kayu, rumah itu dibangun 2 lantai.
Sepi dan sangat hening, tidak suara manusia sedikitpun.
Daren mengetuk daun pintu berkali kali namun tidak ada jawaban,..ia baru sadar ada tulisan "Tarik Bell untuk resepsion". Aaah..aku tidak liat, katanya dalam hati.
Seutas kabel ia tarik 2 kali, ia mendengar suara Bell berbunyi didalam rumah.
Tidak lama seorang laki laki berumur kurang lebih tiga puluh lima tahun keluar dari dalam, ia berusaha tersenyum tapi bagaimanapun juga Daren melihat ada kegusaran dalam wajahnya.
"Iya pak,Selamat siang bapak.."
Daren mengeluarkan badge sambil tersenyum ia memperkenalkan diri.
"Selamat siang bapak, saya Daren Waluyo dari Bareskrim Surabaya"
"Oh bapak polisi ya..silahkan masuk pak sudah kami tunggu" ucap laki laki itu sambil membukakan pintu.
Daren masuk dan menatap sekeliling ruang tamu. Meskipun didesign dengan kayu tapi villa itu sangat menarik. Ada sofa kulit panjang berwarna coklat tua, 2 single sofa juga berwarna coklat tua dipadukan dengan meja antik kayu. Sebuah lukisan gadis Bali berukuran jumbo terpampang didinding. 2 Vas besar berisi bunga mawar merah berdiri dipojok ruangan.
"Mari pak, saya kenalkan demgan ibu Thea" ucap laki laki itu.
"Oh ya terima kasih"
Daren mengikutinya dari belakang sambil memandang kebeberapa ornamen yang dipanjang rapih disetiap dinding dilantai bawah itu. Rupanya ia dibawa kearah ruangan belakang.
Baru saja ia meninggalkan ruangan depan hendak masuk keruangan tengah tiba tiba muncul dari balik pintu kaca dorong seorang wanita.
Wanita ini Daren perkirakan berumur 35 atau 36 tahun, cantik dan anggun. Ia mengenakan kaos hitam dan celana coklat tua. Wajahnya lesu dan terlihat letih, tapi kecantikannya memang tidak bisa mengelabui mata Daren.
"Oh pak polisi sudah datang..maaf tadi saya sedang menyiapkan teh panas dibelakang" ucapnya sambil mencoba memberikan senyum.
"Selamat siang..apakah ini ibu Thea?"
"Iya betul pak..dengan bapak siapa?"
"Saya Daren buk..saya dari bareskrim Surabaya, ibu tadi kontak dengan bos saya bapak Roni Pasaribu Kabareskrim Jawa Timur dan saya diutus paling awal kesini"
"Oh ya pak Daren terima kasih sekali sudah datang" ucapnya dan ia terdiam sejenak. Daren melihat ibu muda ini menyeka air mata dari wajahnya, selanjutnya ia menyibakkan rambutnya kebelakang.
"Pak, maaf saya tidak bisa bicara sekarang..didampingi pak Wir boleh?" Suaranya terdengar agak serak.
"Baik..ibu kalau begitu dikamar saja dulu..nanti kalau sudah tenang baru saya ajak bicara..pak Wir, boleh tolong diantarkan dimana posisi korban sekarang?"
"Ya pak"
Thea langsung berbalik badan dan berjalan kearah sebuah kamar.
"Pak Wir.." ucap Daren berbisik.
"Iya bapak?" bales pa Wir dengan berbisik juga.
"Ibu kearah mana itu? kamar tidurnyakah?"
"Oh..ibu kekamar tamu pak..soalnya dikamarnya kan ada jenazah bapak"
"Oo.." Daren mengatakan kepada dirinya sendiri, bahwa sesuatu yang aneh telah terjadi disini..
...■■■■...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Afternoon Honey
baru pertama ini baca novel misteri di Novel Toon, nemunya ngak sengaja....
sepertinya menarik nih novel ini... ⭐
2023-12-05
1
Rifca Farih Azizah
awal yg menarik.. tapi untuk crrita genre misteri dan horor harus sabar.. krn penggemarnya dikit bila dibandingkan dg roman
2023-01-19
1